Bab 3 - Menikahi Seorang Pangeran

Di dalam kereta kuda Qian Qi hanya duduk terdiam dengan tatapan kosong. Masih dengan pakaian pengantin yang kotor karena terkena darah hitam dari ayahnya. Hidupnya sudah berakhir, ia tidak punya semangat hidup lagi. Sekarang ia hanya sebatang kara. Tidak akan ada yang peduli kepadanya.

Tidak seperti dihadapan banyak orang di dalam kereta kuda Sun Fangxin menunjukan jati dirinya. Ia memeluk erat Qian Qi seperti seorang ibu memeluk anaknya. Ia mengelus-elus rambut dan membersihkan wajah Qian Qi. Ia dapat merasakan detak jantung Qian Qi. Detak jantungnya tidak beraturan kadang cepat kadang pelan selalu berubah-ubah secara signifikan. Menggambarkan perasaannya saat ini.

Sudah beberapa jam Sun Fangxin mencoba menenangkan Qian Qi namun tidak berhasil juga. Akhirnya ia teringat dengan mendiang ibunya Qian Qi yang merupakan sahabatnya. Ia sering melihat ibunya Qian Qi bersenandung di sore hari mendoakan Qian Qi sewaktu kecil. Akhirnya ia mencoba bersenandung dengan lembut.

“Putriku yang baik dan rupawan… Dengarlah ibu berdoa untukmu…”Sun Fangxin bersenandung.

Mendengar senandung Sun Fangxin membuat Qian Qi sadar kembali. Ia membalas pelukan Sun Fangxin dan menangis sejadi-jadinya. Ia menangis cukup lama hingga tidak terasa mereka sudah keluar dari perbatasan kekaisaran Sun. Sun Fangxin melepaskan pelukannya dan menatap mata Qian Qi.

“Qian Qi dengarkan aku baik-baik. Aku tahu kamu sedang dalam keadaan yang tidak karuan. Tapi aku sudah berjanji pada ayah dan ibumu untuk menjagamu ketika mereka telah tiada. Memang terdengar kejam tapi aku akan menikahkanmu dengan seorang pangeran yang diasingkan dari kekaisarannya sendiri. Kamu akan hidup bersama dia dan adiknya di neraka. Jauh ke selatan di area surga para monster dan iblis. Aku ingin kamu mengikuti segala perintahnya, jika tidak kamu akan mati”. Qian Qi tidak menghiraukan perkataan Sun Fangxin.

Sudah ku duga. Wanita ini sama seperti yang lainnya. Lagi-lagi aku diperlakukan seperti barang, hanya untuk bisnis. Bahkan sampai memanfaatkan ayah dan ibu. Raut wajah Qian Qi langsung berubah.

Sun Fangxin tersenyum. “Kamu masih mencurigaiku? Mungkin kamu sudah lupa tapi saat usiamu 2 sampai 3 tahun aku yang mengurusmu. Ayah dan ibumu merupakan sahabat terbaikku”. Sun Fangxin memegang tangan Qian Qi dengan lembut dan mengarahkannya ke sebuah kalung.

Tiba-tiba saja jiwa Qian Qi berpindah ke dalam kalung itu. Qian Qi melihat sebuah padang rumput yang begitu indah dan di tengahnya ada sebuah altar besar seperti tempat tidur. Terdapat orang yang sedang tertidur di atasnya. Sun Fangxin muncul dari belakang Qian Qi. Ia menuntun Qian Qi untuk melihat sosok yang sedang tertidur. Ternyata sosok yang tertidur itu adalah ayahnya.

“A…ayah…!!! Ayah maafkan Qian Qi”. Qian Qi langsung memeluk ayahnya.

“Qian Qi... sedih sih sedih. Tapi jangan terlalu kencang memeluk ayahmu. Aku takut ayahmu kenapa-kenapa”. Qian Qi tersentak sadar.

“Tenang Qian Qi. Ayahmu tidak akan kemana-mana”. Sun Fangxin mengelap air mata Qian Qi dan air mata yang jatuh di wajah Qian Tao.

Melihat Sun Fangxin yang begitu perhatian pada dirinya dan ayahnya. Membuat Qian Qi mulai percaya pada Nyonya Sun Fangxin.

“Nyonya Sun Fangxin kenapa ayah bisa ada di sini? Apakah dia baik-baik saja”.

“Ini hanya jiwa ayahmu Qian Qi. Saat ayahmu wafat aku langsung menangkap jiwanya ke dalam kalung ini. Ini adalah Kalung Giok Jiwa”.

“Kalung Giok Jiwa? bukankah itu hanya sebuah mitos?”.

“Sun Long yang memberikannya padaku. Secara tidak langsung calon suamimu telah menyelamatkan ayahmu. Aku akan menjaga kalung ini sampai kamu siap mendapatkannya atau tubuh bonekanya siap”.

“Tubuh boneka? Tubuh boneka yang ada di toko-toko? Untuk apa Nyonya?”.

“Bukan tubuh boneka yang seperti itu. Melainkan tubuh boneka yang diperkuat. Aku akan meminta Sun Long untuk membuatkan sebuah tubuh boneka agar ayahmu bisa merasukinya. Aku tidak ingin ayahmu kesepian di dalam sini. Aku akan menghidupkannya kembali tapi dalam wujud boneka”.

“Hidup kembali? Jika benar bisa seperti itu, aku akan melakukan segala sesuatu yang Nyonya perintahkan”. Qian Qi sujud kepada Sun Fangxin.

“Ayo kita kembali dulu”. Sun Fangxin menarik tangan Qian Qi dan mereka kembali ke tubuhnya masing-masing.

Nyonya Sun Fangxin memegang pipi Qian Qi dengan lembut. “Kalau saja kamu adalah anakku. Meski kamu bukan anak kandungku, aku sudah menganggapmu seperti anakku sendiri. Tidak perlu sujud seperti itu. Kamu harusnya berterimakasih pada Sun Long aku hanya menggunakan barang-barang yang diberikan olehnya. Aku punya dua permintaan untukmu Qian Qi. Satu buat dirimu bahagia bersama Sun Long. Dua bahagiakanlah Sun Long. Percayalah padaku Sun Long akan menjadi suami terbaik untukmu dan kamu akan menjadi istri terbaik untuknya”.

“Tapi Nyonya aku tidak yakin ia akan menerimaku. Aku sudah tidak suci lagi”. Qian Qi menangis tubuhnya bergetar.

“Maafkan aku. Aku tidak bisa melindungimu dari bajingan itu. Tapi Qian Qi kamu tidak perlu khawatir. Sun Long memiliki hati yang besar ia tidak akan mempermasalahkan hal seperti itu”. Sun Fangxin memeluk Qian Qi.

“Nyonya Sun Fangxin kita sudah sampai”. Seakan-akan kesedihan mampu menelan waktu. Tidak terasa perjalanan 12 jam sudah berlalu.

Wajah Qian Qi sudah mulai berubah. Tidak seperti tatapan kosong sebelumnya kali ini ada sedikit harapan di matanya. Sun Fangxin menggenggam tangan Qian Qi dan menuntunnya keluar dari kereta kuda.

“Ha…ha…haaa… kamu kalah lagi. Sini aku coret lagi mukamu, cepat menunduk”. Sun Long mencoret wajah adiknya dengan arang.

“Kakak curang. Ngeee… Bibi kakak curang”. Dodo Fung langsung mengadu pada bibinya. Qian Qi yang baru turun langsung kaget melihat seorang laki-laki dengan tubuh yang sangat besar berlari ke arah Sun Fangxin.

“Sudahlah Sun Long kamu jangan menjahili adikmu terus. Muka adikmu sampai hitam semua seperti ini”. Sun Fangxin Mengelap muka Dodo Fung.

“Habis bibi lama sekali datangnya kami jadi bosan. Kebetulan kami membawa banyak kelereng jadi kami main kelereng dulu”.

“Sun Long… Sun Long… Badanmu saja yang semakin besar jiwamu tidak berubah sama sekali. Sudah Dodo Fung jangan menangis lagi, kamukan sudah besar. Bibi punya sesuatu untukmu. Selamat ulang tahun yang ke 18. Ini hadiah dari bibi. Lihatlah ini”. Bibi memberikan sebuah boneka berbentuk Iblis singa api.

“Terima kasih bi”. Dodo Fung memeluk Sun Fangxin.

“Bagaimana dia mau tumbuh dewasa kalau setiap tahun bibi kasih dia boneka. Lagi pula ada apa bi? tumben-tumbennya memanggil kami sekarang. Kesepakatannya kita bertemu setiap akhir tahunkan”.

“Memangnya tidak boleh? Bibi sudah kangen dengan keponakan bibi. Terserah bibi mau memanggil kalian kapan saja. Bibi juga membawa hadiah untukmu. Walau ulang tahunmu masih lama karena kita jarang ketemu bibi akan memberikannya sekarang”.

“Bibi… Bibi… Aku sudah bersama Bibi bahkan sejak belum lahir. Tidak perlu disembunyikan lagi. Mata Bibi menggambarkan segalanya. Kemarilah Bi. Bibi sudah menahannya cukup lama”. Sun Fangxin langsung berlari bersipuh memeluk Sun Long.

“Lagi-lagi Bibi gagal menjaga orang-orang yang paling bibi sayangi. Qian Tao telah gugur”. Tangis Sun Fangxin pecah.

Qian Qi yang melihatnya sangat kaget. Ia tidak menyangka dibalik ketegaran dan kedewasaan yang Nyonya Sun Fangxin berikan kepadanya. Ternyata Nyonya Sun Fangxin bisa menangis tersedu-sedu seperti itu. Selain dirinya ternyata masih ada orang yang sangat peduli dengan ayahnya. Nyonya Sun Fangxin tidak berbohong.

Melihat tangis Nyonya Sun Fangxin tiba-tiba saja air mata Qian Qi ikut terjatuh. Air mata sedih dan air mata kebahagiaan menjadi satu. Ternyata ia tidak sendirian lagi. Air mata Nyonya Sun Fangxin benar-benar murni dan jujur.

“Bajingan!!! Kita harus mempercepat segalanya. Dodo Fung kamu dengar sendiri sekarang korbannya adalah Paman Qian Tao. Keluarga kita berkurang satu lagi”.

“Pa…Paman Kuda Kayu tidak mungkin. Paman Kuda Kayu tidak boleh mati, Paman sangat baik. Ngeee…”. Dodo Fung ikutan menangis.

“Dodo Fung kita tidak punya waktu untuk menangis. Kita harus menambah jam kerja kita. Kita harus segera menyelesaikannya”.

“Kalian tidak perlu memaksakan diri. Bibi takut kalian malah sakit. Berkat Kalung Giok Jiwa yang kalian berikan Qian Tao bisa diselamatkan. Bibi ingin kalian membuat tubuh boneka yang cukup kuat agar Qian Tao bisa kita pindahkan dan kekuatannya tidak menurun”.

Qian Qi tiba-tiba bersujud kepada Sun Long. “Terima kasih Pangeran Sun Long berkat  Pangeran ayah bisa diselamatkan. Aku memang tidak punya apa-apa lagi. Tapi aku akan memberikan segalanya untukmu bahkan nyawa sekali pun”.

Sun Long menatap Qian Qi dingin. “Apakah dia Qian Qi Bi?”.

“Benar Sun Long dia adalah Qian Qi”.

“Anak ini tidak berubah sama sekali. Dengan mudahnya bilang akan memberikan segalanya. Kebodohan yang paling murni. Banyak orang yang mengorbankan nyawa untuknya. Tapi si bodoh ini dengan mudahnya bilang seperti itu. dia tidak menghargai usaha kami”. Qian Qi tercengang mendengarnya.

“Sun Long! Kamu terlalu kejam. Kamu harusnya mengerti Qian Qi hanya gadis kota yang berusia 15 tahun. Lagi pula dia tidak tahu apa-apa, Qian Tao tidak pernah memberi tahunya. Mulai sekarang kamu harus lebih baik padanya, karena dia akan menjadi istrimu. Dia akan menjadi milikmu dan kamu akan menjadi miliknya. Dia adalah hadiah yang bibi berikan untuk ulang tahunmu yang ke 22”.

“Maafkan aku Qian Qi. Aku kelepasan”. Sun Long menarik nafas.

“Ti…tidak perlu minta maaf Pangeran. Perkataan Pangeran benar. Aku terlalu bodoh untuk memahami hal itu”.

“Sudahlah kita lupakan saja. Kita harus membahas hal yang lebih penting. Bibi kenapa Bibi ingin aku menikahinya? Aku tidak setuju itu seperti menambah bebanku saja”.

“Karena itu adalah keinginan mendiang ibumu dan mendiang ibunya Qian Qi”.

Mendengar perkataan Sun Fangxin, Sun Long hanya diam dan menggaruk kepalanya. Ia menarik nafasnya dan mengeluarkan sebuah cincin dari bajunya. Dengan lembut dia memegang tangan Qian Qi dan hendak memasukan cincin itu ke jari manisnya. Namun, Qian Qi menarik tangannya.

“Maaf Pangeran. Sebelum itu pangeran harus mengetahui kebenarannya, bahwa aku sudah tidak suci lagi”.

Sun Long menatapnya dingin. “Bahkan kalau kamu adalah batu. Jika ibuku bilang harus menikahimu maka aku akan menikahimu”.

Qian Qi menggigit bibirnya, Air matanya mulai mengalir dan tubuhnya bergetar. Hatinya hancur berkeping-keping. Kali ini ia tidak bimbang lagi. Sudah pasti pernikahannya dengan Sun Long akan menjadi mimpi buruk baginya.

Akhirnya cincin itu terpasang di jari manisnya. Ia melihat cincin itu memang sangat indah dengan batu berlian di sekililingnya, tapi Ia meresakan tekanan yang sangat berat dari jari manisnya.

“Sudah bi nikahkan kami”.

Akhirnya acara pernikahan sudah terlaksana. Sun Long dan Qian Qi sudah sah menjadi suami istri. Pernikahan yang hening di perbatasan selatan kekaisaran Sun. Sun Long menikahinya karena di suruh oleh ibunya dan Qian Qi menikahinya demi ayahnya. Tidak ada rasa cinta di dalam pernikahan ini.

Episodes
1 Bab 1 - Keinginan atau Kewajiban
2 Bab 2 - Hari Paling Bahagia
3 Bab 3 - Menikahi Seorang Pangeran
4 Bab 4 - Panas Dingin
5 Bab 5 - Surga Hitam
6 Bab 6 - Buka Baju
7 Bab 7 - Man Food
8 Bab 8 - Cinta Untuk Sun Long
9 Bab 9 - Grogi
10 Bab 10 - Kurus Kering
11 Bab 11 - Jatuh Cinta
12 Bab 12 - Atlas
13 Bab 13 - Kota Goliat
14 Bab 14 - Sweety Hubby
15 Bab 15 - Toko Baju
16 Bab 16 - Jalan-jalan
17 Bab 17 - Kehidupan Sehari-hari
18 Bab 18 - Beli Semua
19 Bab 19 - Walikota
20 Bab 20 - Monster
21 Bab 21 - Budak
22 Bab 22 - Nikahi Aku
23 Bab 23 - Qian Qi yang Terbaik
24 Bab 24 - Dewi Medusa
25 Bab 25 - Darah Iblis
26 Bab 26 - Kalah Telak
27 Bab 27 - Aku yang Lain
28 Bab 28 - Bebas
29 Bab 29 - Terlahir Kembali
30 Bab 30 - Kamu Menyiksaku
31 Bab 31- Bangkit
32 Bab 32 - Layangan
33 Bab 33 - Sayang Istri
34 Bab 34 - Masa Lalu
35 Bab 35 - Sore Hari
36 Bab 36 - Bekam
37 Bab 37 - Mesum
38 Bab 38 - Latihan
39 Bab 39 - Wanita Tercantik Di Dunia
40 Bab 40 - Masa Lalu
41 Bab 41 - Kejujuran Atau Kebohongan
42 Bab 42 - Tornado
43 Bab 43 - Gargantua
44 Bab 44 - Hamil
45 Bab 45 - Rahasia
46 Bab 46 - Bangsa Ular
47 Bab 47 - Sun Fangxin bagian 1
48 Bab 47 - Sun Fangxin bagian 2
49 Bab 49 - Sun Fangxin bagian 3
50 Bab 50 - Sun Fangxin bagian 4
51 Bab 51 - Sun Fangxin bagian 5
52 Bab 52 - Sun Fangxin bagian 6
53 Bab 53 - Tidak Pantas
54 Bab 54 - Ke Makam Ibu Bagian 1
55 Bab 55 - Ke Makam Ibu Bagian 2
56 Bab 56 - Ke Makam Ibu Bagian 3
57 Bab 57 - Kejujuran
58 Bab 58 - Persiapan
59 Bab 59 - Persiapan 2
60 Bab 60 - Pulang
61 Bab 61 - Bersulang
62 Bab 62 - Kencan
63 Bab 63 - Bunga Silver Sword
64 Bab 64 - Belajar Masak
65 Bab 65 - Prajurit Boneka Bagian 1
66 Bab 66 - Prajurit Boneka Bagian 2
67 Bab 67 - Jiwa Baja
68 Bab 68 - Beruang Jinak
69 Bab 69 - Bai Zhe dan Bai Su
70 Bab 70 - Membantu Bangsa Ular
71 Bab 71 - Hidup Kembali
72 Bab 72 - Pernikahan
73 Bab 73 - 5 Tahun Setelahnya
74 Bab 74 - Rencana
75 Bab 75 - Ujian untuk Qian Qi
76 Bab 76 - Laba-laba Giok
77 Bab 77 - Persiapan Qian Qi
78 Bab 78 - Qian Qi Berangkat
79 Bab 79 - Rahasia Sekte Alkemis
80 Bab 80 - Ujian Alkemis Tingkat 7
81 Bab 81 - Ujian Kerja sama
82 Bab 82 - Dua Sekaligus
83 Bab 83 - Petualangan QIan Qi Dimulai
84 Bab 84 - Kai Yu
85 Bab 85 - Kelaparan
86 Bab 86 - Kepincut
87 Bab 87 - Diculik
88 Bab 88 - Tombak Guandao
89 Bab 89 - Amarah Naga Petir
90 Bab 90 - Wanita Liar
91 Bab 91 - Gerbang Raksasa
92 Bab 92 - Ujian Pedang Bulan Bagian 1
93 Bab 93 - Ujian Pedang Bulan Bagian 2
94 Bab 94 - Ujian Pedang Bulan Bagian 3
95 Bab 95 - Nenek Yu Na
96 Bab 96 - Rindu
97 Bab 97 - Hadiah Sun Long
98 Bab 98 - Belajar Berenang
99 Bab 99 - Latihan Mei Mei
100 Bab 100 - Divisi Petarung Bulan
101 Bab 101 - Mochi
102 Bab 102 - Dewi Raijin
103 Bab 103 - Idola Qian Qi
104 Bab 104 - Mayat Iblis
105 Bab 105 - Ketidak Pastian
106 Bab 106 - 4 Tahap
107 Bab 107 - Latihan
108 Bab 108 - Surat
109 Bab 109 - Tetangga Baru
110 Bab 110 - Unit Pemburu
111 Bab 111 - Pil Pemecah Es
112 Bab 112 - Kabur
113 Bab 113 - Misi Pertama Qian Qi
114 Bab 114 - Kejahilan Qian Qi
115 Bab 115 - Mirip
116 Bab 116 - Pemanasan
117 Bab 117 - ABC Lima Dasar
118 Bab 118 - Hati Nurani
119 Bab 119 - Tumbuh Berkembang
120 Bab 120 - Racun Abadi
121 Bab 121 - Menyelamatkan Pasukan Musuh
122 Bab 122 - Pemimpin
123 Bab 123 - Monster Kecil
124 Bab 124 - Beruntung
125 Bab 125 - Pemimpin
126 Bab 126 - Membantu
127 Bab 127 - Menari
128 Bab 128 - Serakah
129 Bab 129 - Letak Kutukan
130 Bab 130 - Byson Es
131 Bab 131 - Mengikuti Byson Es
132 Bab 132 - Penyelamatan
133 Bab 133 - Mimpi dan Imajinasi
134 Bab 134 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 1
135 Bab 135 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 2
136 Bab 136 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 3
137 Bab 137 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 4
138 Bab 138 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 5
139 Bab 139 - Hadiah
140 Bab 140 - Waktunya Serius
141 Bab 141 - Ruangan Rahasia
142 Bab 142 - Ketua Fu Lan
143 Bab 143 - Keluar dari Menara Surgawi
144 Bab 144 - Praktek Unit Pemburu
145 Bab 145 - Para Wanita
146 Bab 146 - Kaisar Sun Long
147 Bab 147 - Mengenali Musuh
148 Bab 148 - Beratnya LDR
149 Bab 149 - Orang-orang Istana
150 Bab 150 - Melanggar Perjanjian
151 Bab 151 - Pangeran Sun Ryu
152 Bab 152 - Adik Baru
153 Bab 153 - Batu Misteri Bagian 1
154 Bab 154 - Batu Misteri Bagian 2
155 Bab 155 - Batu Misteri Bagian 3
156 Bab 156 - Kegilaan Sun Jian
157 Bab 157 - Korban Tidak Berdosa
158 Bab 158 - Sakit Hati
159 Bab 159 - Cemburu
160 Bab 160 - Semakin Kuat
161 Bab 161 - Sebelum Badai
162 Bab 162 - Persiapan Kota Vegas
163 Bab 163 - Kekaisaran Sun Di Kota Vegas
164 Bab 164 - Restu Kaisar Sun Li
165 Bab 165 - Turnamen Peringkat Bagian 1
166 Bab 166 - Turnamen Peringkat Bagian 2
167 Bab 167 - Turnamen Peringkat Bagian 3
168 Bab 168 - Turnamen Peringkat Bagian 4
169 Bab 169 - Turnamen Peringkat Bagian 5
170 Bab 170 - Turnamen Peringkat Bagian 6
171 Bab 171 - Menjadi Lebih Kuat
172 Bab 172 - Kekuatan Baru
173 Bab 173 - Turnamen Peringkat Bagian 7
174 Bab 174 - Turnamen Peringkat Bagian 8
175 Bab 175 - Turnamen Peringkat Bagian 9
176 Bab 176 - Turnamen Peringkat Bagian 10
177 Bab 177 - Turnamen Peringkat Bagian 11
178 Bab 178 - Turnamen Peringkat Bagian 12
179 Bab 179 - Turnamen Peringkat Bagian 13
180 Bab 180 - Turnamen Peringkat Bagian 14
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1 - Keinginan atau Kewajiban
2
Bab 2 - Hari Paling Bahagia
3
Bab 3 - Menikahi Seorang Pangeran
4
Bab 4 - Panas Dingin
5
Bab 5 - Surga Hitam
6
Bab 6 - Buka Baju
7
Bab 7 - Man Food
8
Bab 8 - Cinta Untuk Sun Long
9
Bab 9 - Grogi
10
Bab 10 - Kurus Kering
11
Bab 11 - Jatuh Cinta
12
Bab 12 - Atlas
13
Bab 13 - Kota Goliat
14
Bab 14 - Sweety Hubby
15
Bab 15 - Toko Baju
16
Bab 16 - Jalan-jalan
17
Bab 17 - Kehidupan Sehari-hari
18
Bab 18 - Beli Semua
19
Bab 19 - Walikota
20
Bab 20 - Monster
21
Bab 21 - Budak
22
Bab 22 - Nikahi Aku
23
Bab 23 - Qian Qi yang Terbaik
24
Bab 24 - Dewi Medusa
25
Bab 25 - Darah Iblis
26
Bab 26 - Kalah Telak
27
Bab 27 - Aku yang Lain
28
Bab 28 - Bebas
29
Bab 29 - Terlahir Kembali
30
Bab 30 - Kamu Menyiksaku
31
Bab 31- Bangkit
32
Bab 32 - Layangan
33
Bab 33 - Sayang Istri
34
Bab 34 - Masa Lalu
35
Bab 35 - Sore Hari
36
Bab 36 - Bekam
37
Bab 37 - Mesum
38
Bab 38 - Latihan
39
Bab 39 - Wanita Tercantik Di Dunia
40
Bab 40 - Masa Lalu
41
Bab 41 - Kejujuran Atau Kebohongan
42
Bab 42 - Tornado
43
Bab 43 - Gargantua
44
Bab 44 - Hamil
45
Bab 45 - Rahasia
46
Bab 46 - Bangsa Ular
47
Bab 47 - Sun Fangxin bagian 1
48
Bab 47 - Sun Fangxin bagian 2
49
Bab 49 - Sun Fangxin bagian 3
50
Bab 50 - Sun Fangxin bagian 4
51
Bab 51 - Sun Fangxin bagian 5
52
Bab 52 - Sun Fangxin bagian 6
53
Bab 53 - Tidak Pantas
54
Bab 54 - Ke Makam Ibu Bagian 1
55
Bab 55 - Ke Makam Ibu Bagian 2
56
Bab 56 - Ke Makam Ibu Bagian 3
57
Bab 57 - Kejujuran
58
Bab 58 - Persiapan
59
Bab 59 - Persiapan 2
60
Bab 60 - Pulang
61
Bab 61 - Bersulang
62
Bab 62 - Kencan
63
Bab 63 - Bunga Silver Sword
64
Bab 64 - Belajar Masak
65
Bab 65 - Prajurit Boneka Bagian 1
66
Bab 66 - Prajurit Boneka Bagian 2
67
Bab 67 - Jiwa Baja
68
Bab 68 - Beruang Jinak
69
Bab 69 - Bai Zhe dan Bai Su
70
Bab 70 - Membantu Bangsa Ular
71
Bab 71 - Hidup Kembali
72
Bab 72 - Pernikahan
73
Bab 73 - 5 Tahun Setelahnya
74
Bab 74 - Rencana
75
Bab 75 - Ujian untuk Qian Qi
76
Bab 76 - Laba-laba Giok
77
Bab 77 - Persiapan Qian Qi
78
Bab 78 - Qian Qi Berangkat
79
Bab 79 - Rahasia Sekte Alkemis
80
Bab 80 - Ujian Alkemis Tingkat 7
81
Bab 81 - Ujian Kerja sama
82
Bab 82 - Dua Sekaligus
83
Bab 83 - Petualangan QIan Qi Dimulai
84
Bab 84 - Kai Yu
85
Bab 85 - Kelaparan
86
Bab 86 - Kepincut
87
Bab 87 - Diculik
88
Bab 88 - Tombak Guandao
89
Bab 89 - Amarah Naga Petir
90
Bab 90 - Wanita Liar
91
Bab 91 - Gerbang Raksasa
92
Bab 92 - Ujian Pedang Bulan Bagian 1
93
Bab 93 - Ujian Pedang Bulan Bagian 2
94
Bab 94 - Ujian Pedang Bulan Bagian 3
95
Bab 95 - Nenek Yu Na
96
Bab 96 - Rindu
97
Bab 97 - Hadiah Sun Long
98
Bab 98 - Belajar Berenang
99
Bab 99 - Latihan Mei Mei
100
Bab 100 - Divisi Petarung Bulan
101
Bab 101 - Mochi
102
Bab 102 - Dewi Raijin
103
Bab 103 - Idola Qian Qi
104
Bab 104 - Mayat Iblis
105
Bab 105 - Ketidak Pastian
106
Bab 106 - 4 Tahap
107
Bab 107 - Latihan
108
Bab 108 - Surat
109
Bab 109 - Tetangga Baru
110
Bab 110 - Unit Pemburu
111
Bab 111 - Pil Pemecah Es
112
Bab 112 - Kabur
113
Bab 113 - Misi Pertama Qian Qi
114
Bab 114 - Kejahilan Qian Qi
115
Bab 115 - Mirip
116
Bab 116 - Pemanasan
117
Bab 117 - ABC Lima Dasar
118
Bab 118 - Hati Nurani
119
Bab 119 - Tumbuh Berkembang
120
Bab 120 - Racun Abadi
121
Bab 121 - Menyelamatkan Pasukan Musuh
122
Bab 122 - Pemimpin
123
Bab 123 - Monster Kecil
124
Bab 124 - Beruntung
125
Bab 125 - Pemimpin
126
Bab 126 - Membantu
127
Bab 127 - Menari
128
Bab 128 - Serakah
129
Bab 129 - Letak Kutukan
130
Bab 130 - Byson Es
131
Bab 131 - Mengikuti Byson Es
132
Bab 132 - Penyelamatan
133
Bab 133 - Mimpi dan Imajinasi
134
Bab 134 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 1
135
Bab 135 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 2
136
Bab 136 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 3
137
Bab 137 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 4
138
Bab 138 - Kutukan Jin Xianyi Bagian 5
139
Bab 139 - Hadiah
140
Bab 140 - Waktunya Serius
141
Bab 141 - Ruangan Rahasia
142
Bab 142 - Ketua Fu Lan
143
Bab 143 - Keluar dari Menara Surgawi
144
Bab 144 - Praktek Unit Pemburu
145
Bab 145 - Para Wanita
146
Bab 146 - Kaisar Sun Long
147
Bab 147 - Mengenali Musuh
148
Bab 148 - Beratnya LDR
149
Bab 149 - Orang-orang Istana
150
Bab 150 - Melanggar Perjanjian
151
Bab 151 - Pangeran Sun Ryu
152
Bab 152 - Adik Baru
153
Bab 153 - Batu Misteri Bagian 1
154
Bab 154 - Batu Misteri Bagian 2
155
Bab 155 - Batu Misteri Bagian 3
156
Bab 156 - Kegilaan Sun Jian
157
Bab 157 - Korban Tidak Berdosa
158
Bab 158 - Sakit Hati
159
Bab 159 - Cemburu
160
Bab 160 - Semakin Kuat
161
Bab 161 - Sebelum Badai
162
Bab 162 - Persiapan Kota Vegas
163
Bab 163 - Kekaisaran Sun Di Kota Vegas
164
Bab 164 - Restu Kaisar Sun Li
165
Bab 165 - Turnamen Peringkat Bagian 1
166
Bab 166 - Turnamen Peringkat Bagian 2
167
Bab 167 - Turnamen Peringkat Bagian 3
168
Bab 168 - Turnamen Peringkat Bagian 4
169
Bab 169 - Turnamen Peringkat Bagian 5
170
Bab 170 - Turnamen Peringkat Bagian 6
171
Bab 171 - Menjadi Lebih Kuat
172
Bab 172 - Kekuatan Baru
173
Bab 173 - Turnamen Peringkat Bagian 7
174
Bab 174 - Turnamen Peringkat Bagian 8
175
Bab 175 - Turnamen Peringkat Bagian 9
176
Bab 176 - Turnamen Peringkat Bagian 10
177
Bab 177 - Turnamen Peringkat Bagian 11
178
Bab 178 - Turnamen Peringkat Bagian 12
179
Bab 179 - Turnamen Peringkat Bagian 13
180
Bab 180 - Turnamen Peringkat Bagian 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!