BAB 4 PERJANJIAN

Kakinya melangkah pada sebuah ruangan yang gelap dan pengap. Tak ada suara di dalam sana. Hanya ada sunyi dan sepi. Semakin jauh kakinya melangkah, terasa sangat hampa. Hembusan napasnya bahkan terdengar begitu nyaring.

Pandangannya tertuju pada sebuah rak usang yang berdebu. Sebuah box kardus berukuran tipis menyita perhatiannya. Itu yang sedang ia cari. Di dalam sana ada sebuah kenangan yang tak terlupakan.

Beberapa lembar foto wanita cantik terlihat memudar dimakan oleh waktu.

"Olivia"

Nama wanita pujaannya yang menghilang. Wanita itu menghilang, seakan ditelan bumi. Jejaknya tak dapat dicari. Bahkan uang yang ia miliki seakan tak bisa menembus jejaknya. Benar-benar hilang, seperti sudah direncanakan sebelumnya.

"Henry ...." Namanya dipanggil bersamaan langkah kaki seseorang yang terdengar mendekat. Ternyata Jane, ia sedari tadi mencari putra pertamanya.

"Ibu ...." sahutnya saat mengetahui ibunya datang.

"Sedang apa kamu di sini, Nak?" Ia melihat kedua mata putranya yang teduh. Mengisyaratkan betapa hancurnya perasaan putranya kehilangan Olivia. Jane juga merasakan hal yang sama, ia sudah begitu menyayangi Olivia seperti putrinya sendiri.

"Aku merindukan Olivia, Bu." Jane mengangguk, ia paham itu. Lembaran foto itu ia ambil dari tangan putranya. Fotonya yang tersenyum lebar, begitu menyayat hati. Olivia entah ada di mana sekarang, bahkan keluarganya sudah tak lagi ada di negara ini. Mereka tinggal di negara lain. Bahkan kasus pencarian Olivia sudah dihentikan oleh pihak kepolisian setelah 1 bulan pencarian, itu atas keputusan dari pihak keluarga Olivia.

Tapi pencarian yang dilakukan Henry tidak dihentikan kala itu. Pihak Henry masih mencari Olivia hingga satu tahun lamanya. Dan setelah satu tahun, Henry mencoba mengikhlaskan. Sampai dengan hari ini, genap 10 tahun ia kehilangan Olivia.

"Henry, sebentar lagi kau akan menikah. Brianna gadis yang baik, jaga dia juga sayangi dia. Ibu yakin dia akan menjadi pelangi dalam hidup kamu," tutur Jane.

Henry menatap ibunya dalam-dalam. Rasa sayangnya begitu besar padanya, ia seakan iri dengan Jason dan Zion yang memiliki ibu sepertinya. Walaupun sedari kecil ia tak kekurangan kasih sayang dari orang tua, tapi dalam hatinya selalu merindukan sosok orang tua yang sesungguhnya.

"Ibu, terima kasih. Terima kasih selama ini sudah merawat ku, mendidik ku serta memberikan kasih sayang yang tak terhingga. Aku sangat beruntung diasuh oleh wanita berhati mulia seperti Ibu." Mata Jane berkaca-kaca, hatinya tersentuh mendengar perkataan tulus dari putranya. Ia memeluknya erat, dia tidak pernah membeda-bedakan putranya semua.

.

.

"Henry! Kau harus ke rumah sakit sekarang!" Baru saja mereka keluar dari ruangan itu, suara Chris sudah menyambut mereka.

Chris berjalan tergesa-gesa dengan raut wajahnya yang panik.

"Siapa yang sakit, Yah?" tanyanya dengan heran.

"Ayah dari Brianna. Barusan dilarikan ke rumah sakit karna jantungnya kambuh lagi. Nanti Ayah dan Ibu menyusul. Kau harus segera ke sana temani Brianna."

Mendengar berita Abraham yang dilarikan ke rumah sakit, Henry cukup terkejut. Karna yang ia lihat, Abraham keliatan sehat dengan tubuhnya yang segar. Awal pertemuan mereka tak memperlihatkan bahwa Abraham ternyata memiliki riwayat penyakit.

Henry langsung mengemudikan mobilnya cepat. Ia harus segera sampai di rumah sakit.

Hari sudah memasuki siang, banyak orang yang keluar mungkin saja untuk mencari makan. Cukup lama ia mencari ruangan dimana Abraham dirawat, hingga sosok wanita yang sedang duduk di sebuah bangku panjang mengalihkan perhatiannya.

Brianna duduk sendirian di sana, terlihat ia sedang menyeka air matanya.

"Dimana ayahmu?" Tepat di depan Brianna, Henry bertanya. Brianna mengangkat kepalanya, melihat wajah calon suaminya yang tiba-tiba datang.

"Ada di dalam," jawabnya dan segera menghapus keseluruhan bekas air matanya pada wajah cantiknya. Ia memalingkan wajahnya merasa malu.

"Kenapa kau ada di sini?" tanyanya.

"Ayah tidak mau bertemu aku dulu," jawabnya dan satu bulir air matanya menetes kembali.

Abraham masih kecewa dengan sikap Brianna yang kabur dari rumah. Dia sudah membuat ayahnya kecewa.

Henry melihat Brianna yang menangis, ia merasa kasihan. Juga ia teringat akan rencana pernikahan mereka berdua, ia tahu gadis itu tidak mau menikah tapi jika ia membatalkan pernikahan ini berarti Zion juga tidak jadi menikah. Bisa saja Zion akan membencinya seumur hidup.

"Ayo ikut aku," ajaknya sambil menarik tangannya.

Brianna terkejut dengan sikap Henry yang tiba-tiba menarik tangannya menjauh dari tempatnya duduk. Ia pikir Henry akan masuk ke dalam, tapi ia malah mengajaknya entah kemana.

Di sebuah kantin yang ada di rumah sakit, mereka duduk di sana dan memesan makanan. Karna waktu sudah memasuki jam makan siang.

"Kita bikin perjanjian," ucap Henry serius. Ia menatap Brianna yang masih diselimuti perasaan sedih. Terlihat matanya yang sayu.

"Perjanjian apa?" Ia balik menatap Henry.

"Perjanjian tentang pernikahan kita. Aku tidak mungkin membatalkan pernikahan ini, walaupun sebenarnya aku tidak mau menikah. Tapi ini demi adikku Zion, ia harus segera menikah dengan wanita pilihannya. Jadi aku harus menikah lebih dulu agar adikku bisa menikah. Kau harus setuju tentang pernikahan kita, tapi aku janji tidak akan menyentuhmu apalagi melarang mu untuk melakukan apa pun. Kau bebas seperti saat masih lajang begitu pun aku."

Terdengar menarik perjanjian yang dikatakan Henry. Tapi Brianna masih berpikir untuk menimbang segala sisi positif dan negatifnya. Jika perjanjian yang ditawarkan Henry berjalan sebagaimana mestinya, itu berarti pernikahan mereka hanya untuk status saja.

"Aku setuju," jawabnya lantang.

Tanpa mereka sadari, orang-orang yang di dalam kantin mengarahkan pandangan mereka ke arah Henry dan Brianna.

Henry tersenyum puas. Satu masalah akhirnya selesai, ia sudah mendapatkan solusi terbaik.

"Habiskan, aku mau ke ruangan ayahmu dulu. Aku harus menjenguk calon mertuaku," ucapnya.

Brianna memutar bola matanya jengah. Ia menatap punggung tegap Henry yang berjalan keluar dari kantin. Sosok pria dewasa yang akan menikahinya itu, perlu diakui ia cukup tampan. Bahkan usianya yang sudah memasuki kepala tiga tak terlihat dari wajahnya yang tanpa keriput.

"Anna!" Ia dikagetkan oleh sosok pria yang seumuran dengannya. Pria yang memanggil dirinya lantas duduk persis di sebelahnya.

"Alden, kau di sini?"

Dia adalah Alden, teman sekolahnya dulu. Pria tampan yang pintar di kelas. Anna sering kali menyontek pada Alden. Juga saat ada PR, Alden lah yang selalu membantunya.

"Iya, aku ke sini karna ibuku dirawat di sini," jawabnya dengan wajah lesu.

Brianna turut prihatin, karna yang ia tahu memang sejak dulu ibunya sering sakit-sakitan.

"Kau juga kenapa di sini?" tanyanya balik.

"Ayahku sedang dirawat di sini. Jantungnya kambuh lagi."

Mereka saling berbincang lama di dalam kantin. Alden tak hentinya menatap wajah cantik Brianna. Mereka seakan terhanyut dalam suasana.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

🥰🥰🥰

2023-07-07

0

Anonymous

Anonymous

lanjut😁

2023-07-07

0

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Masalah pernikahan selesai bagi kedua belah pihak 👌

2022-10-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TIDAK BOLEH
2 BAB 2 BERTEMU
3 BAB 3 PERGI
4 BAB 4 PERJANJIAN
5 BAB 5 SUDAH MENIKAH
6 BAB 6 MALAM PERTAMA
7 BAB 7 KELUARGA BARU
8 BAB 8 INGAT JANJI
9 BAB 9 DI RESTORAN
10 BAB 10 RENCANA BULAN MADU
11 BAB 11 RINDU
12 BAB 12 BERSAMA NAOMI
13 BAB 13 TIDAK JADI
14 BAB 14 HENRY MARAH
15 BAB 15 PERGI BERDUA
16 BAB 16 PERNYATAAN CINTA
17 BAB 17 MALAM PANAS
18 BAB 18 BERTEMU JANE DAN ALICE
19 BAB 19 TANGGUNG JAWAB
20 BAB 20 RAHASIA HENRY
21 BAB 21 KEKAYAAN HENRY
22 BAB 22 PERKARA TIDUR
23 BAB 23 HENRY PERGI
24 BAB 24 SIAPA ANAK KECIL ITU?
25 BAB 25 BELUM BERUBAH
26 BAB 26 MASA LALU
27 BAB 27 MASA LALU 2
28 BAB 28 MASA LALU 3
29 BAB 29 KABAR BAIK
30 BAB 30 PERDEBATAN
31 BAB 31 PERNIKAHAN ADIK IPAR
32 BAB 32 ANNA KESAL
33 BAB 33 TANGGUNG JAWAB
34 BABA 34 RAHASIA DIBONGKAR
35 BAB 35 DEMI ANNA
36 BAB 36 ANNA KENAPA?
37 BAB 37 KESEDIHAN ANNA
38 BAB 38 SIKAP HENRY
39 BAB 39 PERHATIAN HENRY
40 BAB 40 KETIDAKJUJURAN
41 BAB 41 BERTENGKAR
42 BAB 42 SALAH PAHAM
43 BAB 43 PINDAH RUMAH
44 BAB 44 PERHATIAN SUAMI
45 BAB 45 BERSEDIH
46 BAB 46 DAVE KEMBALI
47 BAB 47 ANAK ORANG
48 BAB 48 WANITA ITU LAGI
49 BAB 49 MEMBUJUK
50 BAB 50 INGIN BERPISAH
51 BAB 51 KEJAM
52 BAB 52 PERGI BERSAMA
53 BAB 53 JEMPUT PAKSA
54 BAB 54 PERJUANGAN
55 BAB 55 GELISAH
56 BAB 56 KETAHUAN
57 BAB 57 PENGAKUAN
58 BAB 58 PENGAKUAN
59 BAB 59 KELUARGA BESAR
60 BAB 60 KENEKADAN OLIVIA
61 BAB 61 PERTUNANGAN LYSA
62 BAB 62 CALON ANAK
63 BAB 63 BERSAMA SAHABAT
64 BAB 64 KEBEBASAN
65 BAB 65 HARI KELAHIRAN
66 BAB 66 TANGIS HARU
67 BAB 67 HADIAH (END)
68 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
69 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 69 Episodes

1
BAB 1 TIDAK BOLEH
2
BAB 2 BERTEMU
3
BAB 3 PERGI
4
BAB 4 PERJANJIAN
5
BAB 5 SUDAH MENIKAH
6
BAB 6 MALAM PERTAMA
7
BAB 7 KELUARGA BARU
8
BAB 8 INGAT JANJI
9
BAB 9 DI RESTORAN
10
BAB 10 RENCANA BULAN MADU
11
BAB 11 RINDU
12
BAB 12 BERSAMA NAOMI
13
BAB 13 TIDAK JADI
14
BAB 14 HENRY MARAH
15
BAB 15 PERGI BERDUA
16
BAB 16 PERNYATAAN CINTA
17
BAB 17 MALAM PANAS
18
BAB 18 BERTEMU JANE DAN ALICE
19
BAB 19 TANGGUNG JAWAB
20
BAB 20 RAHASIA HENRY
21
BAB 21 KEKAYAAN HENRY
22
BAB 22 PERKARA TIDUR
23
BAB 23 HENRY PERGI
24
BAB 24 SIAPA ANAK KECIL ITU?
25
BAB 25 BELUM BERUBAH
26
BAB 26 MASA LALU
27
BAB 27 MASA LALU 2
28
BAB 28 MASA LALU 3
29
BAB 29 KABAR BAIK
30
BAB 30 PERDEBATAN
31
BAB 31 PERNIKAHAN ADIK IPAR
32
BAB 32 ANNA KESAL
33
BAB 33 TANGGUNG JAWAB
34
BABA 34 RAHASIA DIBONGKAR
35
BAB 35 DEMI ANNA
36
BAB 36 ANNA KENAPA?
37
BAB 37 KESEDIHAN ANNA
38
BAB 38 SIKAP HENRY
39
BAB 39 PERHATIAN HENRY
40
BAB 40 KETIDAKJUJURAN
41
BAB 41 BERTENGKAR
42
BAB 42 SALAH PAHAM
43
BAB 43 PINDAH RUMAH
44
BAB 44 PERHATIAN SUAMI
45
BAB 45 BERSEDIH
46
BAB 46 DAVE KEMBALI
47
BAB 47 ANAK ORANG
48
BAB 48 WANITA ITU LAGI
49
BAB 49 MEMBUJUK
50
BAB 50 INGIN BERPISAH
51
BAB 51 KEJAM
52
BAB 52 PERGI BERSAMA
53
BAB 53 JEMPUT PAKSA
54
BAB 54 PERJUANGAN
55
BAB 55 GELISAH
56
BAB 56 KETAHUAN
57
BAB 57 PENGAKUAN
58
BAB 58 PENGAKUAN
59
BAB 59 KELUARGA BESAR
60
BAB 60 KENEKADAN OLIVIA
61
BAB 61 PERTUNANGAN LYSA
62
BAB 62 CALON ANAK
63
BAB 63 BERSAMA SAHABAT
64
BAB 64 KEBEBASAN
65
BAB 65 HARI KELAHIRAN
66
BAB 66 TANGIS HARU
67
BAB 67 HADIAH (END)
68
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
69
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!