Kondisi Bunda

Jika Ruqayyah harus berjuang untuk tegar, untuk kuat di hadapan ke dua adik nya, dan sebelumnya saat sang adik sudah pergi sekolah dia sempat membahas Kesehatan sang Bunda dengan sang Bunda.

Bunda pun mengakui, sebenar nya penyakit itu sudah lama bunda ketahui, tapi dengan kodisi keuangan keluarga, bunda memilih menyimpan rapat semua nya.

Kecewa sudah pasti karna sang bunda tidak jujur dengan nya, tapi marah pun percuma, tidak akan memperbaiki keadaan.

‘’Bunda harus menjalani pengobatan..’’ Ujar Ruqayyah dengan tegas

‘’Biaya dari mana Ay..??’’

‘’itu urusan Ayya, Ayya mungkin akan minta tolong saudara atau teman dulu..’’

‘’Tapi Ay..’’

‘’Bun..bunda harus sehat, Naya gak siap Bun..tolong kita berjuang bareng-bareng..’’

Ruqayyah tak tahu bagaimana cara nya tapi dia akan berusaha, berbeda dengan Abidzar, dia lebih nampak mudah tersulut emosi, Luqman pun tak jarang jadi pelampiasan marah nya. Tapi setiap di tanya ada apa Abidzar tak mau menjawab.

🍂

Dua bulan berlalu, Ruqayyah berjuang keras untuk biaya cuci darah sang bunda, bersyukur perusahaan Abidzar menjalin kerja sama dengan D'Zakira bakery toko Ruqayyah untuk mengisi dessert kantin perusahaan, jadi dia ada tambahan pemasukan.

Luqman juga membantu mempromosikan toko bakery Ruqayyah, Luqman diam-diam seperti menyimpan Rasa, tapi itu tak dia ungkapkan.

Abidzar banyak berubah, tapi untuk pekerjaan dia tetap professional, dia lebih ke urusan pribadi, yang tak ingin di bahas, dan dia juga akan sangat emosi jika Luqman bertanya tentang Nindi.

Tapi Luqman memaksa untuk menceritakan agar beban nya , karna Luqman sudah sangat penasaran dengan perubahan sikap Abidzar

‘’Gue sama Nindi gak ada hubungan lagi, dan Gue pertegas, jangan sebut-sebut nama dia..’’

‘’kan lo bisa cerita Bi… gak gini.. lo itu dingin kayak kulkas sebelum nya, nah sekarang dingin lo udah kaya kutub salju…’’

Sebenar nya Abidzar enggan untuk menceritakan semua nya, dia tahu Luqman pasti akan tertawa puas, tapi lagi dan lagi Luqman memaksa dan Akhir nya di menceritakan apa yang terjadi dua bulan lalu.

‘’Seharusnya lo bersyukur bisa lepas dari dia. Apa jadinya kalau lo sempat masih sama dia..??’’

‘’masalah nya bukan hanya itu, dia bilang gue gak normal, laki-laki mana yang gak sakit hati..’’

‘’udah lah, masih banyak Wanita lain..yang lebih baik pasti nya..’’ Ujar Luqman sambil menepuk bahu Abidzar

🍂

Siang ini Ruqayyah mendapat telfon dari sang adik, bahwa Bunda kembali drop, Ruqayyah sudah memberitahukan kondisi sang Bunda kepada kedua adik nya, karna bagaimanapun mereka harus tahu, jadi ada yang bisa siaga jika ada di rumah.

Mendengar kabar itu Ruqayyah pun langsung pulang dan sesampainya di rumah Ruqayyah langsung membawa Bunda ke rumah sakit bersama Ayunda, karna Aqila masih di sekolah.

Bunda pun langsung di bawa ke ruang Hemodialisa, dimana ini adalah ruangan untuk cuci darah. Bunda di temani Ayunda dan Ruqayyah sedang berada di ruangan dokter yang saat ini menangani sang Bunda.

‘’Ini belum waktu nya bunda cuci darah kan dok..??’’ tanya Ruqayyah

‘’Kondisi Ibu Ratih menurun , dan harus segera di lakukan transplantasi ginjal, jika terlalu lama di tunda, saya takut nanti kondisi Bu Ratih sudah tidak memungkinkan untuk menjalani nya…’’

‘’Astagfirullah..’’ sambil meraup wajah nya, dalam waktu singkat 300 juta, dari mana dia bisa mendapatkan nya, sedangkan setiap pekan nya saja dia harus mengumpulkan puluhan juta untuk cuci darah sang Bunda.

Mengajukan pinjaman ke Bank?? Tidak ada barang yang bisa dia jaminkan, dan bagaimana mungkin dia membiayai pengobatan dengan cara yang Allah haramkan, yaitu Riba.

‘’Ya Allah kemana dan kepada siapa hamba bisa memohon pertolongan..??’’ batin Ruqayyah.

4 sampai 5 jam proses bunda cuci darah, kini Ruqayyah dan kedua adik nya sudah berada di ruang rawat, dokter meminta agar bunda di rawat terlebih dahulu.

‘’Kalian mau pulang atau gimana..??’’ tanya Ruqayyah

‘’kami disini aja kak..gak mau jauh dari bunda..’’ jawab Ayunda sambil merangkul perut Bunda

‘’Maafin Bunda sudah menyusahkan kalian..’’ lirih Bunda

‘’Bunda.. gak ada yang merasa direpotkan..’’ balas Ruqayyah

‘’Ayya, Qila dan Yunda, Bunda bukan menyerah, tapi jika hidup Bunda sudah harus berakhir, kalian harus Ikhlas..’’ ujar sang Bunda

‘’Bunda..’’protes ke tiga putri nya itu sambil memeluk sang Bunda

‘’Nak..kematian itu pasti…’’ sambil mengusap kepala putri-putri nya yang kini merangkul nya

‘’tapi kita berhak berjuang Bun…’’ balas Ruqayyah sambil melepas rangkulan nya

‘’Bunda tahu, tadi dana segitu besar dari mana..??’’ tanya Bunda berusaha realistis

‘’bunda bantu doa, Ruqayyah yang akan berusaha…’’ balas ruqayyah

Sebenar nya dia pun buntu, tapi dia tak boleh pasrah.

Pagi ini Bunda di temani Ayunda, Ayunda izin dari sekolah, sedangkan Ruqayyah harus ke toko ada pesanan kue khusus dan itu harus Ruqayyah yang mengerjakan nya, karna pegawai nya belum semua se mahir Ruqayyah.

Saat Ruqayyah baru selesai mendesain kue nya handphone nya berdering, dari pihak rumah sakit menginformasikan kondisi Bunda.

‘’Kenapa kak..??’’tanya Vita saat melihat raut wajah Ruqayyah yang berubah.

‘’Vita, kakak titip toko, kakak harus pergi dulu..’’ ujar Ruqayyah tanpa menjawab pertanyaan Vita dan Vita hanya bisa menganggukan kepala nya.

Ruqayyah mencoba menghubungi saudara dari Ayah dan Ibu, tapi mereka tidak ada yang bisa membantunya, tanpa Ruqayyah sadari mobil nya sudah berada di depan kantor Abidzar.

Bingung, karna dia tak terfikir untuk ke kantor Abidzar, tapi dia juga tidak tahu kenapa dia bisa berhenti disini.

‘’Luqman..’’ lirih Ruqayyah

Ruqayyah pun turun dari mobil, lalu menuju resepsionis , Ruqayyah menanyakan keberadaan Luqman.

‘’wah maaf Bu, Pak Luqman nya sedang dinas luar kota, coba di hubungi bu..’’

Ruqayyah pun mencoba menghubungi Luqman, tapi tidak tersambung.

‘’Gak nyambung ..kira-kira lama gak ya mbak..??’’

‘’mungkin susah jaringan bu, soal berapa lama nya saya gak tahu Bu..’’

‘’Baik mbak makasih info nya..’’

‘’kenapa gak langsung ke pak Abidzar Bu, mungkin pak Abidzar tahu lokasi Pak Luqman…’’

‘’kalau Pak Abidzar nya ada..??’’ tanya Ruqayyah

‘’Sedang meeting sih Bu, kalau mau ibu bisa menunggu..’’ bukan tampa alsan sang resepsionis menyarankan ke Abidzar , karna dia tahu, Ruqayyah ada kerja sama dengan toko Ruqayyah, pikir nya ini masalah pekerjaan, jadi menyarankan langsung ke sang pimpinan.

Ruqayyah pun memutuskan untuk menunggu seperti saran resepsionis, setengah jam terasa begitu lama, begitulah menunggu.

Tapi tak lama kemudian sang resepsionis memberitahu Ruqayyah sudah di tunggu Abidzar di ruangan nya.

Sebenar nya bingung, apa yang harus dia sampaikan atau dia katakan, tapi langkah kaki nya seakan mendukung nya.

🍂🍂🍂

Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

next

2024-02-26

0

Tasmiyati Yati

Tasmiyati Yati

itu cara Allah memberikan jalan, menuntun langkah kita yg kadang itu bukan tujuan kita, maaf kalau sakah

2022-11-07

3

srimusvita

srimusvita

jalan apa ya yg ditawatkan abizar?
penasaran

2022-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menyampaikan amanah Ayah
3 Bucin VS Cuek
4 Pertemuan
5 In Sya Allah
6 Bunda Pingsan
7 Dua Luka di Dua tempat
8 Kondisi Bunda
9 Walau Hanya Satu Malam
10 Perasaan yang Sulit di Jelaskan
11 Pernikahan Semalam
12 Operasi Bunda
13 Arti Namamu
14 saya gak punya kekasih, saya punyanya istri
15 Gundah
16 Luqman mengetahui nya
17 Bawa saya menuju jalan Allah
18 Inikah Jalan Juang-Ku
19 Berbisik di Bumi terdengar di Langit
20 Jadi Imam kami atau Sholat di Masjid
21 Jawaban Ruqayyah
22 Pengakuan Abi ke Sang Mama
23 Pengumuman
24 Kedatangan Mama Abidzar
25 Maafkan anak Saya
26 Siap Jadi Alarm
27 Sholat itu Prioritas
28 Suami??
29 Penjelasan
30 Mandiri dan Sholeha
31 Keputusan
32 Menjelang hari H
33 Ijab Kabul ke dua
34 Nanti Yunda jewer
35 Menjadi Imam untuk pertama kali
36 Obrolan Pengantin Baru
37 Rumah untuk Ruqayyah
38 Anda belum beruntung Bii
39 Mau di suapi pakai apa?
40 Cemburu ya?
41 Bukan Malam Pertama
42 Di Sambut Bawang Mewah
43 Kodrat wanita
44 Kisah Sahabat Rasulullah yang ingin Miskin
45 Luar Biasa tapi Sederhana
46 Kayak nya Mas yang kecuil!
47 Wanita Masa Lalu
48 Cinta Para sahabat sang Suri Tauladan
49 Ya Buat Kamulah Sayang
50 Kejutan untuk Ruqayyah
51 Telur Gosong
52 LECET NANTI WOOI
53 Seperti ABG lagi pacaran
54 Sang Maling Hati
55 Harapan yang Tertunda
56 Quality Time
57 Preman Pasar
58 Bingung dan Bahagia
59 Begitu Kecil
60 Posesif
61 Kita adalah Abdullah
62 Wanita dengan Singa Lapar
63 Lagi-lagi di tinggal tidur
64 Fa inna ma’al usri yusra
65 Kue Lapis
66 Promo Cerita Baru
67 Semua berproses
68 Masak Sarapan Berdua
69 Permintaan Ayunda
70 Praktek buat Donat
71 Perjuangan Wanita Sholehah
72 Asyraf Al Wafi
73 Doa Ibu Mampu Menembus Langit
74 Panggilan pertama Wafi
75 Tanah Suci
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog
2
Menyampaikan amanah Ayah
3
Bucin VS Cuek
4
Pertemuan
5
In Sya Allah
6
Bunda Pingsan
7
Dua Luka di Dua tempat
8
Kondisi Bunda
9
Walau Hanya Satu Malam
10
Perasaan yang Sulit di Jelaskan
11
Pernikahan Semalam
12
Operasi Bunda
13
Arti Namamu
14
saya gak punya kekasih, saya punyanya istri
15
Gundah
16
Luqman mengetahui nya
17
Bawa saya menuju jalan Allah
18
Inikah Jalan Juang-Ku
19
Berbisik di Bumi terdengar di Langit
20
Jadi Imam kami atau Sholat di Masjid
21
Jawaban Ruqayyah
22
Pengakuan Abi ke Sang Mama
23
Pengumuman
24
Kedatangan Mama Abidzar
25
Maafkan anak Saya
26
Siap Jadi Alarm
27
Sholat itu Prioritas
28
Suami??
29
Penjelasan
30
Mandiri dan Sholeha
31
Keputusan
32
Menjelang hari H
33
Ijab Kabul ke dua
34
Nanti Yunda jewer
35
Menjadi Imam untuk pertama kali
36
Obrolan Pengantin Baru
37
Rumah untuk Ruqayyah
38
Anda belum beruntung Bii
39
Mau di suapi pakai apa?
40
Cemburu ya?
41
Bukan Malam Pertama
42
Di Sambut Bawang Mewah
43
Kodrat wanita
44
Kisah Sahabat Rasulullah yang ingin Miskin
45
Luar Biasa tapi Sederhana
46
Kayak nya Mas yang kecuil!
47
Wanita Masa Lalu
48
Cinta Para sahabat sang Suri Tauladan
49
Ya Buat Kamulah Sayang
50
Kejutan untuk Ruqayyah
51
Telur Gosong
52
LECET NANTI WOOI
53
Seperti ABG lagi pacaran
54
Sang Maling Hati
55
Harapan yang Tertunda
56
Quality Time
57
Preman Pasar
58
Bingung dan Bahagia
59
Begitu Kecil
60
Posesif
61
Kita adalah Abdullah
62
Wanita dengan Singa Lapar
63
Lagi-lagi di tinggal tidur
64
Fa inna ma’al usri yusra
65
Kue Lapis
66
Promo Cerita Baru
67
Semua berproses
68
Masak Sarapan Berdua
69
Permintaan Ayunda
70
Praktek buat Donat
71
Perjuangan Wanita Sholehah
72
Asyraf Al Wafi
73
Doa Ibu Mampu Menembus Langit
74
Panggilan pertama Wafi
75
Tanah Suci

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!