Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan

"Kashel, Kashel. KASHEEEL!" tiba-tiba Kashel terkejut karena Rigel memanggilnya di sampingnya. Namun ada sebuah suara yang bukan suara Rigel, suara yang bagi Kashel tidak asing namun menyesakkan hatinya. Tapi Kashel tidak begitu ingat suara siapa itu, suara orang yang memanggilnya dengan kejam.

"Kau tertidur?" tanya Lyam dan Kashel mengangguk.

"Kubilang jangan tidur, aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Tapi kabut ini mengandung racun." Jelas Lyam.

"Apa sebaiknya kita kembali saja dulu," namun saat melihat ke arah belakang jalan pulang mereka menghilang menjadi hutan belukar. "Haha, roh ini mencari gara-gara rupanya." Lyam tertawa seram membuat Rigel dan Kashel merinding karenanya.

"Kalian berdua sebaiknya jaga diri kalian baik-baik. Aku belum tahu kabut ini mengandung racun apa, yang jelas sebaiknya kalian harus tetap hati-hati." Jelas Lyam dan mereka berdua pun mengangguk.

Akhirnya mereka sampai di desa itu setelah 2 jam perjalanan, ke desa terpencil. Mereka sampai di sana saat malam mulai larut.

Kedatangan mereka disambut oleh pria yang tadi siang melaporkan kejadian janggal itu pada mereka, yang ternyata pria itu adalah kepala desa di sana.

Tepat saat mereka sampai. Tiba-tiba ada seorang wanita yang berteriak ketakutan entah apa yang ia takuti. Ia mengambil pisau dapur dan mencoba untuk bunuh diri. Namun dengan sigap Lyam menggagalkan aksinya dan membuat wanita itu pingsan.

"Dugaan sementara, racun kabut ini sepertinya membuat orang jadi melihat rasa ketakutannya." Lyam berucap, menebak-nebak. Karena setelah memeriksa wanita itu kabut itulah yang membuatnya berhalusinasi. Kashel dan Rigel nampak terkejut.

"Kuharap kalian berdua yang sudah sempat terkontaminasi kabut ini, bisa menangani racunnya dengan baik. Karena hanya tubuh kalian yang bisa menyembuhkannya sendiri." Lyam seperti orang tua yang menasehati anak-anaknya, Rigel dan Kashel hanya mendengarkan ucapannya tidak bisa menganggukkan juga karena mereka belum tau yang akan terjadi pada mereka.

"Kashel aku berharap banyak padamu yang memiliki banyak ketakutan melebihi siapapun. Karena jika kau sampai mengamuk, aku tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada diriku juga." Kashel menelan ludahnya takut.

"Waa! Lyam jangan menakuti aku. Seharusnya kau melakukan sesuatu untukku." Kashel merengek, ia sangat takut jika kedatangannya malah menyakiti orang lain.

"Tenangkan pikiranmu itu jangan panik seperti anak kecil, selama ini kau itu bisa mengatasinya. Tapi aku tidak tahu dengan temanmu," kata Lyam memandangi Rigel yang terlihat tidak baik-baik saja setelah mengetahui semuanya.

"Rigel kau tidak apa-apa kan?" tanya Kashel khawatir.

Kashel menyadari suara teriakan yang ia dengar saat tertidur tadi adalah suara dari masa lalunya. Ia benar-benar sudah terkena racun kabut itu.

"Aku baik-baik saja Kashel," kata Rigel setengah yakin.

"Jika ada yang membuat hatimu tidak nyaman, kuharap kau selalu ingat Rigel bahwa kau yang sekarang adalah yang sekarang, tidak sama dengan kau yang dulu." Kashel menyemangatinya, setelah ia terbayang masa lalunya yang terlupakan.

Selama ia bersama Kashel tidak pernah ada ekspresi khawatir dari pria itu, kecuali saat ia merasa takut dengan Lyam. Kashel menebak mungkin saja itu berasal dari masa lalunya sebelum bertemu Kashel.

Malam itu mereka berkeliling desa untuk mencari tanda-tanda keberadaan roh kegelapan yang entah bersembunyi di mana. Tentu saja mereka berempat tidak berpisah, Kashel sangat khawatir dengan keadaan Rigel yang wajahnya tiba-tiba berubah pucat.

Kashel menjaga Rigel dan roh pelindungnya yang sekarang bersembunyi di dalam tubuh Rigel dan Lyam tentu saja kehadirannya untuk menjaga Kashel ia tidak perduli pada orang lain. Asalkan Kashel aman.

.

.

.

Kiik! Kiik! Kiik!

"Perlihatkan aku kesedihanmu, dan aku akan memakanmu untuk membuatmu melupakannya," sebuah suara kasar bergema di udara.

Kashel, Lyam dan Rigel langsung mengambil posisi siaganya.

"Gawat kabut ini bertambah tebal," kata Kashel ketika jarak pandangnya menipis sehingga mereka bertiga berdiri sambil memunggungi satu sama lain.

"Kita tidak boleh sampai terpisah," kata Rigel sambil terus waspada dengan sekitarnya di atas mereka Brandon terbang dan melindungi mereka.

"Roh ini ternyata cukup merepotkan juga," ucap Rigel lagi. Lyam hanya diam saja, ia yakin bisa mengatasi hal ini tapi tidak yakin dengan kedua manusia yang tengah bersamanya.

SYUT!

Suara serangan benda tajam yang runcing seperti jarum raksasa datang dari udara.

TRING!

Lyam sigap menghalau serangan yang datang itu dengan pedang yang tiba-tiba muncul dari tangannya. Saat ini pakaian yang ia gunakan telah berubah menjadi jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia berubah ke dalam wujud bertarungnya menjadi Guardian.

Rigel juga sempat menghalau serangan itu. Sedangkan Kashel ia dilindungi oleh Lyam, Rigel dan juga Brandon. Kashel tidak bisa langsung menggunakan mantra penghalangnya karena tidak tahu serangan itu adalah serangan gaib atau nyata.

Jika itu serangan nyata ia akan terluka karena mantra penghalangnya tidak akan mempan untuk menghalau serangan itu dan tentu saja juga akan membuang tenaganya sia-sia. Pada dasarnya Kashel tidak begitu ahli dalam bela diri atau menangkis serangan lawan yang cepat.

"Bagaimana ini, kita tidak bisa bertarung dengan berdekatan seperti ini terus." Ucap Rigel yang sepertinya mulai membara. Tapi Kashel tetap khawatir padanya karena wajahnya masih terlihat tampak pucat, setelah terpapar kabut asap beracun ini.

Kashel yang lengah tidak melihat ada salah satu jarum raksasa yang datang ke arahnya karena rasa khawatirnya pada Rigel. Untungnya Lyam selalu sigap menjaganya. Ia dengan cepat menangkap jarum itu saat berada tepat di depan wajah Kashel.

"Kashel kau harus tetap fokus dan berhati-hati," Lyam memperingatkan Kashel sambil memperhatikan jarum yang ditangkapnya.

"Jarum ini beracun dan tidak bisa dihalau menggunakan mantra penghalang, kita tidak boleh sampai terkena benda ini." Jelas Lyam setelah memperhatikan jarum itu.

"Maafkan aku," kata Kashel merasa tidak enak karena merepotkan, ia di sini merasa jadi tidak berguna karena tidak bisa melakukan apa-apa.

Tiba-tiba sebuah serangan bertubi-tubi datang menghampiri mereka. Rigel dan Brandon sibuk menghalau benda itu untuk melindungi diri mereka sendiri. Sedangkan Lyam ia langsung melindungi Kashel di balik jubahnya yang besar dan bertarung sangat cepat untuk menghalau jarum-jarum itu. Lalu Lyam mengangkat Kashel ke udara mencari tempat aman.

"Hei apa yang telah kau lakukan? Kita terpisah dengan Rigel, Lyam." Protes Kashel.

"Tenang saja orang itu pasti bisa menjaga dirinya sendiri, dia sudah berpengalaman yang terpenting membawamu ketempat aman dahulu, orang yang tidak bisa bertarung sepertimu." Ucapan Lyam membuat Kashel hanya diam setelahnya, ia benar-benar beban di situ itulah pikirnya. Dan ia tidak bisa protes dengan banyak hal.

Lyam terus berjalan di tengah kabut sembari melindungi Kashel.

"Tempat ini, kurasa kita hanya berputar-putar saja." Jelas Lyam.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan memanggil Rigel." Saat akan ancang-ancang berteriak Lyam membekap mulut Kashel.

"Hmmmpht! Hei apa yang kau lakukan?" Kashel menyingkirkan tangan Lyam.

"Kita tidak boleh berisik atau musuh akan mengetahui keberadaan kita, sepertinya makhluk yang membuat kabut ini pun tidak bisa memprediksi keberadaan kita setelah kita terpencar." Jelas Lyam karena tidak ada serangan setelah mereka pergi dari tempat awal.

"Oh. Oke, baiklah." sekali lagi Kashel langsung merendahkan suaranya mendengar apa pun yang Lyam katakan.

"Ketemu!" Suara kasar itu terdengar dekat dengan mereka. Sepertinya karena mereka sedikit berisik tadi keberadaan mereka diketahui.

DAR!

Serangan ledakan yang tiba-tiba terpaksa membuat Lyam melemparkan Kashel menjauh darinya.

Kashel tergulung-gulung akibat lemparan Lyam tapi tidak terluka karena ia dilemparkan Lyam di hamparan rumput yang tanahnya cukup lembab.

"Aduh!" Rintih Kashel mencoba bangun. Tetap saja, meskipun tidak terluka ia tetap merasakan sakit. Dan sekarang Kashel benar-benar sendirian di tengah kabut yang sangat tebal itu.

Ia tetap bersikap tenang. Sampai pada akhirnya pandangan yang ia lihat berubah menjadi kediamannya di masa lalu, rumah yang mengurungnya semenjak ia masih kecil hingga beranjak remaja. Rumah yang memaksa dirinya untuk menjadi seseorang yang tidak ia inginkan.

Kashel terduduk kaget, hal yang tidak ia inginkan adalah kembali ke rumah ini. Kashel belum menyadari hal itu adalah efek dari racun kabut yang sedang mengurungnya.

.

.

.

Di lain sisi Rigel saat ini ia tengah merasakan berada di sebuah lorong gelap dan sempit. Namun, ia tidak asing dengan tempat itu tapi ia tidak mengingatnya itu tempat apa.

"Kashel!"

"Lyam!"

"Brandon!"

Ia berteriak pun tidak ada yang menyahuti dirinya. Tidak ada seorang pun di situ. Bahkan roh pelindungnya sekalipun, ia terpisah dengannya dan membuat Rigel sedikit panik karenanya. Jika ia terpisah lama dengan roh pelindungnya nyawanya akan terancam.

"Mengapa aku bisa di sini, tempat apa ini?" tiba-tiba kepalanya berdenyut sakit.

.

.

.

"Sial, aku kehilangan mereka berdua. Roh ini benar-benar membuatku muak!" Kesal Lyam, yang sibuk dengan urusannya sendiri semenjak terpisah dengan teman-temannya.

Sepertinya aku harus benar-benar serius menghadapinya. Lyam kemudian mulai mengeluarkan salah satu kemampuan elemennya untuk bisa menghalau kabut paling tidak membuat jarak pandangnya melebar, ia menggunakan elemen angin bermaksud menyingkirkan kabut itu untuk bisa melihat sekitarnya.

Meskipun disapu dengan kemampuan elemen angin kabut itu dengan cepat kembali menjadi tebal dan kembali menyelimuti dirinya dan memperpendek jarak pandangnya lagi.

Hal ini terjadi karena sebagian besar kekuatan besar Lyam di segel, Lyam pada akhirnya hanya bisa menggunakan sebagian kecil kekuatannya. Benar-benar merepotkan untuknya, karena itu membuatnya menjadi lemah.

Tapi memaksakan menggunakan kekuatan besar, malah akan membebani tubuh Kashel yang masih belum terbiasa dengan kekuatan besarnya dan itu juga akan mempengaruhi Lyam karena ikatan yang terhubung pada mereka berdua. Sejatinya kekuatan apapun yang digunakan Lyam sudah pasti bisa digunakan Kashel juga.

Di sini Lyam cukup kewalahan untuk menghilangkan kabut tebal itu, dengan kekuatannya yang sekarang. Meskipun jika ia dihadapkan langsung dengan musuhnya ia akan cukup mudah menghadapinya dan mengalahkannya.

Hanya saja saat ini ia sedang terjebak di dalam jebakan musuh yang tentu saja itu sangat menguntungkan musuhnya dalam bertindak, ketimbang perlawanan Lyam. Lyam akhirnya berusaha memikirkan rencana, kekuatan apa yang cocok untuk menghalau kabut asap itu.

.

.

.

Terpopuler

Comments

DMus

DMus

Ada penjelasannya, Lyam itu siapa hehehe.

2022-10-11

0

Optimuscrime 🦊

Optimuscrime 🦊

lyam adalah the borders, manusia yg berbeda?

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog – Awal Permulaan
2 Bagian 1 – Orang Lemah
3 Bagian 2 – Perselisihan
4 Bagian 3 – Munculnya Portal Perbatasan
5 Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu
6 Bagian 5 – Kantor Pusat
7 Bagian 6 – Menjalankan Misi
8 Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan
9 Bagian 8 – Masa Kecil Kashel
10 Bagian 9 – Ingatan Rigel yang Hilang
11 Bagian 10 – Berdamai Dengan Masa Lalu
12 Bagian 11 – Kalahnya Roh Kegelapan
13 Bagian 12 – Si Ilmuan Gila
14 Bagian 13 – Kasus Roh Penghisap Jiwa
15 Bagian 14 – Jatuhnya Korban
16 Bagian 15 – Kemarahan Kashel
17 Bagian 16 – Kebenaran tentang Lyam
18 Bagian 17 – Orang Terpilih
19 Bagian 18 – Amukan Roh Kegelapan
20 Bagian 19 – Masa Lalu Anna
21 Bagian 20 – Hutang Budi Anna
22 Bagian 21 – Kedatangan Kashel dan Lyam
23 Bagian 22 – Kegelapan Lyam
24 Bagian 23 – Cerita Kyler I
25 Bagian 24 – Cerita Kyler II
26 Bagian 25 – Jatuh Sakit
27 Bagian 26 – Alam Bawah Sadar
28 Bagian 27 – Tanpa Kashel
29 Bagian 28 – Roh Pengendali Jiwa
30 Bagian 29 – Kemampuan Guardian
31 Bagian 30 – Aku Orang Normal
32 Bagian 31 – Inti Hitam
33 Bagian 32 – Freda yang Kesepian I
34 Bagian 33 – Freda yang Kesepian II
35 Bagian 34 – Salah Paham
36 Bagian 35 – Cinta Tidak Berbalas
37 Bagian 36 – Cinta Sejati Kashel
38 Bagian 37 – Keinginan yang Mengundang Kegelapan
39 Bagian 38 – Batu Sihir Hitam
40 Bagian 39 – Keinginan Kashel
41 Bagian 40 – Akademi Spiritual
42 Bagian 41 – Teman-Teman Palsu
43 Bagian 42 – Ujian Melacak Energi Sihir
44 Bagian 43 – Lulus Sendiri
45 Bagian 44 – Kemampuan Tidak Terduga
46 Bagian 45 – Tantangan Lyam
47 Bagian 46 – Tim Lyam dan Kashel
48 Bagian 47 – Tawaran Lyam
49 Bagian 48 – Titik Berkumpul
50 Bagian 49 – Tahun Terakhir
51 Bagian 50 – Ujian Mantra Pelindung
52 Bagian 51 – Pertemuan dengan Rainer
53 Bagian 52 – Ruangan Penyerap Energi
54 Visual Karakter – Bukan Chapter Baru
55 Bagian 53 – Kerjasama Kashel dan Rainer
56 Bagian 54 – Kegelapan di Hutan Terlarang
57 Bagian 55 – Melawan Naga Kegelapan
58 Bagian 56 – Hubungan Rainer dan Kashel
59 Bagian 57 – Misi Baru
60 Bagian 58 – Hambatan
61 Bagian 59 – Ilusi Gua Kelelawar
62 Bagian 60 – Cara Mengalahkannya
63 Bagian 61 – Tugas di Kantor Pusat
64 Bagian 62 – Misi Mencari Pedang Cahaya
65 Bagian 63 – Gurun Pasir
66 Bagian 64 – Serangan di Oasis
67 Bagian 65 - Desa di Tengah Gurun
68 Bagian 66 – Rainer dan Kashel Mengalahkan Ular Raksasa
69 Bagian 67 – Rainer Versus Serigala Buas
70 Bagian 68 – Melawan Penjaga Pedang Cahaya
71 Bagian 69 – Pertemuan Rigel dan Rainer
72 Bagian 70 – Rencana Rainer
73 Bagian 71 – Bukan yang Terpilih
74 Bagian 72 – Ditunjuknya Pemimpin Baru
75 Bagian 73 – Pengorbanan di Ritual Terakhir
76 Bagian 74 – Perpisahan
77 Bagian 75 – Liburan Telah Selesai
78 Bagian 76 – Belajar Mengancam
79 Bagian 77 – Tuan Guardian
80 Bagian 78 – Serangan Dadakan
81 Bagian 79 – Pertempuran Melawan Energi Gelap
82 Bagian 80 – Kashel yang Berbeda
83 Bagian 81 – Lyam dan Pedang Kegelapan
84 Bagian 82 – Pengaruh Pedang Kegelapan
85 Bagian 83 – Perselisihan dengan Warga Desa Raja Naga
86 Bagian 84 – Pengaruh Batu Kristal Hitam
87 Bagian 85 – Energi Sihir Samar
88 Bagian 86 – Pertarungan Melawan Orang Misterius
89 Bagian 87 – Munculnya Kepribadian The Borders
90 Bagian 88 – Pertempuran Akibat Batu Kristal Hitam
91 Bagian 89 – Bangkitnya Kekuatan Naga Perbatasan
92 Bagian 90 – The Borders Versus Desa Raja Naga
93 Bagian 91 – Kehancuran Dan Kedamaian
94 Bagian 92 – Berselisih dengan Raja Peri
95 Bagian 93 – Tuduhan Para Peri
96 Bagian 94 – Kekesalan Kashel
97 Bagian 95 – Pertempuran Bersama Bangsa Peri
98 Bagian 96 – Pertempuran Belum Selesai
99 Bagian 97 – Misi Baru Pencarian Batu Elemen
100 Bagian 98 – Awal Penjelajahan
101 Bagian 99 – Perjuangan Di Gurun Pasir
102 Bagian 100 – Pengaruh Batu Elemen Api
103 Bagian 101 – Serangan Golem Api
104 Bagian 102 – Jebakan Di Reruntuhan
105 Bagian 103 – Pertarungan Dengan Tengkorak Api
106 Bagian 104 – Jebakan Bertubi-tubi
107 Bagian 105 – Memulihkan Diri
108 Bagian 106 – Serangan Bola Api
109 Bagian 107 – Pertarungan Memperebutkan Batu Elemen
110 Bagian 108 – Guardian Melawan Kashel
111 Bagian 109 – Ketahuan
112 Bagian 110 – Penyelidikan Di Kantor Pusat
113 Bagian 111 – Adik Kashel
114 Bagian 112 – Kakak Beradik
115 Bagian 113 – Hari Di Mana Mereka Bertemu
116 Bagian 114 – Pasangan yang Di Takdirkan
117 Bagian 115 – Pertarungan Di Pagi Hari
118 Bagian 116 – Hancurnya Portal Perbatasan
119 Bagian 117 – Kemampuan yang Menghilang
120 Bagian 118 – Misi Baru, Batu Elemen Air
121 Bagian 119 – Cerita Masa Lalu
122 Bagian 120 – Pengaruh Batu Elemen Air
123 Bagian 121 – Reruntuhan Di Dasar Laut
124 Bagian 122 – Jebakan Air
125 Bagian 123 – Ada Roh Kegelapan Di Reruntuhan
126 Bagian 124 – Bangkitnya Sihir Lainnya
127 Bagian 125 – Serangan Ratusan Ribu Kepiting
128 Bagian 126 – Menukar Tugas
129 Bagian 127 – Dua Kesadaran yang Menyatu
130 Bagian 128 – Penghancuran Reruntuhan
131 Bagian 129 – Misi Telah Selesai
132 Bagian 130 – Orang Kepercayaan
133 Bagian 131 – Serangan Di Saat Lengah
134 Bagian 132 – Pengkhianatan Freda
135 Bagian 133 – Rencana Kegelapan
136 Bagian 134 – Kepastian
137 Bagian 135 – Kantor Baru
138 Bagian 136 – Tugas Rutin
139 Bagian 137 – Kashel Diculik
140 Bagian 138 – Pengarah Batu Kristal Hitam
141 Bagian 139 – Menyelamatkan Rai
142 Bagian 140 – Kepergian Lyam
143 Bagian 141 – Saling Menguatkan
144 Bagian 142 – Pencarian Batu Elemen
145 Bagian 143 – Pengejaran Guardian
146 Bagian 144 – Batu Sihir Elemen Tanah
147 Bagian 145 – Jebakan di Dalam Tanah
148 Bagian 146 – Serangan Basilisk
149 Bagian 147 – Penangkapan Kashel
150 Bagian 148 – Berkumpul Kembali
151 Bagian 149 – Pertarungan Rigel
152 Bagian 150 – Menenangkan Diri
153 Bagian 151 – Rencana
154 Bagian 152 – Batu Elemen Petir di Tangan Musuh
155 Bagian 153 – Pertarungan Seimbang
156 Bagian 154 – Kalahnya Pengguna Batu Elemen Petir
157 Bab 155 – Terluka
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Prolog – Awal Permulaan
2
Bagian 1 – Orang Lemah
3
Bagian 2 – Perselisihan
4
Bagian 3 – Munculnya Portal Perbatasan
5
Bagian 4 – Kembalinya Orang Itu
6
Bagian 5 – Kantor Pusat
7
Bagian 6 – Menjalankan Misi
8
Bagian 7 – Roh Pembangkit Kesedihan
9
Bagian 8 – Masa Kecil Kashel
10
Bagian 9 – Ingatan Rigel yang Hilang
11
Bagian 10 – Berdamai Dengan Masa Lalu
12
Bagian 11 – Kalahnya Roh Kegelapan
13
Bagian 12 – Si Ilmuan Gila
14
Bagian 13 – Kasus Roh Penghisap Jiwa
15
Bagian 14 – Jatuhnya Korban
16
Bagian 15 – Kemarahan Kashel
17
Bagian 16 – Kebenaran tentang Lyam
18
Bagian 17 – Orang Terpilih
19
Bagian 18 – Amukan Roh Kegelapan
20
Bagian 19 – Masa Lalu Anna
21
Bagian 20 – Hutang Budi Anna
22
Bagian 21 – Kedatangan Kashel dan Lyam
23
Bagian 22 – Kegelapan Lyam
24
Bagian 23 – Cerita Kyler I
25
Bagian 24 – Cerita Kyler II
26
Bagian 25 – Jatuh Sakit
27
Bagian 26 – Alam Bawah Sadar
28
Bagian 27 – Tanpa Kashel
29
Bagian 28 – Roh Pengendali Jiwa
30
Bagian 29 – Kemampuan Guardian
31
Bagian 30 – Aku Orang Normal
32
Bagian 31 – Inti Hitam
33
Bagian 32 – Freda yang Kesepian I
34
Bagian 33 – Freda yang Kesepian II
35
Bagian 34 – Salah Paham
36
Bagian 35 – Cinta Tidak Berbalas
37
Bagian 36 – Cinta Sejati Kashel
38
Bagian 37 – Keinginan yang Mengundang Kegelapan
39
Bagian 38 – Batu Sihir Hitam
40
Bagian 39 – Keinginan Kashel
41
Bagian 40 – Akademi Spiritual
42
Bagian 41 – Teman-Teman Palsu
43
Bagian 42 – Ujian Melacak Energi Sihir
44
Bagian 43 – Lulus Sendiri
45
Bagian 44 – Kemampuan Tidak Terduga
46
Bagian 45 – Tantangan Lyam
47
Bagian 46 – Tim Lyam dan Kashel
48
Bagian 47 – Tawaran Lyam
49
Bagian 48 – Titik Berkumpul
50
Bagian 49 – Tahun Terakhir
51
Bagian 50 – Ujian Mantra Pelindung
52
Bagian 51 – Pertemuan dengan Rainer
53
Bagian 52 – Ruangan Penyerap Energi
54
Visual Karakter – Bukan Chapter Baru
55
Bagian 53 – Kerjasama Kashel dan Rainer
56
Bagian 54 – Kegelapan di Hutan Terlarang
57
Bagian 55 – Melawan Naga Kegelapan
58
Bagian 56 – Hubungan Rainer dan Kashel
59
Bagian 57 – Misi Baru
60
Bagian 58 – Hambatan
61
Bagian 59 – Ilusi Gua Kelelawar
62
Bagian 60 – Cara Mengalahkannya
63
Bagian 61 – Tugas di Kantor Pusat
64
Bagian 62 – Misi Mencari Pedang Cahaya
65
Bagian 63 – Gurun Pasir
66
Bagian 64 – Serangan di Oasis
67
Bagian 65 - Desa di Tengah Gurun
68
Bagian 66 – Rainer dan Kashel Mengalahkan Ular Raksasa
69
Bagian 67 – Rainer Versus Serigala Buas
70
Bagian 68 – Melawan Penjaga Pedang Cahaya
71
Bagian 69 – Pertemuan Rigel dan Rainer
72
Bagian 70 – Rencana Rainer
73
Bagian 71 – Bukan yang Terpilih
74
Bagian 72 – Ditunjuknya Pemimpin Baru
75
Bagian 73 – Pengorbanan di Ritual Terakhir
76
Bagian 74 – Perpisahan
77
Bagian 75 – Liburan Telah Selesai
78
Bagian 76 – Belajar Mengancam
79
Bagian 77 – Tuan Guardian
80
Bagian 78 – Serangan Dadakan
81
Bagian 79 – Pertempuran Melawan Energi Gelap
82
Bagian 80 – Kashel yang Berbeda
83
Bagian 81 – Lyam dan Pedang Kegelapan
84
Bagian 82 – Pengaruh Pedang Kegelapan
85
Bagian 83 – Perselisihan dengan Warga Desa Raja Naga
86
Bagian 84 – Pengaruh Batu Kristal Hitam
87
Bagian 85 – Energi Sihir Samar
88
Bagian 86 – Pertarungan Melawan Orang Misterius
89
Bagian 87 – Munculnya Kepribadian The Borders
90
Bagian 88 – Pertempuran Akibat Batu Kristal Hitam
91
Bagian 89 – Bangkitnya Kekuatan Naga Perbatasan
92
Bagian 90 – The Borders Versus Desa Raja Naga
93
Bagian 91 – Kehancuran Dan Kedamaian
94
Bagian 92 – Berselisih dengan Raja Peri
95
Bagian 93 – Tuduhan Para Peri
96
Bagian 94 – Kekesalan Kashel
97
Bagian 95 – Pertempuran Bersama Bangsa Peri
98
Bagian 96 – Pertempuran Belum Selesai
99
Bagian 97 – Misi Baru Pencarian Batu Elemen
100
Bagian 98 – Awal Penjelajahan
101
Bagian 99 – Perjuangan Di Gurun Pasir
102
Bagian 100 – Pengaruh Batu Elemen Api
103
Bagian 101 – Serangan Golem Api
104
Bagian 102 – Jebakan Di Reruntuhan
105
Bagian 103 – Pertarungan Dengan Tengkorak Api
106
Bagian 104 – Jebakan Bertubi-tubi
107
Bagian 105 – Memulihkan Diri
108
Bagian 106 – Serangan Bola Api
109
Bagian 107 – Pertarungan Memperebutkan Batu Elemen
110
Bagian 108 – Guardian Melawan Kashel
111
Bagian 109 – Ketahuan
112
Bagian 110 – Penyelidikan Di Kantor Pusat
113
Bagian 111 – Adik Kashel
114
Bagian 112 – Kakak Beradik
115
Bagian 113 – Hari Di Mana Mereka Bertemu
116
Bagian 114 – Pasangan yang Di Takdirkan
117
Bagian 115 – Pertarungan Di Pagi Hari
118
Bagian 116 – Hancurnya Portal Perbatasan
119
Bagian 117 – Kemampuan yang Menghilang
120
Bagian 118 – Misi Baru, Batu Elemen Air
121
Bagian 119 – Cerita Masa Lalu
122
Bagian 120 – Pengaruh Batu Elemen Air
123
Bagian 121 – Reruntuhan Di Dasar Laut
124
Bagian 122 – Jebakan Air
125
Bagian 123 – Ada Roh Kegelapan Di Reruntuhan
126
Bagian 124 – Bangkitnya Sihir Lainnya
127
Bagian 125 – Serangan Ratusan Ribu Kepiting
128
Bagian 126 – Menukar Tugas
129
Bagian 127 – Dua Kesadaran yang Menyatu
130
Bagian 128 – Penghancuran Reruntuhan
131
Bagian 129 – Misi Telah Selesai
132
Bagian 130 – Orang Kepercayaan
133
Bagian 131 – Serangan Di Saat Lengah
134
Bagian 132 – Pengkhianatan Freda
135
Bagian 133 – Rencana Kegelapan
136
Bagian 134 – Kepastian
137
Bagian 135 – Kantor Baru
138
Bagian 136 – Tugas Rutin
139
Bagian 137 – Kashel Diculik
140
Bagian 138 – Pengarah Batu Kristal Hitam
141
Bagian 139 – Menyelamatkan Rai
142
Bagian 140 – Kepergian Lyam
143
Bagian 141 – Saling Menguatkan
144
Bagian 142 – Pencarian Batu Elemen
145
Bagian 143 – Pengejaran Guardian
146
Bagian 144 – Batu Sihir Elemen Tanah
147
Bagian 145 – Jebakan di Dalam Tanah
148
Bagian 146 – Serangan Basilisk
149
Bagian 147 – Penangkapan Kashel
150
Bagian 148 – Berkumpul Kembali
151
Bagian 149 – Pertarungan Rigel
152
Bagian 150 – Menenangkan Diri
153
Bagian 151 – Rencana
154
Bagian 152 – Batu Elemen Petir di Tangan Musuh
155
Bagian 153 – Pertarungan Seimbang
156
Bagian 154 – Kalahnya Pengguna Batu Elemen Petir
157
Bab 155 – Terluka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!