1 minggu berlalu kini peran Ify sebagai pelayan sudah ia lalui dengan suka dan cita merasakan kelaparan setiap hari rasanya sudah biasa baginya. Kemungkinan berat badanya sudah menurun banyak.
Kini Ify sedang menyapu di teras depan dekat pintu utama, Ia melamun sembari menyapu matanya terlihat cekung,tubuhnya sedikit pucat di sertai ruam kemerahan.
Tanpa sengaja ia hampir saja menyapu sepatu milik seseorang. ia pun dengan cepat mendongak. Pria tinggi yang terlihat tidak asing baginya, pernah melihatnya tapi di mana?"
Sejenak pria itu terkejut dengan seragam yang wanita itu pakai. Iya tersenyum merasa kasihan dengan kondisi fisik yang di alami sang wanita yang kini di nobatkan sebagai istri atasanya.
"Apa kita pernah bertemu?" Tanya Ify polos memandangi pria itu dari atas sampai bawah.
"Apa bos Zhio ada?"
"Ah tuan Zhio ada di dalam ruangan pribadinya mau saya antarkan masuk menemuinya."
"Apa tuan!"Batin sih pria terus bergumam atau jangan jangan. Ah sudah jelas ini sudah di rencanakan.
"Tidak perlu nona, saya bisa menemui nya sendiri. Terimakasih."
Ify hanya mengangguk di kala sih pria yang ia rasa kenal itu masuk ke dalam. Kenapa ia sekarang seperti orang idiot.
TokTokTok
"Masuk!" Kata seorang pria di dalam ruangan.
"Hey kau Martin, rupanya kau sudah kembali dari singapure! Katakan bagaimana pengalaman mu setelah liburan selama 7 hari lebih?"
"Bos, apakah sikap mu tidak terlihat keterlaluan!"
Air muka Martin terlihat serius seolah-olah ia tidak suka melihat apa yang telah atasannya itu perbuat.
"Apa maksud mu, aku tidak mengerti?"
"Kenapa bos menjadikan wanita itu sebagai pelayan!"
"Oh kenapa tidak. itu lah tugasnya."
"Tapi dia itu istri mu boss apakah pantas di perlakukan seperti itu apa kau tidak merasa kasihan begitu banyak ruam,wajahnya pucat seperti terlalu banyak bekerja!"Entah Martin tau jika Zhio adalah atasanya tapi ia tidak suka dengan sikap Zhio yang seperti itu terhadap wanita, bagaimana pun Martin juga punya adik perempuan pasti akan marah jika adiknya di perlakukan seperti itu.
Zhio mendebrak meja, dengan hentakan kuat.
Brakk.
"Jaga sikap mu itu Martin! Kau tidak berhak melarang apa yang telah aku tetapakan. Kau hanya bawahan ku tidak berhak ikut campur!"
Martin melemah tanpa Zhio pasti ia bukan siapa-siapa ia tidak sanggup jika Zhio memecatnya.
"Boss apa kau tidak merasa kasihan, dia wanita bos,"
"Katakan jika kau sudah malas bekerja dengan ku maka dari itu aku akan menerima surat pengunduran dari mu secepatnya."
Martin menunduk meminta maaf."Maafkan saya boss,"
"Pergilah jika tidak ada urusan,"
"Ah tidak boss saya hanya ingin mengantarkan beberapa dokumen penting yang boss minta. Ini boss dukumen nya."
Martin memberikan 4 dokumen penting ke pada Zhio.
"Apakah ini sudah lengkap?"
"Tentu boss, coba saja periksa sendiri."
"Tidak perlu aku percaya kinerja mu, tapi Martin aku tidak suka saat kau mengatur hidupku. Apa kau paham."
"Iya boss saya paham, kalau begitu saya pamit undur diri dulu boss."
"yah pergi lah!"
Zhio menumpukan kedua kakinya di atas meja sembari memutar kursi yang ia duduki.
Zhio berguman.
"Entah apa yang di perbuat pelayan yang tidak tau diri itu, bisa bisanya dia mengadu belas kasihan pada teman ku Martin. Tunggu saja dia, malam ini aku akan memberinya pelajaran lagi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments