Bagian 1 – Orang Lemah

Seorang pria berumur kurang lebih 20 tahun berperawakan cukup tinggi dan tubuhnya tampak tidak begitu berisi dengan warna kulit tubuh tidak begitu putih. Dengan rambut hitam lurus namun sedikit berantakan, memiliki warna iris mata yang terlihat berwarna merah gelap mendekati hitam namun terlindungi oleh kacamata bening berbingkai hitam. Cukup tampan untuk pria seumuran dirinya.

Ia sedang sibuk mendata sebuah laporan yang sepertinya menumpuk di mejanya. Ia sangat fokus dengan apa yang ia kerjakan, sampai tidak menyadari seorang wanita yang sudah berdiri manis di hadapannya.

"Kashel hari ini data pribadi seseorang yang dikirim langsung dari Kantor Pusat akan datang, dan orang dalam data itu akan bergabung dalam Divisi Batas Senja." Ungkap seorang wanita menjelaskan pada pemuda yang terlihat sibuk itu.

Terlihat pria itu mendongak bingung, kacamatanya sudah tidak berada di wajahnya dengan benar.

"Hah?" bertanya balik dengan santai membenarkan kacamatanya. Seperti tidak mendengarkan ucapan rekannya, terlihat wajahnya sembab seperti orang kurang tidur.

Wanita itu memberikan berkas data pribadi dari orang baru yang akan bergabung."Apa ini? Untuk kali ini bisakah kau yang mengurusnya, Anna. Kumohon." Pintanya.

"Kita memiliki kesibukan masing-masing Kashel. Besok malam kita semua harus turun ke lapangan untuk menyelidiki kasus roh kegelapan yang baru-baru ini membuat keonaran di sebuah distrik kecil di pinggir kota Baltesam, dan kantor ini sedang kekurangan orang Kashel. Besok malam hanya kau seorang di sini." Jelas wanita yang bernama Anna kepada pemuda bernama Kashel.

"Aku ingin sekali membantumu, tapi sebagai ketua divisi ini kau harus bersikap tegas. Setidaknya penampilanmu besok harus sedikit rapi dari hari ini."

"Demi mencari muka pada Kantor Pusat agar divisi ini sedikit diperhatikan, ini keuntungan kita karena akan ada orang tambahan yang didatangkan.

"Kau tahu kan jika divisi ini sampai dibubarkan, kau akan dikembalikan ke Kantor Pusat dan jika kau tidak mau kau akan ikut dengan orang itu." Anna terus mengoceh.

"Tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" Kashel berdiri semangat.

"Tapi aku benar-benar lelah. Kenapa laporannya sebanyak ini." Kashel terduduk di kursinya sambil bersandar kelelahan melihat dokumen yang menumpuk di mejanya.

Kashel tahu Kantor Pusat sengaja membuat divisi yang dipegang olehnya dibuat sangat menderita, agar Kashel menyerah dan membuat dirinya kembali ke Kantor Pusat, menuruti semua aturan di sana.

Namun orang-orang di divisi Kashel, orang-orang yang dianggap buangan oleh Kantor Pusat selalu melakukan pekerjaan dengan baik, jadi divisi itu mampu bertahan sampai sekarang.

Walaupun akhirnya pekerjaan mereka menjadi dua kali lipat lebih banyak. Setelah bertarung di lapangan mereka harus mengerjakan pekerjaan lainnya. Tapi mereka semua tidak pernah menyerah untuk mempertahankan divisi itu, demi kebebasan mereka.

"Kuharap orang baru itu mau menjadi bagian dari kita sepenuhnya. Tanpa dikendalikan oleh pusat dan menjadi pegawai tetap kantor ini." Harap Kashel.

Kashel senang ada anggota baru, tidak peduli itu mata-mata atau bukan intinya ia mendapatkan seorang pegawai baru.

"Biarkan aku yang urus masalah kantor, kalian cukup kerjakan pekerjaan kalian." Kashel berucap walaupun terlihat sedikit malas.

"Siap!" Anna pamit undur diri.

.

.

.

.

Jalan Wilayah Tengah Baltesam. Nomor 179. Terlihat seorang pria berjalan di tengah kegelapan malam.

Namaku adalah Kyler Lamont, dan roh pelindungku bernama Quirin. Kami bertemu saat aku diambang kematian, kebanyakan orang dengan kemampuan penglihatan roh jika mereka lemah mereka akan diincar oleh roh jahat untuk menjadi makanan mereka demi mendapatkan energi yang bisa membuat mereka bertahan di dunia manusia.

Di saat seluruh tubuhku sudah hampir mati, Quirin membagikan kehidupannya bersamaku dan memilihku sebagai masternya.

Quirin adalah Roh Pelindung bertipe kekuatan es, meskipun kami terikat satu sama lain aku tidak pernah merasa itu adalah sebuah kutukan.

Dia tetap menjadi teman terbaikku selama ini tidak pernah merasa terbebani olehnya, dan merasa jauh lebih kuat bersamanya. Bersamanya aku bisa melakukan apapun yang aku ingin kan.

Aku dikucilkan oleh para calon Kesatria Penjaga Batas karena dianggap lemah. Ya, mereka yang nyawanya diselamatkan oleh roh pelindungnya adalah orang lemah, begitulah cara dunia Perbatasan bekerja.

Sedangkan orang yang dipilih Roh Pelindung dan mengikat kontrak tanpa menyelamatkan nyawanya atau dalam kondisi  sedang sekarat adalah orang terpilih karena kekuatan sihir mereka yang besar.

Namun, aku membantah semua hal. Aku dan Quirin berjuang untuk menjadi yang terkuat dan mengalahkan para Kesatria Penjaga Batas yang meremehkanku, mereka yang menjadi master yang mengikat kontrak tanpa harus sekarat terlebih dulu.

Aku berhasil mendapat peringkat teratas dan pernah sekali menantang keluarga Kendirck selaku dari keturunan pemimpin Organisasi Penjaga Batas tempatku seharusnya bekerja, jika tidak mengalami pengusiran.

Akibat kekalahanku, aku dilemparkan ke divisi tak terurus untuk bertugas di sana. Sebuah divisi yang disebut divisi pelarian atau orang-orang yang membangkang dari peraturan Kantor Pusat, Divisi Batas Senja salah satu cabang dari Kantor Pusat.

Para pekerjanya tidak begitu banyak, namun cukup terkenal dalam melakukan pekerjaannya dengan baik, sebagai Kesatria Penjaga Batas demi keamanan kehidupan manusia. Sebagai orang yang memiliki kemampuan spesial, aku tidak pernah tahu kenapa divisi itu dicap sebagai buangan. Padahal reputasinya tidak cukup buruk bahkan terkesan baik. Aku disuruh untuk jadi mata-mata di sana.

Oh iya satu lagi, awalnya aku tidak mau bekerja sebagai pembasmi roh atau Kesatria Penjaga Batas. Tidak perduli dengan hal itu. Aku suka melakukan hal sesukaku.

Namun, tidak ada tempat tujuan bagi orang-orang sepertiku, orang-orang yang terikat dengan dunia Perbatasan. Mau tidak mau aku harus menjadi Kesatria Penjaga Batas jika menginginkan kebebasan yang aku inginkan.

Dengan menyelesaikan kekacauan di Gerbang Perbatasan dan membuat kedua dunia stabil, maka aku akan bisa memilih kebebasanku. Hanya itu yang dapat orang-orang seperti kami lakukan untuk mencapai kebebasan.

.

.

.

Divisi Batas Senja.

"Tidak ada orang, kemana semua orang?" gumam Kyler telah sampai di depan kantor itu.

Divisi Pelayanan Khusus Batas Senja, beroperasi dan aktif pada malam hari karena pada saat di kegelapan malam Roh Kegelapan biasanya menjalankan aksinya untuk membuat onar di dunia manusia.

Setelah masuk di dalam kantor itu, Kyler berdiri di depan sebuah ruangan dan ia mendapati seorang pria berkacamata sedang sibuk menulis laporan pekerjaannya dengan komputer. Tapi, ruangan itu tampaknya memiliki mantra pelindung yang tidak bisa dimasuki jika tidak meminta izin pada orang yang ada di dalamnya.

Kyler hanya bisa terdiam di depan pintu.

Mantra macam apa ini, batin Kyler. Quirin pun tidak bisa menembusnya ia terpental ketika mencoba menembus penghalang itu.

"Oh kau sudah datang rupanya, masuklah." Perintah orang yang berada di dalam, tiba-tiba penghalang itu menghilang.

"Maaf sebelumnya, di ruangan ini memang memiliki mantra pelindung yang hanya bisa dimasuki oleh pegawai di Divisi ini atau orang yang diizinkan masuk saja yang bisa lewat. Sedangkan di luar kantor ini memiliki pelindung yang hanya bisa di masuki manusia biasa dan juga orang-orang dari Kantor Pusat atau para Kesatria Penjaga Batas." Jelas seorang pria bernama Kashel.

"Baiklah aku mengerti, jadi di mana pemimpin divisi ini?" Kyler bertanya.

"Aku orangnya." Kashel langsung menjawab.

"Eee, ternyata kau orang yang lemah." Kyler memperhatikan tubuh Kashel dari atas sampai bawah, pemuda itu terlihat tidak kuat atau memiliki kekuatan sama sekali.

"Ya aku memang lemah, sangking lemahnya aku tidak bisa memilih duniaku sendiri." Kashel tidak menyangkalnya.

Apa maksudnya, batin Kyler.

"Baiklah tidak usah pedulikan ucapan barusan karena itu tidak penting, bisa perkenalkan namamu?" tanya Kashel, meskipun ia sudah tahu nama pegawai barunya itu. Ia hanya ingin memastikan.

"Namaku, Kyler Lamont dan ini Quirin roh pelindungku." Kashel terlihat kebingungan saat Kyler menunjuk Quirin.

"Jangan bilang kau tidak bisa melihatnya?!" terkejutnya.

"Ahh, itu benar jika menggunakan kacamata ini." Kashel menunjukkan kacamata yang digunakannya, ternyata kacamata itu dikhususkan untuk menutup mata batinnya.

"Ka-kau, ba-bagaimana bisa menjadi pemimpin. Orang seperti dirimu?!" Kyler tidak percaya.

"Oh, jadi kau tidak tahu. Kalo begitu baguslah." Kashel memahami, Kantor Pusat tidak menjelaskan tentang dirinya.

"Apanya yang bagus?" Kyler tidak paham.

"Sebenarnya aku bisa melihat, cuma karena kacamata ini aku jadi tidak bisa melihat. Aku hanya ingin terlihat normal saja sebenarnya." Kashel terlihat bangga dengan hal itu.

"Bagaimana mungkin orang selemah dirimu bisa menjadi pemimpin, kacamata itu seharusnya tidak berfungsi untuk orang kuat. Kau juga tidak punya roh pelindung. Bagaimana bisa kau jadi pemimpin?"

"Roh pelindung, sepertinya aku punya. Tapi, apakah dia termasuk Roh Pelindung?" Kashel terlihat berpikir tentang sesuatu.

"Tidak mungkin kau memiliki roh pelindung, karena Roh Pelindung dan masternya tidak bisa terpisah jauh lebih dari dua belas jam atau mereka akan mati dan itu berlaku bagi semua Kesatria Penjaga Batas.

"Aku tidak terima jika kau adalah pemimpin, orang selemah dirimu." Protes Kyler.

"Sudah aku katakan karena aku lemah aku tidak bisa menolak untuk menjadi pemimpin di sini, aku tidak bisa memilih kehidupanku sendiri."

"Aku akan menguji kemampuanmu. Quirin!" tidak perduli dengan ucapan Kashel, sekaligus tidak paham maksud dari orang yang akan menjadi ketuanya itu.

Kashel merasa akan ada yang menyerangnya tapi mantra pelindung miliknya sedang aktif. Dan kekuatan itu sepertinya terpental.

Anak ini, benar-benar seorang berandal rupanya pantas saja dikirim ke sini, pikir Kashel.

Menyadari kekuatan orang itu kuat, sekali serangan lagi mantra penghalang yang Kashel aktifkan untuk dirinya akan hancur. Kashel merasakan tekanan kuat di tubuhnya.

Haruskah aku melepaskan kacamataku, tidak-tidak aku harus cari cara lain dulu, Kashel memikirkan ide.

"Kau memiliki mantra pelindung?" Kyler menyadari jika Kashel memiliki mantra pelindung yang berbeda, mantra pelindung itu cukup kuat. Quirin yang spesial bahkan tidak bisa menembusnya.

"Sudahlah tidak sopan jika kau harus mengajak berkelahi seorang ketua di sini. Kau itu memang kuat aku akui hal itu. Lagi pula, meskipun aku pemimpin di sini kedudukan kita sama, ketua hanya gelar untukku tapi setelah bekerja aku kamu dan semua pegawai di tempat ini setara. Kau paham kan sekarang.

"Jika kau mau kau boleh saja tidak sopan santun padaku, tapi ketika menjalankan tugas kau tetap tidak boleh bermalas-malasan, meskipun kita sama kau akan menghadapi musuh yang sesuai dengan kemampuanmu dan hanya di situ kau harus menuruti atasanmu selebihnya kau boleh berlaku suka-sukamu. Ini semua demi kedamaian dunia manusia, dan agar tidak menimbulkan banyak kerugian untuk orang lain." Kashel mencoba menjelaskan.

"Cih! Aku tidak akan pernah mengikuti ucapanmu."

"Terserah kau saja, asal yang kau lakukan tidak membahayakan orang lain, anggota divisi ini atau dirimu sendiri kau boleh melakukan apapun sesukamu. Aku tidak perduli." Kashel keluar dari ruangannya. Ia tidak mau lagi jika sampai diserang oleh pelindung Kyler, Kashel menyadari penghalang di tubuhnya jadi melemah karena hal itu.

.

.

.

"Baiklah perkenalkan namaku Erza Kashel Kendrick, kau bisa memanggilku Kashel." Beberapa saat kemudian setelah mereka akhirnya berdamai.

"Pantas saja kau bisa menjadi pemimpin di sini, meskipun lemah rupanya kau keturunan Kendrick."

"Ya aku tidak bisa membantah kenyataan bahwa aku bagian dari keluarga Kendrick, aku juga tidak bisa memilih untuk menjalani kehidupan sendiri atau keinginan sendiri dan bukankah itu seperti sebuah kutukan." Tatap Kashel ke arah Kyler.

"…." Kyler tidak berkata apa-apa.

"Maaf karena aku sudah membicarakan omong kosong yang tidak akan ada gunanya juga, aku malah menjadi seperti orang yang tidak pernah bersyukur, maaf mungkin kau tersinggung karena kau mungkin penuh perjuangan untuk menjadi kuat." Kashel merasa bersalah.

"Aku akan membawamu berkeliling mengenali tempat ini. Ikuti aku." Kashel berbicara panjang lebar yang sebagian besar ucapannya sepertinya tidak dicerna baik oleh telinga Kyler.

"Ternyata kau orang yang banyak bicara ya, meskipun sebagian besar aku tidak paham dengan apa yang kau bicarakan."

"Sepertinya begitu," Kashel tersenyum kali ini menanggapinya.

"Tapi tetap saja, aku sangat penasaran dengan mantra pelindung milikmu itu mengapa begitu kuat. Jujur saja aku ingin mencoba menerobosnya sekali lagi. Kau tahu salah satu keistimewaan Quirin, yaitu anti terhadap mantra penghalang. Tapi bagaimana orang selemah dirimu mempunyai mantra penghalang sekuat itu."

"Quirin, serang dia sekali lagi!" perintah Kyler masih penasaran.

Kashel tidak tahu harus berbuat apa lagi, ia membuka kacamatanya sepertinya sudah sangat terlambat, serangan itu rupanya sudah hampir mengenai dirinya. Refleks Kashel hanya menutup wajahnya dengan lengannya. Berharap setelah ini tidak terjadi kejadian apa-apa, saat serangan itu mengenai dirinya.

Terpopuler

Comments

Optimuscrime 🦊

Optimuscrime 🦊

aku jadi inget jin qorin yg selalu sama kita

2022-10-11

2

Optimuscrime 🦊

Optimuscrime 🦊

guardian mencuri kehidupan orang lain kah?

2022-10-11

1

Stanalise (Deep)🖌️

Stanalise (Deep)🖌️

Cari didalam kantornya biasanya disitu dia 🤣

2022-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog – Awal Permulaan
2 Bagian 1 – Orang Lemah
3 Bagian 2 – Perselisihan
4 Bagian 3 – Munculnya Portal Perbatasan
5 Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu
6 Bagian 5 – Kantor Pusat
7 Bagian 6 – Menjalankan Misi
8 Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan
9 Bagian 8 – Masa Kecil Kashel
10 Bagian 9 – Ingatan Rigel yang Hilang
11 Bagian 10 – Berdamai Dengan Masa Lalu
12 Bagian 11 – Kalahnya Roh Kegelapan
13 Bagian 12 – Si Ilmuan Gila
14 Bagian 13 – Kasus Roh Penghisap Jiwa
15 Bagian 14 – Jatuhnya Korban
16 Bagian 15 – Kemarahan Kashel
17 Bagian 16 – Kebenaran tentang Lyam
18 Bagian 17 – Orang Terpilih
19 Bagian 18 – Amukan Roh Kegelapan
20 Bagian 19 – Masa Lalu Anna
21 Bagian 20 – Hutang Budi Anna
22 Bagian 21 – Kedatangan Kashel dan Lyam
23 Bagian 22 – Kegelapan Lyam
24 Bagian 23 – Cerita Kyler I
25 Bagian 24 – Cerita Kyler II
26 Bagian 25 – Jatuh Sakit
27 Bagian 26 – Alam Bawah Sadar
28 Bagian 27 – Tanpa Kashel
29 Bagian 28 – Roh Pengendali Jiwa
30 Bagian 29 – Kemampuan Guardian
31 Bagian 30 – Aku Orang Normal
32 Bagian 31 – Inti Hitam
33 Bagian 32 – Freda yang Kesepian I
34 Bagian 33 – Freda yang Kesepian II
35 Bagian 34 – Salah Paham
36 Bagian 35 – Cinta Tidak Berbalas
37 Bagian 36 – Cinta Sejati Kashel
38 Bagian 37 – Keinginan yang Mengundang Kegelapan
39 Bagian 38 – Batu Sihir Hitam
40 Bagian 39 – Keinginan Kashel
41 Bagian 40 – Akademi Spiritual
42 Bagian 41 – Teman-Teman Palsu
43 Bagian 42 – Ujian Melacak Energi Sihir
44 Bagian 43 – Lulus Sendiri
45 Bagian 44 – Kemampuan Tidak Terduga
46 Bagian 45 – Tantangan Lyam
47 Bagian 46 – Tim Lyam dan Kashel
48 Bagian 47 – Tawaran Lyam
49 Bagian 48 – Titik Berkumpul
50 Bagian 49 – Tahun Terakhir
51 Bagian 50 – Ujian Mantra Pelindung
52 Bagian 51 – Pertemuan dengan Rainer
53 Bagian 52 – Ruangan Penyerap Energi
54 Visual Karakter – Bukan Chapter Baru
55 Bagian 53 – Kerjasama Kashel dan Rainer
56 Bagian 54 – Kegelapan di Hutan Terlarang
57 Bagian 55 – Melawan Naga Kegelapan
58 Bagian 56 – Hubungan Rainer dan Kashel
59 Bagian 57 – Misi Baru
60 Bagian 58 – Hambatan
61 Bagian 59 – Ilusi Gua Kelelawar
62 Bagian 60 – Cara Mengalahkannya
63 Bagian 61 – Tugas di Kantor Pusat
64 Bagian 62 – Misi Mencari Pedang Cahaya
65 Bagian 63 – Gurun Pasir
66 Bagian 64 – Serangan di Oasis
67 Bagian 65 - Desa di Tengah Gurun
68 Bagian 66 – Rainer dan Kashel Mengalahkan Ular Raksasa
69 Bagian 67 – Rainer Versus Serigala Buas
70 Bagian 68 – Melawan Penjaga Pedang Cahaya
71 Bagian 69 – Pertemuan Rigel dan Rainer
72 Bagian 70 – Rencana Rainer
73 Bagian 71 – Bukan yang Terpilih
74 Bagian 72 – Ditunjuknya Pemimpin Baru
75 Bagian 73 – Pengorbanan di Ritual Terakhir
76 Bagian 74 – Perpisahan
77 Bagian 75 – Liburan Telah Selesai
78 Bagian 76 – Belajar Mengancam
79 Bagian 77 – Tuan Guardian
80 Bagian 78 – Serangan Dadakan
81 Bagian 79 – Pertempuran Melawan Energi Gelap
82 Bagian 80 – Kashel yang Berbeda
83 Bagian 81 – Lyam dan Pedang Kegelapan
84 Bagian 82 – Pengaruh Pedang Kegelapan
85 Bagian 83 – Perselisihan dengan Warga Desa Raja Naga
86 Bagian 84 – Pengaruh Batu Kristal Hitam
87 Bagian 85 – Energi Sihir Samar
88 Bagian 86 – Pertarungan Melawan Orang Misterius
89 Bagian 87 – Munculnya Kepribadian The Borders
90 Bagian 88 – Pertempuran Akibat Batu Kristal Hitam
91 Bagian 89 – Bangkitnya Kekuatan Naga Perbatasan
92 Bagian 90 – The Borders Versus Desa Raja Naga
93 Bagian 91 – Kehancuran Dan Kedamaian
94 Bagian 92 – Berselisih dengan Raja Peri
95 Bagian 93 – Tuduhan Para Peri
96 Bagian 94 – Kekesalan Kashel
97 Bagian 95 – Pertempuran Bersama Bangsa Peri
98 Bagian 96 – Pertempuran Belum Selesai
99 Bagian 97 – Misi Baru Pencarian Batu Elemen
100 Bagian 98 – Awal Penjelajahan
101 Bagian 99 – Perjuangan Di Gurun Pasir
102 Bagian 100 – Pengaruh Batu Elemen Api
103 Bagian 101 – Serangan Golem Api
104 Bagian 102 – Jebakan Di Reruntuhan
105 Bagian 103 – Pertarungan Dengan Tengkorak Api
106 Bagian 104 – Jebakan Bertubi-tubi
107 Bagian 105 – Memulihkan Diri
108 Bagian 106 – Serangan Bola Api
109 Bagian 107 – Pertarungan Memperebutkan Batu Elemen
110 Bagian 108 – Guardian Melawan Kashel
111 Bagian 109 – Ketahuan
112 Bagian 110 – Penyelidikan Di Kantor Pusat
113 Bagian 111 – Adik Kashel
114 Bagian 112 – Kakak Beradik
115 Bagian 113 – Hari Di Mana Mereka Bertemu
116 Bagian 114 – Pasangan yang Di Takdirkan
117 Bagian 115 – Pertarungan Di Pagi Hari
118 Bagian 116 – Hancurnya Portal Perbatasan
119 Bagian 117 – Kemampuan yang Menghilang
120 Bagian 118 – Misi Baru, Batu Elemen Air
121 Bagian 119 – Cerita Masa Lalu
122 Bagian 120 – Pengaruh Batu Elemen Air
123 Bagian 121 – Reruntuhan Di Dasar Laut
124 Bagian 122 – Jebakan Air
125 Bagian 123 – Ada Roh Kegelapan Di Reruntuhan
126 Bagian 124 – Bangkitnya Sihir Lainnya
127 Bagian 125 – Serangan Ratusan Ribu Kepiting
128 Bagian 126 – Menukar Tugas
129 Bagian 127 – Dua Kesadaran yang Menyatu
130 Bagian 128 – Penghancuran Reruntuhan
131 Bagian 129 – Misi Telah Selesai
132 Bagian 130 – Orang Kepercayaan
133 Bagian 131 – Serangan Di Saat Lengah
134 Bagian 132 – Pengkhianatan Freda
135 Bagian 133 – Rencana Kegelapan
136 Bagian 134 – Kepastian
137 Bagian 135 – Kantor Baru
138 Bagian 136 – Tugas Rutin
139 Bagian 137 – Kashel Diculik
140 Bagian 138 – Pengarah Batu Kristal Hitam
141 Bagian 139 – Menyelamatkan Rai
142 Bagian 140 – Kepergian Lyam
143 Bagian 141 – Saling Menguatkan
144 Bagian 142 – Pencarian Batu Elemen
145 Bagian 143 – Pengejaran Guardian
146 Bagian 144 – Batu Sihir Elemen Tanah
147 Bagian 145 – Jebakan di Dalam Tanah
148 Bagian 146 – Serangan Basilisk
149 Bagian 147 – Penangkapan Kashel
150 Bagian 148 – Berkumpul Kembali
151 Bagian 149 – Pertarungan Rigel
152 Bagian 150 – Menenangkan Diri
153 Bagian 151 – Rencana
154 Bagian 152 – Batu Elemen Petir di Tangan Musuh
155 Bagian 153 – Pertarungan Seimbang
156 Bagian 154 – Kalahnya Pengguna Batu Elemen Petir
157 Bab 155 – Terluka
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog – Awal Permulaan
2
Bagian 1 – Orang Lemah
3
Bagian 2 – Perselisihan
4
Bagian 3 – Munculnya Portal Perbatasan
5
Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu
6
Bagian 5 – Kantor Pusat
7
Bagian 6 – Menjalankan Misi
8
Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan
9
Bagian 8 – Masa Kecil Kashel
10
Bagian 9 – Ingatan Rigel yang Hilang
11
Bagian 10 – Berdamai Dengan Masa Lalu
12
Bagian 11 – Kalahnya Roh Kegelapan
13
Bagian 12 – Si Ilmuan Gila
14
Bagian 13 – Kasus Roh Penghisap Jiwa
15
Bagian 14 – Jatuhnya Korban
16
Bagian 15 – Kemarahan Kashel
17
Bagian 16 – Kebenaran tentang Lyam
18
Bagian 17 – Orang Terpilih
19
Bagian 18 – Amukan Roh Kegelapan
20
Bagian 19 – Masa Lalu Anna
21
Bagian 20 – Hutang Budi Anna
22
Bagian 21 – Kedatangan Kashel dan Lyam
23
Bagian 22 – Kegelapan Lyam
24
Bagian 23 – Cerita Kyler I
25
Bagian 24 – Cerita Kyler II
26
Bagian 25 – Jatuh Sakit
27
Bagian 26 – Alam Bawah Sadar
28
Bagian 27 – Tanpa Kashel
29
Bagian 28 – Roh Pengendali Jiwa
30
Bagian 29 – Kemampuan Guardian
31
Bagian 30 – Aku Orang Normal
32
Bagian 31 – Inti Hitam
33
Bagian 32 – Freda yang Kesepian I
34
Bagian 33 – Freda yang Kesepian II
35
Bagian 34 – Salah Paham
36
Bagian 35 – Cinta Tidak Berbalas
37
Bagian 36 – Cinta Sejati Kashel
38
Bagian 37 – Keinginan yang Mengundang Kegelapan
39
Bagian 38 – Batu Sihir Hitam
40
Bagian 39 – Keinginan Kashel
41
Bagian 40 – Akademi Spiritual
42
Bagian 41 – Teman-Teman Palsu
43
Bagian 42 – Ujian Melacak Energi Sihir
44
Bagian 43 – Lulus Sendiri
45
Bagian 44 – Kemampuan Tidak Terduga
46
Bagian 45 – Tantangan Lyam
47
Bagian 46 – Tim Lyam dan Kashel
48
Bagian 47 – Tawaran Lyam
49
Bagian 48 – Titik Berkumpul
50
Bagian 49 – Tahun Terakhir
51
Bagian 50 – Ujian Mantra Pelindung
52
Bagian 51 – Pertemuan dengan Rainer
53
Bagian 52 – Ruangan Penyerap Energi
54
Visual Karakter – Bukan Chapter Baru
55
Bagian 53 – Kerjasama Kashel dan Rainer
56
Bagian 54 – Kegelapan di Hutan Terlarang
57
Bagian 55 – Melawan Naga Kegelapan
58
Bagian 56 – Hubungan Rainer dan Kashel
59
Bagian 57 – Misi Baru
60
Bagian 58 – Hambatan
61
Bagian 59 – Ilusi Gua Kelelawar
62
Bagian 60 – Cara Mengalahkannya
63
Bagian 61 – Tugas di Kantor Pusat
64
Bagian 62 – Misi Mencari Pedang Cahaya
65
Bagian 63 – Gurun Pasir
66
Bagian 64 – Serangan di Oasis
67
Bagian 65 - Desa di Tengah Gurun
68
Bagian 66 – Rainer dan Kashel Mengalahkan Ular Raksasa
69
Bagian 67 – Rainer Versus Serigala Buas
70
Bagian 68 – Melawan Penjaga Pedang Cahaya
71
Bagian 69 – Pertemuan Rigel dan Rainer
72
Bagian 70 – Rencana Rainer
73
Bagian 71 – Bukan yang Terpilih
74
Bagian 72 – Ditunjuknya Pemimpin Baru
75
Bagian 73 – Pengorbanan di Ritual Terakhir
76
Bagian 74 – Perpisahan
77
Bagian 75 – Liburan Telah Selesai
78
Bagian 76 – Belajar Mengancam
79
Bagian 77 – Tuan Guardian
80
Bagian 78 – Serangan Dadakan
81
Bagian 79 – Pertempuran Melawan Energi Gelap
82
Bagian 80 – Kashel yang Berbeda
83
Bagian 81 – Lyam dan Pedang Kegelapan
84
Bagian 82 – Pengaruh Pedang Kegelapan
85
Bagian 83 – Perselisihan dengan Warga Desa Raja Naga
86
Bagian 84 – Pengaruh Batu Kristal Hitam
87
Bagian 85 – Energi Sihir Samar
88
Bagian 86 – Pertarungan Melawan Orang Misterius
89
Bagian 87 – Munculnya Kepribadian The Borders
90
Bagian 88 – Pertempuran Akibat Batu Kristal Hitam
91
Bagian 89 – Bangkitnya Kekuatan Naga Perbatasan
92
Bagian 90 – The Borders Versus Desa Raja Naga
93
Bagian 91 – Kehancuran Dan Kedamaian
94
Bagian 92 – Berselisih dengan Raja Peri
95
Bagian 93 – Tuduhan Para Peri
96
Bagian 94 – Kekesalan Kashel
97
Bagian 95 – Pertempuran Bersama Bangsa Peri
98
Bagian 96 – Pertempuran Belum Selesai
99
Bagian 97 – Misi Baru Pencarian Batu Elemen
100
Bagian 98 – Awal Penjelajahan
101
Bagian 99 – Perjuangan Di Gurun Pasir
102
Bagian 100 – Pengaruh Batu Elemen Api
103
Bagian 101 – Serangan Golem Api
104
Bagian 102 – Jebakan Di Reruntuhan
105
Bagian 103 – Pertarungan Dengan Tengkorak Api
106
Bagian 104 – Jebakan Bertubi-tubi
107
Bagian 105 – Memulihkan Diri
108
Bagian 106 – Serangan Bola Api
109
Bagian 107 – Pertarungan Memperebutkan Batu Elemen
110
Bagian 108 – Guardian Melawan Kashel
111
Bagian 109 – Ketahuan
112
Bagian 110 – Penyelidikan Di Kantor Pusat
113
Bagian 111 – Adik Kashel
114
Bagian 112 – Kakak Beradik
115
Bagian 113 – Hari Di Mana Mereka Bertemu
116
Bagian 114 – Pasangan yang Di Takdirkan
117
Bagian 115 – Pertarungan Di Pagi Hari
118
Bagian 116 – Hancurnya Portal Perbatasan
119
Bagian 117 – Kemampuan yang Menghilang
120
Bagian 118 – Misi Baru, Batu Elemen Air
121
Bagian 119 – Cerita Masa Lalu
122
Bagian 120 – Pengaruh Batu Elemen Air
123
Bagian 121 – Reruntuhan Di Dasar Laut
124
Bagian 122 – Jebakan Air
125
Bagian 123 – Ada Roh Kegelapan Di Reruntuhan
126
Bagian 124 – Bangkitnya Sihir Lainnya
127
Bagian 125 – Serangan Ratusan Ribu Kepiting
128
Bagian 126 – Menukar Tugas
129
Bagian 127 – Dua Kesadaran yang Menyatu
130
Bagian 128 – Penghancuran Reruntuhan
131
Bagian 129 – Misi Telah Selesai
132
Bagian 130 – Orang Kepercayaan
133
Bagian 131 – Serangan Di Saat Lengah
134
Bagian 132 – Pengkhianatan Freda
135
Bagian 133 – Rencana Kegelapan
136
Bagian 134 – Kepastian
137
Bagian 135 – Kantor Baru
138
Bagian 136 – Tugas Rutin
139
Bagian 137 – Kashel Diculik
140
Bagian 138 – Pengarah Batu Kristal Hitam
141
Bagian 139 – Menyelamatkan Rai
142
Bagian 140 – Kepergian Lyam
143
Bagian 141 – Saling Menguatkan
144
Bagian 142 – Pencarian Batu Elemen
145
Bagian 143 – Pengejaran Guardian
146
Bagian 144 – Batu Sihir Elemen Tanah
147
Bagian 145 – Jebakan di Dalam Tanah
148
Bagian 146 – Serangan Basilisk
149
Bagian 147 – Penangkapan Kashel
150
Bagian 148 – Berkumpul Kembali
151
Bagian 149 – Pertarungan Rigel
152
Bagian 150 – Menenangkan Diri
153
Bagian 151 – Rencana
154
Bagian 152 – Batu Elemen Petir di Tangan Musuh
155
Bagian 153 – Pertarungan Seimbang
156
Bagian 154 – Kalahnya Pengguna Batu Elemen Petir
157
Bab 155 – Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!