Perjanjian

Pagi nya, Pak Alzam yang sudah dapat kabar dari putri sahabatnya membuat dirinya pamit kepada istrinya untuk bergegas kembali ke Rumah Sakit.

Setelah sampai di depan ruangan rawat inap, Pak Alzam mulai melangkahkan kakinya masuk, dilihatnya, Pak Husein yang sedang terbaring lemah tak berdaya diatas brangkar.

Suara kaki membuat kepala Bu Amirah dan Adiba terangkat, lalu Bu Amirah yang sedang mengaji di samping Pak Husein membuat dirinya beringsut mundur dan mempersilahkan Pak Alzam untuk berbincang dengan suaminya.

"Zam, terimakasih sudah membiayai operasi ku." cicit Pak Husein pelan sambil menggenggam tangan Pak Alzam di hadapannya.

"Sudah tidak apa-apa, jangan pikirkan itu Sen. Kamu kemana saja? Lama kita tidak bertemu lagi." tanya Pak Alzam sambil mengelus pundak Pak Husein.

"Sudah lama aku sakit seperti ini, bolak-balik rumah sakit hanya merepotkan istriku dan anakku saja." ucap Pak Husein.

"Sepertinya hidupku sudah tak lama lagi Zam, seluruh tubuhku terasa kaku sekali." imbuhnya.

"Hust, tolong jangan bilang seperti itu Sen. Sudah ada aku disini ... kamu segera pulih ya agar kita bisa bermain seperti dulu lagi." ujar Pak Alzam terkekeh, ia kembali mengingat masa kecilnya dengan Pak Husein.

"Umur kita juga sudah tidak seperti dulu lagi Zam, ada waktunya juga kita akan berpisah untuk selama-lamanya. Tolong jika aku sudah tiada, titip istri dan putriku, Adiba." ujar Pak Husein sambil mengelus tangan Pak Alzam pelan.

"Aku yakin Sen, kamu bisa melewati ini semua, jangan bicara yang tidak-tidak." ujar Pak Alzam seraya bergidik ngeri.

"Aku serius Zam, tolong titip istri dan putriku agar aku tenang jika meninggalkan mereka." ucap Pak Husein untuk kedua kali nya dengan nafas yang naik turun, tidak stabil.

"Aku janji akan menikahkan putrimu dengan putra ku, Sen. Kamu tenang saja." ujar Pak Alzam tegas.

"Aku juga akan menjamin Istri dan Putri mu akan hidup bahagia." imbuh Pak Alzam lalu memanggil Dokter menggunakan tombol di dekat ranjang pak Husein.

Bu Amirah dan Adiba melihat Pak Husein dengan nafas yang tersenggal-senggal membuat mereka menangis kembali, ada rasa takut menyeruk di tubuh mereka berdua kala melihat keadaan Pak Husein seperti itu.

"Te-terimakasih Zam, se-mo-ga kita bertemu lagi na .. Hah ... Hah ... Nanti." Pak Husein memegang tangan Pak Alzam kuat, sambil berusaha untuk bernafas.

Pak Alzam yang melihat pak Husein sedang menahan sakit nya Sakaratul maut membuat diri nya menuntun Pak Husein agar mengikuti bacaan syahadat, di iringi isak tangis dari Bu Amirah serta Adiba.

Titttt .... Titttt .... Titttt ....

Suara alat monitor menandakan bahwa detak jantung Pak Husein sudah tidak ada, Pak Husein sudah meninggal dunia.

"Pak Husein sudah meninggal dunia," ujar Dokter sambil melepaskan alat yang ada di hidung Pak Husein.

"Ayahhh ... Hiks ... Ayah bangun ... Hiks ... Hiks ..." ucap Adiba menangis histeris sambil memeluk Pak Husein yang sudah menutup mata dengan kedua tangan di lipat di atas perut nya.

"Ayah ... Ibu mohon jangan meninggalkan Ibu dan Adiba, hiks ... Hiks ..." ucap Bu Amirah juga tak kalah histeris nya dari sang anak.

Pak Alzam menelpon asisten nya yaitu Emir untuk membantu mengurusi jenazah yang akan di makam kan di tempat pemakaman keluarga Pak Alzam saja.

"Sabar Bu ... Jangan di tangisi, kasian Almarhum nanti tidak tenang di sana." Sang Suster terus menguatkan Bu Amirah serta Adiba yang masih menangis.

"Hiks ... Sus tolong cek Ayah saya lagi, nggak mungkin kan? Pasti nggak mungkin. Ayah hiks ..." ucap Adiba kembali menangis di pelukan Ibu nya.

Bu Amirah sudah mulai meredakan tangis nya, ia juga sudah sedikit demi sedikit mulai menahan tangis nya, ia melihat Adiba yang masih menangis histeris di pelukan nya.

"Diba ... Sudah jangan menangis lagi, Diba yang ikhlas ya ... Ayah sudah tidak merasa sakit lagi di sana." ujar Bu Amirah mengelus kepala Adiba dan menyeka air mata yang berjatuhan ke pipi Adiba.

"Tapi Bu ... Hiks ..."

"Sudah jangan menangis lagi, masih ada Ibu disini ... Diba minum dulu ya." ujar Bu Amirah memberikan air minum kepada Adiba, lalu Adiba pun meminum nya hingga tandas.

"Jenazah sudah siap Pak." ujar Suster memberitahu.

"Ayo Bu Am, Adiba ... kita langsung saja mulai pemakamannya biar tidak lama, kasihan Pak Husein sudah di tunggu para malaikat di syurga."

"Ba-baik Pak Alzam." ujar Bu Amirah lalu menuntun Adiba untuk berdiri dan memasuki mobil milik Pak Alzam.

Di pemakaman sudah ada Emir, asisten Pak Alzam dan para keluarga Pak Alzam sendiri, dan ada juga beberapa tetangga dari Bu Amirah yang sudah berdiri di sana menyaksikan pemakaman Pak Husein.

Selama pemakaman berlangsung, tak henti-henti nya Bu Amirah dan Adiba menangis sambil memeluk satu sama lain, dengan di tenangi dan di rangkul oleh Bu Aisyi di belakang nya yang juga ikut terisak.

Setelah pemakaman selesai, Bu Amirah sangat berterimakasih sekali kepada Pak Alzam serta yang lain nya yang ikut turut serta mengikuti pemakaman suami nya. Bu Amirah dan Adiba di antar pulang oleh Emir menggunakan mobil Emir, sedangkan Pak Alzam sendiri pulang dengan di temani istri nya.

"Terimakasih Nak Emir, sudah mengantarkan kita kembali ke rumah dan terimakasih juga atas semua nya." ujar bu Amirah kepada Emir, memang Emir saat ini masih berumur 30 tahun, sudah mempunyai istri serta anak.

"Sama-sama Bu Amirah ... Adiba, kalau begitu saya pamit dulu, permisi." pamit Emir lalu melajukan mobil nya untuk kembali lagi menuju rumah tuan nya.

***

"Bu, rumah kita jadi sepi ... Biasanya ada Ayah yang sering duduk disini, sekarang sudah nggak ada." Adiba menghela nafasnya berat.

"Sudah takdir sayang, bagaimana pun kematian itu ada, dimana pun dan kapan pun kita juga bakal merasakan itu semua, Adiba jangan bersedih lagi ya ... Masih ada Ibu disini, kita mulai hidup dari awal lagi ya, jangan lupa untuk selalu mendoakan Ayah." nasihat Bu Amirah kepada anaknya.

"Tak lupa kita juga jangan melupakan kebaikan Pak Alzam," imbuh Bu Amirah sambil memeluk Adiba.

"Iya Bu ... Diba juga sangat merasa sangat berhutang budi kepada Pak Alzam dan Bu Aisyi." ujar Adiba melepaskan pelukan nya lalu menatap manik-manik Ibu nya.

Terpopuler

Comments

Febry Valentin

Febry Valentin

😢 😢 sedih baca y jadi teringat waktu almarhum suami pergi detik detik terakhir ya ...

2024-02-14

0

Euis Herdiana C'mahmud Hyuga

Euis Herdiana C'mahmud Hyuga

.ternyata dijidohkan

2023-09-26

0

alvika cahyawati

alvika cahyawati

waah baru jg aku baca udah ada bawang sj nich bikin mata jd pingin 😭😭😭

2022-11-08

4

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Perjanjian
3 Memberitahu
4 Menerima
5 Jual Cincin
6 Amanah
7 Membeli Kebutuhan
8 Berkunjung Ke Pondokan
9 Nasihat
10 Hari Pertunangan
11 Berbelanja Seserahan
12 Persiapan
13 Jadi Ragu
14 Ijab Qabul
15 Masih Bingung
16 Cenayang Atau Dukun?
17 Kumat Vertigo
18 Saling Pandang
19 Mulai Dekat
20 Rindu
21 Mengantar
22 Berbelanja
23 Kejadian Di Resto
24 Canggung
25 Cekcok
26 Dia Yang Menyakiti, Dia Juga Yang Menyembuhkan
27 Rasa Nyeri Berubah Menjadi Rasa Nyaman
28 Pamit Membuat Panas
29 Mengajari
30 Sikap Aneh
31 Mencintai
32 Kaget
33 Berpamitan
34 Perjalanan
35 Perjalanan 2
36 Kairo
37 Malam Di Kairo
38 Perasaan Aneh
39 Belajar
40 Ternyata Suamiku Seorang Ustadz
41 Merindukan Cinta Yang Telah Di Pendam
42 Cuti
43 Membantu
44 Ibu Sakit
45 Terpaksa Pulang Ke Indonesia
46 Kejutan
47 Menjemput
48 Sedikit Rindu Dan Rencana
49 Fabian Dan Nadhifa
50 Makan Siang
51 Mengatakan Perasaan Yang Sebenarnya
52 Overthinking
53 Bahagia Juga Sedih
54 Memantapkan Hati
55 Niat Poligami
56 Ceraikan Aku Mas!!!
57 Pengakuan
58 Menyesal
59 Tak Terduga Akan Seperti Ini
60 Jaga Cucu Ibu Dengan Baik!
61 Obrolan Malam
62 Fabian Pulang
63 Aku Hamil Mas!
64 Reuni
65 Bermanja Dengan Ayahnya
66 Kata Maaf Kembali Terucap
67 Ke Pondok Bersama
68 Hanya Sekedar Obrolan
69 Perlakuan Manis
70 Masalalu Itu Wadah Pelajaran Di Masa Depan!
71 Ngidam
72 Merajuk
73 Mual
74 Sayang?
75 Rindu Istri
76 Dia Kembali
77 Bicara Baik-baik
78 Aku Sudah Di Khitbah
79 Nomer Asing
80 Memulai Hafalan
81 Rencana Perjodohan
82 Syakir & Kaira
83 Sholat Istikharah!
84 Kairo
85 Berbuka Puasa
86 Kaira Curhat
87 Morning Kiss
88 Enak Atau Hambar?
89 Muroja'ah Ala Pasutri
90 USG
91 Melamar Langsung Pada Orangtua
92 Bujuk
93 Pilihan Hati
94 Ayam Geprek
95 Undangan
96 Resign
97 Pasar Malam
98 Author is back!
99 Pernikahan Nadhifa
100 Sambutan Hangat
101 Pijatan Paksu
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Perjanjian
3
Memberitahu
4
Menerima
5
Jual Cincin
6
Amanah
7
Membeli Kebutuhan
8
Berkunjung Ke Pondokan
9
Nasihat
10
Hari Pertunangan
11
Berbelanja Seserahan
12
Persiapan
13
Jadi Ragu
14
Ijab Qabul
15
Masih Bingung
16
Cenayang Atau Dukun?
17
Kumat Vertigo
18
Saling Pandang
19
Mulai Dekat
20
Rindu
21
Mengantar
22
Berbelanja
23
Kejadian Di Resto
24
Canggung
25
Cekcok
26
Dia Yang Menyakiti, Dia Juga Yang Menyembuhkan
27
Rasa Nyeri Berubah Menjadi Rasa Nyaman
28
Pamit Membuat Panas
29
Mengajari
30
Sikap Aneh
31
Mencintai
32
Kaget
33
Berpamitan
34
Perjalanan
35
Perjalanan 2
36
Kairo
37
Malam Di Kairo
38
Perasaan Aneh
39
Belajar
40
Ternyata Suamiku Seorang Ustadz
41
Merindukan Cinta Yang Telah Di Pendam
42
Cuti
43
Membantu
44
Ibu Sakit
45
Terpaksa Pulang Ke Indonesia
46
Kejutan
47
Menjemput
48
Sedikit Rindu Dan Rencana
49
Fabian Dan Nadhifa
50
Makan Siang
51
Mengatakan Perasaan Yang Sebenarnya
52
Overthinking
53
Bahagia Juga Sedih
54
Memantapkan Hati
55
Niat Poligami
56
Ceraikan Aku Mas!!!
57
Pengakuan
58
Menyesal
59
Tak Terduga Akan Seperti Ini
60
Jaga Cucu Ibu Dengan Baik!
61
Obrolan Malam
62
Fabian Pulang
63
Aku Hamil Mas!
64
Reuni
65
Bermanja Dengan Ayahnya
66
Kata Maaf Kembali Terucap
67
Ke Pondok Bersama
68
Hanya Sekedar Obrolan
69
Perlakuan Manis
70
Masalalu Itu Wadah Pelajaran Di Masa Depan!
71
Ngidam
72
Merajuk
73
Mual
74
Sayang?
75
Rindu Istri
76
Dia Kembali
77
Bicara Baik-baik
78
Aku Sudah Di Khitbah
79
Nomer Asing
80
Memulai Hafalan
81
Rencana Perjodohan
82
Syakir & Kaira
83
Sholat Istikharah!
84
Kairo
85
Berbuka Puasa
86
Kaira Curhat
87
Morning Kiss
88
Enak Atau Hambar?
89
Muroja'ah Ala Pasutri
90
USG
91
Melamar Langsung Pada Orangtua
92
Bujuk
93
Pilihan Hati
94
Ayam Geprek
95
Undangan
96
Resign
97
Pasar Malam
98
Author is back!
99
Pernikahan Nadhifa
100
Sambutan Hangat
101
Pijatan Paksu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!