bab 19

"Ana..."panggil Zain saat sudah duduk.

Yulvi mendongkapkan kepalanya dan menatap Zain.

''iya kak."jawan yulvi

"Aku ga nyangka kita bakal bertemu,dan dirumah mu.Kamu apa kabar?"

"Baik kak,"jawab yulvi singkat

"Kamu tidak melanjutkan kuliah,apa kamu sudah bekerja?"

"Tidak kak,kasihan ayah.Masih cari pekerjaan tapi belum dapat."

"Kamu boleh kerja dikafeku saja nanti,sebentar lagi selesai dan akan di buka."

"Iya kak,terimakasih."

"Kamu belum pakai pemberian dariku,apa kamu sudah memiliki seseorang?"

"Hah eh,e enggak kak.Masih aku simpan gelangnya.''

"Nanti sore aku jemput ya,aku sudah ijin ke ayah tadi"

"kemana kak?"

"Nanti kamu juga tau,kamu mau kan?

"Iya kak,kalo ayah mengijinkan."

"Ok,nanti aku jemput.Sekarrang aku pamit dulu ya mau selesaikan pekerjaan di kafe.Aku mau pamit ke ayah dulu.

Mereka beranjak masuk kedalam rumah,Zain mengucapkan pamit ke ayah yulvi.

"Permisi pak,kami pamit pulang dulu.Terimakasih sarapannya,"pamit Zain

"Iya nak,hati-hati."

"iya pak,Assalamu'alaikum!"

"Wa'alaikumsalam...,"

Zain dan Nicho pun beranjak ke mobil dan meninggalkan rumah Yulvi,mereka menuju kafe yang sedang di bangun.Zain ingin cepat menyelesaikan pembangunannya dan membuka kafe itu,dia berharap yulvi bisa bekerja di sana.

Ayah Yuda dan Yulvi masuk kembali kedalam rumah.Mereka duduk di ruang tamu,ayah menyalakan TV tapi sambil mengobrol dengan Yulvi.

"Nak,kamu sudah lama kenal dengan Nak Zain?"

"Waktu itu cuma sekali bertemu yah,waktu ada acara perkemahan di sekolah.Kak Zain jadi tamu pengisi acara juga.''jelas yulvi ke ayahnya

"Tapi dia seperti ingin dekat dengan mu Nak,ayah tidak melarang kamu berteman dengan siapa saja tapi tetap harus hati-hati apa lagi dengan seorang laki-laki."Nasihat ayah untuk yulvi

"Iya yah,yulvi akan hati-hati."

Yulvi pamit ke ayahnya untuk ke kamar,dia ingin sendiri karena masuk syok kedatangan Zain yang mendadak dan mereka bertemu kembali di rumahnya.Yulvi membuka laci,mengambil hadiah yang pernah Zain berikan padanya dan belum dia pakai.Dia akan membawanya saat nanti dia pergi bersama Zain

'Sudah saatnya kamu aku keluarkan kita akan berjumpa dengan pemilikmu'gumam yulvi dengan gelangnya

'Nanti aku pake baju apa ya,kak Zain mau ajak aku kemana sih.Jadi bingung kan mau pake baju apa,'Yulvi bertanya-tanya sendiri

Yulvi memilih baju sampai dia mengeluarkan semua dari lemarinya.Dia bingung sampai membuat kamarnya seperti kapal pecah yang penuh dengan baju.Karena saking capenya memilih dia sampai tertidur dan terlelap dalam mimpi.

Pukul satu siang dia terbangun,Yulvi kaget dan beranjak dari tidurnya melihat pada jam di dinding.Dia tidak ingat kalo tertidur,melihat keadaan kamarnya dia baru tersadar kalo dia ketiduran.Yulvi langsung membereskan kamarnya dan bergegas menjalankan kewajibannya.Setelah sholat dia sudah memilih baju yang akan dia pakai.Dia keluar dari kamarnya dan mencari ayahnya apa sudah makan atau belum.

"Yah,Ayah..."Yulvi memanggil ayahnya.

"Iya Nak,ayah di teras."Ayah Yuda sedang bersantai melihat lalu lalang jalanan yang terlihat ramai di siang hari.

"Ayah sedang apa,sudah makan belum?"

"Sudah tadi habis sholat ayah makan siang,kamu sana makan dulu sedang apa dari tadi di kamar?"

"Yulvi tadi ketiduran yah,Nanti aja makannya Yulvi belum lapar."

Yulvi ikut duduk dengan ayahnya di teras rumah dan memandang lurus ke depan.Banyak kendaraan yang lewat dia diam dan hanya melihatnya.Yulvi masih berfikir kenapa Zain mengajaknya pergi,mereka sudah lama tidak bertemu dan hanya satu kali bertemu saat berkemah.

"Yah,nanti sore kak Zain mau ajak yulvi pergi keluar apa boleh yah?"tanya yulvi pada ayahnya

"Iya ga apa-apa,tapi kamu hati-hati ya.Kamu belum lama kenal kan,memang dia kelihatan anak baik tapi kamu tetap harus jaga diri."pesan ayah ke Yulvi

"Iya yah,InsyaAllah yulvi bisa jaga diri "

Sore hari pun tiba,Yulvi bersiap diri meski Zain tidak menghubunginya jadi atau tidaknya karena mereka belum bertukar nomer ponsel.Yulvi tetap bersiap diri untuk pergi dengan Zain.Dia menatap dirinya depan cermin,dengan gaya santainya berhijab dia sudah siap untuk pergi.

"Yulvi...,Nak Zain sudah datang!"Panggil ayah yulvi

"Iya yah,"Yulvi menjawab dari dalam kamar,dia membenarkan hijabnya.

Yulvi pun keluar dan melihat Zain sudah duduk di teras dengan ayahnya.Yulvi menghampiri mereka,dan menyapa Zain.Saat Yulvi keluara Zain takjub dengan kecantikan yulvi,karena terlihat lebih dewasa karena dulu dia hanya tau Yulvi memakai seragam Pramuka.

"Kak Zain sudah datang?''Sapa yulvi

"Iya,Kamu sudah siap?'

''Sudah,"

"Pak saya ijin bawa yulvi keluar,sebelum jam 9 saya janji akan membawa yulvi pulang.''pamit Zain ke ayah yulvi

''Iya,ayah titip yulvi.Hati-hati di jalan."pesan ayah

''Ayah yulvi pamit,ucap yulvi sambil mencium punggung tangan ayahnya,Zain pun melakukan hal yang sama

"Assalamu'alaikum,"Ucap mereka berdua bersamaan sambil berjalan menuju mobil Zain

Zain membukakan pintu untuk Yulvi,lalu dia berjalan menuju kursi pengemudi mobilnya.Karena dia membawa mobil sendiri tanpa Nicho.Dia ingin memiliki waktu berdua dengan yulvi.Yulvi duduk dengan canggung,karena baru pertama kali pergi berdua dengan Zain satu mobil.

"Jangan tegang Na,aku ga nyulik kamu kok''Ucal Zain untuk mencairkan keadaan karena melihat Yulvi diam saja menatap keluar jendela.

"Eh...ga lah kak.Sekarang kita mau kemana?

"Ke tempat yang indah,nanti kamu juga tau."

Mereka kembali diam dengan pemikiran masing-masing.Zain yang merasa bahagia,karena bisa bertemu dan pergi bersama yulvi.Sedangksn yulvi yang masih belum percaya dia pergi dengan Zain.

Zain memajukan mobilnya menuju Restauran dekan pantai yang view nya indah di sore hari.Mobil Zain berhenti di depan Restauran itu.Dia turun lebih dulu lalu membukakan pintu untuk Yulvi.

"Terimakasih kak,"ucap yulvi karena sudah dibukakan pintu

Zain hanya membalas dengan senyuman.

"Ayo,,,mau masuk langsung apa mau liat matahari terbenam dulu Deket pantai?tawar Zain pada yulvi

"Aku ikut Kaka saja,..!"

"Kita kepantai dulu ya,kita duduk-duduk dulu liat indahnya alam"ajak Zain sambil tersenyum ke arah yulvi.Yulvi hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah Zain.

Mereka menuju pantai dan berhenti di bangku yang berada dibawah pohon kelapa.Angin pantai begitu kencang,yulvi yang tidak memakai jaket merasa dingin tapi dia berekspresi biasa saja.Tapi tiba-tiba Zain melihat ke arah yulvi.

"Pakai ini,maaf kamu kedinginan ya?"Zain memakaikan jaketnya ke Yulvi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!