bab 18

Weekand pun tiba,ayah yulvi sudah di ijinkan untuk pulang.Yulvi masih tetap mencari pekerjaan untuk membantu ayahnya,tapi masih belum mendapatkannya.

Sampai akhirnya Zain dan Nicho berkunjung kerumah pak Yuda pada hari Minggu.Mereka melakukan perjalanan dari hari Sabtu,dan mereka berniat berkunjung hari Minggu.

Minggu pagi hari,Zain dan Nicho menuju rumah pak yuda.Mereka ingin menjenguk pegawainya itu,dengan menbawa sedikit barang bawaan.Zain merasa jantungnya berdetak berbeda,saat mobilnya melaju ke rumah itu.

Didalam rumah yulvi sedang memasak untuk sarapan pagi.Dia hanya memasak menu sederhana Nasi goreng dengan telor mata sapi.

Yulvi mendengar sebuah mobil berhenti di depan halaman rumahnya,dia mengingat itu mobil bos ayahnya.Yulvi meletakan nasigoreng di meja makan dan langsung menuju kamar ayahnya.

"Yah,..."pangil yulvi

"Ada apa nak?"ayah yulvi menanyakan kenapa yulvi memanggilnya karena tadi dia sudah berpesan untuk sarapan di meja makan tidak usah dikamar

"Kayanya ada tamu yah,di depan ada mobil berhenti di depan rumah."jelas yulvi

"Wah,pagi-pagi sudah ada tamu?Ya sudah kita lihat saja keluar,ayo!"

Mereka berjalan keluar menuju pintu,karena sudah terdengar ada yang mengetuk pintu.Yulvi menggandeng ayahnya kedepan karena ayah yulvi masi lemah.

"Pelan-pelan saja yah!Tamunya juga baru datang,ga usah buru-buru.''ucap yulvi

"iya nak,"

tok

tok

tok

"Assalamu'alaikum..."ucap sang tamu

"Wa'alaikumsalam..."jawab yulvi dan ayahnya bersamaan dan Yulvi membukakan pintu

Saat membuka pintu Yulvi hanya melihat Nicho di depan pintu dan satu orang sedang membelakangi mereka dengan melakukan panggilan telepon.

"Permisi Pak,mengganggu waktunya kami hanya ingin melihat keadaan bapak.''ucap Nicho

"Oh,,,tidak apa-apa pak.Justru saya berterimakasih karena bapak sudah sangat baik kepada kami.Silahkan masuk pak!"

"Iya,biarkan bos saya sedang menerima telpon nanti juga ikut masuk."jelas Nicho karena tau pak Yuda melihat ke arah Zain

Yulvi menatap bos ayahnya dengan pandangan yang tidak menentu,hatinya seakan bergetar hanya melihat punggung orang itu.Dia merasa ada sesuatu yang aneh,tapi dia tidak tau apa.

"Ayo nak,buatkan minuman untuk tamu kita."ucap ayah yulvi menyadarkan yulvi dari lamunannya

"Ah...iya ayah.Mari pak silahkan duduk saya buatkan minuman dulu."yulvi beranjak ke dapur untuk membuat teh hangat karena masih pagi hari

"iya,terimakasih."

"Permisi,maaf tadi saya mengangkat telpon penting dulu.Bagaimana keadaan bapak?Zain menyusul kedalam dan menanyakan keadaan pak Yuda

"Tidak apa-apa Nak,Alhamdulillah bapak sudah baik-baik saja."ucap pak Yuda,ya dia memanggil Zain dengan sebutan Nak karena Zain yang meminta.

"Syukur kalo begitu,maaf kami mengganggu pagi-pagi."

"Tidak apa-apa nak."

Dari arah dapur yulvi membawa tehnya dengan nampan yang bergetar karena mendengar suara yang dia kenal,orang yang memiliki suara itu sedang duduk menghadap ayahnya dan membelakangi pandangannya.Dia mengingat suara itu,di berfikir apa benar dia orangnya.Yulvi mengangkat kakinya melangkah keruang tamu dengan membawa teh hangat.

"Silahkan pak di minum,"ucap yulvi dengan menundukan kepalanya dia tidak berani menatap orang yang didepannya

"Ana ...,"Ucap Zain dengan terkejut melihat yulvi dihadapannya,dia tidak melihat yulvi datang karena dia memainkan ponselnya tapi saat suara yulvi yang dia dengar dia langsung menatap yulvi.

"Kenapa nak?"tanya ayah yulvi

Yulvi yang di panggil 'Ana' dia langsung menatap orang yang memangilnya dia tau siapa itu hanya satu orang yang memangilnya begitu.Dia pun tekejut,bisa bertemu di rumahnya dan dia bos ayahnya.Dia hanya diam membeku Zain pun sama karena masih terkejut.Nicho hanya menatap dua orang itu bergantian.

"Kenapa bos,ada apa? Nicho bertanya karena merasa bingung

"Ah ya,apa kabar Ana?"Zain sadar dengan pertanyaan Nicho,tapi dia malah menanyakan kabar yulvi dan menatapnya

"Alhamdulillah,baik kak."jawab yulvi dengan menundukan kepalanya

"Kalian saling kenal?tanya Nicho

"Iya,..."jawab Zain singkat

"Oh...itu dia ya?"tanya Nicho karena dia mulai paham siapa yulvi

"Kalian saling kenal nak?"tanya ayah yulvi

"Iya pak,kami pernah bertemu di acara sekolah ana."jelas Zain,karena dia tau Yulvi pasti susah untuk menjawabnya

"ANA ?"Pak Yuda bingung siapa ana

"Maksud kak Zain itu Yulvi pak,dia pangil yulvi Ana' akhirnya yulvi ikut menjelaskan ke ayahnya

"Oh ...,"ayah hanya ber oh ria karena dia baru tau ada yang memangil anaknya dengan sebutan ANa

"Yulvi permisi kedalam yah,"pamit Yulvi karena dia merasa canggung bila bersama Zain

''Iya nak siapin sarapannya saja,kita sarapan bersama ya nak tadi yulvi sudah masak pasti kalian belum sarapan kan?"ajak ayah yulvi

"Terimakasih pak,jadi merepotkan."ucap Zain

"Rejeki jangan di tolak bos."Nicho berucap sambil tersenyum,karena dia pun merasa lapar

"Iya,ayo nak kita sarapan."

Yulvi menyiapkan Nasigoreng yang dia buat,untung saja dia memasak lumayan banyak hanya saja dia harus menggoreng telor lagi karena dia hanya mengoreng 3 tadi.

"Silahkan yah,semua sudah siap."jelas yulvi ke ayahnya

"Ya,ayo nak kita sarapan dulu.Masakan anak bapak lumayan enak kok."Ucap Ayah dengan tersenyum

"Yulvi kamu juga sarapan,kamu mau kemana?Ajak ayah ke Yulvi karena melihat yulvi berjalan ke dapur

"Yulvi nanti saja yah."

"Kamu juga harus makan sekarang,kalo tidak kami juga tidak bisa sarapan disini.''Ucap Zain,membuat yulvi menatap Zain dengan bingung

"Iya ayo nak,"ucap ayah

"Ah,,,iya ayah''Yulvi akhirnya ikut makan bersama tadinya dia akan membereskan dapur,karena dia canggung untuk makan bersama mereka.

Mereka makan dengan keheningan,hanya suara sendok dan piring yang beradu.Sesekali Zain melihat ke arah yulvi.Setelah selesai sarapan mereka kembali ke ruang tamu dan Yulvi membereskan meja makan dan dapur.Zain mengobrol dengan santai bersama Nicho dan ayah yulvi

"Maaf pak apa nanti sore saya boleh kesini dan mengajak Ana untuk keluar!"Zain meminta ijin ke ayah yulvi

"Mmm...Silahkan saja.Gimana yulvi saja,dia bersedia atau tidak.jawab ayah

"Baik pak,boleh saya ijin berbicara dengan Ana?

"Yulvii..."pangil ayah Yuda

"Iya yah,"yulvi keeluar karena merasa dipanggil

"Nak Zain ingin berbicara dengan mu,kalian bicara saja diluar.

"iya yah,,,,"

Zain pun berjalan keluar di ikuti yulvi dibelakangnya.Zain duduk di kursi teras,Yulvi pun mengikutinya

"***Ana..."pangil Zain

(hayo mau ngomongin apa,udah ketemu)

maaf gaisss author baru bisa up🙏🙏🙏***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!