"Rigel sadarlah," lirih Kashel. Ia tidak bisa mengontrol kemampuannya sendiri saat menggunakan kekuatan The Borders. Semakin lama ia menggunakan kekuatannya. Kekuatan itu tidak akan terkendali, karena semakin kuat.
Tubuh Kashel yang sekarang masih belum bisa menahannya. Makanya Kashel sangat jarang menggunakan kemampuannya hanya seperlunya saja. Paling tidak ia ingin menggunakan kemampuannya tidak sampai kekuatan The Borders keluar untuk digunakan juga. Ia harus menghentikan kekuatan ini tidak lama lagi atau kekuatan yang ia gunakan sekarang bisa melukai Rigel.
.
.
.
Rigel terjebak dengan masa lalu dan rasa bersalahnya atas musnahnya suku dan seluruh keluarganya karena kemampuan yang ia dapatkan. Saat ini ia tenggelam dalam masa kelamnya.
Sebelum anggota sindikat datang ke kampung halamannya sebuah desa terpencil yang jauh dari pusat modern. Rigel berdiam diri di dalam kegelapan selama tiga hari, tiga malam. Kemudian ia yang mengalami trauma berat itu ditemukan sebagai satu-satunya yang selamat.
Semua orang mati di sana, tapi Rigel tidak bisa disalahkan karena polisi tidak memiliki bukti bahwa Rigel orang yang telah membunuh orang-orang karena tidak ada bukti apapun yang mengarah ke Rigel, semuanya divonis telah terkena serangan jantung, tapi ada bekas simbol aneh di tanah tempat mayat-mayat mereka berbaring. Dan dianggap telah menggunakan sihir terlarang.
Kasus Rigel pun diserahkan kepada Organisasi Penjaga Batas. Di sana ia akhirnya diketahui telah membunuh roh pelindung orang-orang dengan cara membakarnya sampai musnah. Dan orang yang kehilangan roh pelindung mereka akan mati tentu saja, itulah jaminan mengikat kontrak dengan para roh pelindung.
Dan diketahui bahwa Rigel sendirilah yang meminta ingatannya dihapus. Karena tidak sanggup mengingat masa lalunya yang sangat menyedihkan, dengan tangannya sendiri seluruh sukunya musnah.
Tapi sekarang ia telah ingat semuanya masa kecilnya dan semua kebahagiaannya yang berakhir. Pada dasarnya manusia yang membunuh Roh Pelindung orang lain dan tidak melakukan kesalahan itu dengan disengaja, atau lepas kendali. Dalam peraturannya akan tetap dibebaskan, tapi dalam keadaan pengawasan ketat.
Namun karena Rigel yang terlalu ganas saat ingatannya dihapus, ia menjadi dikurung oleh sindikat sampai akhirnya bertemu dengan Kashel dan diminta bekerja di The Borders Organization setelahnya.
Kemudian Rigel pergi meninggalkan kantor itu setelah mengetahui Kashel membuka kantor cabangnya sendiri, setelah mendengar kabar Kashel menghilang selama setengah tahun lamanya.
Tidak ada yang berani menentang keinginan Rigel bekerja pada Kashel yang dibenci oleh keluarganya, malah atas keputusannya itu orang-orang kantor pusat senang karena Rigel dipindah tugaskan.
Ia mengetahui siapa Kashel, tentu saja pria itu mencari informasi tentang semuanya. Kashel yang orang biasa, meskipun keluarga utama dari keturunan Kendrick orang yang dianggap sebagai aib keluarga. Orang yang tidak dianggap bahkan dikucilkan sedari kecil Rigel tahu itu. Oleh karena itu setelah Kashel memiliki kantor sendiri Rigel bertujuan untuk menjadi pelindungnya yang lemah.
Namun kenyataannya, ia terkejut setelah mengetahui orang yang menjadi terikat dengannya adalah seorang Guardian. Dan pada akhirnya mau menjadi orang biasa atau pun berkemampuan khusus Rigel mengakui tidak bisa mengalahkan Kashel bagaimanapun.
.
.
.
"RIGEL!" Kashel berteriak sambil terus menjaga mantra pelindungnya.
Rigel seperti mendengar sesuatu di tengah keputusasaannya. Ia yang tidak begitu memikirkan ingatannya, yang ia ingat tentang bagaimana dia dengan Kashel bertemu. Karena terjebak ingatan lamanya yang telah muncul kembali. Ia mulai mengingat kembali, bagaimana ia berjanji dengan Kashel.
"Aku berniat dengan kekuatan ini bisa berguna untuk orang lain dan apapun di masa laluku, aku tidak ingin terjebak dengan itu semua meskipun mungkin tidak menyenangkan, aku ingin menjadi diriku yang sekarang." Ingat Rigel tentang kata-kata itu pada Kashel.
"Apa aku bisa, kesalahanku itu sangat-sangat tidak bisa dimaafkan, karena aku semua orang mati. Apa aku bisa dimaafkan." Rigel menangis mengingat rasa sakit yang ia alami itu. Kemudian ia melihat seseorang berdiri di hadapannya.
"Kau pasti bisa, semua orang pasti punya kesalahan dan rasa penyesalan. Hanya saja dengan cerita yang berbeda, tapi hati manusia juga berbeda.
"Bahkan akibat kesalahan kecil pun mereka bisa sangat frustasi seperti dirimu sekarang. Hanya saja kita harus mencari cara, bagaimana caranya kita bisa berdamai dengan masa lalu yang pahit itu. Itulah yang paling penting.
"Sesakit apapun itu, waktu tidak akan pernah bisa diulang kembali. Setiap orang tetap akan melangkah ke depan." Kashel mengulurkan tangannya pada Rigel. Pria itu mengangkat kepalanya ke arahnya.
"Kashel apa kau punya luka yang sama?" Kashel mengangguk.
"Hanya saja ceritanya yang berbeda, tapi aku tidak akan terjebak di masa lalu. Aku tidak akan pernah jadi seperti ini jika terus-terusan terjebak dengan masa lalu."
Ternyata karena kekuatan Kashel yang mengurung Rigel, Kashel bisa membaca kesedihan Rigel yang merasa sangat bersalah akibat banyak orang yang mati karenanya. Kashel tidak tahu detail lengkapnya. Kashel hanya bisa mendengar ucapan Rigel yang tengah bergumam di dalam mantra penghalang Kashel. Dan Kashel pun memberinya saran.
"Kumohon jangan menyerah pada kehidupan yang pahit ini. Setidaknya carilah dulu kebahagiaanmu sendiri, untuk menebus semua kesalahan." Kashel mencapai batasnya ia harus menghentikan mantra pelindungnya sekarang.
Ternyata Rigel mendengarkan permintaan Kashel dan api yang membakar tubuhnya perlahan menghilang bertepatan dengan Kashel yang menghentikan mantra penghalangnya.
Rigel masih menangis tapi ia berusaha berdamai dengan masa lalunya. Ia kemudian teringat ucapan tetua sukunya. Jika ia diberikan anugerah kekuatan besar nanti, ia diminta untuk bisa menjaga orang lain dan menjaga kedamaian dunia ini dengan kekuatannya.
Meskipun perjalanannya akan panjang dan penuh lika-liku serta masalah, Rigel diminta untuk tidak menyerah dan seperti yang dikatakan Kashel, ia harus mencari kebahagiaannya sendiri.
Ia ingat semuanya hari itu ia mengiyakan permintaan tetua sukunya. Menyadari Ritual pengikatan roh untuknya itu memang memiliki resiko yang besar, tapi semua orang tetap melakukannya. Mempercayakan semuanya pada Rigel yang baik hati, meskipun akhirnya ritual itu berakhir gagal dan Rigel mengamuk.
Rigel berdiri, dan mendatangi Kashel yang tengah terduduk lemas. Rigel sudah sadar sepenuhnya dan berhasil menangani racun kabut itu.
"Terima kasih karena telah menarikku dari jurang keputusasaan Kashel, kau adalah orang kuat yang tidak bisa aku kalahkan seperti apapun caranya." Kashel hanya tersenyum lemah menanggapi Rigel tidak ada tenaga untuk menjawabnya. Ia saat ini sibuk berkonsentrasi kembali membatasi kekuatan The Borders yang mengalir di tubuhnya.
Setelah kekuatan itu ia batasi semuanya, Kashel akan jatuh tidak sadarkan diri. Rigel menangkapnya dan panik karena hal itu. Lyam langsung datang mengambil tubuh Kashel yang pingsan itu. Dan menggendongnya di pundaknya.
"Kali ini kau membuat Kashel kehabisan tenaga," gumam Lyam, Rigel bergetar hebat takut Lyam akan melemparnya dengan kekuatannya tapi Lyam tidak melakukan apa-apa. Dia menghargai perjuangan Kashel tadi, perjuangan yang perasaannya bahkan sampai pada Lyam.
Di gendongan Lyam, Kashel tersenyum. Meskipun ia terlihat pingsan sebenarnya ia tidak benar-benar pingsan, telinganya masih mendengar. Ia tersentuh juga atas kebaikan Lyam yang mau berbaik hati tidak menghukum Rigel, meskipun Kashel saat ini tidak sadarkan diri dan ia bisa berlaku sesukanya.
"Kenapa kau diam disitu? Jika kau seperti itu lagi. Kali ini aku tidak akan memaafkan dirimu bocah." Rigel langsung berdiri mengikuti ke mana Lyam pergi.
Tidak terasa malam itu sudah mendekati subuh dan mereka bisa beristirahat sejenak seharusnya. Kashel yang tidak sadarkan diri dibawa ke rumah yang disediakan oleh kepala desa untuk mereka tinggal sementara, mereka bertiga bisa beristirahat di situ. Kashel dibaringkan di atas kasur dan dibiarkan tidur di sana. Mungkin butuh waktu untuk Kashel sadar kembali. Ia cukup kelelahan karena kekuatan mantra pelindung yang ia gunakan.
Mantra pelindung milik Kashel itu tidak menggunakan energi sihir tapi energi dari tenaganya sendiri. Sehingga jika menggunakan mantra itu akan mengurus seluruh tenaganya, seolah-olah ia sudah berlari berkilo-kilo meter jaraknya.
Rigel merasa canggung karena ditinggalkan hanya berdua dengan Lyam, mau mengajak Lyam berbicara ia takut pria itu akan marah padanya, takut jika kejadian tadi akan diungkitnya dan ia akan dihukum oleh Lyam. Terpaksa Rigel bertahan untuk tidak banyak bicara saat ini, ia harus introspeksi diri akibat kejadian tadi.
Ia juga tidak bisa tidur karena hari tidak sepenuhnya terang, sekalipun ia juga merasa kelelahan karena tadi sempat mengamuk dan mengeluarkan energi yang besar. Mereka tetap waspada karena Roh Kegelapan masih bisa berkeliaran dan membuat kekacauan saat ini.
Tidak terasa matahari akhirnya telah terbit dan pagi pun telah datang. Merasa sudah aman Rigel langsung tertidur setelahnya. Ia merasa energinya lebih terkuras dari pada biasanya, berduaan dengan Lyam benar-benar menguras energinya. Apalagi ia yang suka bicara tidak bisa mengajak Lyam berkomunikasi takut jika pria itu tersinggung.
Kashel aku ingin kau segera sadar agar aku memiliki teman bicara. Batin Rigel mengharapkan Kashel bangun, karena di lubuk hatinya Rigel ingin Lyam yang berbaring di sana dan Kashel yang menemaninya berjaga. Tapi sampai akhir keinginannya tidak terpenuhi, Kashel benar-benar tertidur pulas.
Lyam hanya memperhatikan Kashel dan Rigel yang tengah tertidur. Ia tidak melakukan apapun saat ini hanya duduk saja menatapi kedua anak manusia itu.
Kashel yang tengah tertidur dengan damai dan Rigel yang tidurnya sangat berantakan di kursi panjang rumah itu, sebelah kakinya diangkat ke sandaran kursi dengan satu tangannya menggantung di lantai. Sambil mendengkur kencang. Ia benar-benar tidur dengan pulas tidak perduli pada Lyam yang tengah memperhatikan mereka berdua. Roh pelindung Rigel tertidur di perutnya, mengecil seukuran kucing.
Kashel terlihat mulai bergerak, tapi sepertinya ia masih tetap tertidur. Tubuhnya masih membutuhkan istirahat, jadi meskipun bergerak ia masih tidak tahu apa-apa.
.
.
.
DUAR!
Suara ledakan besar terjadi Kashel terlihat memaksa membuka matanya, tapi setelah itu ia tertidur lagi tenaganya belum sepenuhnya pulih.
"Hah! Apa itu!" Rigel langsung berdiri tegak dengan kuda-kudanya. Roh pelindungnya yang tertidur jatuh ke lantai akibat keterkejutan Rigel tadi.
"Ada serangan," ucap Lyam dingin.
"Apa? Apa ini sudah malam?" Rigel melihat keluar jendela ternyata hari masih siang, ia pikir ia telah ketiduran seharian tadi.
"Roh ini, sudah menjadi kuat." Lyam keluar dari rumah kecil itu untuk mencari roh pengacau tersebut, Rigel membuntutinya di belakang Lyam sedangkan roh pelindungnya menggantung di belakang di baju Rigel, mengikutinya. Wujudnya masih kecil belum menjadi besar.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments