Bab 7

Bab 7

Domanick memicingkan senyum, lalu memerintahkan anak buahnya untuk mulai memasukkan barang mereka kedalam kapal. Gilbert yang baru saja selesai bertarung, segera menghampiri Domanick.

"Tuan, kau terluka!"

"Iya rasanya geli!"

"Tuan maafkan aku, tadi aku terlalu fokus membantai mereka, aku pikir kau berada dibelakang ku!"

"Sudahlah, aku ingin pulang ngantuk!"

Setelah memastikan barang berhasil dikirim, Domanick diantar pulang oleh Gilbert. Setibanya di rumah, Lindsey terlihat berada di halaman rumah dan menghampiri mobil Domanick begitu mobil tiba di halaman rumah.

"Sial, kemana jas ku!"

"Sepertinya tertinggal di dermaga Tuan!"

"Lepas jas mu Bert!"

"Hah? Tapi kenapa Tuan?"

"Gadis itu pasti akan bawel bila melihat ku terluka! Parahnya dia akan mengadu pada momy dan Dady kalau aku terluka,"

Gilbert menengok kearah kaca, dilihatnya Lindsey sudah berusaha mengintip dari luar.

"Ini Tuan!" Gilbert melepaskan jas yang dia kenakan.

Setelah mendapatkan pinjaman jas, Domanick memakai jas tersebut lalu keluar dari dalam mobil.

"Tuan aku akan ikut ke dalam rumah!"

"Tidak perlu, kau pulang saja!"

"Tapi luka mu harus aku obati dulu Tuan!"

Domanick melotot, dan Lindsey menatap tajam kearah Domanick! Sementara Gilbert langsung menoyor kepalanya sendiri karena sudah bodoh keceplosan.

"Aduh!"

"Kakak terluka? Mana sini aku lihat!" Lindsey mencari-cari luka ditubuh Domanick.

"Gilbert pergi sana!"

"Baik Tuan!" Gilbert pun tak ingin menjadi amukan Domanick sehingga dia langsung tancap gas meninggalkan kediaman Domanick.

"Jangan dengarkan Gilbert, aku tidak terluka!"

"Jika bohong aku akan telpon!"

"Eh, jangan dong! Iya baiklah aku mengaku, kena samurai tadi hanya luka ringan!"

Domanick membuka jasnya dan dilihatnya kemeja putih itu sudah robek dan berlumuran darah.

"Aaaa, kau terluka kau harus operasi kak ayo kita ke Dokter!"

"Sutt, aku ngantuk mau tidur!"

"Kak Nick,"

"Sudahlah Lindsey, ini aku akan obati sendiri tidak parah lukanya!"

"Kalau begitu aku akan ambilkan kotak obat dulu, Kakak harus diperban itu!"

"Terserah kau sajalah!"

Domanick berjalan lebih dulu masuk kedalam rumah dan Lindsey mengikutinya dari belakang. Begitu sampai di kamarnya, Domanick langsung bersandar diheadboard sambil meluruskan kakinya.

Sementara Lindsey mengambil kotak obat untuk mengobati luka di perut Domanick.

Tok.

Tok.

Tok.

"Kakak, aku masuk ya!" meskipun tidak ada jawaban dari Domanick namun Lindsey tetap masuk membawakan satu gelas air minum dan juga kotak obat.

Dilihatnya Domanick sudah memejamkan kedua matanya! Lindsey duduk dibibir ranjang, dilihatnya saat kedua mata Domanick terpejam wajah itu justru semakin tampan dan berkharisma.

Hati Lindsey kembali berbunga-bunga melihat Domanick berada dihadapannya, tanpa disadari olehnya bibir itu tersenyum mengembang menikmati ketampanan dari sepupunya sendiri.

Kegiatan nakal pikiran Lindsey segera dia tepis begitu mengingat Domanick terluka dan harus diobati.

"Bagaimana ini, apa aku harus membuka pakaian kak Nick?" gumam Lindsey.

Karena tak ingin membiarkan luka Domanick semakin lama, Lindsey pun memeluk tubuh Domanick agar bisa melepaskan jas yang dia kenakan, setelah jas itu berhasil dia lepaskan satu persatu kancing kemeja putih itu dibuka oleh Lindsey.

"Apa-apaan ini baru dua kancing aku lepas tapi jantungku sudah tidak aman!"

Lindsey terhenti membuka kancing-kancing lainya justru tangannya membeku hanya bisa memegangi kancing-kancing itu, tiba-tiba kedua tangan Domanick menuntun kedua tangan Lindsey agar membuka kancing kemeja yang dia kenakan itu.

"Kak Nick, kau pura-pura tidur ya?"

"Cepat buka lelet sekali!" Domanick membuka kedua matanya sambil kedua tangannya masih mengarahkan Lindsey agar membuka kancing kemejanya satu persatu.

Dibukanya kemeja putih itu oleh Lindsey namun Lindsey memalingkan wajahnya agar tidak melihat tubuh atletis Domanick, bisa kacau kalau melihat tubuh Domanick polos begitu.

"Lindsey bagaimana kau mau mengobati luka ku jika kau sendiri memalingkan wajah begitu?"

"Aku bisa kok kak!"

"Yasudah tidak usah diobati," kata Domanick.

"Iya iya aku tidak memalingkan wajah kok!" Lindsey mulai membuka kotak obat untuk mengambil perban dan lain-lainnya.

Setelah mengambil perban dan yang lainnya, Lindsey melihat tubuh polos Domanick, roti sobek kotak-kotak dan tubuh kekar seorang Domanick Limson membuat Lindsey harus menelan salivanya.

"Sadar Lindsey dia sepupu mu, jangan terlena begini aduh dasar otak ranjang kau Lindsey!" Lindsey merutuki dirinya sendiri didalam hati.

"Malah melamun, kenapa tubuhku bagus dan sempurna?" Domanick menyombongkan diri.

"Sempurna darimana," Lindsey berkelit.

Berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa sukanya pada Domanick disaat sedekat ini ternyata sangat sulit sekali, berkali-kali Lindsey terus saja mencuri-curi pandang melirik wajah tampan Domanick, sementara kedua tangannya sibuk mengobati luka Domanick.

"Lindsey, apa di kantor karyawan ku yang bernama Leon menggoda mu?"

"Tidak!"

"Tapi kata Gilbert dia terus menggoda mu!"

"Maksudku tidak Leon saja tapi ada juga Nuel, Sergio, Lionel,"

"Eh stop! Stop! Kenapa banyak begitu?"

"Ya karena aku menarik memangnya karena apa lagi," sambil membalut luka Domanick dengan kapas lalu perban.

"Ingat ya Lindsey, kau tidak boleh berkencan dengan laki-laki tidak jelas seperti mereka!"

"Itu hak ku lah, kakak tidak berhak mengatur!"

"Kau itu tanggung jawab kakak selama aunty dan Paman di Jerman, aku tidak mau kau berkencan dengan salah satu diantara mereka!"

"Memangnya kenapa kak?"

"Nantinya kau itu akan dijodohkan oleh orangtuamu,"

"Kakak kata siapa?"

"Kata aunty Luna lah! Dia bilang anak satu-satunya itu harus mendapatkan suami terbaik jadi mereka yang akan pilihkan jodoh untuk mu!"

Ternyata karena Luna dan Tan akan menjodohkannya dengan pria pilihan mereka, padahal Lindsey mengira Domanick melarangnya berkencan dengan laki-laki yang mendekatinya karena Domanick cemburu, ternyata itu memang tidak mungkin.

"Sudah kak, aku keluar kamar dulu ya!"

"Ya sudah, terimakasih sudah mengobati luka ku! Selamat tidur!"

Lindsey akhirnya keluar dari dalam kamar Domanick, hatinya sangat berharap bisa sedekat tadi setiap harinya dengan Domanick.

"Ternyata melelahkan mencintai dalam diam!" dalam hati Lindsey.

Keesokan harinya, Domanick sudah berada di meja makan tak lama kemudian Lindsey muncul dan ikut sarapan bersamanya.

"Kak, nanti malam aku akan makan malam bersama teman-teman di kantor!"

"Siapa saja?"

"Banyak lah, boleh ya aku pulang telat?"

"Telatnya jam berapa?"

"Jam 11 malam mungkin,"

"Jam 9 malam kau sudah harus di rumah!"

"Memang kakak sudah pulang ke rumah jam segitu?"

"Hari ini aku akan pergi dengan seorang wanita muda yang cantik, jadi sepertinya aku tidak pulang lagipula besok weekend aku akan menginap di hotel!"

Deg.

Lagi-lagi mendengar Domanick akan pergi berkencan kembali membuat hati Lindsey harus menelan sakit.

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

Emg agk lain si Nick ini dr kembarannya 🤕🤭✌️

2023-12-10

0

Livi Yana

Livi Yana

ko aku ikutan nyesek yaa Thor Lindsey dgn perasaan nya 🥺

2023-04-14

0

Kikan dwi

Kikan dwi

Lindsey bodoh bgt sumpah,, kalau aku udah jijik sama Nick,,, Gilbert za de please

2023-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 (Penyesalan suami) Istri Yang Aku Benci
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Yuhu..
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Putri Kecil Pemuas Dady
119 Extra Part I
120 OH, YES Hot Bodyguard
121 Jerit Nakal di Kamar Mr Zie
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
(Penyesalan suami) Istri Yang Aku Benci
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Yuhu..
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Putri Kecil Pemuas Dady
119
Extra Part I
120
OH, YES Hot Bodyguard
121
Jerit Nakal di Kamar Mr Zie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!