Selama di mobil tidak ada satu orang pun yang membuka pembicaraan. Sebenar nya Ify sangat ingin mengajak Zhio dan Martin berbicara tapi seperti nya sikap dingin mereka menunjukan jika memang mereka berdua pelit berbicara.
Ify membuang nafas nya pelan, dari pada diam seperti patung lebih baik ia memilih tidur, lagi pula ia juga juga merasa kelelahan.
Kini mobil mewah milik Zhio telah tiba di depan rumah besar milik kediaman Zhio. Dua pria bertubuh tinggi pun menghampirin mobil Zhio dan menggelar karpet merah untuk menyambut kadatangan Zhio.
Salah satu dari mereka membuka kan pintu mobil untuk Zhio. Zhio pun keluar dengan perasaan senang. Sudah lama ia tidak menginjakan kaki nya di rumah istana nya ini.
"Selamat datang di rumah kembali tuan Raden Zhio Pratama'' Ucap kedua pria bertubuh kekar itu secara bersamaan.
Martin juga ikut keluar dari mobil.
"seperti nya nona Ify sangat kelelahan sehingga ia tidur begitu lelap apa kau tidak berencana membangun kan istri mu bos?'' Tanya Martin.
Zhio memberi isyarat agar Martin diam dan jangan banyak bicara.
"Jangan menyebut wanita itu sebagai istri ku jika kamu masih ingin hidup Martin!''
Martin berdehem tak normal. "Hmm
Yasudah kalau begitu biar aku saja yang membangun kan nya supaya ia lekas masuk ke dalam rumah''
"Tidak perlu. Biarkan saja wanita itu bangun sendiri, aku tidak mau di antara kalian memanjakan dia seperti tuan putri. Apa kalian paham!''
semua mengangguk pertanda paham.
Zhio berjalan masuk ke dalam rumah terlebih dahulu, tapi sebelum itu ia meminta Martin untuk membawa koper milik nya.
"Martin cepat bawakan koper ku masuk ke dalam ingat,hanya koper milik ku saja, biarkan saja wanita itu sendiri yang membawa masuk koper milik nya."
"Baik bos''
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Ify merenggang kan tubuh setelah bangun dari tidur panjang nya. leher nya terasa keram, ini sudah terbiasa ia rasakan di saat salah posisi tidur.
"Hemm, di mana aku? apakah sudah sampai?" Tanya Ify setenga sadar
Nihil tidak ada yang menjawab.
Setelah ia benar-benar sadar ia dapat merasakan hanya ia seorang diri yang berada di dalam mobil sedangkan Zhio dan Martin tidak ada lagi di dalam mobil.
"Zhio, Martin kalian di mana? apakah sudah sampai." Perlahan Ify membuka kaca mobil di samping nya Setelah kaca terbuka ia mengeluarkan kepala nya melihat sekeliling.
"Apakah ini rumah milik Zhio, wah nampak dari luar rumah ini sangat mewah mirip seperti istana. Tapi apakah benar ini rumah milik Zhio?"
Ify pun perlahan turun dari mobil, dan ia terkejut ternyata koper nya sudah berada di belakang bagasi mobil, hanya ada 2 koper besar miliknya nya tapi tidak ada koper milik Zhio meski Ify mengintip dari kaca bagasi.
Perasaan Ify tiba-tiba berdesir, ada perasaan tidak enak di dalam lubuk hati nya. Tapi ia menepis hal itu.
Tanpa Memikirkan sekata apapun ia pun perlahan menarik kedua koper nya menuju kedalam rumah Zhio. Beruntung pintu terbuka lebar.
"Permisi, apa ada orang? Ify setenga teriak.
2 orang pelayan wanita menghampiri Ify yang sepertinya merasa keberatan ketika membawa 2 koper besar.
"Mari nona saya antarkan anda ke dalam kamar milik anda" Kata pelayan satu.
"Hm tidak usah aku bisa membawa koper ku sendiri," Kata Ify menolak lembut tapi mata nya tidak pernah berhenti mengaggumi keindahan serta kemewahan rumah milik Zhio. Rumah mewah bercat putih dan bercat kuning seperti emas penuh kilauan apakah itu benar-terbuat emas sungguhan.
"Tapi apakah ini benar rumah milik Zhio dan ada di mana Zhio?" Tanya Ify penasaran.
"Tuan Zhio sedang berada di ruangan pribadi nya, dan beliau lah yang menyuruh kami untuk mengantarkan nona ke kamar nona" Jelas pelayan dua.
"Oh baiklah, terimakasih''
Alih-alih 2 koper Ify telah berada di dua pelayan di depan nya.
''Mari kami antarkan nona ke kamar milik nona" kata pelayan dua.
Ify yang menurut pun mengikuti langkah mereka dengan menaikin tangga. Kamar Ify berada di lantai 2 dari ke 3 lantai ruangan.
dari beberapa barisan pintu ruangan tapi kenapa Ify berada di ruangan paling ujung. Ah sudah lah mungkin ini kamar yang istimewah untuk nya.
"Ini kamar mu nona, tugas kita sudah selesai silakan istirahat dan kita berdua permisi dulu." Kata pelayan satu.
"Terimakasih karena telah membantu ku" Ucap Ify dengan tersenyum tulus.
"Iya nona sama-sama"
Kedua pelayan tadi sudah pergi meninggal kan Ify di depan pintu itu sendirian.
"aku lupa seharus nya aku menanyakan siapa nama mereka agar aku juga bisa mendapatkan teman karena seperti nya mereka seusia ku. Ah sudahlah lebih baik aku masuk."
perlahan knop pintu terbuka. Dan apa yang di bayangkan Ify di pikirannya tidak seindah dengan apa yang ia bayangkan. Dan bertapa terkejutnya Ify ketika melihat kamar yang di berikan pelayan tadi itu adalah sebuah ruangan yang di penuhi barang dan setiap sisi di penuhi oleh debu.
Di sisi lain dua orang pelayan tadi tenga membicara kan masalah tadi di ruangan kerja mereka.
Dia Anes Dan Soya.
"Nes aku kok merasa kasian yah dengan istri baru nya tuan Zhio baru sah jadi istri malah di perlakukan buruk oleh tuan Zhio" Kata Soya merasa kasian.
"Di pikir aku gak kepikiran kesana, aku juga tau. Bukan kah di rumah sebesar ini ada puluhan kamar yang luas dan mewah tapi kenapa tuan Zhio menyuruh agar istri nya tidur di gudang" kata Anes.
"Husst nes pelan-pelan aja ngomong nya nanti kita bisa di pecat loh, kayak 12 pekerja lain nya." Ucap Soya memperingati.
"Hupp iya Soy aku lupa. udah yuk kita berdua lanjut untuk masak makan malam."
Ify merasa jika dua pekerja tadi salah membawa nya. Harus nya mereka membawa Ify ke kamar yang layak bukan ke gudang. Ify yang kebingungan memutuskan untuk mencari mereka berdua.
"Bukan kah kau terlihat lelah, Kenapa tidak istirahat langsung, lihat lah bukan kah ruangan itu sangat cocok untuk wanita seperti mu!" Zhio datang tiba tiba menyungging senyum jahat pada Ify.
Ify membalikan badan.
"Zhio, ap-apa yang kamu bicara kan. Seperti nya aku salah pendengaran, Zhio aku juga ingin bertanya sepertinya dua pekerja suruhan mu tadi salah mengantarku ke kamar, ini bukan kamar, ini gudang."
Zhio tersenyum miring, senyum itu terlihat mengerikan bagi Ify.
"Dua pelayan tadi tidak salah. aku yang memerintahkan mereka untuk mengantar kau ke kamar yang sangat pantas untuk kau tinggalin, katakan Ify apakah kejutan ku ini sangat istimewah untuk mu?"
Ify yang tidak percaya hanya bisa menggelengkan kepala nya.
"Apa! kenapa kamu melakukan ini?" ucap Ify dengan raut sedih.
"Oh kayaknya kamu sudah lupa yah, kenapa aku melakukan semua ini, atau emang kamu pura-pura tidak tau. Huuuh rupanya capek juga yah pura-pura baik di depan semua orang terutama di depan tante Maya dan juga kamu. dan apa kamu tau alasan nya?"Zhio mendekatkan wajahnya lebih mendekat pada wajah Ify. "satu kata lima huruf Eliza!!" Raut wajah Zhio seperti orang yang tenga menahan amarah.
tiba-tiba wajah wajah Ify menghangat perlahan air mata nya mengalir dengan sendiri nya. Mulut nya bergetar.
"Yah aku mengerti maksud mu Zhi, lalu kenapa kamu melakukan itu seharus nya dari awal bilang saja kalau kamu akan menolak menikahi ku bukan nya malah berpura-pura baik seperti ini"
"Dan lalu kenapa pada saat itu kamu tidak menolak saja untuk menikah dengan ku?"
"aku sudah menduga nya jika kau hanya tertarik menikah dengan ku karena harta kemewahan yang aku milikin iya kan"
"Harta kamu bilang? bahkan sedikit pun aku tidak berniat mengingin kan harta mu Zhi, aku menikah dengan mu karena amanah dari Eliza. Amanah itu sama seperti janji yang harus di tepati Zhi."
"Oh oke. Benar ini amanah aku rasa aku telah menikahi wanita yang sok bijak, wanita yang tau akan segala nya. Tapi kamu harus ingat menikah dengan ku itu sama bearti dengan mengiring mu terjerumus ke dalam perderitaan."
Ify hanya diam tanpa bergeming sedikit pun. Rasa nya ia sangat lelah tubuh nya butuh istirahat di tambah lagi ia harus menerima kenyataan pahit ini jika Zhio selama ini hanya bersandiwara dengan berpura-pura baik dan menjelmah sebagai pangeran berkuda putih saat di depan tante Maya. Oh tuhan andai saja sebuah pernikahan itu adalah sebuah mainan mungkin dengan mudah ia akan meminta cerai.
"Bukan kah kau kelelahan kalau begitu cepat istirahat. Yah aku tau gudang ini terlihat sangat berantakan dan berdebu. Tapi aku yakin kamu mampu melakukan nya seperti di kartun disney"
Ify menatap nanar pada kamar yang Zhio berikan untuknya dan dengan berat hati Ify pun menerima apa telah menjadi keputusan Zhio. Perlahan ia mengusap air mata nya dengan sekali usapan jari.
"Baiklah terimakasih atas ruangan yang telah kamu berikan untuk ku, kamu tenang saja dengan senang hati aku akan membersihkan ruangan ini hingga bersih" Ucap Ify seraya langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam gudang akan menjadi kamar miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Iron Fafa
awas kamu zhio kalau nantinya bucin sama ify..
tinggalin aja zhio..
2023-05-15
0
Mariaangelina Yuliana
semangat2 fy Nanti kalau kamu bisa bebas dari iblis berwujud manusia pindah kesini ke Kapuas hulu 🤣🤣🤣 canda ya teman2 baru beberapa part tapi mewek nya dah mulai, nyesak malah😭😭😭
2023-01-14
0
Nurma sari Sari
mampir thor 😊
2022-12-16
0