...Selamat datang di novel karya...
...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...
...semoga kalian suka ya ☺️....
...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...
...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...
......................
Di ruangan kepala sekolah SMA Tunas Bangsa.
"Papa tinggal ya, kamu harus baik-baik belajarnya," pesan papa Rico kepada Moona.
"Iya, pa."
"Saya permisi dulu, bapak kepala sekolah," pamit papa Rico kepada kepala sekolah SMA Tunas Bangsa.
"Ah, iya bapak, terimakasih sudah mengantarkan putrinya sampai di sini. Kamu akan mendidik putri bapak dengan baik di sini. Hati-hati di jalan, semoga lancar diperjalanan," ucap kepala sekolah.
"Terimakasih banyak bapak."
Sepertinya papa Rico kini moona masih menunggu di ruang kepala sekolah.
"Moona, kamu tunggu di sini dulu ya, nanti ketua OSIS akan mengantarkan ke kelas kamu," kata kepala sekolah.
"Iya, pak."
"Tunggu ya, duduk saja dulu."
"Iya, pak, terimakasih."
Moona pun duduk di sofa yang ada di ruangan kepala sekolah tersebut sambil menunggu orang yang katanya adalah ketua OSIS di SMA Tunas Bangsa.
Tok
Tok
Tok
"Masuk," ucap kepala sekolah.
"Permisi pak, saya dipanggil kemari, ada apa ya?" tanya seorang pemuda yang datang menghadap kepala sekolah.
"Sunny, ini ada murid baru pindahan dari kota S. Tolong kamu antarkan dia ke kelas kamu ya. Sekarang dia akan menjadi teman sekelas ku. Namanya adalah moona. Oya moona, dia adalah sunny, dia ketua OSIS di SMA Tunas Bangsa," kata kepala sekolah memperkenalkan keduanya.
"Sunny."
"Moona."
Setelah keduanya berjabat tangan berkenalan. Kepala sekolah meminta sunny mengajak moona masuk ke kelasnya.
"Oya, moona, kalau ada sesuatu yang kamu tidak mengerti, kamu bisa tanyakan hal itu kepada sunny ya. Selain dia ketua OSIS, dia juga salah satu murid berprestasi di sekolah ini," kata kepala sekolah.
"Baik, pak. Kalau begitu saya permisi," pamit moona.
"Saya juga permisi, pak," ucap Sunny kemudian keluar dari ruangan kepala sekolah berjalan beriringan dengan moona, si anak baru.
"Ayo moona," ajak sunny agar moona mengikuti langkahnya.
"Baik, kak," ucap moona dengan sopan. Dia tidak mau mendapatkan kesan yang butuh di awal pertemuan mereka.
"Sunny saja, kita seumuran," ucap sunny yang tidak mau dipanggil dengan panggilan 'kakak' oleh moona.
"Oh, i...iya, sunny."
Moona menatap raut wajah datar dan dingin dari cowok yang mengaku namanya sunny tersebut.
'Astaga kaku amat wajah ini cowok, dingin bet dah, kayak ngomong ama robot saja. Kalau begini, Deket dia terus bisa bikin aku flu dong, saking dinginnya, euy'.
🌼🌼🌼
Kelas XI- 3
"Oke, anak-anak, hari ini kalian mendapatkan satu teman baru di kelas kita ini. Dia siswi pindahan dari kota S. Kamu bisa memperkenalkan diri kamu, nak," ujar Bu Aina, guru mata pelajaran matematika sekaligus wali kelas di kelas XI-3 tersebut.
"Terimakasih banyak Bu," ucap Moona kemudian berdiri di tengah-tengah kelas untuk memperkenalkan dirinya.
"Halo, teman-teman semuanya, namaku Moona, M-O-O-N-A, salam kenal semuanya, aku pindahan dari kota S. Dan aku juga orang baru di kota J ini, semoga kita bisa berteman," ucap moona sebagai salam perkenalannya.
Suara riuh terdengar ramai setelah moona memperkenalkan dirinya. Bahkan ada yang meminta nomor WA moona segala tetapi semua kericuhan itu bisa diatasi oleh Bu Aina, selaku wali kelas XI-3.
"Sudah, sudah ya, moona sekarang kamu bisa duduk di bangku ke dua dari belakang. Ada cewek yang duduk di situ, nah di situ kamu duduknya," tunjuk Bu Aina.
"Ah, iya Bu, baiklah."
Moona berjalan ke arah bangku yang disebutkan oleh Bu guru Aina.
"Halo, aku boleh duduk di sini?" tanya Moona kepada teman sebangkunya itu.
"Silakan," jawab gadis manis itu mempersilakan.
Moona meletakkan tas ranselnya dan duduk menyamping menatap teman sebangkunya.
"Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi teman," kata moona sambil menyodorkan tangannya.
"Eh, iya, Salma kenal juga, aku Hana," ujar gadis bernama Hana itu menyambut uluran tangan dari Moona.
"Salam kenal juga Hana, senang berkenalan denganmu, nanti antarkan aku buat keliling sekolah ini ya, aku pengen tahu sekolahnya seperti apa," pinta moona.
"Boleh, moona. Nanti aku antarkan," jawab Hana.
"Asyeeeek," ucap Moona senang sambil bertepuk tangan.
"Jangan berisik!" suara dingin dengan sorot mata tajam menatap moona dengan tatapan tak suka.
Moona menatap ke belakang bangkunya mendengar suara yang tidak asing itu.
'Astaga!
kenapa cowok kulkas ini duduk di belakang ku segala sih, ihhhhhh.... nyebelin'
TBC🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Nurhayati
awas moon nanti kena flu😂
2022-11-20
2
Putri Nunggal
hati hati moon tar malah bikin kesemsem lagi😊
2022-11-01
2
Kar Genjreng
kalau sudah up kabari author
2022-10-15
1