Beberapa hari kemudian.
Erva masuk ke dalam rumahnya, tampaklah disana terlihat 2 laki laki, dan 2 perempuan sedang asyik bersendau gurah.
"Mami papi," Ucap Er kemudian berlari memeluk mami dan papi nya itu.
Sebenarnya yang disebut Mami dan Papi adalah orang tua dari Romi. Mama Papa Er adalah sahabat dari Mami dan Papi nya Romi. Sejak kecil Er dan Romi sudah tumbuh besar bersama, maka dari itu orang tua Romi sudah menganggap Er seperti putri kandung mereka sendiri, karena Mami dan Papi Romi juga tidak mempunyai anak perempuan, apalagi melihat Er yang sejak kecil sudah cantik dan menggemaskan.
Begitu pun juga dengan Mama dan Papa nya Er, mereka juga sudah menganggap Romi sebagai anak kandung mereka sendiri.
Walau mereka benar benar sangat menyukai ke dua anak anak itu, bahkan hubungan ke dua orang tuanya pun sangat baik, tetapi tidak pernah sekali ada keinginan untuk menjodohkan mereka, biarkan mereka menjalani semua ini. Misal mereka gak berjodoh juga mereka masih tetap jadi anak Mama Papa, Mami dan Papi. Oh so sweet bukan??
Apalagi waktu tau kalau Romi dan Erva pacaran, huh..kedua orang tua itupun begitu senang, bahkan berencan juga mengadakan acara lamaran, setelah lulus sekolah ini, tapi apa dikata, impian tak seindah kenyataan. Mereka akhirnya berpisah karena salah satu dari mereka menghianati.
Kecewa itu pasti tetapi tidak masalah karena sejak awal mereka sudah tidak ada niatan untuk menjodohkan anak mereka, biarlah berjalan apa adanya, yang penting keluarga kita tidak terpecah belah. Kalau jodoh gak bakalan lari kemana bukan??
"Kapan Mami dan Papi pulang dari Jerman?" Tanya Er yang masih terus memeluk Mami Rosa. Mami Rosa adalah nama dari Mami Romi.
"Baru tadi sore sayang, lalu Mami dan Papi langsung kesini, karena mendengar putri cantik Mami masuk rumah sakit kemarin"
"Terus gimana keadaanmu sekarang Er?" Tanya Papi Roni.
"Ahamdulillah Er sudah baik baik saja Pi, Mi, nih buktinya sudah jalan jalan ke Mall tadi" sambil cengengesan ia menjelaskan kondisinya.
Tiba tiba seorang laki laki tampan berdiri dari arah belakang Erva.
"Ehem..ehem...jadi cuma Mami dan Papi yang dipeluk, Romi enggak Er?"
"Ogah meluk lo Rom...buaya kok dipeluk, sana meluk Mirna aja"
"Er sayang, kan aku sudah bilang, aku sudah putus ma Mirna, maafin aku ya Er."
"Hemm"
"Iyes, diam berarti dimaafin nih aku, berarti kita pacaran lagi kan Er?" Ucap Romi
"Gak mau..gue gak mau", ucap Erva dengan nada tinggi.
Bisa bisanya laki laki yang sudah berkhianat dan selingkuh di depan matanya, dengan terang terangan meminta balikan lagi, ogah!!.
Kemudian Romi berjalan menghampiri orang tua nya, dan duduk disamping Papi nya
"Papi...lamarin Er untuk Romi dong!" Ucap Romi dengan memelas, siapa tau keinginan nya di kabulkan oleh Mami dan Papinya, dan kali ini....laki laki itu memang benar benar serius.
Sontak semua yang ada disana pun seketika terkejut dengan perkataan Romi tadi. Pasalnya tanpa Er ataupun Romi cerita, diam diam Papi Romi menyuruh orang untuk memata mata i Romi.
"No...aku gak mau.", teriak Erva tegas!!.
"Ayolah beby, nikah aja ya sekalian, abang Romi janji deh gak bakalan macam macam lagi"
Orang tua Er dan orang tua Romi kemudian tertawa mendengar dan melihat tingakah laku anak anak mereka.
"Pi?Mi?" Panggil Romi
"Rom, jangan kamu kira mami dan papi diam bukan gak tau ya, kelakuan kamu di luar sana, mami sebenarnya juga menginginkan Er supaya jadi mantu mami, tapi kalau lihat kelakuan kamu kemarin, mami mending nikahin Er dengan orang lain saja, lagian juga kamu jadi nikah atau gak ma Er, Er eetap jadi anak mami dan papi, ya kan Er sayang?"
"Betul banget mi" Ucap Ellisa
"Ros, maafin anakku ya kalau tidak sopan" Kata mama Hana lembut
"Sante aja Han, bukan salah Er, Romi aja yang bego"
"Udah udah mari kita makan, daripada ribut disini" kata Papa Er.
Kemudian kedua orang tua Er serta orang tua Romi berdiri dan menuju ruang makan.
Ketika Er mau berdiri, tangannya tiba tiba ditarik Romi, kemudian Romi membisikkan sesuatu ke Er.
"Aku akan dapetin kamu lagi sayangku" Kata Romi pelan ditelinga Erva.
Er yang mendengar itu pun merasa ngeri, pasalnya Er tau Romi itu orang seperti apa dan bagaimana. Dia tidak akan mudah menyerah begitu saja, apalagi untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Romi kemudian berlalu dengan senyuman manisnya meninggalkan Er yang masih mematung dengan kata kata Romi tadi.
Setelah makan malam, kedua orang tua Romi akhirnya meninggalkan kediaman Gunawan.
.
.
.
.
Er dan Mama Hana serta Papa Bram duduk santai di ruang keluarga
"Er, besok jadwal kamu kontrol sayang, mama sudah hubungi Dokter Keenan dan sudah membuat janji dengannya"
"Pulang sekolah ya ma? Er mau sekolah dulu"
"Iya Er, besok mami jemput, kamu ke sekolah diantar supir saja, nanti pulangnya mama jemput dan mama temani ke rumah sakit" Ucap Mama Hana dengan mengelus rambut Erva.
Erva pun mengangguk, yang artinya menyetujui kata kata mama Hana.
"Mah pah, Er tidur dulu ya, ngantuk".
"Iya sayang" Ucap mama dan papa Er barengan.
Sesampainya di kamar, Erva merebahkan tubuh nya diatas kasur, lalu matanya memandang ke atas,....bukan memikirkan tentang ucapan Romi, tetapi gadis itu malahan memikirkan pertemuan nya kembali dengan Dokter muda yang ganteng tetapi juga nyebelin.
Tanpa terasa, Erva senyum senyum sendiri tidak jelas, seakan akan ia seperti orang gila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Evafa
salah
2022-10-16
0