"Cinta itu akan datang dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu kita akan terbiasa hingga menumbuh kan benih benih cinta."
Apa iya seperti itu?? aku saja masih melihat di matamu, kalau kamu masih mencintai mantan.
Tapi ucapan dari Dokter Keenan memang ada benarnya juga, cinta itu datang karena terbiasa...yah...Danamon sering bertemu dan berinteraksi...maka rasa cinta dan sayang itu akan muncul dengan sendirinya.
Entah, Erva saat ini sedang dilema...bukan ia tidak bisa menghargai apa yang sudah di utarakan oleh Keenan, tetapi...Erva rasa...ini terlalu cepat.
"Aku pulang ya?? jangan terlalu dipikirkan., jalanin saja dulu...."
Keenan mengusap lembut pipi Erva, kemudian ia menuju ke mobil nya dengan melambangkan tangan, Erva pun membalas lambaian tangan Keenan dengan bibir nya tersenyum menatap sosok laki laki tampan yang ada di depannya.
"Kamu tidak suka dengan nya Er??"
Pernyataan Mamah Hana membuat Erva kaget sekaligus bingung mau jawab apa. Tidak mungkin tidak menyukai laki laki tampan dan mapan serta kaya raya seperti Dokter Keenan. Tetapi, Erva juga bingung dengan apa yang ada di dalam hatinya.
Dan jujur saja, Erva masih menyimpan nama Romi dan untuk Dokter Keenan, ia sendiri juga masih ragu. Bukan masalah apa apa, tetapi....ragu saja....jika ternyata Dokter Keenan sama seperti dirinya, yang masih mencintai sang mantan.
"Mamah....."
Bukannya jawab yang di ucapkan dari bibir Erva, tetapi anak manja itu malahan memeluk tubuh Mamah Hana, yang tiba tiba sudah berada di belakang nya, padahal tadi jelas jelas pamit untuk istirahat.
"Ada apa?? kamu tidak suka dengan Dokter Keenan??", tanya Mamah Hana lagi yang masih belum mendapat jawaban dari Erva.
"Siapa yang tidak suka dengan Dokter tampan itu Mah, bukan nya aku tidak suka tetapi.. Mamah tau sendiri kalau aku habis putus dengan Romi, dan......"
Apakah aku harus menceritakan tentang mantan Dokter Keenan kepada Mamah???
"Dan apa??"
Mamah Hana membawa Erva untuk duduk di kursi depan, santai santai sembari mendengarkan cerita dari anaknya itu.
"Aku takut kalau Dokter Keenan masih mencintai mantan nya....", ucap Erva pada akhirnya. Yang menceritakan tentang kisah Dokter Keenan dengan sang mantan pacar.
Mamah Hana tersenyum, beliau menghela nafas..."Setiap orang punya masa lalu, dan bukan berarti masih mengingat nya, kalau pun masih mengingat...belum tentu juga masih mencintai nya...emangnya kamu, yang masih mencintai Romi??"
Padahal tadi awalnya serius, tetapi. akhirnya malahan Romi lagi Romi lagi yang di sebut.
"Ih Mamah, apa apaan."
Erva yang malu dan merasa tersindir, meninggalkan Mamah Hana untuk masuk ke dalam rumah. Tetapi, memang kenyataannya ucapan Mamah Hana ada benar nya juga, kalau Erva itu masih mencintai Romi.
...***...
Pagi harinya, Erva yang semalam tidak bisa tidur karena memikirkan ucapan Dokter Keenan kemarin, membuat bangun nya kesiangan.
Padahal Erva tidak pernah bangun telat apalagi sampai Mamah Hana menyusul ke dalam kamar nya
"Astagfirullah...anak perawan, tumben belum bangun...."
Pantas saja sedari tadi Mamah Hana mengetuk ngetuk pintu, tetapi tidak ada sautan, ternyata Erva malahan masih tidur.
"Sayank bangun, sudah jam enam..."
Mamah Hana menyibak selimut Erva, dan menggoyang goyangkan tubuh Erva, tetapi. sama sekali tidak ada pergerakan dari putri tunggal nya.
Mamah Hana kemudian meninggalkan Erva, ia kemudian beralih ke arah jendela kamar yang masih tertutup korden. Dengan cepat Mamah Hana membuat korden kamar Erva, hingga membuat matahari yang sudah terbit itu masuk menyinari kamar Erva...
"Eeuhhh....siapa sih??"
Erva menggeliatkan, merasa tidur nya terganggu ia pun membuka matanya, melihat siapa yang berani masuk ke dalam kamar nya dan membuka korden, hingga menggangu kenyamanan tidur nya.
Awas saja kamu Rom, akan aku patahkan tangan mu!!!
Erva pikir, Romi lah yang masuk ke dalam kamar nya dan membuka jendela, memang dulu kebiasaan kaki laki itu begitu, bangunin Erva dan membuka jendela kalau Erva belum bangun bangun juga.
"Bangun Er.. sudah jam enam, mau sekolah jam berapa lagi??"
Bukan suara Romi?? Mamah??
"Mamah...jam berapa tadi Mah??"
Erva mencoba membuka matanya lebar-lebar lagi dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Mamah nya, karena tadi samar samar mendengar nya.
"Jam enam Er, dan Dokter Keenan sudah di bawah...."
"Apa Mah, Dokter Keenan?? astaga.... kenapa enggak bangunin aku??"
Antara kesal, kaget dan juga senang....Erva turun dari kasur dan bergegas ke kamar mandi. Sudah di pastikan kalau mandi nya pagi ini hanya sekilas saja, tidak lama seperti biasanya.
"Lagian tuh Dokter kenapa pakai acara jemput segala?? mana enggak bilang lagi??", gerutu Erva setalah menyelesaikan mandi nya dan mengambil baju sekolah yang sudah di siapkan oleh Mamah nya.
Entah Dokter Keenan yang memang ingin memberikan kejutan untuk Erva, atau Erva nya yang lupa kalau Dokter Keenan sudah mengatakan nya kemarin, yang jelas ... gadis cantik itu uring uringan sendiri lagi ini.
Sedangkan Mamah Hana, hanya menggelengkan kepalanya saja, sudah beruntung ada orang yang mengantar nya ke sekolah, kalau tidak...mau sekolah naik apa?? sementara mobil Erva masuk bengkel karena harus di servis.
"Masih tolong ambilkan tas aku dan ponsel juga..."
Untung saja, semalam semua buku dan perlengkapan sekolah nya sudah di masukkan ke dalam tas, hingga pagi ini tidak repot lagi menyiapkan.
Erva keluar dari kamar nya, ia langsung turun ke bawah dan menemui Dokter Keenan yang ternyata sudah berada di ruang makan.
Cantik, batin Dokter Keenan yang sejenak memandangi wajah Erva pagi ini, sangat cantik sekali... bahkan laki laki itu tanpa berkedip memandang Erva.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Adila Ardani
knp setiap novelmu yg aku baca nga pernah ada visualnya Thor ,,klau ada visualnya kan lebih seru kita bacanya
2022-10-17
1
Eliawati
makin seru cerita nya
2022-10-16
0
Syarifah
kurang panjang☺☺☺☺☺
2022-10-15
0