1 minggu lebih kepergian Eliza yang masih membekas di bena Ify yang kini sudah berbalut cantik dengan gaun pengantin warna putih senada dengan kulitnya.
Ify memandang cermin di depanya, air matanya mengalir pada saat kedua perias berusaha mengoleskan blash on pada wajahnya.
...30 Menit lagi pernikahan nya akan berlangsung sementara dua perias wanita yang bertugas menghiasi calon pengantin yang ada di hadapan nya merasa kewalahan karena sang wanita yang di hias terus saja menangis menghapus sepoles demi poles hasil riasan dari mereka berdua....
Sang wanita perias satu dengan lembut berkata.
"Mbak, jangan nangis yah,nanti hiasan nya jadi luntur dan mbak tidak akan terlihat pangling jika di hadapan semua orang nanti nya''
Bahkan sekuat tenaga wanita itu ingin menghentikan laju tangis nya tapi entah kenapa, ia tidak bisa. Apa harus ia berbahagia atas pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan.
Oh tuhan bagaimana ini rasanya ingin sekali ia kabur dari pernikahan yang seharus nya tidak pantas untuk nya ini, tapi ia tidak bisa.
Lalu wanita perias kedua berkata kepada teman nya.
"Tidak ada jalan lain kita harus memberi tahu nyonya Maya tentang masalah ini, kemungkinan besar nyonya Maya bisa menenangkan Mbak Ify supaya tidak menangis lagi."
Wanita perias pertama pun mengangguk.
"kamu benar, akan lebih baik jika kita panggil Nyonya Maya. Kalau begitu biar aku saja."
Tidak membutuhkan waktu lama Perias pertama telah membawa Nyonya Maya kedalam ruangan itu. Wanita yang biasa di sapa nyonya Maya itu pun duduk menghampirin sang wanita yang tengah menangis, beruntung ayeliner dan maskara yang di pakaikan pada wajah nya anti air.
Tapi sebelum itu nyonya Maya meminta agar kedua wanita itu untuk keluar dulu sementara.
"Ify sayang, tante tau ini berat untuk kamu. Tapi kamu sendiri tau jika Eliza sendiri yang menginginkan agar kamu menikah dengan Zhio, tolong Fy menika lah agar Eliza juga ikut bahagia di atas sana, ini demi Eliza Ify" Tante Maya berucap dengan mata berkaca mungkin dapat menghitung detik wanita ini akan menangis juga nanti nya.
"Tante aku sungguh gelisa bagaimana pun Eliza adalah sahabat sejati ku mana mungkin aku menghianati nya dengan menikahi kekasih nya Zhio hiks, andai hari itu aku saja yang mati dan bukan Eliza, mungkin El bisa bahagia menyambut Pernikahannya."
Sekuat apapun seseorang manahan air mata maka ujung-ujung air mata akan deras waktu nya. Tante Maya juga ikut menangis.
"Tolong, tante mohon kamu jangan bicara seperti itu Fy kematian Eliza itu adalah sebuah takdir tolong jangan ungkit lagi nak. Kamu juga anak tante, tante sudah anggap kamu sebagai anak dan bahagia Eliza,bahagia nya tante itu juga bahagia nya kamu Fy jadi tante mohon sekali lagi jangan sia-siakan amana yang Eliza sampaikan pada kamu. Nak Zhio itu adalah pria yang baik, mapan,dan bertanggung jawab dia juga pasti akan menyangin mu sama seperti ia menyangin Eliza kamu percaya kan omongan Tante."
Tante Maya mengusap air matanya dan juga air mata di wajah Ify.
"Baiklah tante aku akan melaksanakan pernikahan ini, aku juga tidak ingin jika El merasa bersedih, aku janji aku akan menyangin dan juga menghormati Zhio sebagai calon suami ku"Ujar Ify dengan senyuman tipis.
"Wajah mu sangat cantik dan berkilau saat di rias walau tanpa di Rias pun kamu juga tetap terlihat cantik. Tapi Ify sayang, ini adalah hari pernikahan mu, hari bahagia mu jadi tolong jangan hapus make up mu lagi dengan air mata yah, kan kasian sih mbak-mbak yang riasin wajah kamu."
Ify mengagguk tersenyum meski wajah nya masih menyimpan raut kesedihan. "Iya tante, Ify janji gak akan nangis lagi."
"bagus kalau begitu tante jadi bahagia dengernya. Oke karena sekarang kamu udah tenang tante izin kebawah dulu yah karena di bawah sudah banyak tamu yang menanti kehadiran kamu."
"hmm iya tante, makasih yah kerena udah nenangin aku"
"Sama-sama Fy."
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Di ruangan lain juga terlihat seorang pria tinggi yang sudah lengkap dengan pakaian pengantin pria. Pria tampan tersebut menatap kaca jendela dengan pikiran kosong dia adalah Zhio calon suami Ify.
Zhio yang terbilang seorang pria yang ceria awalnya, namun semenjak kematian Eliza kekasihnya kehidupan nya menjadi berubah, sudah hampir seminggu ini ia hanya diam dan tidak banyak bicara. Dari tatapan tajam itu terlihat kedua tangan nya saling mengepal, ia seperti menahan sebuah amarah. Tapi dapat di tebak jika pria tinggi bertubuh kekar itu sedang menyimpan sebuah rencana entah itu apa, yang jelas ini akan terkait dengan pernikahan ini.
Seorang pria tinggi berjas serbah hitam pun menghampiri Zhio dia adalah Martin teman sekaligus asisten Zhio.
"Bos tugas ku datang kemari adalah untuk memanggil mu agar turun ke bawah aula pernikahan, pendeta dan para tamu sedang menunggu kehadiran mu" kata Martin sembari membungkuk hormat.
Zhio membalikan tubuhnya menghadap Martin."Jangan terlalu formal jika tidak ada orang lain di antara kita Martin!" Cetus Zhio.
Martin membuang tawa.
"Maaf aku hampir lupa, tapi aku berkata benar Zhi kamu harus turun kebawah. Berbahagia lah pernikahan mu akan segera di mulai."
"Chiih aku tidak berharap akan berbahagia dengan pernikahan ini, kepergian Eliza masih membekas di hati bahkan aku masih berduka karena kehilangan wanita yang aku cintai"
"Percaya lah Ify pasti bisa menggantikan posisi Eliza di hati mu, Zhi seperti nya Ify itu wanita yang baik dia juga cantik sama seperti Eliza. Yah walau aku dan kamu baru mengenal Ify belum sampai sebulan." Kata Martin memuji Ify.
seketika itu Zhio langsung menarik kerah kemeja Martin, tatapan nya kian tajam nan menusuk. Ia tidak suka jika Martin membanding-banding kan Eliza dan Ify.
"Eliza dan Ify itu berbeda, aku mencintai Eliza dan aku tidak mencintai Ify, Aku bisa bahagia dengan Eliza dan jangan bermimpi jika pernikahan ku dengan Ify akan tumbuh bahagia, setitik pun tidak akan ku beri cinta serta posisi Eliza untuk wanita yang telah membuat Eliza tiada!"
"Ets Ok aku paham. Maaf aku salah bicara, aku tidak menyangkah jika ini akan menyinggung mu teman." Ucap Martin seraya menjauhkan tangan Zhio yang berada di kerah baju nya.
Martin kembali merapi kan baju nya, sementara Zhio sudah turun kebawah tanpa dampingan dirinya. Martin berdiam diri di tempat tidak menyusul Zhio.
''aku merasa jika Ify akan tersiksa selama menjadi istri Zhio entah apa yang akan pria itu lakukan kepada Ify nanti nya, tapi sebelum itu aku juga kasian terhadap Ify coba aja dia tau jika sikap Zhio asli nya memang seperti itu dingin,egois,keras kepala,pemarah ah sudah lah lebih baik aku berdoa saja agar semua nya baik-baik saja." Ucap Martin dalam hati.
...
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Dijah💃🌺
iiihhh please deh jangan oppa ky
2023-07-29
0
lovely
klo visualnya bule makin semangat y kurang suka Asia apalagi korae🤔
2023-02-28
0
Mariaangelina Yuliana
Lee min ho tuhhh🥰🥰🥰
2023-01-14
0