BAB 8 INGAT JANJI

"Tidak, aku tidak akan mengantarmu ke rumah. Apa kata orang tuamu nanti." Henry menolak permintaan Anna yang meminta pulang ke rumah.

Lalu Anna terlihat berpikir kembali, "Ya sudah. Antarkan aku ke rumah temanku saja. Ingat ya, perjanjian kita."

Henry yang ingin menjawab seketika terurungkan tatkala Anna mengingatkan tentang perjanjian itu. Bahwa setelah menikah, Anna tetap akan bebas melakukan apa pun.

"Hm baiklah. Dimana rumah temanmu. Nanti setelah aku selesai urusan di kantor, aku akan menjemputmu."

Anna mengangguk, ia lalu menunjukkan arah jalannya ke rumah Lysa. Kali ini ia akan ke rumah Lysa, karna ia yakin temannya ini pasti di rumah.

"Ini rumah temanmu?" Henry menatap sebuah rumah besar dengan cat putih. Tampak dari luar rumahnya sepi. Bahkan di depan tak ada satpam yang jaga.

Anna turun dari mobil, ia langsung masuk ke dalam tanpa permisi. Lalu di pintu utama keluarlah Lysa. Ia hanya mengenakan piyama tidur. Temannya itu pasti belum mandi.

"Lysa ...." Anna memeluk sahabatnya. Padahal kemarin mereka baru saja bertemu di acara pernikahannya.

"Anna, dimana suamimu?" tanyanya sambil celingukan.

"Di dalam mobil," tunjuknya pada mobil yang masih berhenti di depan gerbang.

"Kenapa tidak disuruh masuk?"

"Dia mau ke kantor. Ayo masuk. Dia takkan pergi jika aku belum masuk rumah." Anna menarik Lysa untuk ke dalam. Henry sepertinya sengaja menunggu Anna masuk ke dalam.

"Ini kan hari pertama kalian resmi menjadi suami istri. Kenapa kalian tidak bulan madu saja?"

Anna menatap Lysa dengan tajam. "Bagaimana mungkin kita bulan madu tanpa ada rasa cinta satu sama lain? Kau kan tahu aku dan dia hanya dijodohkan. Jadi, jangan berharap ada bulan madu atau pun sejenisnya," ucapnya tegas.

"Anna, tapi kalian tetaplah suami istri sungguhan. Dan aku lihat suamimu itu sangatlah tampan. Jika aku jadi kamu, aku juga mau menikah dengannya. Dengan senang hati," ujar Lysa sambil tersenyum-senyum.

Tak mau begitu menanggapi ucapan Lysa, Anna memilih berbaring. Kini mereka sudah di kamar Lysa, Anna langsung mengambil posisi dan ingin segera tidur. Badannya terasa lelah karna acara kemarin.

Tok!

Tok!

Tok!

Pintu kamar Lysa diketok. "Ada apa, Bi?"

"Nona Lysa, di depan ada temannya Nona," kata pelayannya.

Lysa langsung menghampiri temannya itu. Yang ia yakini mungkin saja Maura atau pun Marissa. Anna yang belum terlelap mendengar sayup-sayup percakapan pelayan dengan Lysa tadi. Ia yang penasaran pun mengikuti dari belakang.

Anna begitu terkesiap melihat seseorang yang datang ke rumah Lysa.

"Alden ...." Sama halnya dengan pria itu, Alden juga tampak kaget dengan Anna yang ternyata ada di rumah Lysa.

Anna duduk disebelah Lysa. Kini pandangan mereka berdua mengarah pada Alden. Pria itu yang ditatap kedua wanita cantik merasa canggung sendiri.

"Alden, ada apa kau tiba-tiba datang ke rumahku?" Lysa pun kaget dengan kedatangan Alden. Tidak biasanya pria itu menemuinya. Mereka memang teman sekolah dulu dan sempat mereka satu kelompok belajar bareng saat di rumah Lysa. Maka dari itu Alden tahu rumah Lysa.

"Hmm, gini. Aku mau menyampaikan tentang acara yang dibuat dadakan oleh teman-teman kita dulu. Mereka ingin mengadakan acara reuni kelas."

Anna dan Lysa saling pandang, lalu mereka bersorak riang. Tak bisa dibayangkan bagaimana wajah-wajah teman satu kelasnya setelah dua tahun berlalu. Mereka begitu excited sekali.

"Kapan? Acaranya dimana?" tanya Lysa tak sabar.

Alden pun menjelaskan detail acaranya dan juga kapan dan tempatnya. Semua itu masih dipertimbangkan, barangkali saja ada yang mau mengusulkan yang lain.

"Anna, kau mau pulang kapan? Mau aku antar?" Alden tiba-tiba menawari untuk pulang bersama. "Kita kan satu arah," ucapnya lagi.

Anna menggeleng. "Tidak, Alden. Aku pulangnya nanti," tolaknya lembut.

Alden pun pamit untuk pulang. Ia menatap Anna sedari tadi tanpa beralih. Lysa pun mengetahuinya. Ia tahu bahwa sedari tadi Alden memandangi Anna tanpa henti.

"Sepertinya Alden menyukaimu," kata Lysa setelah Alden pergi.

"Menawarkan untuk pulang bareng saja dibilang suka? Kamu ini!" Anna tak menghiraukan perkataan Lysa.

"Tatapannya berbeda. Saat Alden menatapku dan juga menatapmu, Anna," kata Lysa serius.

"Sudahlah. Aku mau tidur." Anna berlalu pergi masuk ke dalam kamar kembali.

Sedangkan Lysa terdiam di tempat beberapa saat, lalu ia berlari ke luar. Tampak motor Alden baru saja keluar dari gerbang rumahnya. Pria itu memang suka sekali memakai motor daripada mobil. Padahal keluarganya cukup berada.

***

Saat di kantor, para karyawan menatap Henry dengan heran mereka berbisik kenapa tuannya sudah masuk kerja. Lalu saat Henry berpapasan dengan sekretarisnya-Celine, iaa pun menatap tuannya dengan heran juga.

"Tuan, Anda kenapa masuk?" tanyanya. Rambutnya yang panjang dan indah sengaja ia ikat ke atas. Menampakkan leher jenjangnya. Celine termasuk primadona di kantor ini. Celine menatap Henry dengan genit, walaupun tuannya itu tak menyadari sama sekali. Melihat wanita cantik, baginya sudah biasa.

"Kenapa? Apa ada yang salah?" Henry pun masuk ke dalam ruangannya. Di dalam sana sudah ada Dave yang sedang sibuk dengan beberapa berkas.

"Tuan, Anda sudah datang?" Ia terkejut melihat Henry yang tiba-tiba masuk.

Henry menghempaskan tubuh lelahnya di sofa. Ia benar-benar lelah. Sebenarnya ia tak ingin berada di sini. Tapi ia bingung jika di rumah. Pergerakannya tidak akan bebas. Apalagi mengingat pernikahannya dengan Anna, mereka harus jaga sikap di rumah.

"Rumah?" Henry berpikir tentang rumah. "Untuk apa? Aku tidak butuh. Rumah hanya untuk keluarga yang sesungguhnya. Memiliki anak-anak yang banyak. Itu masuk akal jika mau membeli rumah. Sedangkan aku—" Henry berpikir itu akan menjadi pemborosan saja. Ia tak mau membeli rumah. Ia pun masih memiliki apartemen yang dibelikan oleh ayahnya dulu. Walaupun apartemen itu terlihat sempit, tapi cukup nyaman.

"Ada jadwal apa hari ini?" tanyanya tanpa membuka mata.

"Tidak ada jadwal apa pun, Tuan. Saya sengaja mengosongkan jadwal hingga 2 hari ke depan."

Tak berapa lama, tak terdengar sahutan dari bosnya lagi. Henry ternyata sudah terlelap. Tampak wajah lelahnya kali ini.

"Jika lelah, kenapa tidak tidur saja di rumah, Tuan?"

Terdengar ketokan pintu dari luar, dan tak berapa lama Celine masuk. Bunyi heels terdengar nyaring, Dave langsung mengkode untuk Celine pelan-pelan jalannya. Wanita itu pun mengerti, ia lantas berjalan pelan-pelan. Hingga ia tak menimbulkan suara berisik dari heelsnya yang tinggi.

"Tuan, tidur?" Suaranya bisik-bisik, takut jika Henry tiba-tiba bangun.

"Iya, ada apa?" Dave yang memang lelaki normal mencoba menahan hasrat gejolak yang ada. Melihat seksinya Celine, membuatnya mabuk.

Celine memberikan beberapa berkas yang ia bawa. Ia menunduk membuat kemeja berdada rendah itu semakin membuka. Dave mengerjabkan matanya, bisa-bisanya sekretaris dari bosnya ini terlalu seksi.

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

Henry kekantor hanya untuk tidur, Anna ke rumah teman nya juga hanya untuk tidur ...

2022-11-14

1

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Anna dan Henry sepakat menjalani perkawinan di atas " janji "

2022-10-07

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TIDAK BOLEH
2 BAB 2 BERTEMU
3 BAB 3 PERGI
4 BAB 4 PERJANJIAN
5 BAB 5 SUDAH MENIKAH
6 BAB 6 MALAM PERTAMA
7 BAB 7 KELUARGA BARU
8 BAB 8 INGAT JANJI
9 BAB 9 DI RESTORAN
10 BAB 10 RENCANA BULAN MADU
11 BAB 11 RINDU
12 BAB 12 BERSAMA NAOMI
13 BAB 13 TIDAK JADI
14 BAB 14 HENRY MARAH
15 BAB 15 PERGI BERDUA
16 BAB 16 PERNYATAAN CINTA
17 BAB 17 MALAM PANAS
18 BAB 18 BERTEMU JANE DAN ALICE
19 BAB 19 TANGGUNG JAWAB
20 BAB 20 RAHASIA HENRY
21 BAB 21 KEKAYAAN HENRY
22 BAB 22 PERKARA TIDUR
23 BAB 23 HENRY PERGI
24 BAB 24 SIAPA ANAK KECIL ITU?
25 BAB 25 BELUM BERUBAH
26 BAB 26 MASA LALU
27 BAB 27 MASA LALU 2
28 BAB 28 MASA LALU 3
29 BAB 29 KABAR BAIK
30 BAB 30 PERDEBATAN
31 BAB 31 PERNIKAHAN ADIK IPAR
32 BAB 32 ANNA KESAL
33 BAB 33 TANGGUNG JAWAB
34 BABA 34 RAHASIA DIBONGKAR
35 BAB 35 DEMI ANNA
36 BAB 36 ANNA KENAPA?
37 BAB 37 KESEDIHAN ANNA
38 BAB 38 SIKAP HENRY
39 BAB 39 PERHATIAN HENRY
40 BAB 40 KETIDAKJUJURAN
41 BAB 41 BERTENGKAR
42 BAB 42 SALAH PAHAM
43 BAB 43 PINDAH RUMAH
44 BAB 44 PERHATIAN SUAMI
45 BAB 45 BERSEDIH
46 BAB 46 DAVE KEMBALI
47 BAB 47 ANAK ORANG
48 BAB 48 WANITA ITU LAGI
49 BAB 49 MEMBUJUK
50 BAB 50 INGIN BERPISAH
51 BAB 51 KEJAM
52 BAB 52 PERGI BERSAMA
53 BAB 53 JEMPUT PAKSA
54 BAB 54 PERJUANGAN
55 BAB 55 GELISAH
56 BAB 56 KETAHUAN
57 BAB 57 PENGAKUAN
58 BAB 58 PENGAKUAN
59 BAB 59 KELUARGA BESAR
60 BAB 60 KENEKADAN OLIVIA
61 BAB 61 PERTUNANGAN LYSA
62 BAB 62 CALON ANAK
63 BAB 63 BERSAMA SAHABAT
64 BAB 64 KEBEBASAN
65 BAB 65 HARI KELAHIRAN
66 BAB 66 TANGIS HARU
67 BAB 67 HADIAH (END)
68 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
69 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 69 Episodes

1
BAB 1 TIDAK BOLEH
2
BAB 2 BERTEMU
3
BAB 3 PERGI
4
BAB 4 PERJANJIAN
5
BAB 5 SUDAH MENIKAH
6
BAB 6 MALAM PERTAMA
7
BAB 7 KELUARGA BARU
8
BAB 8 INGAT JANJI
9
BAB 9 DI RESTORAN
10
BAB 10 RENCANA BULAN MADU
11
BAB 11 RINDU
12
BAB 12 BERSAMA NAOMI
13
BAB 13 TIDAK JADI
14
BAB 14 HENRY MARAH
15
BAB 15 PERGI BERDUA
16
BAB 16 PERNYATAAN CINTA
17
BAB 17 MALAM PANAS
18
BAB 18 BERTEMU JANE DAN ALICE
19
BAB 19 TANGGUNG JAWAB
20
BAB 20 RAHASIA HENRY
21
BAB 21 KEKAYAAN HENRY
22
BAB 22 PERKARA TIDUR
23
BAB 23 HENRY PERGI
24
BAB 24 SIAPA ANAK KECIL ITU?
25
BAB 25 BELUM BERUBAH
26
BAB 26 MASA LALU
27
BAB 27 MASA LALU 2
28
BAB 28 MASA LALU 3
29
BAB 29 KABAR BAIK
30
BAB 30 PERDEBATAN
31
BAB 31 PERNIKAHAN ADIK IPAR
32
BAB 32 ANNA KESAL
33
BAB 33 TANGGUNG JAWAB
34
BABA 34 RAHASIA DIBONGKAR
35
BAB 35 DEMI ANNA
36
BAB 36 ANNA KENAPA?
37
BAB 37 KESEDIHAN ANNA
38
BAB 38 SIKAP HENRY
39
BAB 39 PERHATIAN HENRY
40
BAB 40 KETIDAKJUJURAN
41
BAB 41 BERTENGKAR
42
BAB 42 SALAH PAHAM
43
BAB 43 PINDAH RUMAH
44
BAB 44 PERHATIAN SUAMI
45
BAB 45 BERSEDIH
46
BAB 46 DAVE KEMBALI
47
BAB 47 ANAK ORANG
48
BAB 48 WANITA ITU LAGI
49
BAB 49 MEMBUJUK
50
BAB 50 INGIN BERPISAH
51
BAB 51 KEJAM
52
BAB 52 PERGI BERSAMA
53
BAB 53 JEMPUT PAKSA
54
BAB 54 PERJUANGAN
55
BAB 55 GELISAH
56
BAB 56 KETAHUAN
57
BAB 57 PENGAKUAN
58
BAB 58 PENGAKUAN
59
BAB 59 KELUARGA BESAR
60
BAB 60 KENEKADAN OLIVIA
61
BAB 61 PERTUNANGAN LYSA
62
BAB 62 CALON ANAK
63
BAB 63 BERSAMA SAHABAT
64
BAB 64 KEBEBASAN
65
BAB 65 HARI KELAHIRAN
66
BAB 66 TANGIS HARU
67
BAB 67 HADIAH (END)
68
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
69
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!