"Maaf aku telat."
Erva yang salah tingkah karena di tatap oleh Keenan, jadi salah tingkah. Yang benar saja, dari ia turun tangga hingga sampai di ruang makan, Keenan tidak berkedip menatap Erva, entahlah...apa yang dipikirkan oleh laki laki itu hingga melihat Erva tanpa berkedip.
"Anak Om cantik ya Ken??"
Papah Bram sengaja menggoda Keenan, beliau juga tau sedari tadi mata Keenan tidak berkedip karena memandang putri nya.
"I..ya Om, cantik dan sangat cantik.", jawab Keenan dengan hati yang berdegup kencang.
Laki laki itu gugup tetapi, bisa menjawab dan masih melihat ke arah Erva
"Papah....."
Merasa jadi pusat perhatian semua orang, Erva seketika mengambil piring dan juga mengisi piringnya dengan nasi goreng, makanan favorit nya, dan tidak memperdulikan Keenan yang saat ini ada di depannya, menatap nya dengan penuh damba.
Kenapa juga masih ngelihatin aku?? bukannya ambil piring dan makan??
Bukannya Erva tidak peka, ia sungkan saja jika harus mengambilkan Keenan piring dan mengisi piring itu dengan nasi goreng. Ia dan Keenan sendiri tidak ada hubungan apa apa, baru saja mulai pendekatan.
"Kak Keenan enggak makan??"
Akhirnya, satu pertanyaan lolos dari bibir Erva. Gadis cantik itu membuka mulutnya untuk bertanya dengan Dokter Keenan karena merasa risih di lihatin terus.
"Ambilin Er...."
Bukan Keenan yang menjawab, tetapi...Mamah Hana...beliau tau betul kalau Keenan sengaja ingin Erva yang mengambilkan makanan, dan Mamah Hana juga melihat kalau Erva ogah ogahan pagi ini
"Hah??"
Mau membantah, Mamah Hana sudah menganggukkan kepalanya, dan Erva mau tidak mau mengambil piring dan mengisi nya dengan nasi goreng.
"Sudah Er...."
Ucap Keenan saat tangan Erva ingin menambah satu centong nasi goreng lagi ke dalam piring.
Erva tidak menjawab, ia memberikan piring itu kepada Keenan, dengan tersenyum manis yang membuat Kenan terpesona.
Sepuluh menit berlalu, acara sarapan pagi yang penuh dengan ketenangan itulah pun berakhir. Setelah meminta ijin dan salaman dengan kedua orang tuanya Erva, Keenan segera mengantarkan gadis kecil itu ke sekolah.
...****...
"Kamu enggak suka aku anter??"
Erva menoleh, melihat ke arah Keenan yang saat ini sedang berbicara padanya.
"Bukan itu Kak, aku hanya tidak enak dan malu saja, aku telat bangun dan Kak Ken sudah ada di bawah, lagipula..apa enggak merepotkan??"
Sebenarnya bukan itu jawaban nya, Erva tidak ingin larut dalam cinta yang sulit nantinya. Ia takut jatuh cinta dengan Dokter Keenan yang jelas jelas masih menyimpan rasa untuk sang mantan nya.
Lebih baik menghindar dan tidak berharap lebih, daripadanya berdekatan dan akhir nya jatuh cinta lalu ditinggalkan begitu saja.
Tetapi, tidak mungkin jika Erva mengatakan seperti itu....ia takut menyinggung perasaan Keenan dan membuka luka lamanya.
Ah...benar benar Erva di landa dilema, maju salah.. mundur pun juga salah.
"Aku tidak apa apa Beb, dan aku senang...selagi aku bisa ngenterin...akan aku lakukan...dan tadi pagi ...kamu sangat cantik, dengan dandanan yang tidak begitu menor .. terlihat kecantikan kamu....aku suka....."
Blushhh...
Papi Erva merah merona saat Keenan mengatakan seperti itu, sungguh...wanita mana yang tidak suka mendapatkan pujian yang membuat hatinya terbang melayang layang ke udara.
"Jangan menggoda dan merayuku Kak, karena itu tidak mempan.."
Keenan tersenyum, "Aku buka menggoda ataupun merayu kamu, aku serius...dan kamu sangatlah cantik....aku suka..."
Deg
Suka?? suka yang seperti apa ini maksudnya???
Tidak mendapat tanggapan dari Erva, tetapi jantung gadis itu berdetak sangat kencang. Erva tau....ini adalah pertanda kalau ia sedang jatuh cinta....tapi mengapa secepat itu?? pikir Erva yang entah kenapa langsung menyambut hangat cinta Keenan, padahal Keenan sendiri belum menyatakan cinta nya.
"Dan ucapan aku kemarin serius..aku tidak main main..."
Bagi laki laki yang sudah dewasa seperti Keenan, memang menjalin hubungan dengan seorang perempuan itu bukan untuk mainan, apalagi kalau sudah cocok...ya tunggu apalagi..langsung saja di segera kan untuk ke jenjang yang lebih jauh lagi.
Begitu juga dengan Dokter Keenan, dengan usianya yang sudah matang dan mapan....juga dengan pengalaman buruknya, ia ingin segera melangkah lebih jauh lagi dengan Erva. Karena, hanya Erva lah satu satunya wanita yang membuat jantung nya berdetak kencang selain dengan mantan nya dahulu...
"Aku turun ya Kak, sudah hampir telat...."
Erva memang sengaja tidak menanggapi ucapan Keenan, selain hatinya yang masih bimbang... sebentar lagi juga bel masuk sekolah, tidak mungkin berbicara panjang dan lebar bersama Keenan.
"Hati hati...."
Keenan meraih dompet nya, dan mengambil satu kartu idaman para wanita.
"Untuk jajan kamu...."
Keenan menyerahkan kartu itu kepada Erva, tentu saja Erva langsung menggeleng....
"Tidak usah Kak, uang jajan dari Papah masih ada....", tolak Erva halus sembari mendorong pelan tangan Keenan.
"Jangan menolak, aku serius dengan ucapan ku, dan mulai sekarang aku yang akan memberikannya uang jajan kamu, dan semua yang kamu perlukan...pakai saja, apapun yang kamu mau ..."
"Tapi....."
Keenan menggeleng lagi, ia kemudian meraih tas Erva dan mengambil dompet gadis cantik itu .. kemudian menaruh kartu tanpa batas di dalam dompet Erva.
Untung saja fotonya Roni sudah aku buang, dan tidak ada apa apanya lagi di sana selain fotoku.
Dan ...
"Ini untuk aku..."
"Hah??"
Keenan mengambil sebuah foto yang ada di dompet Erva , yah ...foto itu adalah foto Erva yang terlihat sangat cantik.
"Untuk Kakak, mau buat apa???"
"Ya, untuk aku lihatin lah Beb.....", jawab Keenan dengan langsung memasukkan foto itu ke dalam dompet nya, bukan hanya satu.... tetapi dua sekaligus...Karena Erva suka difoto.
"Eh kok dua?? satu saja lah Kak...."
"Harus dua, kalau ada lagi malahan aku mau...."
"Hmm awas saja kalau sampai untuk weweden tikus...."
"Mana ada foto secantik ini aku gunakan untuk nakut nakuti tikus, ya enggak lah Beb...."
"Kirain...."
Dan dirasa sudah tidak ada hal lain lagi, Erva turun dari mobil... tetapi...baru saja mau melangkah masuk ke pintu gerbang....Keenan memanggil nya
"Beby....", teriak Keenan yang membuat Erva menghentikan langkahnya.
Astaga...apa lagi???
Untung saja, di luar gerbang sekolah hanya ada beberapa orang saja, jadi....ia tidak menjadi pusat perhatian...
Keenan mendekat, dan mencium kening Erva, "Ada yang tertinggal...nanti aku jemput....."
Erva melongo, bisa bisanya Keenan mencium nya di tempat umum seperti ini, walaupun hanya di kening saja ... tetapi kalau dilihat teman teman nya bisa heboh, apalagi ia baru saja putus...dan laki laki yang mencium nya sangat lah tampan.
"Sekolah yang benar, setelah semester an...aku lamar kamu...."
Keenan meninggalkan Erva yang masih mematung di luar gerbang, tentu saja ucapan Keenan membuat Erva menggelengkan kepalanya....kalaupun ia menerima Keenan, ini terlalu cepat...menikah muda bukan lah keinginan nya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Lismawati
kata2 nya selalu berulang - ulang maaf ya Thor JD jenuh baca nya seperti mengulang cerita JD nya
2023-04-04
0