Kesatria Penjaga Batas semuanya sibuk menghalau kegelapan yang muncul di sekitar kota itu, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa lagi.
Energi kegelapan itu amatlah kuat, karena telah banyak korban yang ia dapatkan. Sehingga dengan mudah bisa menghisap jiwa orang yang tertelan kegelapan tersebut.
Kesatria Penjaga Batas, termasuk Kashel dan Lyam juga belum mengetahui seperti apa makhluk yang mereka akan hadapi.
Mereka tahu makhluk itu pasti sangat besar dan sekarang menyembunyikan wujud aslinya di suatu tempat. Ia menyembunyikan energi keberadaannya dengan terus memunculkan energi-energi kegelapan di berbagai macam titik di sekitar kota itu.
Kashel dan Lyam terus mencarinya. Mencari wujud asli makhluk itu. Mereka pikir wujud asli makhluk itu bersembunyi dalam gedung-gedung pencakar langit di sana.
"Aaaa!" Seorang wanita berteriak dari arah basemen parkiran yang berada di bagian paling bawah gedung.
Kashel dan Lyam yang mendengarnya cepat-cepat datang ke sana karena merasakan aura kegelapan di sekitar situ. Mereka langsung bergegas ketika ada orang yang berteriak.
Beruntung mereka yang bertindak cepat berhasil menyelamatkan wanita yang sedang menutup wajahnya ketakutan, dengan pedang cahaya yang dibawa Kashel dan Lyam mereka berhasil membasmi energi gelap itu dengan cepat.
Setelah itu mereka berdua langsung meninggalkan wanita itu pula tanpa berkata apapun dalam sekejap mata, sehingga ketika wanita itu membuka matanya ia terlihat kebingungan karena tidak ada apa-apa di depannya seperti yang ia lihat sebelumnya.
Lyam membuka portal untuk mereka lewati supaya perjalanan mereka cepat, jika ingin memasuki gedung-gedung tanpa melalui pintu mereka berdua harus melakukan hal itu.
Kashel masih tidak terbiasa tapi ia tetap memaksakan dirinya untuk melindungi orang-orang. Walaupun wajahnya terlihat tidak nyaman sama sekali karena menggunakan kemampuan itu.
Membuka portal untuk mereka lewati itu membuat Kashel merasa ada yang sedang menembus dirinya pula. Jadi Lyam hanya sesekali membuka portal hanya ketika mereka buru-buru agar tidak perlu memasukinya melalui pintu jika merasakan energi kegelapan.
Selebihnya mereka hanya berlari dengan cepat melesat seperti dua bayangan hitam di tengah malam yang sunyi.
"Apa kau masih sanggup?" Lyam bertanya karena melihat Kashel yang tampak kelelahan. Kashel merasa lelah karena terus berlari, meskipun ia memiliki kekuatan yang cukup besar untuk memulihkan tenaganya dengan cepat. Tapi itu tetap perlu waktu untuk Kashel karena kemampuannya tidak begitu stabil di tubuhnya.
"Aku sudah baik-baik saja," ucap Kashel setelah beristirahat sejenak. Kemudian mereka melanjutkan tugas mereka lagi.
Dari jauh Kyler memperhatikan Lyam dan Kashel yang sepertinya sudah mendekat ke arah mereka lagi setelah berkeliling kota mendatangi energi kegelapan yang tidak dapat dijangkau oleh kesatria penjaga batas yang lainnya.
Semakin Lyam dan Kashel mendekat pada mereka energi kegelapan yang menyelimuti kota perlahan menghilang sampai tidak terasa lagi.
Setelah menyelesaikan patroli dan pembersihan energi. Mereka berdua bertemu kembali lagi dengan Rai dan Kyler. Kyler tentu saja takjub dengan Kashel dan Lyam, mereka berdua benar-benar membersihkan energi-energi gelap itu.
"Wah, ketua hebat!" takjub Kyler.
"A-ku tidak sehebat itu, berikan aku air." Kashel tergeletak kelelahan ia terengah-engah karena kelelahan berlari.
Rai langsung memberinya air minum dan Kashel langsung meminumnya.
"Ketua terlalu memaksakan diri," Kyler khawatir.
"Sampai saat ini rupanya kau tetap hanyalah manusia biasa Kashel," Rai terlihat berpikir.
"Kau pikir aku ini apa? Monster." Gumam Kashel.
"Iya." Botol minuman terlempar ke arah wajah Rai, tapi pria itu bisa menangkapnya.
"Sembarangan," Kashel kemudian berdiri tapi sepertinya ada perasaan yang hilang di hatinya. Ia merasa emosi yang dimilikinya berkurang, mata merah Kashel sedikit menjadi terang daripada biasanya.
Itulah kenapa aku benci menggunakan kekuatan ini. Kashel tersenyum getir tapi ia tertunduk saat itu sehingga tidak ada yang memperhatikannya sepertinya hanya Lyam saja yang menyadarinya.
Semakin banyak kekuatan yang dipakai oleh Kashel, semakin termakan pula emosinya sebagai manusia. Ia tidak ingin kehilangan itu semua. Makanya ia terus membatasi kekuatannya. Dan menggunakannya hanya untuk orang lain.
"Sekarang kita harus mencari di mana wujud asli Roh Kegelapan itu." Jelas Rai menatap kota yang terlihat sunyi di malam hari.
Kashel terlihat penasaran dengan danau besar yang ada di tengah kota itu.
"Ada apa Kashel?" Lyam penasaran.
"Tidak, aku hanya penasaran dengan danau itu." Tunjuk Kashel.
"Sepertinya insting milikmu mulai menjadi tajam Kashel, bahkan aku tidak menyadarinya sampai beberapa saat." Lyam berucap.
"Kurasa aku hanya menebaknya saja." Protes Kashel masih tidak mau dikatakan seperti itu.
Kemudian Rai dan Kyler menatapi danau itu juga.
"Ketua benar, di danau itu seperti ada sesuatu di dalamnya walaupun energinya tidak terasa." Kyler berucap.
Rai langsung mengeluarkan alat komunikasinya yang langsung menyuruh semua Kesatria Penjaga Batas agar mengalihkan perhatian mereka pada danau di kota itu. Memperketat penjagaan di sana. Karena mereka telah menemukan sarang monster yang mereka cari.
Menutup lokasi itu agar tidak ada orang lain yang datang ke sana selain orang-orang dari The Borders Organization. Kashel dan Lyam mendekati danau itu.
"Apa tidak apa-apa?" Kashel setengah ragu.
"Jika kita tidak menanganinya dengan cepat, mungkin akan banyak yang jadi korban lebih daripada sebelum-sebelumnya." Jelas Lyam dan Kashel mengerti.
.
.
.
Kemudian Kashel dan Lyam menaruh pedang mereka di air danau itu dan mulai mengalirkan elemen cahaya dari pedangnya, untuk memancing Roh Kegelapan itu keluar dari dalam air.
Sekarang apa yang ada di dalam air mulai terganggu ketentramannya. Air mulai terlihat bergelombang. Semua Kesatria Penjaga Batas yang bersembunyi bersiap dengan posisi menyerang dan bertahan mereka.
Lengan Roh Kegelapan itu mulai naik kepermukaan, ternyata wujud asli dari Roh itu adalah gurita raksasa. Yang besarnya sepuluh kali lipat dari roh pelindung para Kesatria Penjaga Batas, yang aslinya Roh Pelindung juga berukuran besar di wujud bertarungnya.
Monster yang merasa terganggu mengibaskan tentakelnya sehingga terjadi hembusan angin yang hebat di sekitar danau tersebut. Kashel menggunakan mantra penghalangnya agar mereka berdua tidak terpengaruh oleh serangan angin yang kuat itu. Agar ritual mereka mengeluarkan Roh Kegelapan dari air tidak terganggu.
Akhirnya Roh Kegelapan yang tidak tahan dengan energi cahaya itu melompat keluar.
Kesatria Penjaga Batas yang memiliki elemen air langsung berusaha membekukan danau itu agar Roh Kegelapan itu tidak kembali lagi ke dalam air.
"Bagaimana bisa Roh sebesar itu melewati Portal Perbatasan?" Kashel bingung.
"Dia itu adalah Roh yang berkembang setelah memakan banyak manusia." Jelas Lyam.
Kekuatan Kesatria Penjaga Batas tidak cukup karena hanya beberapa orang saja yang bisa menggunakan elemen air.
Lyam terpaksa mengeluarkan kekuatan elemennya yang lain yaitu air juga untuk membantu Kesatria Penjaga Batas yang lain. Kashel awalnya tidak ingin ikut mengeluarkan elemen itu karena ia sudah merasa cukup kelelahan dengan kekuatannya yang sebelumnya.
Tapi melihat orang-orang yang berjuang keras, Kashel tidak bisa tidak membantu. Karena kekuatan Lyam dan Kashel yang menyatu kekuatan itu menjadi besar dan sebagian air danau dibuat mereka berdua membeku. Mereka berdua berhasil mengeluarkan monster itu, Kashel yang kelelahan terduduk.
Merasa senang, Kesatria Penjaga Batas lengah dan tidak waspada. Keluarnya Roh Kegelapan itu dari air bukan berarti membuatnya menjadi lemah, lalu kalah.
Satu orang yang tidak waspada akan berakibat fatal begitu lah kejadian saat ini. Tentakel Roh Kegelapan itu menyerang salah satu Kesatria Penjaga Batas.
"Kalian hati-hati!" Kashel berteriak dari jauh. Dengan sisa tenaganya ia membuat penghalang untuk satu orang yang diserang tapi tenaga Kashel yang belum pulih gagal melindungi orang itu, penghalangnya tertembus. Dan orang itu berhasil ditangkap tentakel itu, dan berakhir menjadi korban. Perlahan tubuhnya mulai mengering, energi kehidupannya diisap sampai habis dengan cepat. Tidak ada yang bisa menolongnya.
Kashel tertunduk ia gagal melindungi orang lain merasa kecewa akan hal itu, Kashel menggunakan kekuatannya untuk membuat penghalang mengurung Roh Kegelapan itu dengan kekuatannya.
Roh Kegelapan itu menguat karena mendapatkan korban lagi. Tapi penghalang Kashel tidak kalah kuatnya untuk menahan monster itu sementara waktu.
"Suruh semua orang pergi dari tempat ini," dingin Kashel memerintah Lyam.
"Kashel jangan memaksakan diri," Lyam memperingatkan Kashel.
"Cepat Lyam!"
.
.
.
Deg
Lyam terbang ke udara, perasaan Kashel mulai mempengaruhi dirinya.
"Pergilah! Aku yang akan menangani makhluk ini, tempat ini terlalu berbahaya untuk kalian." Lyam menyuruh semua orang pergi.
Kyler tidak mau awalnya, tapi melihat tatapan Kashel ia jadi takut dan akhirnya berakhir pergi dari tempat itu.
Lyam mengurung tempat itu merubahnya menjadi tempat yang berbeda. Agar tidak ada orang yang mengganggu pertarungan mereka saat ini, Lyam merasa kekuatannya meluap-luap karena emosi yang Kashel rasakan. Sudah lama ia tidak merasakan kekuatan sebesar itu. Sehingga kekuatan The Borders mengalir kuat di tubuhnya.
Lyam tidak tahu setelah ini apa yang akan terjadi padanya dan Kashel. Ia mungkin akan bertarung habis-habisan dengan makhluk raksasa itu.
.
.
.
Semua orang yang di luar batas yang dibuat Lyam. Sibuk mengevakuasi korban yang jatuh dan terluka. Ada orang terdekatnya yang tengah menangisi korban di sampingnya.
Menyakitkan tapi tidak bisa berbuat apa-apa, untuk membuatnya dapat hidup kembali selain mengikhlaskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments