“Sun Long ingat mulai sekarang kamu adalah seorang suami. Walau kamu tidak suka dengan Qian Qi. Kamu harus menjaganya dengan baik. Qian Qi juga sekarang adalah seorang istri, kamu harus memenuhi kewajibanmu sebagai seorang istri. Mulai sekarang kamu panggil aku Bibi. Dodo Fung kamu juga harus menjaga adik perempuan barumu ini”. Sun Long hanya mengangguk.
“Baik Bi mulai sekarang aku akan melakukan apa pun yang Sun Long katakan. Selama ayah bisa hidup kembali, Bahkan jika harus melompat ke dalam jurang aku akan melakukannya”. Sun Long menghela nafasnya seakan-akan tidak peduli.
“Tenang saja Bi. Aku akan menjaga adik Qian Qi seperti kakak menjagaku”. Dodo Fung terlihat tertarik dan optimis membuat Bibinya sedikit tenang.
“Dodo Fung perkenalkan dirimu pada Qian Qi”.
“Siap Bi. Adik Qian Qi. na… namaku Dodo Fung, a… aku adik angkat dari kakak Sun Long. Maafkan aku jika kedepannya a…akan merepotkan Adik. To…tolong dimaklumi, aku punya penyakit keterbelakangan mental”.
Pantas saja meski sudah besar tapi Dodo Fung berperilaku seperti anak kecil. Sepertinya Sun Long dan Dodo Fung memiliki masalahnya sendiri. Meski begitu Dodo Fung terlihat tulus ingin menjagaku. Qian Qi berbicara dalam hati.
“Terima kasih Kakak Dodo Fung mau menjagaku. Aku juga akan menjaga dan membantu kakak sebisaku”.
“Sepertinya kalian akan baik-baik saja. Bibi harus segera kembali. Bibi tidak ingin bajingan Sun Li curiga. Ini Sun Long cincin ruang yang berisi bahan makanan”. Sun Long menerima cincin itu.
“Ini Bi isinya keping emas”. Sun Long memberi cincin ruang yang lain.
“Tidak usah Sun Long. Uang yang kamu berikan tahun kemarin saja masih banyak. Kamu bawa saja. Ingat kamu sekarang punya istri. Kalau kamu mau memberi keping emas kepada seseorang apa lagi dengan jumlah yang tidak masuk akal, kamu harus berdiskusi dulu dengannya. Memang kamu tidak perlu patuh pada istrimu tapi kamu harus menghargainya”.
“Baiklah Bi. Qian Qi aku ingin memberi Bibi 10 juta keping emas apa kamu setuju?”.
“10 juta keping emas!!! Apa-apaan ini Sun Long. 1 juta keping emas tahun lalu saja masih tersisa 900 ribu. Apa kamu ingin bibi mati? Jika bibi menerima itu dan ada orang yang tahu bibi pasti jadi incaran pembunuh bayaran”.
“He…he…heee… 10 juta keping emas? E…Enolnya ada berapa tu?" Qian Qi kaget hingga otaknya error.
“Mau gimana lagi? Uang tidak ada harganya di wilayah kita. Sama seperti sampah”.
“Bibi tidak akan menerimanya kamu simpan saja. Uang itu hanya akan membuat Bibi sakit kepala”.
“Ya sudah kalau begitu. Bi apa bibi punya saran bagaimana caranya menjadi suami yang baik?”. Qian Qi terkejut mendengarnya.
A…Apa aku tidak salah dengar? Bukankah dia tidak peduli dengan pernikahan ini? Qian Qi bingung.
“Ini. Bibi sudah mempersiapkan buku-buku yang harus kamu baca. Kalau begitu Bibi pulang dulu, akhir tahun kita bertemu lagi”.
“Satu lagi Bi. Tolong doakan kami semua”.
Haaa…? Qian Qi speechless.
“Doa Bibi akan selalu menyertai kalian. Oia… Bibi hampir lupa. Ini Qian Qi cincin yang berisi perlengkapan wanita. Kamu harus menghemat kosmetiknya. Di sana tidak ada toko kosmetik. Kamu harus tetap tampil cantik untuk suamimu. Kamu harus ingat terus tentang Kalung Giok Jiwa ini”. Bibi memberikan cincin ruang.
“Terima kasih Bi”.
“Kalau begitu Bibi pamit dulu”. Bibi pergi kembali ke kota.
“Bibi… ngeee… ngeee… Bibi jangan pergi”. Dodo Fung menangis.
“Sudahlah Dodo Fung. Jangan lupa kita harus mempercepat pekerjaan kita. Kamu harus kuat. Cepatlah naik kita harus segera berangkat”.
“Baik kak. Mulai sekarang kita harus bekerja lebih giat lagi”. Dodo Fung naik ke gerobak.
Meski terlihat jelas Sun Long tidak menyukai Qian Qi. Namun ia masih memperlakukan Qian Qi sebagai seorang istri. Ia menggenggam tangan Qian Qi dan menyuruhnya untuk duduk di depan tempat kusir bersamanya. Sedangkan Dodo Fung duduk di belakang karena badannya terlalu besar.
“Maaf Qian Qi. Kami tidak memiliki kereta kuda yang mewah. Hanya gerobak rumput ini yang kami punya. Dodo Fung tidak akan muat jika di masukkan ke dalam kereta kuda. Aku akan membawa kuda ini berlahan. Jika kamu mau tidur bersandarlah pada ku”.
Qian Qi menjadi sangat bingung dengan Sun Long. Terkadang dia dingin dan terkadang dia hangat. Ada apa sebenarnya dengan otaknya Sun Long. Tapi karena ia tidak mau merepotkan Sun Long, jadi ia tidak bersandar. Padahal ia sudah sangat kelelahan karena menangis seharian.
“Tidak apa-apa Suamiku. Aku baik-baik saja”.
Sun Long langsung menghentikan kereta kudanya. Matanya langsung menatap tajam ke arah Qian Qi. Qian Qi tersentak kaget sepertinya ia salah bicara. Namun ia tidak tahu salahnya dimana.
Dodo Fung yang melihat kakaknya marah mencoba menenangkannya. “Kakak tenang kak. Tarik napas…”. Mengusap-usap pundak kakaknya.
Sun Long menarik napasnya lalu menatap dingin ke arah Qian Qi. “Baru saja beberapa menit kita menikah. Kamu sudah berani berbohong padaku. Kamu harus ingat mulai sekarang aku adalah suamimu”. Untuk pertama kalinya Qian Qi melihat wajah Sun Long yang sedang marah. Tidak seperti orang-orang pada umumnya. Ketika Sun Long marah ia hanya menatap seseorang dengan fokus tanpa ekspresi, seakan-akan memikirkan seribu satu cara untuk membunuh mangsanya.
Apakah ini wujud Sun Long yang sebenarnya? Mungkin aku tidak akan bertahan lama. Aku hanya bisa berharap Sun Long memenuhi permintaan Bibi. Meski aku berakhir disini selama ayah bisa hidup kembali, itu sudah cukup bagiku. Qian Qi pasrah dan menangis ketakutan.
“Adik Qian Qi, seharusnya adik tidak berbohong pada kakak. Untung saja sekarang adik sudah sah menjadi istri kakak. Kalau tidak kepala adik pasti sudah berlubang”.
Berlubang? Apa maksudnya dibunuh? Dari kata-kata Dodo Fung sepertinya mereka sudah sering “melubangi" kepala orang. Ternyata Sun Long lebih mengerikan dari pada Sun Jian.
Tiba-tiba saja Sun Long mengulurkan tangannya ke arah wajah Qian Qi. Qian Qi yang melihat tangan besar itu refleks mundur. Dengan tangan sebesar itu pasti sangat mudah meremas kepalanya. Meski Sudah mundur tangan itu masih mengejarnya. Karena sudah terpojok ia hanya bisa terdiam pasrah.
Selamat tinggal ayah kepala anakmu akan di remas oleh tangan besar ini. Qian Qi memejamkan matanya.
Tangan besar itu pun menyentuh pipi Qian Qi, mengelap air matanya dengan lembut. Tangan kasar itu beradu dengan kulit lembut Qian Qi. Lalu Sun Long mengeluarkan selimut untuk Qian Qi dan merangkulnya dengan hangat. Kudanya kembali berjalan berlahan.
Qian Qi bingung setengah mati. Tadi Sun Long marah besar sekarang malah merangkulnya dengan sangat lembut. Suasana hatinya dapat berubah dalam hitungan detik.
“Ma…Maafkan aku Suamiku”. Sun Long tidak membalasnya. Namun ia mendekap Qian Qi semakin erat.
Dekapan Sun Long benar-benar hangat membuat Qian Qi tenang kembali. Mungkin karena tubuh Sun Long cukup besar dan berbulu. Ia tidak memikirkan penampilannya, semuanya serba berantakan dan tak terurus. Namun jika di bandingkan dengan Dodo Fung tubuh Sun Long tetap kalah jauh besarnya. Seakan-akan Sun Long adalah beruang dan Dodo Fung adalah Gajah. Kereta kuda ini di modifikasi sedemikian rupa hingga bisa di tarik oleh delapan kuda dan terbuat dari besi. Menandakan betapa sayangnya Sun Long pada Dodo Fung.
Qian Qi sudah mulai tenang. Ia bisa mendengar detak jantung Sun Long yang berdegup kencang. Meski badannya terlihat tenang tapi mengapa jantungnya terdengar seperti orang yang gugup. Qian Qi menarik nafasnya. Tidak sengaja Ia mencium bau tubuh Sun Long. Agak sedikit bau keringat dan bau hangus terbakar. Bau aroma dari para pekerja keras.
Ayahnya juga berbau seperti ini. Qian Qi menjadi sangat rindu dengan ayahnya. Tanpa sadar bibirnya bergerak sendiri mencium dada Sun Long. Qian Qi hendak meminta maaf, namun tangan Sun Long malah mendekapnya semakin erat.
Baju Sun Long terlihat sudah lusuh dan terdapat banyak lubang-lubang kecil bekas terbakar secara acak. Sepertinya memang mereka berdua bekerja di dekat api. Qian Qi sudah mulai merasa aman dipelukan Sun Long. Tanpa sadar ia mulai menghitung lubang-lubang yang ada di baju Sun Long hingga ia tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments