Tidak terasa sudah hampir seminggu Lyam belum kembali, Kashel mulai bosan dengan keadaan dirinya yang hanya diperbolehkan untuk berada di kantor demi keamanannya.
Karena tanpa Lyam energi milik Kashel bisa dirasakan oleh para Roh dan itu bisa menarik perhatian Roh Kegelapan berkumpul di sekitarnya entah itu hanya sekedar mendekat atau menyerang.
Sedangkan di kantor ini, terdapat penghalang berlapis yang bisa menyembunyikan energi Kashel.
Sebenarnya jika Kashel mau menggunakan kemampuannya untuk dirinya sendiri, Lyam pasti akan mengizinkan Kashel berkeliaran di luar. Tapi pemuda ini berbeda, Kashel tidak mau menggunakan kekuatannya sendiri jika itu hanya untuk melindungi dirinya.
Kashel hanya mau kekuatannya digunakan untuk melindungi orang lain. Karena dia menganggap punya cara sendiri untuk melindungi dirinya dengan kemampuannya sendiri dan dia tidak suka dengan kekuatannya yang bisa menghilangkan perasaannya sebagai manusia.
Jika menggunakan kemampuan itu untuk orang lain, kekuatan yang dimiliki Kashel tetap memiliki arti, meskipun ada perasaannya yang hilang itu terasa bisa kembali ketika melihat orang yang ia tolong tersenyum senang.
Namun, Kashel yang keras kepala itu dulunya sebelum mengerti kekuatannya, tidak mempercayai perkataan Lyam tetap berkeliaran di sekitar, dan pernah menarik perhatian para Roh karena ulahnya.
Sejak saat itu Kashel juga tidak mau pergi jika ia sendirian. Belum lagi kemarahan Lyam padanya saat itu, yang mengatakan akan membawanya ikut bersamanya ke mana pun jika ia terus-terusan membuat dirinya dalam bahaya.
Kashel juga sekarang tidak mau pergi ke tempat-tempat yang tidak ia sukai apalagi tempat yang dipenuhi oleh energi kegelapan.
Dan kebetulan Kashel juga sudah jera akibat serangan Roh Kegelapan yang tertarik dengan energi yang dimiliki oleh dirinya.
Namun terkadang jika itu pada siang hari Kashel bisa saja berjalan-jalan sendirian walaupun tidak lama, karena di siang hari Kashel memiliki banyak pekerjaan jika Lyam tidak ada di sisinya.
.
.
.
Kashel terlihat sibuk mengetik laporan di komputernya malam itu, ia pikir malam ini akan menjadi malam yang tenang, tetapi ia tiba-tiba merasakan bahwa ada Portal Perbatasan yang telah muncul. Ia kemudian mengrimkan sinyal untuk Kantor Pusat dan Kantor Pusat mulai mengirimkan orang-orangnya ke tempat Portal Perbatasan muncul.
Namun, Kashel mendapat kabar bahwa tempat yang Kashel tunjuk ada Portal Perbatasan yang kebetulan ada di tengah kota, setelah Kantor Pusat memeriksanya tidak ada apa-apa di sana atau bahkan adanya tanda-tanda Roh Kegelapan yang muncul. Terlihat begitu bersih.
Untuk pertama kalinya informasi yang dikirimkan Kashel dianggap salah. Sebenarnya orang-orang tahunya yang melacak kemunculan Portal Perbatasan itu akibat alat canggih yang telah dibuat oleh Kantor Pusat The Borders Organization.
Padahal kenyataan yang disembunyikan sampai saat ini itu masih dilakukan secara manual oleh seorang manusia yang terpilih sebagai wadah jiwa The Borders sendiri, yaitu Kashel dan bukan sebuah alat, alat yang mereka inginkan masih diteliti.
Akibat kesalahan di hari itu, Kantor Pusat kali ini benar-benar mempercepat penelitian sebuah alat sihir yang bisa melacak keberadaan Portal Perbatasan.
.
.
.
"Kashel, kudengar kabar Kantor Pusat akan membuat alat yang bisa melacak keberadaan Portal Perbatasan. Apakah kau tidak apa-apa?" Chain khawatir pada Kashel takutnya ia tersinggung karenanya.
"Bukannya malah bagus jika seperti itu, setidaknya mereka punya usaha sendiri. Tidak terus-terusan memanfaatkan diriku, walaupun aku khawatir juga jika alat itu malah gagal dan banyak korban yang berjatuhan karenanya." Kashel menyandarkan dirinya di kursi sambil meminum kopi yang ada di mejanya. Menatap jendela yang ada di dekatnya.
.
.
.
Malam itu, tiba-tiba langit di tengah kota yang sudah gelap berubah menjadi sangat gelap. Kashel memperhatikannya dari jauh. Ada yang aneh dari awan itu. Alarm peringatan berbunyi dari komputer Kashel, Kashel hanya khawatir pada orang-orang yang terdampak oleh awan hitam itu.
Tempat itulah awal yang Kashel tunjuk beberapa hari lalu ada Portal Perbatasan yang muncul sebelumnya, namun keluarganya yang terlampau sombong dan memang mencari kesalahan Kashel selama ini menyalahkannya, dengan alibi merepotkan orang-orang akibat menunjukkan kemunculan portal yang salah.
"Kashel kenapa kau terlihat begitu tenang?" Freda masuk ke dalam ruangan Kashel tiba-tiba karena mendengar alarm peringatan yang berbunyi begitu juga teman-temannya yang lain.
"Aku tidak bisa melakukan apa-apa sekarang, karena Lyam tidak ada di sini. Energi itu berbahaya untukku karena energi seperti itu bisa merasuki aku." Kashel memperhatikan awan hitam itu, itu adalah energi yang bisa merasuki Kashel jika dekat-dekat dengannya.
Melihatnya saja Kashel tahu itu, jika pergi ke sana paling tidak Kashel harus bersama dengan Lyam untuk amannya atau membuat mantra pelindung dengan kekuatannya jika ingin sendiri, tapi tidak mungkin Lyam membiarkannya jika energinya sebesar itu. Itu adalah energi kegelapan. Roh Kegelapan yang mengamuk.
"Aku cuma khawatir pada orang-orang yang terjebak kumpulan awan hitam itu." Gumam Kashel terus memperhatikan ke sana, ia ingin pergi ke sana tapi jika ia memaksakan hal itu. Kashel hanya akan menambah masalah yang ada di sana.
"Apa kalian bisa mengevakuasi orang-orang yang ada di sana. Energi hitam itu, bisa dilihat oleh manusia biasa seperti badai." Kashel menjelaskan pada teman-temannya. Sama seperti waktu itu saat kemunculan Roh Penghisap Jiwa. Roh kuat yang tidak terdeteksi muncul kembali di Pusat Kota.
BRAK!
Pintu ruangan dibuka dengan agak kasar, sehingga perhatian mereka semua tertuju ke arah pintu. Itu adalah Rai yang akhirnya berkunjung juga ke Divisi Batas Senja Kashel, walaupun sepertinya terburu-buru.
"Kashel kenapa kau dengan tega tidak mengangkat telponku di saat seperti ini, kau lihat sendirikan bagaimana gawatnya di sana," Rai menunjuk di luar berdiri di depan semua orang, Kashel hanya menatapinya dengan tampak agak kesal.
"Kita butuh bantuanmu, untuk mengatasi kekacauan ini." Kashel masih diam.
"Apakah kau marah karena orang-orang tidak percaya dengan petunjukmu lagi. Lagi pula kau lihatkan sekarang mereka semua jelas salah,
"Kashel aku berusaha untuk terus percaya padamu kau tahu, tapi Petinggi Pusat tetap ingin membuat alat itu sendiri." Rai terus mengoceh.
"Tidak sama sekali, aku tidak perduli dengan itu semua. Aku tidak bisa melakukan apapun saat ini, karena Lyam tidak ada di sini." Jelas Kashel akhirnya setelah puas mendengar ocehan Rai Kepala Kantor Pusat sekaligus sepupunya itu.
"Kalau begitu aku butuh orang-orangmu untuk membantu ke titik pusat energi gelap itu." Rai berkata serius, setelah mengetahui Kashel tidak bisa ikut dalam menjalankan misi itu.
"Serius, apa anggota divisi lain tidak ada yang sanggup mengatasi itu semua, meskipun begitu aku memang ingin mengirim anggotaku untuk membantu di sana tapi tidak ada niatku membahayakan mereka dengan pergi ke Titik Pusat energi gelap itu." Kashel protes.
"Semua anggota divisi lain telah mengirimkan orang-orangnya juga Kashel." Rai masih menatapi Kashel dengan serius.
"Baiklah tapi aku ingin tanya pendapat mereka juga." Ucap Kashel.
"Teman-teman, apakah kalian tidak apa-apa dikirimkan ke Titik Pusat?" Kashel bertanya. Semuanya mengangguk.
"Baiklah, aku akan mengirimkan dua orang dan sisanya membantu mengevakuasi penduduk sekitar. Anna dan Erphan. Aku mempercayakan tugas ini pada kalian berdua. Apa kalian siap?" Kashel masih khawatir.
"Tentu saja kami siap Kashel," kata Anna.
"Demi melindungi orang-orang, kami siap Kashel." Lanjut Erphan.
"Baiklah aku percayakan tugas ini pada kalian." Kashel tersenyum menanggapi mereka.
"Rai, apakah sudah ada korban jiwa?" tanya Kashel.
"Tidak ada, tapi semua orang yang berada di sekitar Roh Kegelapan itu atau manusia biasa yang memiliki jiwa lemah sekarang telah jatuh koma."
"Energi kehidupan mereka sepertinya diisap oleh Roh Kegelapan itu." Jelas Rai. Mendengar hal itu Kashel merasa khawatir dan berharap Lyam segera kembali dan menghadapi bencana ini.
"Kalo begitu, aku bawa anggotamu Kashel. Kau tidak perlu khawatir pada mereka. Aku tahu bahwa anggotamu ini bukanlah orang lemah yang perlu kau khawatirkan Kashel." Ucap Rai sebelum pergi.
"Kashel jaga kantor baik-baik," ucap Rigel.
"Ya baiklah, tapi tetap hati-hati." Perasaan Kashel sedikit tenang karena teman-temannya tidak ada yang terlihat ragu di wajah mereka.
Kashel memperhatikan teman-temannya yang terlihat melesat cepat seperti bayangan, mereka semua bergerak menggunakan energi sihir yang dimiliki mereka sejak mereka lahir yang berkembang setelah mereka mengikat kontrak dengan Roh Pelindung.
.
.
.
Anna dan Erphan sudah sampai di Titik Pusat energi gelap itu, sedangkan anggota Kashel yang lain saat ini sibuk mengevakuasi orang-orang yang masih belum terpengaruh oleh energi gelap itu.
Sedangkan yang sudah terpengaruh langsung ditangani oleh tim penyembuh dari Kantor Pusat, termasuk di sini ada Luan yang menjadi anggotanya serta ada anggota dari divisi lainnya pula.
Luan memiliki kemampuan yang lebih dibanding yang lain karena ia adalah mantan seorang ilmuan jadi mudah baginya untuk membersihkan energi hitam yang merasuki manusia biasa.
Selama luka itu bukan luka fisik, luka itu luka akibat Roh Kegelapan Luan masih bisa mengobati mereka dengan kemampuannya membersihkan kegelapan itu dari tubuh orang-orang, selama belum terkontaminasi kegelapan terlalu banyak. Tetapi, jika itu luka fisik Luan akan menggunakan kemampuannya seperti seorang dokter pada umumnya.
Karena luka fisik manusia biasa tidak bisa disembuhkan dengan kekuatan roh, kecuali Luan melampaui batas kemampuannya tapi itu berbahaya karena salah-salah ia akan lepas kendali dan kehilangan pola pikirnya yang jernih sebagai manusia.
Beruntungnya orang-orang kota tidak begitu panik dengan kejadian asap hitam yang tiba-tiba muncul di kota.
Dengan penjelasan dari pemerintah yang menyatakan itu adalah badai alami, yang orang-orangnya perlu di evakuasi sementara dari tempat itu, demi keamanan kesehatan mereka.
Orang-orang pun percaya dan tidak menjadi panik karena fenomena aneh itu. Walaupun ada saja yang telah kehilangan kesadaran mereka karena telah di masuki atau terkontaminasi oleh kegelapan tapi tidak begitu membuat orang-orang heboh karena memang belum ada korban jiwa di antara mereka semua.
.
.
.
Kashel tidak bisa tenang dengan hanya duduk diam saja. Ia gelisah, ia teringat pemberitahuannya yang dianggap palsu beberapa hari lalu, ternyata sudah menyebar separah itu.
Seandainya ia tahu kalau itu energi yang cukup kuat, Kashel tidak akan membiarkannya dan pasti akan bertindak sendiri untuk menghentikannya, meskipun tanpa bantuan pusat. Tetapi, energi kegelapan itu melakukan tindakannya begitu bersih sampai tidak ketahuan, seolah-olah ada yang mengarahkan perbuatan mereka.
.
.
.
Di puncak menara tertinggi di kota itu terlihat seorang berjubah hitam yang tidak terlihat wajahnya memperhatikan orang-orang yang sedang berjuang di bawahnya mengatasi kekacauan itu agar tidak menyebar.
Erphan sepertinya menyadari ada yang mengawasi mereka dari atas namun ketika ia menoleh, orang berjubah itu telah hilang.
"Aku tidak percaya, menghadapi Roh semacam ini cukup merepotkan." Anna berucap sambil terus mengeluarkan elemen anginnya untuk menyingkirkan asap hitam yang ingin menyentuh dirinya. Karena sedikit saja asap-asap itu mengenai dirinya, energi itu akan langsung mengambil energi milik Anna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Optimuscrime 🦊
kirain beneran ada alatnys
2022-10-19
1
Optimuscrime 🦊
keren kaya BMKG
2022-10-19
1