10. Hal Membosankan Yang Dicari [REVISED]

Iaros tampak senang.

Aku tertipu lagi. Kamila menggigit bibirnya keras-keras untuk melampiaskan rasa marah pada dirinya sendri. Aku termakan rayuan lagi lalu melihat dia lagi.

Sebenarnya kenapa ia lahir dalam kondisi seperti ini? Kenapa Kamila harus lahir dalam pikiran bodoh ini?

Katanya Narendra cerdas. Katanya Narendra berakal. Tapi di mana akalnya saat ia terus melihat Iaros di sana bermain-main?

"Tuan Muda." Kamila mengusap sudut matanya yang sudah berair. "S-saya ingin kembali saja. Saya lelah."

Dios tak mengerti dengan wanita ini. Dia cuma diam lalu menangis. Apa dia lahir untuk menangis?

Tapi Dios tak akan melepaskannya semudah itu. Jadi ia meletakkan minuman, lalu menarik pinggang Kamila berjalan.

"Biar kuantar," ucapnya lembut. Bisa Dios rasakan mata Iaros memantau mereka.

Sayangnya malam ini Iaros tidak bisa bergerak bebas. Satu-satunya yang tidak boleh kabur dari pesta sekarang adalah dia.

Dibawa Kamila melewati lorong-lorong, keluar sampai mereka tiba di bangunan Kamila beberapa hari ini tinggal.

Tentu saja, Dios juga masuk ke kamarnya.

Belum apa-apa dia sudah menangis.

Apa kebetulan dia memang menggunakan itu sebagai senjata? Mau tidak mau Dios berpikir begitu. Ia sungguh tidak pernah melihat wanita yang kerjanya cuma menangis padahal sudah dewasa.

Bahkan adik bungsu mereka yang berusia enam belas tahun dan seorang wanita tidak pernah menangis. Dia malah orang yang akan tertawa di atas tangisan orang lain.

"Ada apa?" Dios membelai pipinya.

Dan Kamila terlalu sibuk meratapi perasaannya untuk sadar jarak mereka tingkah sejengkal. Ia menutup mata, memaksa matanya berhenti berair namun justru semakin banjir.

Ia tak suka jadi lemah. Tapi rasanya ia lahir untuk lemah dan hanya lemah.

"Kamila."

"Hiks."

"Kamu ... mencintai Iaros?"

Tubuh Kamila membatu. Matanya berkaca-kaca, memerah melihat Dios tersenyum licik di pipinya.

"Jadi begitu. Jadi kalian memiliki hubungan seperti itu."

"Ti-tidak!" Spontan ia menyangkal. Membayangkan ibu tahu lalu mengurungnya di dalam kastil sungguhan. "Anda salah paham, Tuan Muda! Saya hanya sedang menstruasi dan kesakitan!"

"Apa aku bodoh?"

Kamila terkesiap takut.

"Aku sangat mengenali wajah sepertimu." Dios menarik kasar dagunya agar Kamila mendongak. "Wajah wanita cab*l yang dikotori berulang kali oleh pria cab*l juga. Ah, tangisanmu ini. Apa tujuannya untuk merangsang? Apa itu yang kamu inginkan?"

"Tidak." Kamila menggeleng ketakutan. "Tidak. Anda salah paham. Tidak seperti itu. Saya hanya—"

"Aku tidak marah. Aku tidak akan mengadu." Dios menarik wajahnya dan mencium Kamila tiba-tiba.

Spontan saja ia memberontak. Tapi Dios memang tidak berniat mendesak dan membiarkan Kamila kabur, meringkuk di atas kasurnya.

"Aku menciummu." Dios menjilati bibirnya yang terasa asin. "Begitu yang Iaros lakukan, kan?"

Kamila menangis terisak-isak.

"Begitulah pria, kakakku yang cantik. Kami hanya menikmati bibirmu, atau mungkin dadamu, atau mungkin selangkanganmu."

Dios terkekeh.

"Apa yang kamu harapkan dari Iaros? Menurutmu dia benar-benar menyukaimu? Dasar bodoh. Perlukah diam-diam kumasukkan kamera ke kamar pengantin Iaros malam ini agar kamu tahu bagaimana sebenarnya dia memperlakukan wanita?"

"Iaros tidak seperti itu!" Tanpa sadar Kamila membenarkannya sendiri. "Iaros berbeda! Dia mencintai saya—"

"Mencintai, hah? Kamila-ku yang manis. Mengapa kamu mengucapkan sesuatu yang bahkan tidak terlihat dan tersentuh olehmu?"

Perasaan Kamila mendadak sesak. Setengah dari dirinya membenarkan ucapan Dios hingga justru semakin ketakutan.

"Aku akan membantumu." Dios tersenyum. "Akan kuperlihatkan wujud kakaku yang cab*l itu padamu."

Kamila menutup wajahnya. Mengerang seolah ia kesakitan berharap agar hidupnya berakhir saja jika harus selalu seperti ini.

*

Apa kalian pernah merasa tidak akan ada satupun di dunia ini yang melindungi kalian?

Kamila selalu merasakannya. Ketika awal-awal ia mulai mempertanyakan segalanya, mulai berharap memiliki sedikit kebebasan dari takdirnya, Kamila merasa ia sendirian dan kesepian.

Dirinya sering berharap bahwa seseorang datang menanyakan lukanya dan menyelamatkan Kamila dari kubangan dalam ini.

Tapi tidak ada.

Tidak ada ... kecuali Iaros.

Karena itu Kamila hanya tahu bagaimana cara mengingat kenangan manis untuk menutup kenyataan sepinya saat ini.

"Apa Anda tidak bosan bermain dengan saya?" tanya Kamila saat usianya menginjak sebelas tahun. "Saya tidak bisa mengajak Anda bermain sesuatu yang menarik. Anda hanya di sini menemani saya merangkai bunga. Anda tidak bosan?"

Dan Iaros selalu tersenyum jika ia mulai bertanya seperti itu. "Aku lelah dengan permainan menarik. Jadi aku mencari kebosanan."

"Bukankah itu berarti saya membosankan?" Kamila cemberut.

"Tapi bukankah itu berarti sekalipun kamu membosankan, aku mencarimu?"

Kamila meringkuk sendirian di kamarnya. Ditelan oleh kesunyian tanpa bisa melihat apa-apa selain kegelapan. Ia duduk di tepi ranjang, menatap permukaan danau yang di malam hari selalu bersinar oleh lampu-lampu dari bawah air.

Tiba-tiba ....

Pintu terbuka. Kamila langsung menenggelamkan wajah ke lututnya saat orang itu datang, memeluknya dengan aroma segar seolah dia habis mandi di tengah malam begini.

"Aku membuatmu menunggu." Iaros berbisik. "Maaf. Maafkan aku, Kamila."

Kamila berharap ia bisa berkata pergilah. Tapi ketika ia mendongak, melihat Iaros kembali menatapnya dan bukan wanita lain, Kamila tersenyum dalam tangis.

Langit terlalu jauh untuk ia jangkau. Memijak tanah pun terlalu sulit ia lakukan. Jadi Tuhan, izinkan ia mendekap orang ini bahkan jika ia dipermainkan.

"Peluk saya."

Iaros memeluknya sangat erat. "Gadis kecilku. Aku benar-benar tersiksa melihatmu menangis seperti ini."

Kalau begitu, bolehkah Kamila menangis lebih banyak agar Iaros terus tersiksa memikirkannya dan berhenti memikirkan hal lain?

*

Episodes
1 1. Jangan Menikah [REVISED]
2 2. Rasa Sakit Misterius [REVISED]
3 3. Buku Harian Usang [REVISED]
4 4. Pembohong [REVISED]
5 5. Cinta Terlarang [REVISED]
6 6. Jangan Marah [REVISED]
7 7. Kebencian yang Terlupakan [REVISED]
8 8. Dia Monster [REVISED]
9 9. Jangan Menyentuh Milikku [REVISED]
10 10. Hal Membosankan Yang Dicari [REVISED]
11 11. Anda Menjijikan [REVISED]
12 12. Takdir Yang Mutlak [REVISED]
13 13. Halo, Nona [REVISED]
14 14. Sebuah Kepuasan Pribadi [REVISED]
15 15. Luka Di Hati [REVISED]
16 16. Ini Yang Terakhir [REVISED]
17 17. Jangan Merebutnya [REVISED]
18 18. Menuju Perubahan [REVISED]
19 19. Mustahil Ada [REVISED]
20 20. Ingatan Yang Terkubur [REVISED]
21 21. Anda Menjijikan [REVISED]
22 22. Jangan Maafkan Aku [REVISED]
23 23. Aku Benci Jadi Wanita [REVISED]
24 24. Seperti Hewan [REVISED]
25 25. Itu Bukan Cinta [REVISED]
26 26. Itu Hanya Permainan [REVISED]
27 27. Aku Membencimu [REVISED]
28 28. Keputusan Memalukan (REVISED]
29 29. Melupakan Terlalu Banyak [REVISED]
30 30. Adalah Miliknya [REVISED]
31 31. Terhalang Garis Keturunan
32 32. Salah Iaros
33 33. Mengapa Kamu?
34 34. Kamu Milikku
35 35. Kebebasan Bagi Wanita
36 36. Masih Menjadi Budak
37 37. Aku Tidak Suka
38 38. Sebuah Boneka Kesayangan
39 39. Aku Bebas
40 40. Jangan Lari
41 41. Senjata Baru
42 42. Tetap Bersama Saya
43 43. Pemberontak Kamila
44 44. Kurungan Iaros
45 45. Alasan Kewarasan
46 46. Apa Yang Kakak Lakukan?
47 47. Tidak Dapat Memahami
48 48. Permintaan Ribia
49 49. Tidak Sesederhana Itu
50 50. Ingatan Masa Lalu
51 51. Dengan Cantik
52 52. Kejujuran Iaros
53 53. Kejujuran Kamila
54 54. Lelah Menjadi Nona
55 55. Bahasa Tersirat
56 56. Tidak Ada Yang Tahu
57 57. Untuk Memiliki
58 58. Pilihan Sulit
59 59. Tidak Ada Pilihan Ketiga
60 60. Waktunya Menyalakan Bara
61 61. Ancaman
62 62. Dari Hati Ke Hati
63 63. Tidak Mencintai
64 64. Apa Itu Kesalahan?
65 65. Frustrasi
66 66. Cara Agar Iaros Menyerah
67 67. Rasanya Tidak Bisa
68 68. Adikku Tercinta
69 69. Niat Iaros Sesungguhnya
70 70. Tidak Mau Dipermainkan Lagi
71 71. Permintaan Tertolak
72 72. Hanya Mengawasi
73 73. Cara Menghentikan Semuanya
74 74. Aku Menolak
75 75. Menyulitkan
76 76. Ahli Pedang Terbaik
77 77. Anda Sangat Menyebalkan
78 78. Bukan Kebetulan
79 79. Keputusan Kamila
80 80. Belum Waktunya Sejarah Berubah
81 81. Keputusan Demeter
82 82. Tidak Layak Dicintai
83 83. Keputusan Tegas
84 84. Pertemuan Terakhir
85 85. Mengakui Kesalahan
86 86. Membuat Demeter Diam
87 87. Buaya Purba
88 88. Ikut Denganku
89 89. Keputusan Terakhir
90 90. Hukuman yang Pantas
Episodes

Updated 90 Episodes

1
1. Jangan Menikah [REVISED]
2
2. Rasa Sakit Misterius [REVISED]
3
3. Buku Harian Usang [REVISED]
4
4. Pembohong [REVISED]
5
5. Cinta Terlarang [REVISED]
6
6. Jangan Marah [REVISED]
7
7. Kebencian yang Terlupakan [REVISED]
8
8. Dia Monster [REVISED]
9
9. Jangan Menyentuh Milikku [REVISED]
10
10. Hal Membosankan Yang Dicari [REVISED]
11
11. Anda Menjijikan [REVISED]
12
12. Takdir Yang Mutlak [REVISED]
13
13. Halo, Nona [REVISED]
14
14. Sebuah Kepuasan Pribadi [REVISED]
15
15. Luka Di Hati [REVISED]
16
16. Ini Yang Terakhir [REVISED]
17
17. Jangan Merebutnya [REVISED]
18
18. Menuju Perubahan [REVISED]
19
19. Mustahil Ada [REVISED]
20
20. Ingatan Yang Terkubur [REVISED]
21
21. Anda Menjijikan [REVISED]
22
22. Jangan Maafkan Aku [REVISED]
23
23. Aku Benci Jadi Wanita [REVISED]
24
24. Seperti Hewan [REVISED]
25
25. Itu Bukan Cinta [REVISED]
26
26. Itu Hanya Permainan [REVISED]
27
27. Aku Membencimu [REVISED]
28
28. Keputusan Memalukan (REVISED]
29
29. Melupakan Terlalu Banyak [REVISED]
30
30. Adalah Miliknya [REVISED]
31
31. Terhalang Garis Keturunan
32
32. Salah Iaros
33
33. Mengapa Kamu?
34
34. Kamu Milikku
35
35. Kebebasan Bagi Wanita
36
36. Masih Menjadi Budak
37
37. Aku Tidak Suka
38
38. Sebuah Boneka Kesayangan
39
39. Aku Bebas
40
40. Jangan Lari
41
41. Senjata Baru
42
42. Tetap Bersama Saya
43
43. Pemberontak Kamila
44
44. Kurungan Iaros
45
45. Alasan Kewarasan
46
46. Apa Yang Kakak Lakukan?
47
47. Tidak Dapat Memahami
48
48. Permintaan Ribia
49
49. Tidak Sesederhana Itu
50
50. Ingatan Masa Lalu
51
51. Dengan Cantik
52
52. Kejujuran Iaros
53
53. Kejujuran Kamila
54
54. Lelah Menjadi Nona
55
55. Bahasa Tersirat
56
56. Tidak Ada Yang Tahu
57
57. Untuk Memiliki
58
58. Pilihan Sulit
59
59. Tidak Ada Pilihan Ketiga
60
60. Waktunya Menyalakan Bara
61
61. Ancaman
62
62. Dari Hati Ke Hati
63
63. Tidak Mencintai
64
64. Apa Itu Kesalahan?
65
65. Frustrasi
66
66. Cara Agar Iaros Menyerah
67
67. Rasanya Tidak Bisa
68
68. Adikku Tercinta
69
69. Niat Iaros Sesungguhnya
70
70. Tidak Mau Dipermainkan Lagi
71
71. Permintaan Tertolak
72
72. Hanya Mengawasi
73
73. Cara Menghentikan Semuanya
74
74. Aku Menolak
75
75. Menyulitkan
76
76. Ahli Pedang Terbaik
77
77. Anda Sangat Menyebalkan
78
78. Bukan Kebetulan
79
79. Keputusan Kamila
80
80. Belum Waktunya Sejarah Berubah
81
81. Keputusan Demeter
82
82. Tidak Layak Dicintai
83
83. Keputusan Tegas
84
84. Pertemuan Terakhir
85
85. Mengakui Kesalahan
86
86. Membuat Demeter Diam
87
87. Buaya Purba
88
88. Ikut Denganku
89
89. Keputusan Terakhir
90
90. Hukuman yang Pantas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!