Dan tiba tiba Dokter Keenan mendekat ke arah Erva, kemudian,...
Cup
Satu ke_cupan manis mendarat di kening Erva, sebenarnya Dokter Keenan ingin mencium Erva di bibir, tapi ini di tempat umum, dan Erva yang masih memakai seragam sekolahnya.
Dari sebuah meja tak jauh dari tempat Dokter Keenan dan Erva, tampaklah seorang laki laki sedang mengepalkan tangannya.
"Brengsek....berani berani Dokter itu merebut Er dari tangan gue, gue gak akan biarin, sampai kapanpun Er hanya milik gue" kata Romi yang tidak terima jika Dokter Keenan mendekati Er.
Yah, laki laki yang melihat kedua sejoli itu adalah Romi, mantan pacar Erva, diam diam...Romi mengikuti mobil Dokter Keenan tadi, dan saat ini ...ia juga berada di dalam restoran yang sama.
Meskipun tidak bisa mendengar apa yang dikatakan, tetapi....Romi bisa melihat apa yang di lakukan oleh Dokter Keenan, dan sebagai laki laki ...ia tau betul itu apa artinya.
Dokter Keenan duduk lagi dan menikmati siang ini di restoran bersama Er
"Kakak lebih gampang untuk move on nya dari pada aku, kakak udah gak ketemu dengan mantan kakak, tapi aku, setiap hari harus melihat mukanya itu", ucap Erva tiba tiba karena dia begitu gugup dengan tindakan Dokter Keenan, mencoba untuk mengalihkan dari rasa gugup nya mungkin.
"Romi?", tanya Dokter Keenan.
"Iya, seperti kakak, Romi adalah cinta pertamaku, kami sejak kecil tumbuh bersama, orang tua Romi dan orang tua aku sahabat an sejak mereka sekolah, aku sudah lama kenal Romi sebelum kita jadian, dan akhirnya aku dan Romi pacaran setelah kami masuk SMA tepatnya kelas 1, kita menjalin hubungan sudah satu tahun, orang tua Romi sudah sayang banget ma aku, aku pun begitu, walau demikian mereka tidak akan merencanakan soal perjodohan kami, bagi mereka kebahagiaan kami adalah segalanya, biarlah rasa cinta itu tumbuh dalam diri kami, kalau memang berjodoh." ucap Er sambil meminum minuman nya karena haus cerita panjang lebar.
"Dan akhirnya doa mereka terkabulkan, aku dan Romi akhirnya pacaran, orang tua ku dan orang tua Romi yang mendengar kalau kami pacaran, mereka sangat senang, bahkan sudah merencanakan lamaran untuk aku dan Romi setelah kita kelas 3 nantinya, bahkan bukan hanya lamaran, mama Romi mengganti acara lamaran menjadi sebuah pernikahan, dan mereka setuju, aku dan Romi juga gak bisa berbuat banyak, karena kita berdua memang saling mencintai waktu itu. Oh bukan, mungkin aku saja yang mencintai Romi." Er menghela nafasnya sekali kali mengusap air mata yang tiba tiba menetes, bukan karena ceritanya tapi karena cireng pedas level hot yang baru Er pesan.
" Namun takdir berkata lain, setelah satu tahun aku menjalin hubungan dengan Romi, Romi mulai berubah, dulu Romi yang begitu perhatian, lembut, suka mengalah, kini sudah berubah menjadi Romi yang kasar dan suka memaksa. Bahkan aku juga dengar kalau Romi lagi dekat dengan Mirna teman satu kelas Romi. Awalnya aku tidak begitu peduli, karena aku punya prinsip, kalau aku tidak mendengar dan melihat dari mata dan telingaku sendiri aku anggap itu bohong. Dan Tuhan memberikan petunjuk dan menyadarkan aku secara cepat, karena aku yang bodoh ini, bisa dibohongi oleh Romi yang brengsek", Er menjeda ceritanya dengan meminum kembali jus alpokat nya itu.
"Siang itu sebelum aku masuk rumah sakit, aku mencoba menelpon Romi, aku minta dia menemani aku untuk makan siang, karena kebetulan mama lagi ada urusan, tetapi apa yang aku dapatkan dari jawaban Romi? Romi berkata kalau dia sudah janji dengan mamah nya untuk menemani belanja, akhirnya mau tidak mau aku keluar menuju cafe dimana aku bertemu dengan Romi dan selingkuhannya itu, dan tanpa sadar aku melihat Romi sedang ciuman mesra dengan Mirna, dan juga mendengar kalau mereka berdua habis making love, sedih dan hancur seketika hati aku, cinta pertamaku yang aku impikan menjadi cinta terakhirku ternyata menghianatiku dengan cara menjijikkan", Erva mengambil nafas dalam dalam lalu mengeluarkan lagi, tarik nafas dan keluarkan.
"Udah sini minum dulu, punya kakak masih", ucap Dokter Keenan yang menyodorkan minumannya ke tangan Er, karena Dokter Keenan melihat minuman Er sudah habis dari tadi, maklum kalau bocil sudah curhat jadi panjang kali lebar kali tinggi.
"Makasih kak" ucap Er lirih.
"Sama sama", sambil mengacak pelan rambut Er.
"Maaf ya kak, kalau aku ceritanya panjang kali lebar kali tinggi, karena jujur selain Mona sahabat aku, aku tidak punya teman lagi yang bisa membuatku nyaman, tapi setelah bertemu kakak, apalagi tau kalau kisah kita hampir mirip, aku rasa aku sudah menemukan teman baru lagi selain Mona", jujur Er kepada Keenan, terserah Keenan mau menganggap nya seperti apa, masa' bodoh dan tidak perduli.
"Baiklah kalau begitu, berarti kita bisa dong jadi teman?", tanya Dokter Keenan lagi menawarkan.
"Emangnya Dokter mau temenin ma bocil?".
"Gak masalah, asalkan bocil itu tidak nyebelin dan nyusahin", jawab Dokter yang kemudian tersenyum manis ke Er.
"Ih kakak, kakak yang nyebelin deh...dan jangan senyum kayak gitu, aku gak mau rebutan sama semut", ucap El lagi
"Rebutan ma semut?"
"iya, karena kakak kalau senyum manis, entar semut mikirnya gula lagi, jadi ogah deh saingan ma semut heeee".
"Eh bocil bisa aja bercandanya".
"Kakak aku bukan bocil loh aku dah gede, buktinya aku sudah mengenal cinta" ucap Er protes.
"iya mengenal cinta, seketika patah hati langsung masuk rumah sakit", jawab Dokter Keenan dengan senyuman mengejek.
Lagi lagi Dokter Keenan menggunakan jurus andalannya itu, yang membuat Erva mengerucutkan bibirnya.
'Sial!! kenapa dia sangat manis, dan itu bibir nya jadi pengen aku gigit deh...'
" Kakak....sudah dibilangin kalau itu hanya kebetulan saja".
"Yaudah jangan ngambek, berarti kita hari ini temenan ya", ujar Dokter Keenan dengan mengelus pipi Er lembut karena dari tadi masih terlihat marah.
"Aku terima deh pertemanan kakak".
"Bentar Er, kakak mau tanya dulu".
"Tanya apa kak?",
Er di buat penasaran dengan apa yang akan di tanyakan oleh Dokter Keenan.
"Ee masih cinta ma Romi? apa gak mau balikan gitu ma Romi? Karena yang kakak lihat tadi, ya walaupun kakak baru bertemu dia sekali, tapi kakak tau kalau Romi masih cinta ma kamu, dan keliatan sekali kalau Romi menyesal", tanya Dokter Keenan pelan karena tidak ingin abege labil didepnnya itu tersinggung.
"Kalau cinta perlahan lahan rasa itu hilang bersama dengan apa yang kudengar dan kulihat kemarin, tapi kalo untuk menghilangkan rasa sayang aku ke Romi itu yang sulit, sulit bukan berarti tidak bisa kan kak? karena seperti yang kakak dengar tadi, aku dan Romi sudah tumbuh bersama sejak kecil, kami sudah berteman lama, mungkin untuk saat ini dan kedepannya aku akan menganggap rasa sayangku ini hanya sebagai rasa sayang kepada teman saja, mungkin agak susah untuk mengubahnya karena aku dan Romi pasti sering bertemu, kalau gak di sekolah ya di rumah".
" Untuk balikan ma Romi lagi, aku katakan tidak...aku tidak akan pernah mengambil kembali barang bekas yang sudah aku buang, dan juga tidak ada dicerita ku untuk balikan dengan mantan, apalagi dia sudah tidak perjaka lagi...cihh...enak saja aku yang masih gadis sedangkan dia sudah.....ah sudahlah kak".
Dokter Keenan sekali lagi begitu kagum dengan gadis cantik namun masih labil itu. Bisa bisanya gadis yang belum genap 17tahun itu bisa mempunyai pemikiran seperti itu. Sedangkan dirinya sendiri, sampai sekarang masih mengharapkan mantan tunangan itu kembali, walaupun dia sudah tidak gadis lagi. Ternyata gak semua pemikiran anak kecil itu belum dewasa, tapi ini buktinya....gadis yang didepannya ini adalah luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
terobsesi si Romi bkn cinta itu
2023-01-02
0
Fitrizar Dalimunthe
yeeee babanng Keen kalah besar dan ngan perasaan bocil op tapi bocil ga sebarang bocil lo bisa menghasil kan bocil di h seperti nya
2022-10-21
1