Setelah selesai memakan ayam hutan di tangan nya anak kecil itu melihat ke arah penolongnya seakan meminta penjelasan dimana dia, "Nama kamu siapa adik kecil?"tanya Zen Tian
"Namaku Xhuhan paman, dan siapa nama paman ini.?" jawab anak itu sambil mendekat ke pemuda tampan di depan nya lalu duduk di depan pemuda tampan itu
"Zen Tian adik kecil , kamu bisa menggilku paman Tian kalo mau, Terserah kamu mau manggil aku bagaimana, hahahaa" jawab pemuda itu dengan senyum di wajahnya
"Baik paman dan terimakasih sudah menolong dan merawatku disini, Kalau boleh tau dimana ini paman,?" Tanya anak kecil itu yang kini sudah mulai akrab dengan orang yang dia panggil paman Tian itu,
"Oh ini di gua tempat tinggal paman, kebetulan paman melihat kamu waktu itu saat kamu di sambar petir jadi aku bawa kamu kesini," sambil tersenyum Zentian menjawab semua pertanyaan anak kecil di depannya ini
"Paman boleh aku bertanya lagi.?" Anak kecil itu masih penasaran dengan tempat dia tinggal soalnya sepi dari suara suara orang ataupun mahluk hidup lain spt hewan atau monster ,. .
"Oh kamu menyadari ya ,hahahaa, gua ini berada di dalam hutan Hitam tepatnya di bagian dalam hutan itu, dan buat hewan dan monster yang kamu sebutkan tadi, paman sudah memasang aray supaya mereka tidak bisa masuk atau mendekat kesini, jadi kamu aman jangan khawatir hahahaaa," Zentian lagi lagi di buat terhibur dengan anak itu, selain dia sopan anak itu juga imut kalo lagi bertanya menurut dirinya
"Oh ya, sudah cukup perkenalannya sekarang paman mau tanya sesuatu sama kamu, apa kamu mau jadi murid paman.? paman akan menjadikan kamu kultivator yang kuat bagiamana?" Tanya Zentian, karena dia tertarik dengan anak kecil itu apalagi kulaitas tulangnya sudah ada di Tulang naga muda, hanya dua tahap di bawah tulang nya sendiri, yang mana tulang Zentian di Tulang Naga Berlian, sedikit lagi berevolusi ke Dewa naga, tapi na'as buat dia harus di buru dan berperang melawan para dewa,.
Xhuhan yang mendengar paman di depannya mau mengangkat nya sebagai murid cukup bingung karena dia anak yang dulunya tinggal di desa dan belum pernah tau hal hal tentang kultivasi, yang dia tau hanya menjadi kuat untuk membalas apa yang terjadi pada keluarganya, tapi dia senang dengan ini jalannya akan lebih mudah untuk kuat.
"Murid memberi hormat pada guru" ucap Xhuhan dan berlutut tiga kali.,
"Bangunlah Han'er, tidak usah melakukan itu pada paman guru mu ini, kamu hanya boleh bersujud pada Orangtuamu dan jangan sekali kali kamu merendahkan diri selain sama orangtuamu ingat itu Han'er,"
"Terimakasih Paman guru, Han'er akan selalu ingat nasihat paman guru, lalu kapan Han'er akan berlatih paman guru", anak kecil itu bertanya dengan semangat karena sudah tidak sabar untuk menjadi kuat ,
"Hohoho kau sudah tidak sabar rupanya baiklah tunggu sebentar, sebelum kamu menerima latihan dari paman guru , kamu sedaplah dulu inti darah dari paman guru biar kualitas darah kamu sama seperti paman guru, karena kitab kitab paman guru berada di ranah dewa semua, kamu harus memiliki darah dewa untuk membukanya apakah kamu mau Han'er,?" Tanya Zentian
"Han'er mau paman guru," jawab anak kecil itu dengan sopan,.
"Baiklah serap ini dan, duduklah Delam posisi meditasi, nanti guru bantu buat menyerapnya, tapi kamu harus tahan karena ini sedikit menyakitkan," lalu Zentian menembakkan darahnya ke kening anak itu sambil mengarahkan anak itu untuk bermeditasi,
"Xhuhan kecil yang merasakan cairan masuk melalui keningnya langsung meditasi seperti yang di contohkan paman gurunya,"
10 menit berlalu darah dalam tubuh anak ini perlahan berganti, proses ini menyakitkan buat anak seusianya, tapi dengan bantuan zentian, Xhuhan bisa mengatasinya dan masih fokus menyerap nya, 1 jam berlalu dan kini tubuh anak itu bercahaya dan mulai menyatu darah dewa ketubuhnya, karena itu yang awalnya tulang nya berada di tulang Naga muda, kini berubah jadi tulang Naga emas, satu tingkat dibawah tulang Zentian. Dan postur tubuh anak itu berubah juga layaknya anak berumur 10 tahun, dan perlahan anak itu membuka matanya,.
"Ayah,..." kata itu yang pertama keluar dari mulut anak kecil itu, hal itu di karenakan darahnya yang telah menyatu sehingga memunculkan perasaan seperti ayah dan anak,
Zentian yang di panggil ayah oleh Xhuhan hanya tersenyum dan mengangguk, seraya berkata
"bangunlah Han'er anakku, sekarang kamu sudah jadi putra Dewa Zentian,
mulai sekarang kamu adalah ZEN XHUHAN putra DEWA KEKECAUAN ZENTIAN,.. Hahahaha hahahaha,-"Zentian begitu bahagia sekarang, karena kehidupannya dulu hanya sendiri dan sekarang ada anak kecil yang menemaninya dan memanggilnya ayah, sampai dia lupa telah menyebutkan bahwa dia adalah Dewa,.
"Xhuhan kecil yang mendengar ayahnya dewa langsung kaget dan bingung, sebab dewa menurut neneknya dulu waktu di desa, adalah mahluk yang abadi dan kuat , selain kuat Dewa adalah mahluk yang Besar dan bersayap, tapi di depannya, hanya seorang pemuda tampan seperti manusia biasa, meski memancarkan hawa Agung dari tubuhnya , Xhuhan kecil masih belum sepenuhnya percaya, lalu dia memutuskan bertanya pada ayahnya,."
"Ayah, apa benar kamu Dewa seperti yang dulu nenek ceritakan sama Han'er, kalo ayah dewa knp ayah seperti manusia biasa tidak punya sayap, kata nenek dewa itu besar dan punya sayap?," tanya anak itu dengan antusias sekaligus bingung pada ayahnya
"Hahahaha hahaha , Zentian hanya tersenyum menanggapi pertanyaan polos anaknya ini, "
"Han'er untuk sekarang kamu belajar dulu dan berlatih yang keras, nanti kalo kamu sudah kuat dan besar, ayah akan ceritakan apa itu dewa bagaimana.?" tanya Zentian pada Xhuhan,
"Baik ayah، jadi kapan ayah akan melatih Xhuhan,?" karena sudah tidak sabar untuk kuat Xhuhan merengek buat berlatih
"sabarlah Han'er apa kamu tidak lelah setalah menyerap darah ayah tadi, istirahatlah sebentar, besok pagi kamu akan ayah latih dengan keras bagaimana , hahahaha," Zentian tertawa sambil berdiri dan mengusap kepala anak itu,
"Zentian yang diperlakukan sangat hangat oleh ayah barunya hanya tersenyum dan manggut manggut,sambil berkata," Baik ayah, tapi Han'er lapar ,hehehe,"
"Baklah tinggi disini ayah akan mencarikan makanan buat kita, jangan keluar dari gua sebelum ayah kembali, "
Xhuhan hanya tersenyum menanggapi pesan ayahnya dan merebahkan tubuhnya di batu didalam gua, sambil mengingat masa lalunya saat bersama suadara saudarinya waktu di desa,
"kalian semua istirahat lah yang tenang disana, aku akan bertambah kuat buat membalas apa yang terjadi pada kalian, dan buat Nenek Mei, Han'er sudah punya ayah sekarang, nenek tidak perlu khawatir lagi sama Han'er, nenek istirahat yang tenang disana,:" kata anak itu sambil mengusap air matanya, tapi jika di lihat lagi , mata anak itu memancarkan tekad yang penuh api semangat,...
Bersambung......
bantu like dan komentar nya kakak, supaya saya tau dimana kurangnya karya ini, maaf kalo masih banyak kekurangan karena ini Novel pertama saya, Terimakasih 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Dewa Jaya
lanjut
2025-02-08
0
Nf@. Conan 😎
sedap?????
2025-01-28
0
Nur Tini
lanjutkan... bagus
2024-12-30
0