Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu

Kyler masih menuntut penjelasan atas semua yang telah terjadi semalam. Bagaimana bisa Kashel tahu kelemahan Portal Perbatasan dan bisa merasakan kehadirannya juga.

Seandainya malam itu Kashel tidak langsung membuat penghalang mereka semua akan terluka karena dampak ledakan kemunculan Portal Perbatasan. Tapi, meskipun meminta penjelasan tidak ada seorang pun yang mau menjelaskannya pada Kyler, seolah-olah merahasiakannya.

Terlebih lagi setelah lukanya diobati Luan, meskipun masih tidak bisa bergerak Kashel tidak ingin diganggu sama sekali oleh siapa pun.

"Karena kalian semua tidak ingin menjelaskannya padaku, aku akan meminta penjelasan itu pada Kashel langsung." Ucap Kyler terbakar rasa penasaran.

Terlihat Kashel meringkuk di ranjang tempatnya beristirahat sepertinya ia sudah baik-baik saja. Hanya saja ia mengalami syok akibat kejadian semalam, begitulah yang dilakukan Kashel jika ia merasakan tekanan batin. Luan juga mengikuti Kyler untuk datang mendekati Kashel yang tampaknya sudah terlihat baik-baik saja.

Di sebelah tempat tidur Kashel di ruang perawatan yang hanya terhalang oleh gorden ada Anna yang tengah tidak sadarkan diri. Wanita itu kehabisan energi sihir karena memaksakan dirinya bertarung sampai mencapai batasnya. Beruntungnya ia baik-baik saja hanya perlu memulihkan energi sihirnya kembali.

"Kashel aku min –" ucapan Kyler yang baru masuk ke ruangan itu terpotong oleh Luan yang tiba-tiba menyela.

"Kashel bisakah kau sembuhkan luka-lukamu itu dengan kemampuanmu sendiri. Kau tahu kemampuan penyembuhan milikku tidak akan mempan terhadap dirimu." Luan langsung berbicara di samping Kashel.

Hal ini tambah membuat bingung Kyler lagi, ada kemampuan yang tidak mempan pada Kashel. Sebenarnya kemampuan Luan bisa berfungsi untuk membantu Kashel tapi ia juga pasti akan kehabisan tenaga jika memaksakannya dan Kashel juga pasti akan melarang dirinya melakukan hal itu.

"Aku tidak mau," kata Kashel singkat dan datar.

"Kashel, kau tahukan dia akan sangat marah jika ia tahu dir terluka seperti ini." Luan terlihat merengek.

"Dia sudah tahu, dan sebentar lagi pasti kembali." Kashel menjelaskan datar lagi.

"Uhh aku takut sekali sampai aku ingin bersembunyi di lubang semut." Luan panik memikirkannya.

"Paling tidak sembuhkan lukamu Kashel," pinta Luan.

"Sembuh atau tidaknya lukaku itu tidak akan berpengaruh pada kemarahannya, kau sudah tahu bagaimana Lyam?" Kashel membangunkan dirinya. Teman-temannya lain yang baru memasuki ruang perawatan hanya diam saja tidak berani berbicara dan menunggu saja bagaimana Lyam akan memberi mereka pelajaran nanti.

Sedangkan Kyler masih bingung tentang Lyam, dan juga bingung kenapa orang itu ditakuti. Kyler malah tertarik dengan itu semua.

"Siapa itu Lyam?" akhirnya Kyler bertanya.

"Lyam itu adalah rekannya Kashel. Jika diibaratkan ia adalah kebalikan dari sifatnya Kashel. Ia adalah pribadi yang kejam. Aku bahkan tidak ingin bertatap mata dengannya sangking ngerinya." Rigel bergidik.

"Dasar penakut, kalo kau tidak berani menghadapinya biar aku yang menghadapinya." Kyler yang tidak mengerti tetap menyombongkan dirinya.

"Kau memang tidak akan tahu apa-apa jika kau tidak melihatnya sendiri, bagaimana Lyam itu." Jengkel Rigel.

"Kuharap kau tidak cari gara-gara dengannya, jangan menambah masalah lagi." Kashel kemudian menyibak rambutnya yang berantakan, tatapan Kashel terlihat tajam dan dingin, mata merahnya terlihat sedikit berkilat, bahkan Kyler merasa merinding saat melihat tatapan itu.

"Kau lihat tatapan Kashel barusan saja sudah buat merinding. Apalagi Lyam, tatapannya bahkan berkali-kali lipat dari tatapan dingin Kashel barusan." Jelas Rigel berbisik, teman-temannya yang lain hanya bisa diam saja. Melihat dari tatapan Kashel yang berubah dari biasanya saja. Mereka tahu, meskipun masih jauh orang itu sangat marah di sana.

"Kalian sebaiknya bersembunyi saja jika dia benar-benar kembali. Aku juga malas untuk menemuinya." Jelas Kashel pergi berjalan melewati teman-temannya.

"Orang tempramen itu. Ck, jika melihat ia menyakiti kalian, kali ini aku akan mengajaknya berkelahi." Ucap Kashel membuat teman-temannya terharu mendengarnya.

"Tapi tetap saja aku ingin kalian bersembunyi terlebih dahulu, karena aku juga ingin bersembunyi darinya. Aku terlalu malas untuk melihat wajahnya sekarang." Ucap Kashel lagi, dan membuat harapan teman-temannya padanya runtuh. Setelah mengetahui fakta bahkan Kashel sendiri ingin lari.

"Kashel tadi kau sudah berkata-kata sangat keren. Sekarang kau menariknya dan membuat kami kecewa. Setidaknya bertanggung jawablah atas kata-katamu tadi." Protes Rigel teman-temannya yang lain menganggukkan kepalanya juga.

"Tapi memang kenyataannya, aku tidak bisa melawannya karena tidak punya kekuatan. Hahaha." Tatapan dingin Kashel tadi sudah berubah lagi seperti biasanya digantikan dengan tawa Kashel yang khas.

"Gunakan kekuatanmu kalau begitu." Protes Luan.

"Tidak ada gunanya, toh kami tidak bisa saling mengalahkan, meskipun aku menggunakan kekuatan atau tidak." Kata Kashel enteng .

"Kashel kau keterlaluan," mata Luan memelas, Kashel membuang wajahnya ke arah lain tidak ingin membahas itu lagi.

"Aku, Aku yang akan menghadapinya nanti!" Kyler berkata tegas, itu saatnya menunjukan pada semua orang bahwa dia itu sangat kuat, Kashel tersenyum kecil menanggapinya.

"Sekali lagi kukatakan, kuharap kau tidak mencari masalah dengannya, atau salah-salah dia akan merusak mentalmu." Kashel memperingatkan Kyler kembali.

Kyler terlihat tambah bersemangat dengan hal itu, dan Kashel pun akhirnya menjelaskan.

"Asal kau tahu saja, bagiku dia itu adalah iblis berwujud manusia. Hanya penampilannya saja yang manusia. Tapi dia makhluk yang tidak memiliki perasaan sama sekali. Dia tidak segan-segan melakukan apapun untuk tujuannya." Kashel berbicara serius pada Kyler. Ia tidak ingin temannya terluka.

"Bahkan aku adalah orang yang pernah ia rusak mentalnya sampai hampir kehilangan harapan untuk hidup. Meskipun tak bisa dipungkiri dia adalah rekanku sendiri." Melihat tatapan Kashel yang penuh kesedihan, Kyler menelan ludahnya pahit.

Penasaran bagaimana bisa orang seperti Lyam tetap menjadi rekannya bahkan setelah merusak mental Kashel, yang jika itu kejadian biasa atau yang dirasakan orang lain selain Kashel pasti akan menjadi bermusuhan satu sama lain atau paling tidak, tidak menjadi teman atau rekan lagi. Tapi Kashel masih mengakuinya sebagai seorang rekan bahkan setelah semua kejadian yang dialaminya.

.

.

.

Perasaan ini. Tiba-tiba Kashel tampak terkejut dan teman-temannya pun juga sama terkejutnya. Karena tiba-tiba saja semua orang tidak bisa bergerak mereka semua merasakan aura kemarahan yang sangat kuat, bahkan Kyler yang ingin melawan tekanan itu kakinya pun terlihat bergetar. Hanya Kashel yang tampaknya bisa menggerakkan tubuhnya.

"Kenapa dia kembali secepat ini, orang itu telah kembali." Gumam Kashel mengeluarkan keringat dingin, ia khawatir pada nasib teman-temannya, karena mereka semua telah berjanji saat Lyam pergi. Mereka tidak boleh membiarkan Kashel terluka sedikit pun dan mereka menyanggupinya.

Kashel ia harus keluar dari ruangan itu untuk menghindarkan teman-temannya dari pertemuannya dengan Lyam. Kashel pun pergi dari ruangan itu tanpa berkata apa-apa.

Kyler yang tidak mengerti. Saat melihat Kashel merasa tersaingi, orang yang di anggapnya lemah itu bahkan tidak bergeming dengan tekanan kemarahan yang bahkan tidak bisa membuat dirinya dan roh pelindungnya bergerak.

Sedangkan teman-teman Kashel yang lain hanya berharap mereka semua tidak mati hari ini karena kemarahan Lyam. Mereka lebih ingin sekarang bisa seperti Anna tidak sadarkan diri dan tidak tahu apa-apa.

.

.

.

Kashel berjalan keluar dari ruang perawatan, ia berniat menghindari Lyam dan bersembunyi di tempat lain. Meskipun hal itu percuma saja, karena tetap saja ia pasti akan ditemukan Lyam juga pada akhirnya. Bukannya takut, hanya saja jika bertemu orang itu Kashel merasa hidup damainya menjadi terenggut kembali, setelah hampir sebulan ia merasa bebas dari kenyataan.

Melihat Lyam sebenarnya membuat Kashel sedikit merasa kesal, apalagi kalau kedatangannya membuat keributan dan hanya menakuti teman-temannya saja.

Kashel menyandarkan dirinya di sudut ruangan dekat jendela yang seharusnya tempat itu tidak terlihat orang lain yang datang karena terhalang oleh rak buku. Kashel menarik nafasnya bimbang.

"Di sini kau rupanya." Suara berat seorang pria yang sudah berdiri di sampingnya ia menggunakan setelan jas panjang hitam dengan kemeja dan celana yang hitam juga warna kulitnya yang pucat serta badannya yang kekar sangat kontras dengan warna hitam putih itu, matanya terlihat merah menyala. Kashel tampaknya terkejut, melihat kehadirannya.

"Cepat sekali kau menemukanku," gumam Kashel dengan ekspresi cemberut.

"Apa kau berniat sembunyi dariku?" tanya Lyam.

"Aku memang berniat sembunyi, tapi kau bisa menemukanku langsung, ini bukan sembunyi namanya." Kashel terlihat kesal, meskipun berniat sembunyi tetap saja Lyam bisa menemukannya dengan mudah. Kashel sudah sering melakukannya, tapi itu hanya berakhir sia-sia dan menjadi hal yang memalukan saja untuknya.

"Daripada itu kemana semua orang tidak berguna itu?" Lyam menatap Kashel tajam tapi Kashel tidak bergeming dengan tatapan tajam Lyam dengan mata merahnya yang sama dengan mata Kashel, tapi warna mata itu lebih merah menyala dibandingkan milik Kashel.

"Berjanji denganku untuk menjagamu agar tidak terluka, dan sekarang mereka mengingkarinya. Aku akan memberikan mereka pelajaran yang setimpal." Ujar Lyam dengan aura kemarahannya. Apalagi setelah melihat perban di dahi dan tangan Kashel.

"Jangan berpikir untuk menyakiti mereka, langkawi dulu mayatku!" Kashel berteriak tegas pada Lyam dan menantangnya.

"Kau ingin menantangku, meskipun saat ini kemampuanmu bahkan kau batasi. Bahkan luka di dahi dan lenganmu tak bisa kau sembuhkan secara langsung. Luka kecil itu." Lyam menegur Kashel dengan ucapan datar dan dingin sambil menunjuknya.

"Kau sudah tahu ini luka kecil tapi kau ingin tetap menghukum teman-temanku setelah semuanya. Aku tidak akan membiarkannya, aku akan melawanmu. Kau juga tidak bisa mengalahkan aku meskipun tanpa kekuatan sekalipun." Kashel menantang Lyam dengan ekspresi jengkelnya.

"Tetap saja mereka melanggar janjinya untuk melindungi dirimu, dan aku hanya menagih janji mereka kembali." Kata Lyam dengan nada datar.

"Dengar Lyam aku akan sangat marah jika kau sampai menyakiti mereka, aku memang tidak bisa melakukan apa-apa. Sebagai mastermu dengar perintah dariku, jangan sakiti teman-temanku." Kashel berkata dengan rendah sedikit tertunduk, perkataannya tidak tegas sama sekali.

"Hanya di saat seperti ini saja kau mengakui kalau kau adalah masterku, tapi tidak apa-apa sesuai dengan kontrak kita, aku akan menuruti seluruh perintah masterku." Kashel hanya menatap nanar Lyam, ia tidak pernah menginginkan kekuasaannya pada Lyam. Tapi hanya dengan hal itu yang bisa membuat Lyam tunduk padanya.

Meskipun Lyam terikat dengannya ia hanya ingin menganggap Lyam rekannya agar kedudukan mereka setara. Tapi hal itu tidak bisa untuk makhluk macam Lyam ia tidak bisa didekati hanya dengan kata rekan, ia ingin jadi bawahan yang diperintah tapi Kashel tidak suka dengan memerintah, hanya terpaksa demi melindungi teman-temannya atau demi orang yang ia sayangi.

"Gunakan kekuatanmu untuk menyembuhkan luka-lukamu itu." Ucap Lyam mendudukkan dirinya di sofa.

"Aku tidak mau, biarkan saja seperti ini." Kashel tidak perduli ia juga duduk di sofa ruangan ini. Suasananya tidak menegangkan seperti tadi, Lyam ternyata langsung menuruti perintah Kashel sepenuhnya, dan menghentikan aura kemarahannya yang menyelimuti kantor itu.

"Aku sangat heran, meskipun setelah semuanya kau tetap ingin menjadi manusia normal pada umumnya. Bahkan kacamata yang kau gunakan itu. Benar-benar aneh, aku tidak mengerti."

"Sudah kubilang kau harus menerima takdirmu itu," kata Lyam terus mengoceh pada Kashel.

BUK!

Bantal mendarat di wajah Lyam, ia tidak melakukan perlawanan sama sekali.

"Aku tidak akan menggunakan kekuatan yang bisa saja menyakiti orang lain ini untuk diriku sendiri, aku hanya akan menggunakannya untuk membantu orang lain. Itu pun jika aku siap menggunakannya." Jelas Kashel, ekspresi Lyam bahkan tidak berubah setelah bantal mendarat di wajahnya.

"Terserah kau saja, aku tidak ingin mengikut campur keinginanmu. Tapi yang jelas, kebebasan untukmu akan berkurang. Kau tidak akan bebas sepenuhnya sendirian di luar sana tanpa pengawal, selama kau tidak bisa bertarung sendiri."

"Week! Emangnya aku perduli," entah kenapa Kashel malah mengejek Lyam setelah mendengar kata-kata barusan, ia tidak ingin melanjutkan pembahasan itu.

Kashel kemudian meninggalkan Lyam yang bersantai di sofa untuk menemui teman-temannya.

Bocah itu, tidak pernah berubah bahkan setelah kekuatan besar bersemayam di tubuhnya. Dari awal dia adalah orang yang sangat menarik, batin Lyam ia menatapi kepergian Kashel.

.

.

.

CEKLEK!

Suara pintu ruangan terbuka. Teman-teman Kashel tampaknya terkejut dengan kedatangan Kashel. Mereka pikir itu Lyam sedangkan Kyler ia diikat di sudut ruangan.

Ketika seluruh aura kemarahan itu tiba-tiba menghilang. Mereka mengikat Kyler, agar Kyler tidak mengacaukan ketegangan yang tengah ditenangkan oleh Kashel.

"Sudah tidak apa-apa sekarang." Kata Kashel langsung.

"Benarkah Kashel kau sungguh-sungguh, tidak bercanda?" Erphan bertanya masih tidak percaya yang lain juga masih takut-takut.

"Ya aku serius," kata Kashel sambil melepaskan ikatan Kyler.

"Aku mau bertemu dengan si Lyam itu," kata Kyler langsung keluar cepat dari ruangan.

"Astaga anak itu!" Freda terlihat kesal dan buka suara akhirnya.

"Sudah biarkan saja, Lyam akan menahan diri." Jelas Kashel.

"Hei Kashel apa yang kau lakukan pada Lyam sehingga dia mengampuni kami, bahkan setelah melihat lukamu yang tidak sembuh." Luan menggoyang-goyangkan tubuh Kashel meminta penjelasan dan Kashel hanya terkekeh ringan tidak mau menjelaskan.

"Sudah pasti Kashel menggunakan perintahnya." Chain menebak tepat sasaran. Dan Kashel tetap diam tanpa tanggapan.

"Hua! Kashel aku sangat berterima kasih padamu, bahkan demi kami kau mau melakukan hal yang tidak kau inginkan." Rigel menerjang Kashel dan memeluknya erat. Ia sangat terharu karena tahu Kashel sangat tidak ingin memerintah Lyam dengan kekuasaannya sebagai tuannya.

"Le-lepaskan aku Rigel, tidak usah membahas itu lagi. Aku tidak mau mengingatnya, dan yang kau lakukan sekarang ini mengerikan." Kashel merasa tidak nyaman Rigel memeluknya.

"Anna, dia sudah bangun." Erphan tiba-tiba berucap.

"Apa yang sudah terjadi?" tanya Anna bingung karena mendengar keributan barusan.

"Lyam dia kembali," kata Freda santai.

"Apa?!" Anna nampak sangat terkejut.

"Sudah tidak apa-apa, aku sudah mengatasinya. Kau sebaiknya beristirahat lebih lama lagi." Kashel berkata ia kemudian keluar dari ruangan ingin melihat keadaan Kyler yang tengah berhadapan dengan Lyam. Dan Anna pun bisa bernafas lega karenanya.

.

.

.

"Kyler Lamont, anak baru rupanya. Perkenalkan namaku, Lyam Raymond. Seorang Guardian dan kontraktor dari Kashel." Lyam memperkenalkan dirinya sambil memegang berkas data milik Kyler.

Kyler langsung terduduk lemas setelah mendapatkan tatapan intimidasi dari Lyam. Ia merasa salah telah ingin menantang Guardian wujud dari The Borders sendiri. Ia tidak menyangka dan tidak tahu jika ia akan bekerja di bawah kepemimpinannya langsung. Sebuah kehormatan bagi Kyler, tapi juga merupakan hal yang sangat menakutkan untuknya setelah merasakan aura menakutkan dari Lyam secara langsung.

"Lyam kau sudah bilang untuk tidak menyakiti teman-temanku." Kashel langsung membantu Kyler berdiri, menatap tajam Lyam.

"Kashel kenapa kau tidak bilang jika kau adalah orang sekeren itu!" Mata Kyler malah berbinar-binar menatap Kashel.

"Eh?" Kashel malah bingung dengan sikap Kyler yang tiba-tiba berubah meminta penjelasan pada Lyam dengan tatapannya.

"Aku tidak menyakitinya, mungkin dia hanya kaget dengan auraku karena tidak terbiasa." Jelas Lyam mengangkat bahunya mendudukkan dirinya di kursi kerja yang biasanya diduduki oleh Kashel mengambil alih pekerjaan Kashel, ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Kyler bersikap seperti itu.

Terpopuler

Comments

Optimuscrime 🦊

Optimuscrime 🦊

keluarga guardian udh banyak bgt ya

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog – Awal Permulaan
2 Bagian 1 – Orang Lemah
3 Bagian 2 – Perselisihan
4 Bagian 3 – Munculnya Portal Perbatasan
5 Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu
6 Bagian 5 – Kantor Pusat
7 Bagian 6 – Menjalankan Misi
8 Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan
9 Bagian 8 – Masa Kecil Kashel
10 Bagian 9 – Ingatan Rigel yang Hilang
11 Bagian 10 – Berdamai Dengan Masa Lalu
12 Bagian 11 – Kalahnya Roh Kegelapan
13 Bagian 12 – Si Ilmuan Gila
14 Bagian 13 – Kasus Roh Penghisap Jiwa
15 Bagian 14 – Jatuhnya Korban
16 Bagian 15 – Kemarahan Kashel
17 Bagian 16 – Kebenaran tentang Lyam
18 Bagian 17 – Orang Terpilih
19 Bagian 18 – Amukan Roh Kegelapan
20 Bagian 19 – Masa Lalu Anna
21 Bagian 20 – Hutang Budi Anna
22 Bagian 21 – Kedatangan Kashel dan Lyam
23 Bagian 22 – Kegelapan Lyam
24 Bagian 23 – Cerita Kyler I
25 Bagian 24 – Cerita Kyler II
26 Bagian 25 – Jatuh Sakit
27 Bagian 26 – Alam Bawah Sadar
28 Bagian 27 – Tanpa Kashel
29 Bagian 28 – Roh Pengendali Jiwa
30 Bagian 29 – Kemampuan Guardian
31 Bagian 30 – Aku Orang Normal
32 Bagian 31 – Inti Hitam
33 Bagian 32 – Freda yang Kesepian I
34 Bagian 33 – Freda yang Kesepian II
35 Bagian 34 – Salah Paham
36 Bagian 35 – Cinta Tidak Berbalas
37 Bagian 36 – Cinta Sejati Kashel
38 Bagian 37 – Keinginan yang Mengundang Kegelapan
39 Bagian 38 – Batu Sihir Hitam
40 Bagian 39 – Keinginan Kashel
41 Bagian 40 – Akademi Spiritual
42 Bagian 41 – Teman-Teman Palsu
43 Bagian 42 – Ujian Melacak Energi Sihir
44 Bagian 43 – Lulus Sendiri
45 Bagian 44 – Kemampuan Tidak Terduga
46 Bagian 45 – Tantangan Lyam
47 Bagian 46 – Tim Lyam dan Kashel
48 Bagian 47 – Tawaran Lyam
49 Bagian 48 – Titik Berkumpul
50 Bagian 49 – Tahun Terakhir
51 Bagian 50 – Ujian Mantra Pelindung
52 Bagian 51 – Pertemuan dengan Rainer
53 Bagian 52 – Ruangan Penyerap Energi
54 Visual Karakter – Bukan Chapter Baru
55 Bagian 53 – Kerjasama Kashel dan Rainer
56 Bagian 54 – Kegelapan di Hutan Terlarang
57 Bagian 55 – Melawan Naga Kegelapan
58 Bagian 56 – Hubungan Rainer dan Kashel
59 Bagian 57 – Misi Baru
60 Bagian 58 – Hambatan
61 Bagian 59 – Ilusi Gua Kelelawar
62 Bagian 60 – Cara Mengalahkannya
63 Bagian 61 – Tugas di Kantor Pusat
64 Bagian 62 – Misi Mencari Pedang Cahaya
65 Bagian 63 – Gurun Pasir
66 Bagian 64 – Serangan di Oasis
67 Bagian 65 - Desa di Tengah Gurun
68 Bagian 66 – Rainer dan Kashel Mengalahkan Ular Raksasa
69 Bagian 67 – Rainer Versus Serigala Buas
70 Bagian 68 – Melawan Penjaga Pedang Cahaya
71 Bagian 69 – Pertemuan Rigel dan Rainer
72 Bagian 70 – Rencana Rainer
73 Bagian 71 – Bukan yang Terpilih
74 Bagian 72 – Ditunjuknya Pemimpin Baru
75 Bagian 73 – Pengorbanan di Ritual Terakhir
76 Bagian 74 – Perpisahan
77 Bagian 75 – Liburan Telah Selesai
78 Bagian 76 – Belajar Mengancam
79 Bagian 77 – Tuan Guardian
80 Bagian 78 – Serangan Dadakan
81 Bagian 79 – Pertempuran Melawan Energi Gelap
82 Bagian 80 – Kashel yang Berbeda
83 Bagian 81 – Lyam dan Pedang Kegelapan
84 Bagian 82 – Pengaruh Pedang Kegelapan
85 Bagian 83 – Perselisihan dengan Warga Desa Raja Naga
86 Bagian 84 – Pengaruh Batu Kristal Hitam
87 Bagian 85 – Energi Sihir Samar
88 Bagian 86 – Pertarungan Melawan Orang Misterius
89 Bagian 87 – Munculnya Kepribadian The Borders
90 Bagian 88 – Pertempuran Akibat Batu Kristal Hitam
91 Bagian 89 – Bangkitnya Kekuatan Naga Perbatasan
92 Bagian 90 – The Borders Versus Desa Raja Naga
93 Bagian 91 – Kehancuran Dan Kedamaian
94 Bagian 92 – Berselisih dengan Raja Peri
95 Bagian 93 – Tuduhan Para Peri
96 Bagian 94 – Kekesalan Kashel
97 Bagian 95 – Pertempuran Bersama Bangsa Peri
98 Bagian 96 – Pertempuran Belum Selesai
99 Bagian 97 – Misi Baru Pencarian Batu Elemen
100 Bagian 98 – Awal Penjelajahan
101 Bagian 99 – Perjuangan Di Gurun Pasir
102 Bagian 100 – Pengaruh Batu Elemen Api
103 Bagian 101 – Serangan Golem Api
104 Bagian 102 – Jebakan Di Reruntuhan
105 Bagian 103 – Pertarungan Dengan Tengkorak Api
106 Bagian 104 – Jebakan Bertubi-tubi
107 Bagian 105 – Memulihkan Diri
108 Bagian 106 – Serangan Bola Api
109 Bagian 107 – Pertarungan Memperebutkan Batu Elemen
110 Bagian 108 – Guardian Melawan Kashel
111 Bagian 109 – Ketahuan
112 Bagian 110 – Penyelidikan Di Kantor Pusat
113 Bagian 111 – Adik Kashel
114 Bagian 112 – Kakak Beradik
115 Bagian 113 – Hari Di Mana Mereka Bertemu
116 Bagian 114 – Pasangan yang Di Takdirkan
117 Bagian 115 – Pertarungan Di Pagi Hari
118 Bagian 116 – Hancurnya Portal Perbatasan
119 Bagian 117 – Kemampuan yang Menghilang
120 Bagian 118 – Misi Baru, Batu Elemen Air
121 Bagian 119 – Cerita Masa Lalu
122 Bagian 120 – Pengaruh Batu Elemen Air
123 Bagian 121 – Reruntuhan Di Dasar Laut
124 Bagian 122 – Jebakan Air
125 Bagian 123 – Ada Roh Kegelapan Di Reruntuhan
126 Bagian 124 – Bangkitnya Sihir Lainnya
127 Bagian 125 – Serangan Ratusan Ribu Kepiting
128 Bagian 126 – Menukar Tugas
129 Bagian 127 – Dua Kesadaran yang Menyatu
130 Bagian 128 – Penghancuran Reruntuhan
131 Bagian 129 – Misi Telah Selesai
132 Bagian 130 – Orang Kepercayaan
133 Bagian 131 – Serangan Di Saat Lengah
134 Bagian 132 – Pengkhianatan Freda
135 Bagian 133 – Rencana Kegelapan
136 Bagian 134 – Kepastian
137 Bagian 135 – Kantor Baru
138 Bagian 136 – Tugas Rutin
139 Bagian 137 – Kashel Diculik
140 Bagian 138 – Pengarah Batu Kristal Hitam
141 Bagian 139 – Menyelamatkan Rai
142 Bagian 140 – Kepergian Lyam
143 Bagian 141 – Saling Menguatkan
144 Bagian 142 – Pencarian Batu Elemen
145 Bagian 143 – Pengejaran Guardian
146 Bagian 144 – Batu Sihir Elemen Tanah
147 Bagian 145 – Jebakan di Dalam Tanah
148 Bagian 146 – Serangan Basilisk
149 Bagian 147 – Penangkapan Kashel
150 Bagian 148 – Berkumpul Kembali
151 Bagian 149 – Pertarungan Rigel
152 Bagian 150 – Menenangkan Diri
153 Bagian 151 – Rencana
154 Bagian 152 – Batu Elemen Petir di Tangan Musuh
155 Bagian 153 – Pertarungan Seimbang
156 Bagian 154 – Kalahnya Pengguna Batu Elemen Petir
157 Bab 155 – Terluka
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog – Awal Permulaan
2
Bagian 1 – Orang Lemah
3
Bagian 2 – Perselisihan
4
Bagian 3 – Munculnya Portal Perbatasan
5
Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu
6
Bagian 5 – Kantor Pusat
7
Bagian 6 – Menjalankan Misi
8
Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan
9
Bagian 8 – Masa Kecil Kashel
10
Bagian 9 – Ingatan Rigel yang Hilang
11
Bagian 10 – Berdamai Dengan Masa Lalu
12
Bagian 11 – Kalahnya Roh Kegelapan
13
Bagian 12 – Si Ilmuan Gila
14
Bagian 13 – Kasus Roh Penghisap Jiwa
15
Bagian 14 – Jatuhnya Korban
16
Bagian 15 – Kemarahan Kashel
17
Bagian 16 – Kebenaran tentang Lyam
18
Bagian 17 – Orang Terpilih
19
Bagian 18 – Amukan Roh Kegelapan
20
Bagian 19 – Masa Lalu Anna
21
Bagian 20 – Hutang Budi Anna
22
Bagian 21 – Kedatangan Kashel dan Lyam
23
Bagian 22 – Kegelapan Lyam
24
Bagian 23 – Cerita Kyler I
25
Bagian 24 – Cerita Kyler II
26
Bagian 25 – Jatuh Sakit
27
Bagian 26 – Alam Bawah Sadar
28
Bagian 27 – Tanpa Kashel
29
Bagian 28 – Roh Pengendali Jiwa
30
Bagian 29 – Kemampuan Guardian
31
Bagian 30 – Aku Orang Normal
32
Bagian 31 – Inti Hitam
33
Bagian 32 – Freda yang Kesepian I
34
Bagian 33 – Freda yang Kesepian II
35
Bagian 34 – Salah Paham
36
Bagian 35 – Cinta Tidak Berbalas
37
Bagian 36 – Cinta Sejati Kashel
38
Bagian 37 – Keinginan yang Mengundang Kegelapan
39
Bagian 38 – Batu Sihir Hitam
40
Bagian 39 – Keinginan Kashel
41
Bagian 40 – Akademi Spiritual
42
Bagian 41 – Teman-Teman Palsu
43
Bagian 42 – Ujian Melacak Energi Sihir
44
Bagian 43 – Lulus Sendiri
45
Bagian 44 – Kemampuan Tidak Terduga
46
Bagian 45 – Tantangan Lyam
47
Bagian 46 – Tim Lyam dan Kashel
48
Bagian 47 – Tawaran Lyam
49
Bagian 48 – Titik Berkumpul
50
Bagian 49 – Tahun Terakhir
51
Bagian 50 – Ujian Mantra Pelindung
52
Bagian 51 – Pertemuan dengan Rainer
53
Bagian 52 – Ruangan Penyerap Energi
54
Visual Karakter – Bukan Chapter Baru
55
Bagian 53 – Kerjasama Kashel dan Rainer
56
Bagian 54 – Kegelapan di Hutan Terlarang
57
Bagian 55 – Melawan Naga Kegelapan
58
Bagian 56 – Hubungan Rainer dan Kashel
59
Bagian 57 – Misi Baru
60
Bagian 58 – Hambatan
61
Bagian 59 – Ilusi Gua Kelelawar
62
Bagian 60 – Cara Mengalahkannya
63
Bagian 61 – Tugas di Kantor Pusat
64
Bagian 62 – Misi Mencari Pedang Cahaya
65
Bagian 63 – Gurun Pasir
66
Bagian 64 – Serangan di Oasis
67
Bagian 65 - Desa di Tengah Gurun
68
Bagian 66 – Rainer dan Kashel Mengalahkan Ular Raksasa
69
Bagian 67 – Rainer Versus Serigala Buas
70
Bagian 68 – Melawan Penjaga Pedang Cahaya
71
Bagian 69 – Pertemuan Rigel dan Rainer
72
Bagian 70 – Rencana Rainer
73
Bagian 71 – Bukan yang Terpilih
74
Bagian 72 – Ditunjuknya Pemimpin Baru
75
Bagian 73 – Pengorbanan di Ritual Terakhir
76
Bagian 74 – Perpisahan
77
Bagian 75 – Liburan Telah Selesai
78
Bagian 76 – Belajar Mengancam
79
Bagian 77 – Tuan Guardian
80
Bagian 78 – Serangan Dadakan
81
Bagian 79 – Pertempuran Melawan Energi Gelap
82
Bagian 80 – Kashel yang Berbeda
83
Bagian 81 – Lyam dan Pedang Kegelapan
84
Bagian 82 – Pengaruh Pedang Kegelapan
85
Bagian 83 – Perselisihan dengan Warga Desa Raja Naga
86
Bagian 84 – Pengaruh Batu Kristal Hitam
87
Bagian 85 – Energi Sihir Samar
88
Bagian 86 – Pertarungan Melawan Orang Misterius
89
Bagian 87 – Munculnya Kepribadian The Borders
90
Bagian 88 – Pertempuran Akibat Batu Kristal Hitam
91
Bagian 89 – Bangkitnya Kekuatan Naga Perbatasan
92
Bagian 90 – The Borders Versus Desa Raja Naga
93
Bagian 91 – Kehancuran Dan Kedamaian
94
Bagian 92 – Berselisih dengan Raja Peri
95
Bagian 93 – Tuduhan Para Peri
96
Bagian 94 – Kekesalan Kashel
97
Bagian 95 – Pertempuran Bersama Bangsa Peri
98
Bagian 96 – Pertempuran Belum Selesai
99
Bagian 97 – Misi Baru Pencarian Batu Elemen
100
Bagian 98 – Awal Penjelajahan
101
Bagian 99 – Perjuangan Di Gurun Pasir
102
Bagian 100 – Pengaruh Batu Elemen Api
103
Bagian 101 – Serangan Golem Api
104
Bagian 102 – Jebakan Di Reruntuhan
105
Bagian 103 – Pertarungan Dengan Tengkorak Api
106
Bagian 104 – Jebakan Bertubi-tubi
107
Bagian 105 – Memulihkan Diri
108
Bagian 106 – Serangan Bola Api
109
Bagian 107 – Pertarungan Memperebutkan Batu Elemen
110
Bagian 108 – Guardian Melawan Kashel
111
Bagian 109 – Ketahuan
112
Bagian 110 – Penyelidikan Di Kantor Pusat
113
Bagian 111 – Adik Kashel
114
Bagian 112 – Kakak Beradik
115
Bagian 113 – Hari Di Mana Mereka Bertemu
116
Bagian 114 – Pasangan yang Di Takdirkan
117
Bagian 115 – Pertarungan Di Pagi Hari
118
Bagian 116 – Hancurnya Portal Perbatasan
119
Bagian 117 – Kemampuan yang Menghilang
120
Bagian 118 – Misi Baru, Batu Elemen Air
121
Bagian 119 – Cerita Masa Lalu
122
Bagian 120 – Pengaruh Batu Elemen Air
123
Bagian 121 – Reruntuhan Di Dasar Laut
124
Bagian 122 – Jebakan Air
125
Bagian 123 – Ada Roh Kegelapan Di Reruntuhan
126
Bagian 124 – Bangkitnya Sihir Lainnya
127
Bagian 125 – Serangan Ratusan Ribu Kepiting
128
Bagian 126 – Menukar Tugas
129
Bagian 127 – Dua Kesadaran yang Menyatu
130
Bagian 128 – Penghancuran Reruntuhan
131
Bagian 129 – Misi Telah Selesai
132
Bagian 130 – Orang Kepercayaan
133
Bagian 131 – Serangan Di Saat Lengah
134
Bagian 132 – Pengkhianatan Freda
135
Bagian 133 – Rencana Kegelapan
136
Bagian 134 – Kepastian
137
Bagian 135 – Kantor Baru
138
Bagian 136 – Tugas Rutin
139
Bagian 137 – Kashel Diculik
140
Bagian 138 – Pengarah Batu Kristal Hitam
141
Bagian 139 – Menyelamatkan Rai
142
Bagian 140 – Kepergian Lyam
143
Bagian 141 – Saling Menguatkan
144
Bagian 142 – Pencarian Batu Elemen
145
Bagian 143 – Pengejaran Guardian
146
Bagian 144 – Batu Sihir Elemen Tanah
147
Bagian 145 – Jebakan di Dalam Tanah
148
Bagian 146 – Serangan Basilisk
149
Bagian 147 – Penangkapan Kashel
150
Bagian 148 – Berkumpul Kembali
151
Bagian 149 – Pertarungan Rigel
152
Bagian 150 – Menenangkan Diri
153
Bagian 151 – Rencana
154
Bagian 152 – Batu Elemen Petir di Tangan Musuh
155
Bagian 153 – Pertarungan Seimbang
156
Bagian 154 – Kalahnya Pengguna Batu Elemen Petir
157
Bab 155 – Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!