BAB 7 KELUARGA BARU

Pagi ini mereka akan kembali ke rumah. Bukan rumah masing-masing, melainkan ke rumah Henry. Anna sudah selesai berdandan, ia kemudian keluar hotel sendirian karna Henry sudah lebih dulu ke mobil.

"Lama sekali!" Henry begitu kesal karna menunggu istrinya lumayan lama.

Anna meliriknya sekilas, tak mau menjawab perkataan dari suaminya itu. Sudah menjadi hal umum kalau wanita memang berdandannya lama.

"Apa kita nanti akan tinggal di rumah orang tuamu?" tanya Anna memecah keheningan.

"Kenapa? Apa ada masalah? Aku belum membeli rumah. Jadi, kita akan tinggal disitu dulu," jawab Henry. Sebenarnya ia sudah punya cukup uang untuk membeli rumah. Tapi ia tidak berniat membeli sebuah rumah.

"Aku bisa membeli rumah. Apa kau tidak malu tinggal bersama orang tua setelah menikah?"

Henry terkekeh mendengar perkataan istrinya. "Membeli rumah dengan uang siapa? Uang ayahmu? Bangga sekali," ejeknya dengan senyuman menyungging.

"Aku diberi uang bulanan oleh ayah. Dan aku kumpulkan uang itu. Sangat cukup hanya untuk membeli sebuah rumah," ucapnya menjelaskan.

Henry kali ini tertawa terbahak-bahak. Tidak tahu apa isi pikiran gadis kecil ini. Ia begitu menyombongkan diri dengan harta milik orang tuanya.

"Jangan selalu bergantung dengan harta orang tua. Kau seharusnya bisa menghasilkan uang sendiri," tuturnya.

"Aku anak tunggal. Otomatis semuanya akan menjadi hak ku," ucapnya penuh yakin.

"Jangan menyombongkan diri!" Henry lagi-lagi menoyor kepalanya. Merasa gemas dengan gadis kecil ini.

Anna mendengus kesal, Henry selalu saja membuatnya kesal. Padahal yang dikatakannya itu memang kenyataan.

Mereka akhirnya terdiam kembali selepas perdebatan sengit itu. Anna menatap jalanan yang ramai. Sedangkan Henry sibuk dengan ponselnya.

"Hallo, Dev. Hari ini aku masuk tapi agak siang. Kamu tolong urus semuanya dulu," ujarnya dibalik telepon.

"Gila bekerja. Bukankah seseorang yang baru menikah seharusnya ambil cuti? Dia malah memilih bekerja."

Mobil mulai memasuki sebuah halaman rumah yang dibilang sangat luas. Rumah ini sangat besar dan mewah. Walaupun ini bukan kali pertamanya Anna kesini, tapi ia tak berhenti takjub melihat rumah mewah milik mertuanya ini.

Para pelayan yang berpakaian serba putih dengan dominasi warna hitam, terlihat berdiri berjejer. Mirip penyambutan raja dan ratu. Mereka tersenyum menyambut kedatangan Henry dan Anna yang merupakan pasangan pengantin baru.

Yang menyita perhatiannya adalah gadis kecil dengan rambutnya dikuncir dua. Wajahnya manis dan imut. Ia berdiri disela-sela pelayan.

"Paman Henry ...." panggilnya pada sosok Henry dan mengangkat kedua tangannya meminta digendong. Henry dengan sigap menggendong Naomi yang merupakan putri dari Jason.

Matanya melirik pada wanita disebelah Pamannya. "Perkenalkan ini Bibi Anna." Naomi dengan malu-malu mengulurkan tangannya. Ia gadis yang pintar.

"Namaku Naomi, Bi," ucapnya dengan suara khas anak kecil.

"Hai Naomi cantik." Anna mencubit pipinya sekilas. Merasa gemas dengan gadis kecil itu.

Lalu dari kejauhan nampak Jason berjalan mendekat. Ia pun tersenyum sumringah menyambut kakaknya yang baru saja menikah.

"Selamat, Kak. Akhirnya pecah telor juga," ucapnya sambil terbahak-bahak.

Anna pun ingin tertawa tapi ia tahan karna tidak enak dengan suaminya.

Mereka pun disuruh ke ruang makan. Ternyata di sana sudah ada Ayah Chris, Ibu Jane, Alice dan juga Zion. Mereka sengaja menunggu kedatangan Henry dan Anna untuk makan bersama.

"Selamat datang, Anna. Kamu sudah resmi menjadi bagian keluarga kami," ujar Jane dengan senyum sumringah.

Anna hanya mengangguk. Ia pun menatap satu persatu wajah yang ada di meja makan. Ini bukan kali pertamanya mereka bertemu, karna kemarin semuanya hadir di acara pernikahan mereka. Tapi kali ini yang menyita perhatiannya adalah Zion. Pria tampan yang merupakan anak terakhirnya di keluarga ini tampak diam dan menikmati makannya sendiri. Bahkan disaat semuanya saling melempar canda, Zion tetap diam seakan sibuk dengan piringnya.

"Zion ...." Chris yang menyadari sang putra sedari tadi diam terus menerus, akhirnya menegur. Pria tampan itu kemudian mendongakkan kepalanya. Ia menatap sang ayah yang duduk agak jauh dari dirinya.

"Iya, Yah," jawabnya lembut.

"Kakakmu sudah menikah. Jadi, Ayah merestui hubungan kamu dengan Bella untuk jenjang yang lebih serius." Perkataan ayahnya seakan menjadi rejeki nomplok di pagi hari. Ia benar-benar bahagia.

Andai Bella ada di sini, mungkin ia akan segera memeluknya.

Lalu pandangan Anna mengarah pada Naomi yang ternyata sedari tadi memperhatikannya. Anna tersenyum pada gadis kecil itu, lalu Naomi dengan malu-malu menundukkan kepalanya seraya menarik-narik lengan baju ibunya.

"Kenapa sayang?" Alice menatap putrinya yang sepertinya ingin meminta sesuatu. Tapi Naomi hanya menggeleng, tapi matanya menatap Anna.

"Bibi Anna? Naomi sudah berkenalan dengan Bibi Anna, kan? Kemarin karna Naomi tertidur saat acara pernikahan Bibi Anna dan Paman Henry, jadi kalian belum sempat berkenalan."

"Naomi sudah berkenalan tadi," jawabnya.

Alice pun mengelus rambut putrinya pelan. Merasa bangga dengan putrinya sendiri yang sikapnya sangat manis.

"Maaf semuanya, aku harus ke kantor sekarang. Ayah, Ibu, Henry pamit ke kantor dulu." Henry tiba-tiba berdiri, ia mengatakan bahwa hari ini ia akan ke kantor. Sudah pasti semuanya akan kaget.

"Henry! Kenapa kau masuk ke kantor? Bukankah seharusnya kamu cuti saja?" Chris menatap putranya heran. Bagaimana mungkin seseorang yang baru saja menikah akan pergi ke kantor besoknya tanpa ada cuti bekerja.

"Iya, Henry. Kau juga pasti masih lelah karna acara kemarin," Jane ikut menimpali.

"Tidak Yah, Ibu. Henry harus ke kantor sekarang. Banyak hal yang akan Henry urus, tak bisa jika diwakilkan."

Kini Anna yang terlihat kebingungan, apa yang harus ia lakukan jika nanti suaminya pergi. Ia masih merasa asing di sini. Anna belum terlalu akrab dengan semuanya.

"Kenapa harus ke kantor si? Tak bisakah di rumah saja menemaniku?" jeritnya dalam hati.

"Henry, bagaimana dengan istrimu? Apa kau tega meninggalkannya saat pernikahan kalian baru saja usai," ucap Chris lagi.

Henry menoleh pada Anna yang masih sibuk menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Anna akan ikut aku ke kantor."

DEG.

Seketika Anna kaget, apa kata suaminya barusan? Ia akan ikut ke kantor?

Anna malas sekali jika harus ikut suaminya di kantor. Dia lelah, ia ingin istirahat. Setidaknya sebelum ia pergi, Henry harus menunjukkan dimana letak kamarnya agar Anna tidak kebingungan.

"Aku tunggu di mobil." Henry pun pergi, ia meninggalkan Anna yang masih makan. Kini perhatian semuanya teralihkan padanya, Anna merasa tidak nyaman.

"Ayah, Ibu .... Anna pamit mau menyusul kak Henry," katanya.

"Anna, makananmu habis." Jane melihat piring Anna yang masih tersisa setengah.

"Sudah kenyang, Bu," jawab Anna.

Tak mau berlama-lama, Anna langsung berlalu pergi menyusul suaminya ke mobil.

"Kenapa aku harus ikut? Aku lelah! Antarkan aku pulang saja!" Di dalam mobil Anna memarahi Henry.

Terpopuler

Comments

Aulia_ Zahra8944

Aulia_ Zahra8944

nunggu up lebih banyak ahhh,biar seru

2022-10-06

1

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦

Mulai y perselisihan 🤔🤔🤔

2022-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 TIDAK BOLEH
2 BAB 2 BERTEMU
3 BAB 3 PERGI
4 BAB 4 PERJANJIAN
5 BAB 5 SUDAH MENIKAH
6 BAB 6 MALAM PERTAMA
7 BAB 7 KELUARGA BARU
8 BAB 8 INGAT JANJI
9 BAB 9 DI RESTORAN
10 BAB 10 RENCANA BULAN MADU
11 BAB 11 RINDU
12 BAB 12 BERSAMA NAOMI
13 BAB 13 TIDAK JADI
14 BAB 14 HENRY MARAH
15 BAB 15 PERGI BERDUA
16 BAB 16 PERNYATAAN CINTA
17 BAB 17 MALAM PANAS
18 BAB 18 BERTEMU JANE DAN ALICE
19 BAB 19 TANGGUNG JAWAB
20 BAB 20 RAHASIA HENRY
21 BAB 21 KEKAYAAN HENRY
22 BAB 22 PERKARA TIDUR
23 BAB 23 HENRY PERGI
24 BAB 24 SIAPA ANAK KECIL ITU?
25 BAB 25 BELUM BERUBAH
26 BAB 26 MASA LALU
27 BAB 27 MASA LALU 2
28 BAB 28 MASA LALU 3
29 BAB 29 KABAR BAIK
30 BAB 30 PERDEBATAN
31 BAB 31 PERNIKAHAN ADIK IPAR
32 BAB 32 ANNA KESAL
33 BAB 33 TANGGUNG JAWAB
34 BABA 34 RAHASIA DIBONGKAR
35 BAB 35 DEMI ANNA
36 BAB 36 ANNA KENAPA?
37 BAB 37 KESEDIHAN ANNA
38 BAB 38 SIKAP HENRY
39 BAB 39 PERHATIAN HENRY
40 BAB 40 KETIDAKJUJURAN
41 BAB 41 BERTENGKAR
42 BAB 42 SALAH PAHAM
43 BAB 43 PINDAH RUMAH
44 BAB 44 PERHATIAN SUAMI
45 BAB 45 BERSEDIH
46 BAB 46 DAVE KEMBALI
47 BAB 47 ANAK ORANG
48 BAB 48 WANITA ITU LAGI
49 BAB 49 MEMBUJUK
50 BAB 50 INGIN BERPISAH
51 BAB 51 KEJAM
52 BAB 52 PERGI BERSAMA
53 BAB 53 JEMPUT PAKSA
54 BAB 54 PERJUANGAN
55 BAB 55 GELISAH
56 BAB 56 KETAHUAN
57 BAB 57 PENGAKUAN
58 BAB 58 PENGAKUAN
59 BAB 59 KELUARGA BESAR
60 BAB 60 KENEKADAN OLIVIA
61 BAB 61 PERTUNANGAN LYSA
62 BAB 62 CALON ANAK
63 BAB 63 BERSAMA SAHABAT
64 BAB 64 KEBEBASAN
65 BAB 65 HARI KELAHIRAN
66 BAB 66 TANGIS HARU
67 BAB 67 HADIAH (END)
68 PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
69 SALAM HANGAT MY READERS
Episodes

Updated 69 Episodes

1
BAB 1 TIDAK BOLEH
2
BAB 2 BERTEMU
3
BAB 3 PERGI
4
BAB 4 PERJANJIAN
5
BAB 5 SUDAH MENIKAH
6
BAB 6 MALAM PERTAMA
7
BAB 7 KELUARGA BARU
8
BAB 8 INGAT JANJI
9
BAB 9 DI RESTORAN
10
BAB 10 RENCANA BULAN MADU
11
BAB 11 RINDU
12
BAB 12 BERSAMA NAOMI
13
BAB 13 TIDAK JADI
14
BAB 14 HENRY MARAH
15
BAB 15 PERGI BERDUA
16
BAB 16 PERNYATAAN CINTA
17
BAB 17 MALAM PANAS
18
BAB 18 BERTEMU JANE DAN ALICE
19
BAB 19 TANGGUNG JAWAB
20
BAB 20 RAHASIA HENRY
21
BAB 21 KEKAYAAN HENRY
22
BAB 22 PERKARA TIDUR
23
BAB 23 HENRY PERGI
24
BAB 24 SIAPA ANAK KECIL ITU?
25
BAB 25 BELUM BERUBAH
26
BAB 26 MASA LALU
27
BAB 27 MASA LALU 2
28
BAB 28 MASA LALU 3
29
BAB 29 KABAR BAIK
30
BAB 30 PERDEBATAN
31
BAB 31 PERNIKAHAN ADIK IPAR
32
BAB 32 ANNA KESAL
33
BAB 33 TANGGUNG JAWAB
34
BABA 34 RAHASIA DIBONGKAR
35
BAB 35 DEMI ANNA
36
BAB 36 ANNA KENAPA?
37
BAB 37 KESEDIHAN ANNA
38
BAB 38 SIKAP HENRY
39
BAB 39 PERHATIAN HENRY
40
BAB 40 KETIDAKJUJURAN
41
BAB 41 BERTENGKAR
42
BAB 42 SALAH PAHAM
43
BAB 43 PINDAH RUMAH
44
BAB 44 PERHATIAN SUAMI
45
BAB 45 BERSEDIH
46
BAB 46 DAVE KEMBALI
47
BAB 47 ANAK ORANG
48
BAB 48 WANITA ITU LAGI
49
BAB 49 MEMBUJUK
50
BAB 50 INGIN BERPISAH
51
BAB 51 KEJAM
52
BAB 52 PERGI BERSAMA
53
BAB 53 JEMPUT PAKSA
54
BAB 54 PERJUANGAN
55
BAB 55 GELISAH
56
BAB 56 KETAHUAN
57
BAB 57 PENGAKUAN
58
BAB 58 PENGAKUAN
59
BAB 59 KELUARGA BESAR
60
BAB 60 KENEKADAN OLIVIA
61
BAB 61 PERTUNANGAN LYSA
62
BAB 62 CALON ANAK
63
BAB 63 BERSAMA SAHABAT
64
BAB 64 KEBEBASAN
65
BAB 65 HARI KELAHIRAN
66
BAB 66 TANGIS HARU
67
BAB 67 HADIAH (END)
68
PENGUMUMAN (KARYA BARUKU 2024)
69
SALAM HANGAT MY READERS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!