...Selamat datang di novel karya...
...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...
...semoga kalian suka ya ☺️....
...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...
...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...
......................
"Aica apa kabar? aduh kangen banget beneran, udah lama banget kita nggak bertemu ya," ujar Nita sambil berpelukan dan cipika-cipiki dengan teman masa kecilnya.
"Nita.... aku juga kangen banget sama kamu. Jelaslah lama banget, anakku aja sampai sudah gadis sekarang," jawab Aica.
"Oya? wah cocok itu ca, anakku juga udah jejaka sekarang," sahut Nita.
"Benarkah, wah bisa pas gitu ya nit? bisa tuh kalau misalnya kita besanan ya," ujar Aica bermaksud bercanda.
"Bolehlah ca, kebetulan aku bawa ini anakku ke sini. Bentar ya, dia masih parkir dulu," kata Nita sambil menunggu kedatangan anaknya.
"Assalamualaikum," sebuah suara bass menyapa Aica dan Nita yang sedang duduk di ruang tamu.
"Waalaikumsalam, wah ini anak kamu nit?" tanya Aica dan menatap pemuda di depannya dengan tatapan kagum akan sikap sopannya kepada orang yang lebih tua.
"Iya ca, ini putraku, namanya sunny, sini nak, kenalan dulu sama Tante Aica, temen mama sejak kecil," ujar Nita.
"Sunny, Tante," ujar sunny menyalami punggung tangan Aica.
"Wah ganteng banget, sebentar ya, aku panggilan putriku dulu, kalian berdua duduklah santai di sini ya," kata Aica kemudian masuk ke dalam untuk memanggil sang putri.
"Ayo moona, tuh liat ada Tante Nita dan putranya namanya...."
"Kamu!"
"Kamu!"
Moona dan Sunny saling tunjuk saat dikenalkan oleh kedua ibu mereka.
"Kalian saling kenal?" tanya mama Nita.
"Dia teman sekelasku, ma, anak baru," jawab sunny.
"Benarkah? kalian satu kelas? wah kebetulan sekali," sahut mama Aica.
"Iya kebetulan banget ya ca, seneng deh, mereka mengingatkan sama jamannya kita dulu sekolah juga sekelas terus," kata Nita mengenang masa lalu mereka.
"Iya nit, bener banget, aku seneng deh anakku punya temen di sini. Dan temennya itu anak kamu, nggak nyangka bener aku, Nit," tutur Aica.
"Eh, sayang kamu musti salim dulu sama Tante Nita," tegur Aica yang lupa akan tujuan menarik moona dari ruang televisi tadi.
"Halo Tante Nita, saya moona," moona pun mencium punggung tangan Nita dengan takzim.
"Wah, cantik banget, bukan begitu, sunny?" celetuk Nita sengaja bertanya kepada sang anak.
"Biasa aja," jawab sunny yang seketika membuat moona kesal mendengarnya.
"Lagian juga siapa yang peduli pendapat kulkas lima belas pintu," gumam moona yang masih bisa didengar oleh Sunny.
"Eh, sebelum kita ngobrol, kita makan dulu yuk, ayo nit, aku udah masak banyak siang ini. Kita makan siang sama-sama. Nggak boleh nolak pokoknya, kamu musti cobaan masakan aku," ajak Aica sambil menarik tangan Nita menuju ke meja makan.
"Baiklah-baiklah," sahut Nita yang pasrah saja dengan perlakuan teman masa kecilnya itu.
"Heh! kenapa juga musti ketemu sama manusia kutub modelan kek gini, menyebalkan!" ucap Moona yan berdiri tepat di depan Sunny.
Sunny tidak merespon omongan moona dan berlalu mengikuti kedua wanita yang sudah berjalan lebih dulu di depannya.
"Benar-benar kulkas!" umpat Moona kesal.
Empat puluh menit kemudian.
"Jadi kalian akan menetap di sini?" tanya Nita setelah selesai makan siang dan bersantai di ruang keluarga.
"Iya, suamiku sekarang mengurus perusahaan yang ada disini, Nit. Jadi kami kemungkinan akan lama berada di sini," jawab Aica.
"Ahh...jadinya sekarang kita bisa sering bertemu seperti dulu, ca," ucap Nita senang.
"Iya nit, Oya sunny, Tante boleh minta tolong nggak?" tanya Aica yang langsung direspon oleh sunny.
"Apa itu Tante?"
"Titip moona ya."
"Eh, mama, apaan lho? emang moona barang apa pake dititipin segala?" sahut Moona yang tidak terima dengan sikap sang mama.
"Lah kenapa? baguslah kamu anak baru pastinya butuh adaptasi. Oya sunny, kamu bisa ngajarin pelajaran matematika nggak? soalnya nilai moona dalam mata pelajaran itu cukup parah di sekolahnya yang dulu. Tiap ada guru les baru selalu saja nggak betah ngajarin dia," keluh Aica dihadapan Nita dan Sunny.
Hal itu cukup membuat moona merah padam menahan malu karena kekurangannya dibuka sendiri oleh sang mama.
'Mo ditaruh dimana ini muka aku😭 mama.....'
"Kebetulan banget itu sih ca, sunny ini jago banget matematika. Bahkan dia sering ikut olimpiade di sekolahnya. Udah kamu tenang aja biar diajarin sunny kalau begitu, lagian mereka juga sekelas," ucapan Nita membuat Aica semakin bersemangat meminta sunny menjadi guru les buat anaknya.
Sedangkan moona sendiri sudah merasa anjlok dirinya dihadapan sunny.
"Tante minta tolong ya sunny, ajarin moona," pinta Aica.
"Iya, nak, kamu bantulah moona. Kamu bisa setiap sore kesini untuk mengajari moona belajar," ujar Nita.
"Boleh," jawab sunny singkat. Dan hal itu membuat para ibu-ibu merasa lega.
Tapi tentu saja tidak begitu besty dengan posisi Moona.
"Eh, kenapa asal ambil keputusan aja sih, nggak pakai berunding dulu dengan aku, gimana sih?"
"LOLA," ucap sunny dengan senyum tersungging di bibirnya.
"Apa maksudmu, hah?" tanya moona dengan sorot mata yang tajam ke arah sunny.
"Loading Lama," jawab sunny dengan entengnya.
"Sunny!!!!!!" ujar moona geram dengan sikap sunny tersebut.
TBC 🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Nurhayati
wah...moona gak gaul nih kyk nya😂
2022-11-20
2
Kasmawati
uh malunya...😅
2022-11-15
1
𝐬𝐚𝐟𝐫𝐢𝐚𝐭𝐢
Walau aku sdh tau alur episode ini. Tp klo baca lewat Novel lebih bikin baper.
Lanjut Pimoy
2022-10-16
1