SM 13

...Selamat datang di novel karya...

...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...

...semoga kalian suka ya ☺️....

...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...

...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...

......................

"Moona! Bangun! kamu sekolah nggak? bisa telat kamu kalau lelet bangun kayak gini," omel mama Aica sambil menarik selimut moona dan juga membuka tirai jendela kamarnya.

"Jam berapa sih ma?" tanya moona sambil menguap menahan kantuk.

Gegara drakor semalam yang bikin dia mewek dan begadang. Akhirnya sudah buat dia untuk bangun pagi. Sebenarnya salah dia sendiri sih, cuma menyalahkan itu lebih mudah, bukan begitu besty🤭

"Bentar lagi jam tujuh. Cepetan bangun! mama tunggu sarapan di bawah, kalau nggak bangun. liat aja, uang jajan kamu bakalan mama..."

"Iya... aku berangkat mandi ini ma, astgaaaaaaaaaa.... ngeri bener dah ngancamnya," seru moona bergegas bangun dari ranjang queen sizenya.

Mama Aica hanya berusaha menahan senyum melihat tingkah sang putri.

"Ya, kalau nggak diancam, selalu aja ada drama."

Lima belas menit kemudian.

"Ma, sepatuku yang kemarin mana ya? kok nggak ada?" teriak moona dari lantai dua.

"Bukannya ada di rak sepatu kayak biasanya," sahut Aica.

"Oh iya..."

Tidak lama kemudian terdengar langkah turun dengan terburu-buru.

"Lho? Kamu ngapain di sini?"

Moona memekik kaget saat melihat sosok yang selalu bikin dia kesel di sekolah. Eh.. ralat bukan sekolah aja tapi dimanapun ketemu sama dia.

"Sini buruan, sarapan, udah ditungguin sama sunny dari tadi, cepet!" perintah mama Aica sambil menarik lengan moona dan menyiapkan sarapan untuk putrinya.

"Ngapain sih dia di sini? papa mana ma?" ujar moona sambil makan dengan mulut yang penuh nasi. Hal itu membuat sang mama gemas dan menyentil hidung moona.

"Hussstt... moona yang baik ngomongnya, sunny akan barengin kamu ke sekolah, papamu ada kerjaan ke luar kota selama seminggu ini. Jadi kamu akan bareng terus sama sunny sampai papa kamu kembali," ujar Aica membuat moona seketika kesulitan menelan nasi goreng ayam kesukaannya.

"Hah??? kok semalam nggak bilang sih?" rengek moona.

"Ini mendadak moona. Lagian perginya juga dengan ayahnya sunny. Jangan bawel kamu, masih mending sunny mau anterin kamu ke sekolah."

"Kan aku masih bisa nebeng temen aku ma," ucap Moona asal.

"Temen yang mana? mama lebih tenang kalau kamu pergi dan pulang dengan sunny. Udah jangan cerewet dan banyak alasan. Sunny udah nunggu kamu sedari tadi, kasian tuh," omel Aica menutup pembicaraan sang anak.

Huuffff....

Moona hanya mendengus kes mendengar ucapan sang mama.

Sepuluh menit kemudian keduanya sudah berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Dan Moona baru tau kalau sunny menjemputnya dengan naik motor sport. Dikiranya tadi kan naik mobil. Kalau kayak gini, gimana?

"Napa bawa motor sih?" tanya moona kesal karena dia nggak mau nantinya musti pegangan sama si kulkas lima belas pintu.

Apalagi kalau sampai harus meluk-meluk dia. Ih... ogah banget, iyuuuuhhhh..

"Kamu lama, takut telat."

"Ih, modus banget, bilang aja pengen dipeluk-peluk, ya kan? hayo ngaku!" sungut Moona.

"Cepet naik!"

"Nggak mau, aku mau naik taksi aja," ujar moona hendak menuju ke pintu gerbang.

"Nggak keburu! buruan!"

Sunny menarik tangan moona dengan paksa lalu memakaikan helm padanya. Moona pun dipaksa naik ke motor sport milik si kulkas.

"Sunny!" moona memekik terkejut dan seketika memeluk tubuh sunny.

"Pegangan! kalau nggak mau jatuh," ujar sunny mengeratkan tangan moona di perutnya.

"Ihhh... dasar modus! aaarrrrkkkhhh sunny!"

Moona tidak bisa berkata-kata lagi kala sunny benar-benar melajukan kendaraannya menerobos keramaian di kota J.