14. KAMP PELATIHAN MUSIM PANAS

Kamp pelatihan musim panas pun dimulai. Seluruh anggota klub voli putra SMA Hoshiro turut serta tanpa ada yang tertinggal. Hasil dari ujian akhir semester mereka jauh dari nilai merah, sehingga tidak ada yang mengikuti remedi. Mereka amat sangat bersyukur berkat usaha keras dan belajar sampai larut malam, membuahkan hasil yang memuaskan.

Sebelum berangkat, pelatih dan guru pembimbing klub memberi sedikit kata pembuka untuk mengawali perjalanan mereka. Setelah selesai, satu per satu anggota masuk ke dalam minibus. Ryuuku berada di urutan paling akhir bersama sang wakil kapten yang sudah pulih, Ishikawa Kazuki.

Melihat sesuatu yang menarik dari jinjingan Ryuuku, Kazuki bertanya, “Kau membawa apa?”

“Aku tidak bisa tidur kalau tidak ada ini,” sahut Ryuuku dengan mulut yang ditutupi masker.

“Oh, boneka sejak kecil, ya? Wah, hebat sekali punyamu masih ada. Punyaku sudah dibuang kakakku karena terlalu dekil,” bisik Kazuki.

Percakapan pun terhenti ketika datang giliran mereka untuk masuk. Ryuuku duduk di samping Erol, sedangkan Kazuki di samping Kintarou. Ryuuka sendiri duduk di samping manajer pertama klub yang bernama Kobayashi Hana.

Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat tujuan kurang lebih satu jam. Selama itu, beberapa anggota memilih menghabiskan waktu untuk tidur atau mendengarkan musik sembari melihat keluar jendela.

Tidak seperti Ryuuka dan Erol yang mudah tidur di dalam kendaraan, Ryuuku memanfaatkan waktu yang ada untuk bermain game di ponselnya. Dia membiarkan pundaknya dijadikan bantal oleh Erol yang terlelap. Tidak jarang kepala Erol terjatuh dan membentur ponselnya, sehingga membuatnya agak kesal.

Sesampainya di SMA Taikirei yang berada di Prefektur Saitama, mereka disambut oleh pelatih, pembimbing, dan kapten dari klub voli putra SMA tersebut. Para pelatih dan pembimbing berbasa-basi dengan obrolan mereka sendiri, sedangkan sang kapten berdiri di hadapan Kintarou dan kawan-kawan dengan gestur angkuh.

“Akhirnya kalian datang juga,” ujar laki-laki bertubuh tinggi dan berambut cokelat yang diikat seperti buntut kuda. “Bagaimana kabar kalian setelah kalah di perempat final?”

Pertanyaan yang terlontar dari mulut kapten klub voli putra SMA Taikirei itu sukses menyentak para anggota klub voli putra SMA Hoshiro. Tidak ada yang menjawab, mulut mereka terkatup dengan mata mendelik tajam.

“Sambutan macam apa itu?” gumam Ryuuku, jengkel.

Sang kapten pemilik nama Murata Hiroaki tersebut melirik Ryuuku dengan mata kuningnya. Dia lantas berujar, “Kau memakai masker karena malu memperlihatkan wajahmu, ya?” Laki-laki itu tertawa meledek. “Tidak perlu malu, kami semua tahu kalau kau yang mimisan dan pingsan di tengah pertandingan babak kualifikasi kemarin.”

Mendengar masa lalunya yang memalukan diungkit kembali, Ryuuku memasang raut marah di balik masker putihnya seraya mengepalkan tangan. Sepersekian detik kemudian, dia pun membuka maskernya dan berkata, “Aku tidak malu, hanya ingin mencegah bau mulutmu tercium saja.”

Seketika suara tawa yang ditahan terdengar dari beberapa rekan tim Ryuuku. Hiroaki yang mendapat balasan seperti itu hanya menyeringai remeh dengan tangan masih terlipat di dada. “Mendengar ucapanmu itu, aku rasa keadaanmu sudah seratus persen sehat. Itu artinya kau sudah siap membantu kaptenmu yang tidak becus memblokir bola, sehingga membuat kalian kalah di perempat final.”

Mendapati dirinya disindir, Kintarou yang berusaha untuk tidak terpancing pun hampir mencengkeram kaus Hiroaki. Tangannya ditahan oleh Miyamoto Mamoru, rekan seangkatan yang kebetulan berada di sampingnya.

“Huh! Nyalimu boleh juga bicara seperti itu di hadapanku!” ujar Kintarou, kesal. “Kita buktikan saja nanti, siapa yang sebenarnya tidak becus!”

Hiroaki hanya mendengkus dan memalingkan wajahnya ke anggota lain. Kini giliran Ryuuka yang mendapat giliran ditatap oleh laki-laki bermata kuning tersebut.

“Ya …, setidaknya di dalam klub ini masih ada penyegar di antara para lelaki berwajah pas-pasan.” Hiroaki tersenyum dan berhasil membuat Ryuuka mengeratkan tangannya di gandengan Ryuuku. “Mengapa kau menutup wajah cantikmu, Ryuuka-chan⁷?”

Kazuki yang berada di samping gadis itu pun dengan sigap menahan tangan Hiroaki ketika hendak menarik masker Ryuuka. “Jangan kurang ajar dengan asisten manajer kami!”

Hiroaki mendapat tatapan tajam serta cengkeraman dari laki-laki bermata amber itu. Dia kemudian menarik tangannya agar terlepas dari Kazuki yang rautnya tidak bersahabat seperti biasa.

Enggan membuang waktu lebih lama untuk meladeni kapten menyebalkan tersebut, Kazuki pun menggiring anggota timnya masuk ke gedung sekolah guna meletakkan barang-barang yang dibawa dan bersiap untuk latihan.

Kintarou dan Erol memisahkan diri dari rombongan dan pergi ke toilet. Rasa jengkel masih mengerubungi Kintarou yang sudah membasuh wajahnya. Api di dalam tubuhnya seolah sulit untuk padam, padahal sudah diguyur dengan air.

“Apa dia werewolf dari Gardena juga?” tanya Kintarou kepada Erol yang sudah selesai buang air.

“Tidak. Dia dan orang tuanya lahir di wilayah ini, makanya dia agak menjengkelkan,” sahut Erol sembari mencuci tangan. “Berbeda sekali dengan orang tuanya yang sangat baik kepada kami.”

Kintarou lalu mendengkus kesal. “Pantas saja sejak kelas satu sikapnya sangat menyebalkan! Bisa-bisanya orang seperti dia dipilih menjadi kapten!”

“Dia tidak menyukai kami yang merupakan pendatang di negara ini. Saat memintanya bekerja sama pun agak sulit, jadi aku sedikit khawatir,” imbuh Erol.

“Kau tidak perlu khawatir, aku bisa membungkam mulutnya yang tidak memiliki sopan santun itu.” Kintarou kemudian menarik tangannya yang sudah lumayan kering dari alat pengering otomatis. “Werewolf sialan itu harus diberi pelajaran dulu agar mau menurut!”

“Senpai,” bisik Erol tiba-tiba dengan telunjuk menyentuh bibirnya. Kintarou seketika terdiam, padahal mulutnya ingin sekali mengumpat.

Tidak lama kemudian, masuk dua orang siswa dari sekolah lain yang ikut dalam kamp pelatihan musim panas. Mereka merupakan manusia biasa yang dapat dipastikan tidak mendengar obrolan penyihir dan werewolf tersebut.

“Kau juga harus berhati-hati,” ujar Erol seraya menepuk pundak Kintarou sebelum berlalu.

...***...

Suara bola yang dipukul keras dan jatuh ke lantai, menggema di gimnasium SMA Taikirei. Terlihat raut tegang manakala skor tim Kintarou dan tim Hiroaki saling mengejar saat latihan tanding siang itu. Meskipun hanya latihan, kedua tim sama-sama bermain serius. Berbagai macam strategi mereka lakukan agar bisa mencetak poin sebanyak-banyaknya.

Setelah perlawanan sengit di antara kedua tim, back attack smash yang dilakukan oleh Ryuuku saat dirinya berada di posisi belakang Kintarou, berhasil membawa tim SMA Hoshiro menjadi pemenang. Hiroaki selaku pemblokir tengah yang gagal menghentikan serangan kejutan tersebut pun memasang wajah kecut. Belum lagi di hadapannya saat itu berdiri seorang Kintarou sembari menyeringai remeh, sama seperti yang dilakukan Hiroaki saat menyambut kedatangan tim SMA Hoshiro.

“Sebelum mengejek seseorang, lebih baik kau cari tahu dulu siapa yang akan kau ejek,” desis Kintarou sebelum melengos pergi.

Kesal mendengar ucapan Kintarou, Hiroaki lantas berujar dengan lantang, “Aku tahu siapa dirimu, Penyihir!”

Kaki Kintarou seketika menjadi kaku. Langkahnya terhenti dengan mata membelalak, terkejut bukan main.

Sama seperti Kintarou, Erol, Kobayashi Hana, Miyamoto Mamoru, serta para penyihir dan werewolf lain yang berada di gimnasium pun dibuat panas dingin oleh Hiroaki, yang sangat berani membongkar identitas rahasia sang kapten tim SMA Hoshiro tersebut.

“Hei! Tadi kepalamu terbentur bola, ya? Bicaramu ngawur sekali!” celetuk Ryuuku.

“Diam kau, Werewolf!” sergah Hiroaki, yang sontak membuat Ryuuku kaget dan bingung. “Manusia setengah werewolf seperti dirimu itu sangat menjijikkan!”

Geram, Kintarou melangkah cepat menuju Hiroaki dan berkata, “Tutup mulutmu, Sialan!”

Satu pukulan hampir mengenai Hiroaki yang sudah mengambil ancang-ancang untuk menyerang Kintarou. Para anggota tim dengan sigap menahan kedua kapten tersebut agar tidak terjadi baku hantam. Pelatih dan guru pembimbing mereka pun turun tangan untuk melerai mereka. Akhirnya, latihan terpaksa dihentikan sampai jam makan siang selesai.

“Sepertinya dia jadi tidak waras karena kalah,” bisik Ryuuku kepada Erol yang melangkah di sampingnya.

Erol kemudian bertanya, “Apa kau percaya dengan ucapannya?”

“Tentu saja tidak. Hanya orang gila yang percaya dengan ucapannya itu,” sahut Ryuuku.

Erol hanya mengangguk dengan perasaan sedikit lega. Dia berharap kalau orang-orang memiliki pemikiran yang sama seperti Ryuuku. Kepala Erol sampai dibuat pusing dengan tindakan sembrono werewolf muda itu. Memang benar ucapan Kintarou, Hiroaki perlu diberi pelajaran agar mau menurutinya.

...***...

Note:

⁷ -chan: akhiran yang biasa ditujukan kepada anak kecil, teman dekat (perempuan dan laki-laki), orang yang dikasihi, orang yang lebih muda, atau bawahan.

Episodes
1 1. PERMULAAN
2 2. TAHUN PERTAMA
3 3. PENGUNTIT?
4 4. PERINGATAN ATAU KEBETULAN?
5 5. KORBAN PERTAMA: ISHIKAWA KAZUKI
6 6. ANCAMAN?
7 7. EVELYN
8 8. PERINGATAN UNTUK NAKAJIMA AYATO
9 9. RAHASIA
10 10. KASIH SAYANG DAN KEBENCIAN
11 11. KAKAK BERADIK
12 12. UNGKAPAN DARI HATI
13 13. SALAH PAHAM
14 14. KAMP PELATIHAN MUSIM PANAS
15 15. SALAH PAHAM LAGI!
16 16. MASIH INGIN BERTEMAN
17 17. JANGAN BILANG
18 18. PERTARUNGAN TENGAH MALAM
19 19. TAMU ‘TAK DIUNDANG
20 20. SEGEL YANG RUSAK
21 21. HUJAN SETELAH BADAI
22 22. JATUH SAKIT
23 23. MIMPI BURUK
24 24. TEMAN SELAMANYA?
25 25. KEBAHAGIAAN DI SIANG HARI
26 26. PENOLAKAN
27 27. PELUKAN SEORANG AYAH
28 28. CAHAYA REMBULAN
29 29. KEJUTAN SESAAT
30 30. TUDUHAN
31 31. CINTA TERHALANG TAKDIR
32 32. KERESAHAN
33 33. KETAKUTAN
34 34. INGATAN YANG KEMBALI (1)
35 35. INGATAN YANG KEMBALI (2)
36 36. TERUS TERANG
37 37. DELAPAN BELAS TAHUN
38 38. SURPRISE!
39 39. BUKAN BERGOSIP
40 40. SANG BETA DAN BEBANNYA
41 41. SEMOGA BAIK-BAIK SAJA
42 42. TOPENG TELAH TERBUKA
43 43. PENYERANGAN ‘TAK TERDUGA
44 44. FIRASAT KEMATIAN
45 45. WAJAH PENGKHIANAT
46 46. (BUKAN) CINTA (18+)
47 47. PENYELAMATAN
48 48. JANJI AYAH KEPADA PUTRINYA
49 49. BAYANGAN KELUARGA
50 50. PENYIKSAAN
51 51. PENGAKUAN IDENTITAS
52 52. MALAIKAT PELINDUNG
53 53. KEBANGKITAN DAN AMARAH
54 54. REUNI ANTHONY DAN ALOIS
55 55. KORBAN KEDUA: TSUKIYAMA RUI
56 56. THE TWIN WEREWOLVES: TSUKIYAMA RYUUKU
57 57. TANGISAN PUTRA SULUNG
58 58. SEBUAH PESAN (1)
59 59. KUTUKAN ATAU ANUGERAH?
60 60. WADAH JIWA WEREWOLF KEMBAR
61 61. PERMINTAAN MAAF DAN TERIMA KASIH
62 62. THE TWIN WEREWOLVES: TSUKIYAMA RYUUKA
63 63. PULANG
64 64. SEBUAH PESAN (2)
65 65. REDUPNYA CAHAYA SANG REMBULAN
66 66. BUKAN SALAH LUPIN
67 67. KESALAHAN YANG TERULANG
68 68. DUEL PEREDAM AMARAH
69 69. AKU MENCINTAIMU
70 70. HARI BARU
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. PERMULAAN
2
2. TAHUN PERTAMA
3
3. PENGUNTIT?
4
4. PERINGATAN ATAU KEBETULAN?
5
5. KORBAN PERTAMA: ISHIKAWA KAZUKI
6
6. ANCAMAN?
7
7. EVELYN
8
8. PERINGATAN UNTUK NAKAJIMA AYATO
9
9. RAHASIA
10
10. KASIH SAYANG DAN KEBENCIAN
11
11. KAKAK BERADIK
12
12. UNGKAPAN DARI HATI
13
13. SALAH PAHAM
14
14. KAMP PELATIHAN MUSIM PANAS
15
15. SALAH PAHAM LAGI!
16
16. MASIH INGIN BERTEMAN
17
17. JANGAN BILANG
18
18. PERTARUNGAN TENGAH MALAM
19
19. TAMU ‘TAK DIUNDANG
20
20. SEGEL YANG RUSAK
21
21. HUJAN SETELAH BADAI
22
22. JATUH SAKIT
23
23. MIMPI BURUK
24
24. TEMAN SELAMANYA?
25
25. KEBAHAGIAAN DI SIANG HARI
26
26. PENOLAKAN
27
27. PELUKAN SEORANG AYAH
28
28. CAHAYA REMBULAN
29
29. KEJUTAN SESAAT
30
30. TUDUHAN
31
31. CINTA TERHALANG TAKDIR
32
32. KERESAHAN
33
33. KETAKUTAN
34
34. INGATAN YANG KEMBALI (1)
35
35. INGATAN YANG KEMBALI (2)
36
36. TERUS TERANG
37
37. DELAPAN BELAS TAHUN
38
38. SURPRISE!
39
39. BUKAN BERGOSIP
40
40. SANG BETA DAN BEBANNYA
41
41. SEMOGA BAIK-BAIK SAJA
42
42. TOPENG TELAH TERBUKA
43
43. PENYERANGAN ‘TAK TERDUGA
44
44. FIRASAT KEMATIAN
45
45. WAJAH PENGKHIANAT
46
46. (BUKAN) CINTA (18+)
47
47. PENYELAMATAN
48
48. JANJI AYAH KEPADA PUTRINYA
49
49. BAYANGAN KELUARGA
50
50. PENYIKSAAN
51
51. PENGAKUAN IDENTITAS
52
52. MALAIKAT PELINDUNG
53
53. KEBANGKITAN DAN AMARAH
54
54. REUNI ANTHONY DAN ALOIS
55
55. KORBAN KEDUA: TSUKIYAMA RUI
56
56. THE TWIN WEREWOLVES: TSUKIYAMA RYUUKU
57
57. TANGISAN PUTRA SULUNG
58
58. SEBUAH PESAN (1)
59
59. KUTUKAN ATAU ANUGERAH?
60
60. WADAH JIWA WEREWOLF KEMBAR
61
61. PERMINTAAN MAAF DAN TERIMA KASIH
62
62. THE TWIN WEREWOLVES: TSUKIYAMA RYUUKA
63
63. PULANG
64
64. SEBUAH PESAN (2)
65
65. REDUPNYA CAHAYA SANG REMBULAN
66
66. BUKAN SALAH LUPIN
67
67. KESALAHAN YANG TERULANG
68
68. DUEL PEREDAM AMARAH
69
69. AKU MENCINTAIMU
70
70. HARI BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!