Tulang Naga Berlian & Dewa Kehancuran

Sesampainya di sana Zen Xhuhan di sambut dengan senyuman hangat oleh ayahnya sambil menyerahkan ayam yang sudah ia panggang kepada anaknya

"Makanlah dulu, setelah itu baru kita mengobrol, ayah tau banyak yang ingin kamu sampaikan kepada ayah," Zentian meminta Zen Xhuhan untuk duduk di sampingnya sambil menikmati makanan nya

"Baik ayah," lalu dia menghamy ayahnya sambil tersenyum dan duduk di tempat yang ayahnya tunjuk, lalu mulai memakan makanannya dengan lahap, meski kultivator setingkat nya tidak lagi memerlukan makan cukup dengan menyerap Qi di alam, tapi kebiasaan ini tetap Meraka lakukan agar memiliki waktu tenang untuk mengobrol bagi ayah dan anak tersebut,

Setelah selesai Meraka pindah ke depan gua tempat mereka tinggal dan duduk di tempat dimana mereka biasa nyantai kalo mau sedang di tempat itu,

"Duduklah Han'er ayah mau ngecuapkan selamat atas keberhasilan kamu karena telah melewati ujian kenaikan kultivasimu , dan juga sekaligus atas Evolusi tulangmu yang kini telah menjadi tulang Naga Berlian, dimana itu sama seperti Kualitas tulang yang ayah miliki" kata Zentian seraya menatap ayahnya dengan senyum lembut, terpancar di matanya kebanggan pada sosok remaja di depannya itu

"Terimakasih ayah, ini semua karena ayah, tanpa ayah Han'er tidak akan bisa begini dan Han'er juga bahagia bisa memiliki orangtua seperti ayah, " anak ini berdiri dari tempat dia duduk dan langsung memeluk Zentian dengan erat seraya menagis tersedi sedu, meskipun fisik anak itu layaknya pemuda 20 tahunan dia tetaplah anak berusia 15 tahun yang masih butuh kasih sayang ayahnya, apalagi dia dulunya anak sebatang kara yang tinggal di penampungan anak yang di rawat nenek Mei,

"Hei sudahlah jangan menangis, kenapa anak ayah jadi cengeng begini, ayo hapus air matanya jangan cengen begini, gimana nanti kamu mau menghajar Dewa sialan itu kalo kamu begini ahahhaa," Zentian berusaha menghibur anaknya tapi tetap dia mengingatkan bahwa musuhnya kedepan nya bukan masalah sepele jadi dia sengaja mengungkit tentang dewa itu pada anaknya,

"Han'er begini hanya kepada ayah, kalo didepan orang lain Han'er akan tegas, ayah bisa lihat nanti hehehehe," anak itu hanya cengar cengir dan mengusap matanya yang basah karena habis nangis barusan.

"Oke oke ayah percaya ini ayah akan berikan ingatan ayah tentang kehidupan ayah dulu kamu cermati dan ambil pelajaran dari kisah ayah dan usahakan jangan seperti ayah ahahhaha, bersiaplah ayah akan kirim ingatan ayah," Zentian mendekatkan telunjuknya pada kening anaknya itu

'xhuhan yang menerima ingatan dari kehidupan ayahnya di buat takjub dengan kekuatan ayahnya, kadang dia tersenyum dan juga mengeram marah akibat perlakuan para dewa yang ayahnya terima, setelah sekian lama berlalu dia membuka matanya dan memandang ke arah ayahnya jika dilihat lebih dekat tampak emosi dan kekaguman terlukis di wajah tampan anak itu

"Ayah apa itu semua ingatan ayah yang dulu sebelum ayah pindah kesini.?" Tanya anak itu pada ayahnya

"Begitulah، jadi bagaimana apa yang kamu bisa pelajari dari ingatan yang ayah kirim tadi .?" Zentian sengaja bertanya demikian karena mau tau apa pendapat anaknya tentang situasi ayahnya itu,

"Han'er akan jadi seperti ayah, karena ayah mempunyai gelar dewa Kekacauan makan Han'er sudah memutuskan akan mempunyai gelar sendiri suatu saat nanti dan membalas perlakuan mereka pada ayah, Han'er akan berdiri di puncak dan akan mengumumkan pada dunia bahwa Han'er putra dari dewa Kekacauan Zentian dan akan bergelar DEWA KEHANCURAN, hehehehe,,," meski anak itu tersenyum saat mengatakan itu tapai dai dalam hati anak itu terkandung tekad dan emosi yang begitu dalam,

'zentian mengerti apa yang dirasakan anaknya tapi dia lebih memilih diam dan mendukung apapaun yang akan di ambil oleh anaknya tersebut meskipun kelak akan mengahncurkan dunia ini asal anak nya itu bahagia dia akan tetap mendukungnya,

"Baiklah anakku, terserah apapun yang akan kamu pilih ayah akan tetap menyaysngimu sampai kapanpun dan jika nanti kamu mengikuti jalan yang seperti ayah lakukan dulu ayah cuma minta satu, jangan sisakan satupun dari mereka yang berani merendahkan kan mu dan memiliki sifat serakah, kamu mengerti kan apa yang ayah maksud ahahhaha,,," Kali ini Zentian justru tertawa karena membayangkan apa yang terjadi kalau sampai anaknya mewarisi sifat barbar nya dulu,

"Baik ayah, Han'er akan mengingat nya apalagi para dewa sialan itu," kali ini dia benar benar serius dengan ucapannya,

"Baiklah apa selanjutnya yang akan kamu mau lakukan , melatih jurus atau mempelajari semua elemen yang kamu punya, atau kamu mau istirahat dulu sebelum itu, pasti kamu capek kan setelah selama ini kamu berlatih dan berlatih,"Zentian menatap anaknya yang kini sudah tumbuh dewasa, sudah jauh berbeda dengan pertama kali dia menemukan anak itu

"Han'er akan istirahat seminggu dulu ayah, Han'er mau meluangkan waktu berdua dengan ayah sebelum berlatih lagi, kemungkinan latihan kali ini akan lama ayah, karena Han'er mau melatih semua elemen yang Han'er miliki, dan juga mau memilih juris yang cocok juga buat Han'er, jadi tidak apa apa kan ayah.?" Tanya anak itu pada ayahnya yang hangat tersenyum mendengar pertanyaan anaknya itu

"Apapun yang kamu mau anakku , ayah hanya akan selelu mendukung dan mengawasi kamu, jadi kamu lakukan apapun yang kamu anggap menyenangkan," Zentian beranjak dari tempat duduknya seraya mengusap kepala anak itu dan menghilang dari tempat nya,

"Terimakasih ayah,... Selanjutnya apa yang harus aku lakukan selagi menunggu ayah kembali ya, ah sudahlah aku istirahat dulu saja, sudah lama aku tidak merebahkan badan dengan tenang begini, hoaammm," sambil menguap Xhuhan membaringkan tubuhnya di tempat biasanya dulu dia tidur ...

..

sementara di tempat lain, setelah menghilang dari gua yang tadi ditempati bersama Xhuhan, Zentian kini sedang memetik buah buahan untuk makan malam mereka nanti nya dimana buah buahan yang dia petik adalah buah buahan yang dia tanam dulu waktu pertama kali tiba di hutan Hitam ini, dimana dia telah menanam banyak buah buahan abadi seperti apel,persik ,jeruk dan berbagai tanaman lain yang bisa dimakan,

setelah cukup lama berkeliling dan memetik banyak buah buahan untuk kebutuhan mereka Zentian memutuskan untuk kembali ke goa dimana tempat dia tadi menghilang sebelumnya, tapi sesampainya disana Zentian di buat geleng geleng dengan kelakuan anaknya itu, gimana tidak saat tiba disana anaknya sudah tidur nyenyak bahkan saking nyenyak nya dia tidak mengetahui kalau ayahnya sudah ada disana, apalagi dengan Kultivasi nya saat ini seharusnya Zen Xhuhan tetap bisa menjaga kesadaran meski dia sedang dalam keadaan tidur, mungkin karena lelah atau dia sudah lama tidak merasakan kenyamanan seperti ini lagi jadi dia tertidur senyenyak ini,

karena anaknya tertidur Zentian memutuskan untuk keluar dari gua dan memutuskan duduk di depan gua, tempat biasa dia dan Xhuhan kalau ngobrol,

"Huft,,, luka dalamku semakin parah, meski aku sudah berusaha menahan nya tetap saja lama kelamaan anak itu akan mengetahui nya, semoga saja saat itu tiba dia sudah bisa menjaga dirinya dari dewa dewa sialan itu." Zentian kembali menutup matanya seraya merasakan angin sepoi Sepoi menerpa wajahnya....

.

.

.

Bersambung ....

Pelan pelan dulu, nanti kalau sudah eps 30, baru gas ....

sekarang lagi nyusun materi yang bagus supaya tidak berhenti di tengah jalan، maklum ini karya pertama Author,

jadi maaf kalau masih ada banyak kekurangan🙏🤗

Terpopuler

Comments

Robert Sonbay

Robert Sonbay

buah abadi kalo ditanam bukannya membutuhkan waktu beratus tahun tahun untuk bisa berbuah

2024-04-14

1

PotatoBoy

PotatoBoy

typo bertebaran dimana mana, author nya ngetik kek dikejar orang gila

2024-03-16

1

Knight heart

Knight heart

Semangat Thor /Coffee//Coffee//Good/

2024-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh dan Tingkat Kultivasi
2 Dewa Kekacauan ZenTian
3 Zen Xhuhan
4 Tubuh VOID & Latihan di mulai
5 Memperkuat jiwa
6 Manual Tubuh Dewa Kekosongan
7 Pendekar Dewa
8 kesengsaran petir
9 Tulang Naga Berlian & Dewa Kehancuran
10 Kitab Elemen
11 Memilih dan berlatih Elemen
12 mengungkap kebenaran dan energi semesta
13 selesai dan menyembuhkan zentian
14 Dunia jiwa dan dimulainya petualangan
15 Kota Daun dan informasi Bandit Darah
16 Hancur dan Musnahnya kelompok Bandit Darah
17 Berkunjung ke tempat tuan kota & kematian tuan kota
18 Rencana mengunjungi Kaisar Tian Li & Lelang
19 Paviliun Merpati Emas
20 Dimulainya Pelelangan
21 Di Mulainya Provokasi
22 provokasi Masih Berlanjut
23 Dimulainya Konfrontasi
24 Iblis Petir Pembantai & Pedang petir Pembantai
25 Malam Berdarah
26 Kegemparan &kegelisahan kaisar TianLi
27 Kehancuran Kekaisaran Utara & menuju Benua Tengah
28 Informasi Benua Tengah
29 Sampai Di Benua Tengah
30 Peta & apakah aku harus bertamu ke klan Cang
31 Memeriksa peta & Tujuan Selanjutnya
32 Hutan Mati & Naik Tingkat
33 Kakek Misterius
34 Xin Di lang Dewa Ruang Dan Waktu
35 Menjadi Murid & Berlatih Kembali
36 Latih tanding & Berlatih elemen Ruang & Waktu
37 Perpisahan
38 Dewa agung & sampai di Benua langit
39 Qing YanZhu
40 Cerita Qing Yan Zhu
41 Tubuh Dewi Alam
42 Membawa Qing Zhu ke dunia jiwa
43 Melatih Qing Zhu
44 Melatih Qing Zhu 2
45 Janji
46 Keluar Dari Dunia Jiwa
47 Tuan Muda Chunli Yang Arogan
48 Peringatan untuk keluarga Chun
49 kegemparan di depan penginapan
50 Sebelum Lelang Dimulai
51 Pviliun Bintang
52 Lelang
53 Lelang 2 & Provokasi
54 provokasi Berlanjut
55 utusan Kekaisaran ikut menawar
56 Akhir lelang & membereskan semut yang menganggu
57 Memeriksa batu Misterius
58 sang Naga perang Long Zi
59 Diatas Ranah Abadi
60 peningkatan besar besaran Qing zhu
61 Menuju ibu kota kekaisaran
62 menggangu saja
63 Pembunuhan pertama Qingzhu
64 Memulai pembersihan
65 Akhir dari pembersihan
66 Awal perjalanan yang sebenarnya
67 Informasi Alam Dewa
68 Menginjakan kaki di alam Dewa
69 Hu Shan
70 Paviliun Roda Wmas
71 Jubah kamuflase
72 Li Bo
73 kemunculan tangan kanan Dewa petir
74 Permainan di mulai
75 Dewa petir Li Wei
76 Menyusup ke wilayah Dewa Bumi
77 Menjalankan Rencana
78 Rencana Berhasil
79 Kekacauan Dimulai
80 Kekacauan Di mulai 2
81 Dimulai nya Perang
82 Gagalnya Rencana
83 Menjadi Buronan
84 Keluar dari Hutan
85 Perburuan Dimulai
86 Peningkatan besar besaran
87 Keluar dari lembah kematian
88 Kota Hui
89 Masalah di penginapan
90 Memberi Pelajaran pada Patriak Ye Gang
91 Kota OMBAK
92 Batu Pelangi
93 Membunuh Xi Yuhan
94 Ke kacauan Di Mulai
95 Kegemparan dan kebahagian penduduk Kota Ombak
96 Membantai pasukan pasukan Dewa Air
97 Memulai Pembasmian
98 Pesta Di Mulai
99 Dewa Kehancuran.?
100 Menuju Ke Barat
101 Tiba di wilayah Dewa Bumi
102 Dimulai nya pembersihan
103 pembersihan ll
104 Kepanikan para penguasa alam dewa
105 Pembersihan lll
106 Pembersihan IV
107 Menjadi Penguasa Dunia Dewa (End S1)
108 Pengumuman....!!!!!
109 PENGUMUMAN...!!!
110 PENGUMUMAN...!!!
111 Pengumuman...!!!!!
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Pengenalan Tokoh dan Tingkat Kultivasi
2
Dewa Kekacauan ZenTian
3
Zen Xhuhan
4
Tubuh VOID & Latihan di mulai
5
Memperkuat jiwa
6
Manual Tubuh Dewa Kekosongan
7
Pendekar Dewa
8
kesengsaran petir
9
Tulang Naga Berlian & Dewa Kehancuran
10
Kitab Elemen
11
Memilih dan berlatih Elemen
12
mengungkap kebenaran dan energi semesta
13
selesai dan menyembuhkan zentian
14
Dunia jiwa dan dimulainya petualangan
15
Kota Daun dan informasi Bandit Darah
16
Hancur dan Musnahnya kelompok Bandit Darah
17
Berkunjung ke tempat tuan kota & kematian tuan kota
18
Rencana mengunjungi Kaisar Tian Li & Lelang
19
Paviliun Merpati Emas
20
Dimulainya Pelelangan
21
Di Mulainya Provokasi
22
provokasi Masih Berlanjut
23
Dimulainya Konfrontasi
24
Iblis Petir Pembantai & Pedang petir Pembantai
25
Malam Berdarah
26
Kegemparan &kegelisahan kaisar TianLi
27
Kehancuran Kekaisaran Utara & menuju Benua Tengah
28
Informasi Benua Tengah
29
Sampai Di Benua Tengah
30
Peta & apakah aku harus bertamu ke klan Cang
31
Memeriksa peta & Tujuan Selanjutnya
32
Hutan Mati & Naik Tingkat
33
Kakek Misterius
34
Xin Di lang Dewa Ruang Dan Waktu
35
Menjadi Murid & Berlatih Kembali
36
Latih tanding & Berlatih elemen Ruang & Waktu
37
Perpisahan
38
Dewa agung & sampai di Benua langit
39
Qing YanZhu
40
Cerita Qing Yan Zhu
41
Tubuh Dewi Alam
42
Membawa Qing Zhu ke dunia jiwa
43
Melatih Qing Zhu
44
Melatih Qing Zhu 2
45
Janji
46
Keluar Dari Dunia Jiwa
47
Tuan Muda Chunli Yang Arogan
48
Peringatan untuk keluarga Chun
49
kegemparan di depan penginapan
50
Sebelum Lelang Dimulai
51
Pviliun Bintang
52
Lelang
53
Lelang 2 & Provokasi
54
provokasi Berlanjut
55
utusan Kekaisaran ikut menawar
56
Akhir lelang & membereskan semut yang menganggu
57
Memeriksa batu Misterius
58
sang Naga perang Long Zi
59
Diatas Ranah Abadi
60
peningkatan besar besaran Qing zhu
61
Menuju ibu kota kekaisaran
62
menggangu saja
63
Pembunuhan pertama Qingzhu
64
Memulai pembersihan
65
Akhir dari pembersihan
66
Awal perjalanan yang sebenarnya
67
Informasi Alam Dewa
68
Menginjakan kaki di alam Dewa
69
Hu Shan
70
Paviliun Roda Wmas
71
Jubah kamuflase
72
Li Bo
73
kemunculan tangan kanan Dewa petir
74
Permainan di mulai
75
Dewa petir Li Wei
76
Menyusup ke wilayah Dewa Bumi
77
Menjalankan Rencana
78
Rencana Berhasil
79
Kekacauan Dimulai
80
Kekacauan Di mulai 2
81
Dimulai nya Perang
82
Gagalnya Rencana
83
Menjadi Buronan
84
Keluar dari Hutan
85
Perburuan Dimulai
86
Peningkatan besar besaran
87
Keluar dari lembah kematian
88
Kota Hui
89
Masalah di penginapan
90
Memberi Pelajaran pada Patriak Ye Gang
91
Kota OMBAK
92
Batu Pelangi
93
Membunuh Xi Yuhan
94
Ke kacauan Di Mulai
95
Kegemparan dan kebahagian penduduk Kota Ombak
96
Membantai pasukan pasukan Dewa Air
97
Memulai Pembasmian
98
Pesta Di Mulai
99
Dewa Kehancuran.?
100
Menuju Ke Barat
101
Tiba di wilayah Dewa Bumi
102
Dimulai nya pembersihan
103
pembersihan ll
104
Kepanikan para penguasa alam dewa
105
Pembersihan lll
106
Pembersihan IV
107
Menjadi Penguasa Dunia Dewa (End S1)
108
Pengumuman....!!!!!
109
PENGUMUMAN...!!!
110
PENGUMUMAN...!!!
111
Pengumuman...!!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!