Sesuai dengan informasi yang di dapatkan dari perbincangan para kultivator di restoran tadi diketahui bahwa kelompok Bandit Darah berada di dalam hutan dekat kota, setelag 2 jam melakukan perjalanan akhirnya Zen Xhuhan melihat rumah yang cukup besar dan di jaga cukup ketat oleh beberapa kultivator yang memiliki ranah pendekar emas,
Dengan elemen kegelapan yang dimiliknya dan jurus langkah pembunuh bayangan yang di kombinasikan dengan langkah petir, dalam sekejap Zen Xhuhan sudah bisa membunuh mereka dalam sekejap dan menyerap tubuh mereka dengan elemen kegelapan yang Xhuhan miliki agar aura kematian yang ia miliki cepat bertambah dan bisa meningkatkan kekuatannya,
"Hmmm, lumayan aku tidak menyangka sensasi ini sungguh luar biasa , aku sekarang terlihat seperti seorang assasin yang harus darah, tapi tidak apa apa asal pada musuh musuhku"lalu Zen Xhuhan melangkah masuk lalui gerbang tadi ,
Sentra di dalam banyak para anggota kelompok Bandit Darah yang sedang berpesta arak , ada yang sudah mabuk dan tertidur di sudut sudut ruangan, dan ada juga yang masih sadar,
Zen Xhuhan yang melihat mereka sedang berpesta dengan mata dewa nya hanya mendengus dan melangkah dalam bayang bayang dan bergegas membunuh mereka dengan sekali serang karena mereka hanya berada di ranah pendekar emas dan ada juga yang di pendekar raja 🌟 1 itu tidak jadi masalah buat Zen xhuan yang sudah memiliki Kultivasi ranah pendekar dewa 🌟 6
Dalam 2 jam sudah tidak ada selagi anggota dan semua ruangan yang ada di rumah itu sudah Xhuhan periksa, dan tentunya juga menguras harta mereka semua setelag itu dia perlahan melayang dan melemparkan bola api ke markas bandit tersebut dan pergi meninggalkan tempat itu, karena sudah tidak ada lagi urusan lagi di sana, dan dendam keluarganya sudah dia urus, waktunya keblai kepenginapan dan istrirahat,
"Lebih baik aku kembali ke penginapan, agar merepotkan jika ada yang melihat aku ada disini, " lalu dia menghilang dari sana menggunakan langkah bayangan dan beristirahat di kamar yang sudah ia sewa tadi siang, dan merebahkan tubuhnya di kasur dan akhirnya dia terlelap,
Sementara di kota Daun di gemparkan dengan asap yang mencul dari tengah hutan dimana tempat itu merupakan tempat markas yang Zen Xhuhan hancurkan tadi, banyak dari mereka yang menyaksikan kejadian tersebut, banyak dia antara mereka gaduh dengan kejadian tersebut dan mereka mempertanyakan siapa yang sudah mereka singgung sampai berakhir tragis begini, sedangkan kaisar Bing saja masih belum berani melakukan itu, apalagi tuan kota Daun, yang hanya memiliki Kultivasi Ranah Pendekar raja 🌟 1, yang mana sama dengan para komandan di kelompok itu, jadi tuan kota hanya diam tanpa bisa melakukan apapun, semntar di kediaman tuan kota,
"Cepat selidiki siapa dalang yang menghancurkan markas bandit itu, kita harus bisa membawa dia ke pihak kita, tawarkan saja dia wanita dan yang , siapa yang tidak tergoda dengan itu, jika dia menolak seret dengan paksa dan bawa kesini"kata tuan kota pada prajurit yang yang membungkuk di depannya, rencananya tuan kota akan menggunakan orang itu untuk melengserkan Kaisar Bing menggunakan bantuan orang itu, tapi yang dia tidak ketahui bahwa dia sekarang sedang menggali kuburannya sendiri dengan memerintahkan prajutit menangkap Xhuhan, karena saking senengnya sampai dia lupa kalau xhuan bisa menghancurkan markas itu karena memiliki kekuatan yang tak terbayangkan oleh tuan kota itu bahkan untuk seluruh orang di daratan rendah ini,
Sementara kegemparan terjadi di kota, orang yang menyebabkan semua itu kini masih terlelap di tempat tidurnya,
Dia terbangun ketika menjalang siang
"Hoaammm... akhirnya bisa istirahat dengan nyaman lagi tubuh ini, sampai sampai aku telat bangun Samapi siang begini, lebih baik aku segera membersihkan badan ini lalu cari makan," lalu dia bergegas turun dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi ,
Stelah lima belas menit dia sudah selesai mandi dan kini telah siap siap turun ke lantai bawah untuk mencari makanan, dengan stelan baju serba putih dan juga topeng putih dengan tanda petir di bagian atas topengnya, Zen Xhuhan turun dari kamarnya untuk mengisi perutnya ke lantai bawah,
Sesampainya di bawah Xhuhan di kejutkan dengan berita dirinya yang mengahncurkan markas bandit darah semalam,
Tapi dia hanya acuh tak acuh dan memesan makanan seperti biasa dan memakan makanannya,
Di meja selain meja tempat xhuan makan, kultivator lainnya masih sibuk dalam bahasan mereka tentang hancurnya markas bandit darah semalam,
Xhuhan hanya mendengarkan mereka dengan santai seraya memperhatikan mereka semua sesekali sambil makan ,
Tapi ada satu berita yang mambuat dahi Xhuhan berkerut saat para kultivator itu membicarakan keinginan tuan kota untuk merekrutnya dengan iming iming wanita dan harta, tapi bukan itu yang membuat dia tertarik dengan berita itu, pasalnya tuan kota memerintahkan prajuritnya untuk menangkap dia jika Xhuhan menolak untuk berkerja sama, hal ini yang membuat Xhuhan terkejut untuk sementara sebelum muncul seringai dingin di wajahnya meski hanya sebentar, itu sudah cukup untuk membuat restoran yang dia tempati menjadi hening sebab saat xhuan tadi menyeringai dai juga melepaskan sedikit aura membunuhnya , alhasil para kultivator yang ada di sana memandang ke arah tempatnya duduk, tapi dia hanya menanggapi itu dengan santai tanpa memperdulikan mereka,
"Tuan kota ya, menarik, haruskah aku bertamu ke kediaman nya nanti.???"lagi lagi xhuan menampilkan senyum yang mematikan di wajahnya,....
lalu dia berdiri dari tempat duduknya dan menuju kasir untuk membayar makanan dan minumannya
setelah itu dia pergi ke kamarnya karena dia ingin melihat kebun buah buahan abadi yang ada di dunia jiwanya sekalian melihat keadaan ayahnya yang lagi berkultivasi,
sesampainya di kamar dia langsung mengunci pintu dan menghilang dari sana .
shwoshhh....
lalu Zen xhuhan muncul di depan dua istana megah tempat tinggal ayah dan dirinya di dunia jiwa, lalu dia terbang ke selatan untuk memetik buah buahan abadi ayang ada di sana,
"woahhh, baru saja sebentar aku tinggal sudah banyak yang berbuah, kalau begini aku bisa kaya jika semua buah ini aku jual, tapi apa tidak masalah di daratan rendah ini kan tidak ada buah buahan seperti ini, ah masa bodoh lebih baik apa petik dan makan dulu sisanya aku simpan di cincin penyimpanan, urusan jual menjual nanti aku tanyakan pada ayah setelah ayah selesai dengan Kultivasinya, " lalu Zen xhuhan memetik buah buahan itu setelah 30 menit berlalu dia sekarang lagi berendam di kolam spiritual yang dia buat atas perintah ayahnya sambil memakan apel abadi di tangannya,
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Gak komen gk makan
tumben gak ada cek cok nya
2024-02-05
0
Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut
Bwahahaha pendekar buah
dagang buah biar cepat kaya , wadduh!
2024-02-03
1
Shaiya_Eet
Raja sesungguhnya /Grin/
2024-01-03
0