Dia Hidupku!

Tatapan penuh ketegasan di mata Arex sangat asing. Bimala yang selalu melihat sang suami tenang kini mati kutu.

“Bimala…mati aku!” umpatnya dalam hati menyadari kesalahan.

Keadaan seketika hening. Manik mata Bimala perlahan bergerak ke sekeliling. Semua para pengunjung restoran bahkan melihat ke arahnya.

Akhirnya cukup lama, ia pun mengeluarkan kata. “Maaf, aku tadi kelelahan gara-gara mulai pagi sudah sibuk.” ucapnya dengan pelan dan penuh keraguan.

“Makanlah. Karena waktu tidurmu sudah kau ambil. Malam ini Luna akan siapkan pekerjaan untuk lembur.”

Glek!

Susah paya, Bimala meneguk salivahnya sendiri. Melawan pun tidak mungkin, saat ini posisi mereka antara bos dan bawahan. Bukan suami dan istri.

“Ibu…tolong Bimala, Bu. Belum sehari rasanya timggal bersama Arex, hidup Bimala sudah seperti neraka.” jeritnya memohon pertolongan pada wanita yang saat ini entah di mana batang hidungnya.

Keduanya pun kini makan dengan tenang. Waktu istirahat siang begitu cepat berlalu rasanya bagi Mala. Bahkan rasa kantuk di matanya belum sepenuhnya hilang.

Sesekali ia menatap pria tampan di depannya yang tengah mengusap bibir dengan tisu. Tampan dan sesuai kriteria yang ia impikan selama ini.

Tetapi dari hati yang paling dalam, Bimala sadar ada yang membuatnya sangat sedih saat ini.

“Rex, ayolah kita kembali dengan kehidupan sebelumnya. Aku tidak masalah kamu miskin, asal tidak sedingin ini. Aku merasa kamu sangat beda. Seperti bukan Arex yang ku kenal. Aku ingin kita memulai semua dari awal bersama.” Bukan bicara secara langsung, Bimala hanya berani berucap dalam hati melalui sorot mata yang sama sekali tidak mendapat balasan tatapan itu.

Sayangnya, harapan besar itu tidak akan mungkin terjadi. Sebab, inilah kenyataan hidup yang sebenarnya. Inilah sesungguhnya Arex.

Hingga mereka beranjak dari kursi masing-masing pun masih tak ada perbincangan. Suasana tampak canggung di dalam mobil. Tatapan Arex terus tertuju ke arah ponsel, Bimala yang meliriknya sadar akan perubahan raut wajah sang suami.

“Ada apa dengannya?” Begitulah ucapan yang hanya ia pendam dalam hati.

Jangankan untuk bersikap ketus seperti biasanya, kini untuk bergerak sedikit pun tubuh Bimala rasanya tidak berani.

Diamnya Arex membuat wanita berparas manis itu mati kutu.

Dimana Bimala yang selalu bersuara lantang itu? Dimana wanita karir yang selalu tampak sibuk itu? Dimana wanita yang selalu merendahkan sang suami?

Semua sirna ketika kekuasaan ternyata berpihak pada Arex.

“Ren, percepat mobil!” pintah Arex dengan wajah tak berahabat.

Reno yang mendapatkan perintah sang bos segera menambah kecepatan tanpa penolakan.

“Mau apa lagi dia?” kesal Arex dalam hati. Matanya masih melihat sebuah pesan singkat yang masuk beberapa menit lalu di ponsel miliknya.

“Susan, kisah kita sudah usai. Kita memang tidak pantas bersama. Meski sebelumnya tak pernah ada status antara kita, kedekatan kita dan perginya kamu sudah cukup memperjelas.” Ingatan Arex kembali pada sosok wanita yang dulu meninggalkannya.

Wanita yang sudah berkomitmen dengan Arex untuk melanjutkan hubungan mereka ke tahap lebih serius suatu saat, nyatanya pergi meninggalkan Arex tanpa bisa Arex cegah. Semua bandara yang sudah di telusuri bahkan di hentikan semua penerbangan tak mampu membuat wanita bernama Susan batal pergi.

Ia sangat tahu bagaimana berkuasanya Arex, hingga Susan mengecoh penerbangan yang seharusnya satu hari berikutnya menjadi dua hari berikutnya. Tentu ia sudah pergi lebih dulu keluar negeri.

Jika ia berpikir dengan perginya keluar negeri tetap membuat cinta Arex menunggu kepulangannya, ternyata Susan salah.

“Aku sudah menemukan hidupku, Susan. Mala adalah wanita yang sesungguhnya aku cintai.” Manik mata Arex menatap sendu ke depan jalanan.

Arex bahkan tak sadar jika sepasang mata sang istri sedari tadi terus memperhatikannya.

“Arex kenapa yah?” Belum sempat pertanyaan itu terjawab, pandangan Bimala tertuju pada wanita yang tersenyum berdiri di depan pintu loby perusahaan tersebut.

Tubuh mungil, rambut curly, dua lesung pipi dan dagu terbelah. Sungguh cantik dan sempurna meski tubuhnya tidak tinggi bak model majalah internasional.

“Arex!” seru wanita itu berlari merentangkan kedua tangannya.

Terpopuler

Comments

Alan Nur

Alan Nur

ht2dgn htmu bimala, cemburu ya, pastilah....

2022-11-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!