...Selamat datang di novel karya...
...𝑆𝑞𝑢𝑎𝑑 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑖ℎ𝑖𝑟/PIMOYᶠᵃⁿⁿʸ 🌼...
...semoga kalian suka ya ☺️....
...Like, Vote, Koment, & klik ♥️ nya, favoritin novel ini. Agar aku semangat menulisnya ✌️...
...𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔...
......................
"Pagi papa," sapa moona yang sudah turun dan ikut sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Pagi sayang, ini sudah hampir terlambat, ayo sarapan di mobil aja daripada keburu telat kamu sekolahnya," ajak sang papa yang sudah bersiap-siap berangkat ke kantor.
"Oke, pa," sahut Moona yang ikut berdiri dan bersiap.
"Semua ini juga gegara kamu sendiri, moona. Tidur kok nggak ngerti bangun," ujar mama Aica sambil menyiapkan bekal sarapan untuk putrinya selama diperjalanan.
"Hehehe... mau bangun tapi masih ngantuk, ma," sahut Moona sambil menyengir tanpa dosa.
"Ya gitu tuh, kalau mantengin terus si oppa-oppa drakor. Jadinya lupa tidur kalau malam ngagumin terus oppa-oppa ganteng. Udah dibilang jangan begadang, masih aja bandel. Udah tau kalau hari ini pertama kali masuk sekolah baru. Masih aja mau nelat segala," cerocos mama Aica yang masih menceramahi sang putri.
Sedangkan suami dan putrinya hanya diam saja mendengarkan Omelan sang nyonya rumah. Kalau dilawan bisa bahaya. Bukannya semakin mereda justru akan semakin panjang dan lama saja itu omelan.
"Ya udah ma, mana kotak bekalku, udah keburu ini," ujar moona meminta kotak bekalnya kepada sang mama.
"Ini sudah siap. Kamu emang ya Moona, sukanya bikin gregetan mama aja."
"Mau gimanapun juga mama tetap sayang moona kan?" tanya moona sambil menarik turunkan sebelah alisnya.
Mama Aica menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan sang putri.
"Ya disayang lah, wong namanya juga anak. Kalau nggak disayang udah dari dulu mama tukar tambah," jawab mama Aica.
"Astaga mama, jahara deh, masak anak sendiri mau ditukar tambah. Emang panci bocor apa yak. Jahara banget sama anak sendiri," ucap moona sambil manyun lima centi.
"Udah, udah, kalian berdua ini malah ribut terus dari tadi nggak kelar-kelar. Papa berangkat dulu, ma. Assalamualaikum," pamit papa Rico kepada sang istri.
"Tungguin moona, pa," teriak moona.
"Moona, bekalmu ini nak."
"Astaga, iya ma, hampir aja lupa. Moona berangkat dulu ya ma, assalamualaikum," pamit moona setelah menyalimi tangan mama Aica.
"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh," jawab mama Aica melihat kepergian suami dan juga putrinya.
"Hati-hati dijalan ya, pa," pesannya pada sang suami.
🌼🌼🌼
"Jangan bikin ulah, mengerti!" pesan papa Rico begitu sampai di pintu gerbang sekolah baru moona.
"Iya pa, tenang aja deh, aku akan jadi anak yang manis kali ini, bukankah aku juga sudah manis selama ini pa," tanya Moona dengan kedipan matanya yang manja.
"Manis kalau disiram pakai gula mungkin," sahut papa Rico asal.
"Isshhh... papa mah tega bener deh, masak nggak pengen gitu liat putrinya bahagia," sungut moona.
"Iya.. papa seneng tuh kalau liat kamu nggak dapat panggilan BK," ujar papa Rico semakin membuat moona menekuk wajahnya.
Emang di sekolahnya yang dulu, putrinya itu begitu terkenal. Bukan karena prestasinya tetapi suka mendapat panggilan sayang dari guru-guru BK. Kebiasaannya yang suka telat menajdi catatan khusus para guru di sana.
"Hmm..iya..iya.. aku akan jadi anak yang penurut, pa," janji moona.
"Nah, gitu dong, kan makin cantik kalau mau berubah lebih disiplin lagi. Pokoknya kalau sampai papa melihat ada surat cinta dari guru BK kamu di sini. Siap-siap saja, ATM kamu papa blokir," ujar papa Rico serius.
"Ya ampun, diancam nggak tuh, nggak papa, nggak mama, semuanya sama aja, hiks...hiks...hiks...," kata moona sambil sesenggukan.
"Udah deh, jangan tebar air mata buaya begitu," sindir papa Rico yang sudah tau betul karakter putrinya.
"Ih...papa suka bener aja deh," gerutu moona yang kali ini rayuannya tak mempan menghadapi sang papa.
"Itu karena papa sudah hapal dengan karaktermu."
"Apa jangan-jangan aku mewarisi gen papa ya. Yang suka memberontak, kayaknya kalau mama orangnya kalem deh," kata moona sambil menahan tawa untuk kalimat terakhirnya.
"Mana ada mamamu kalem, justru ke bar-bar anmu itu mewarisi gen mamamu. Tapi maksud kamu, selama ini kamu melihat papamu orangnya seperti apa?" tanya Rico.
"Kupikir papa orangnya yang bar-bar dan juga mantan buaya, hehehe," ujar moona terkikik mengatakannya.
"Mana ada papamu ini bar-bar. Kalau mantan buaya, ya bolehlah, tapi udah insyaf ya sekarang. Udah tobat sejak kenal dengan mamamu itu. Tapi tahu nggak kenapa dulu mamamu suka sama papa, meski papa buaya?" tanya Rico membuat moona menggelapkan kepalanya.
"Emang apa yang membuat mama suka dari papa?" tanya moona penasaran.
"Karena papamu ini ganteng, pendiem, dan dimana-mana pesonanya tak pernah melempem," sahut sang papa dengan bangganya.
"Wkwkwkw.... papa narsis deh!" ujar moona tak bisa menahan tawanya.
TBC 🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Putri Nunggal
kerupuk kali melempem
2022-11-01
1
Putri Nunggal
😂😂😂😂😂😃rasain gak dipercaya tangisan nya
2022-11-01
1
Putri Nunggal
aduuuuuh sepertinya moona disayang para guru ya
2022-11-01
1