Cinta Sang Ajudan

Cinta Sang Ajudan

Acara Elit

Saat matahari hendak terbenam, terlihat seorang lelaki sedang membersihkan mobil dinas. Lelaki hitam manis yang tampan, membuat sebagian besar besar ibu ibu Persit yang berada di Asrama Militer (Asmil) itu selalu menggodanya. Entah hanya sekedar bercanda, atau karena mereka ingin menjodohkan anak gadis mereka dengan si lelaki.

"Lagi bersiin mobil ya Om?" Sapa seorang Ibu berambut pendek yang tak sengaja lewat.

"iya Bu." Jawab si lelaki cuek.

"Rajin ya Om? Tiap hari mobilnya di bersiin." Sahut ibu yang berhijab.

Namun si lelaki hanya tersenyum tanpa menjawab.

"Sekarang malam minggu loh Om, nggak ada rencana malam mingguan gitu?"

"Apa karena Omnya nggak punya pacar ya?"

"Ohh iya, Om Indra kan emang nggak kelihatan jalan sama cewek. Mau aku kenalin sama cewek nggak Om?"

"Maaf Bu, lagi nggak pengen cari cewek. Lagi sibuk dengan kegiatannya komandan."

"Sibuk sibuk pun juga harus punya cewek lah Om, masa mau sendirian terus?"

"Nanti kalo sudah ada niat, pasti saya cari sendiri kok Bu."

Saat tengah mengobrol, sebuah suara mengagetkan mereka.

"Ndra??" Panggil seorang lelaki yang keluar dari rumah dinas.

Ibu ibu yang sedari tadi sibuk gangguin Indra, akhirnya bubar karena mendengar suara komandan.

"Siap, Komandan." Jawab Indra tegas.

"Nanti malam antar saya sama Ibu ke Malang ya?"

"Siap, ijin ada acara apa ya Komandan?"

"Ada undangan dari Bapak Panglima untuk makan makan bersama. Semua kesatuan lain juga di undang."

"Ohh, siap."

"Nanti pake baju bebas rapi saja ya? Karena bukan acara formal."

"Siap."

"Nanti saya share lokasinya."

"Siap."

"Kamu tidak ada acara kan malam ini, Ndra?"

"Siap, tidak ada Komandan."

"Baguslah."

Komandan pun masuk ke dalam rumah. Indra yang sudah menyelesaikan tugasnya membersihkan mobil pun masuk ke dalam rumah dinas yang berada di samping rumah dinasnya Komandan.

Rumah dinas yang khas untuk para abdi negara, rumah dinas berwarna hijau. Dan ada lahan parkir di depannya.

Indra pun masuk ke dalam rumah dinas dan bersiap siap untuk acara nanti malam.

Di rumah dinas ajudan itu bukan hanya dia yang nempati, namun ada beberapa teman lainnya yang tinggal. Ada ajudan rumah, sopir Komandan, sopir Ibu Komandan. Indra sendiri adalah ajudan sekaligus sopir kepercayaan Komandan.

Kemana pun Komandan pergi, Indra selalu ada disana. Mungkin itulah alasan yang membuat dia tidak ada waktu untuk berhubungan serius dengan perempuan.

"Om Indra, ayo kita barengan main PS sama Om Erwan juga." Ajak anak sulung Komandan yang sudah asyik berada di depan layar televisi. Di temani si ajudan rumah, Erwan.

"Kamu main sama Om Erwan aja, Om masih mau ada acara sama Bapak."

"Ihh, Om Indra nggak asyik." Kesal si sulung. Dia pun melanjutkan bermain PS.

"Emang Komandan mau kemana, Ndra?" Tanya Erwan.

"Mau ke Malang. Ada acara sama Panglima katanya."

"Ooh iya lupa, tadi Ibu juga bilang ke saya kalo mau ada acara. Jadi saya di suruh nemenin anak ini main." Tunjuk Erwan pada si sulung.

"Aris mana?" Indra menanyakan keberadaan ajudan yang lain.

"Tadi lagi di suruh ngambil apa gitu sama Ibu nggak tau saya."

"Oh ya udah."

Indra pun masuk ke dalam kamar dan bersiap siap.

.

Saat jam menunjukkan pukul 6 sore, Indra pun sudah bersiap di dalam mobil dinasnya. Mobil Strada yang sudah menjadi pegangannya selama menjadi ajudan.

Tak lama berseleng Komandan beserta istri pun menaiki mobil. Dengan gagah Indra melajukan mobil itu. Dalam perjalanan menuju Kota Malang, Komandan dan istri mengobrol tentang sang panglima.

Tapi Indra tidak begitu perduli, karena dia sadar dia hanya seorang ajudan. Tidak ada sangkut pautnya masalah sang jenderal dengan dia yang hanya seorang Tamtama. Di mata Indra, ajudan itu di ibaratkan sebagai seorang pembantu yang hanya melayani majikannya saja. Tidak lebih dari itu.

Sekitar 1,5 jam sudah terlewati, mereka sudah sampai di sebuah gedung yang megah dan mewah. Gedung yang memang di peruntukkan kalangan elit menggelar sebuah acara. Parkiran yang sangat luas, penjagaan yang sangat ketat, jelas terlihat jika yang punya acara adalah kalangan atas.

"Tolong tunjukkan kartu identitas." ucap seorang penjaga di portal masuk gedung.

Indra pun mengeluarkan kartu tanda pengenalnya, dan mengeluarkan undangan yang tadi di berikan oleh sang Komandan.

"Baik, silahkan masuk." ucap sopan si penjaga.

Indra pun melajukan mobilnya ke depan lobi gedung. Komandan beserta istri turun dari mobil.

"Ndra, kamu mau ikutan masuk?"

"Siap, tidak Komandan. Saya tunggu di mobil saja."

"Ohh ya udah kalo gitu."

Komandan beserta istri masuk ke dalam gedung, dan Indra melajukan mobil dinasnya di area parkiran. Banyak mobil dinas yang sudah berjajar disana. Ada beberapa ajudan dari kesatuan lain yang sudah dia kenal.

"Barusan datang kamu, Ndra?" tegur ajudan yang lain, Wahyu.

"Iya. Kamu udah dari tadi?"

"Nggak juga, palingan sekitar setengah jam an."

"Ohh." Indra cuek.

"Kalangan atas ya, kalo ngadain acara nggak main main meriahnya." celetuk Wahyu saat melilhat kemewahan pesta itu.

"Emang ini acara apa sih??" Indra penasaran.

"Katanya sih acara ulang tahun pernikahan yang ke-30 tahun."

"Ohh, ulang tahun pernikahan. Kirain acara apaan kok sampek semewah ini?? Kayak acara nikahan aja."

"Namanya juga kalangan atas Bro, suka suka dia ngadain acara."

Saat sedang mengobrol, tiba tiba ponsel Wahyu berdering.

"Sebentar, sebentar. Aku angkat telpon dulu." pamitnya. Dia pun sedikit menjauh dari Indra.

Indra hanya menatap Wahyu dengan senyuman dingin. Dia pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Terlihat banyak kalangan kalangan atas yang sedang asyik mengobrol dan makan makanan yang sudah di sajikan, seperti prasmanan.

Saat Wahyu selesai menelpon.

"Siapa lagi tuh?" tanya Indra sinis.

"Biasa, PeDeKaTean." jawab Wahyu santai.

"PeDeKaTean, tapi kamu embat juga anaknya orang."

"Mumpung masih muda Bro. Waktunya memilih."

"Memilih sih memilih, tapi nggak harus kamu makan juga kan?"

"Hahahaha. Namanya juga memilih mas Bro, mana yang cocok dan yang pas."

"Pas dimana??"

"Pas disitu lah." jawab Wahyu sambil menunjuk bagian bawah celananya.

"Dasar gila!! Gini nih yang bikin cewek perawan punah." ejek Indra.

"Hahahahahahahahahhaha." Wahyu tertawa lepas. "Dari pada kamu, sampek sekarang nggak kelihatan jalan sama cewek. Kemana mana jalannya cuma Erwan mulu. Apa jangan jangan kamu........"

"Nggak usah ngaco deh."

"Hahaha. Lagian aku nggak pernah liat kamu gandeng cewek, nggak berkarat tuh punyamu." sindir Wahyu.

"Aku bukan kayak kamu, yang bakal embat semua cewek." jelas Indra. "Aku mau nyari cewek yang memang bisa jadi persitku."

"Hiyaaa, persitku. Cewek aja nggak punya, mau mikirin nikah."

Indra tersenyum.

"Cewek terbaik itu akan datang di saat yang tepat."

"Dari mana kamu tau kalo dia jodohmu?"

"Dari sinilah mas Bro." Indra menunjuk dadanya.

Terpopuler

Comments

Een Mely Santi

Een Mely Santi

si sambo

2024-07-14

0

Titik Sofiah

Titik Sofiah

awal yg menarik ya Thor

2022-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Acara Elit
2 Kiriman
3 Penjemputan
4 Makan Di Warung
5 Wanita Baik Baik
6 Acara Sosialita
7 Siapa Niko??
8 Mulai Bekerja
9 Partner Killer
10 Dokter Killer
11 Ojek Dadakan
12 Bayar Hutang
13 Sebuah Nasihat
14 Sopir Cadangan
15 Gadis Kecil
16 Masa Lalu Dokter Adam
17 Janji
18 Menepati Janji
19 Rencana Gagal
20 Pengakuan
21 Liburan
22 Mulai Sadar
23 Ada Rasa Yang Salah
24 Berusaha Menolak Hati
25 Menghindar Dari Sebuah Rasa
26 Gosip
27 Pertengkaran
28 28
29 Seminar
30 Saling Mengenal
31 Makin Dekat
32 Wisata Malam
33 Pertemuan
34 Lagi...Dan Lagi...
35 Sakit
36 Perasaan Yang Tersembunyi
37 Makan Malam
38 Tak Terduga
39 Amarah
40 Terjebak
41 Terjebak (2)
42 Terjebak (3)
43 Terjebak (4)
44 Kembali Pulang
45 Jodoh
46 Sunrise
47 Gunung Bromo
48 Perasaan Tersembunyi
49 Canggung
50 Tak Sejalan
51 Curhat
52 Pembelaan
53 Mencari Cara
54 Pertemuan Kembali
55 Perkelahian
56 Pergolakan Batin
57 Cara Lain
58 Hukuman
59 Papa....
60 Terungkap
61 Kesempatan
62 Janji Makan
63 Perkenalan
64 Cuek
65 Jalan jalan
66 Kinan Sakit
67 Mendadak
68 Mengenal Keluarga
69 Kabar Buruk
70 LDR
71 Oleh oleh
72 Pertemuan
73 Bertamu
74 Teman Lama
75 Hari H
76 Pengantin Baru
77 Jalan Jalan Bareng Mertua
78 Perjanjian
79 Kepulangan Mertua
80 Curiga
81 Menemani
82 Menemani 2
83 Penghalang Lagi
84 Cobaan Lagi
85 Penyelesaian
86 Pengajuan
87 Pemeriksaan Kesehatan, ternyata Kinan....
88 Rumah Baru
89 Bab 89
90 Yang di tunggu tunggu...
91 Liburan Pertama
92 Gangguan Lain
93 Bromo... I'm in Love
94 Mengenang Momen Indah
95 Bab 95
96 Pindah Rumah
97 Suasana Rumah
98 Bab 98
99 Pertemuan Pertama
100 Tamu Tak Di Undang
101 Kecemasan
102 Kabar Baik
103 Kabar Tak Baik
104 Berusaha Menerima
105 Persalinan
106 Kepergian
107 Penantian Panjang
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Acara Elit
2
Kiriman
3
Penjemputan
4
Makan Di Warung
5
Wanita Baik Baik
6
Acara Sosialita
7
Siapa Niko??
8
Mulai Bekerja
9
Partner Killer
10
Dokter Killer
11
Ojek Dadakan
12
Bayar Hutang
13
Sebuah Nasihat
14
Sopir Cadangan
15
Gadis Kecil
16
Masa Lalu Dokter Adam
17
Janji
18
Menepati Janji
19
Rencana Gagal
20
Pengakuan
21
Liburan
22
Mulai Sadar
23
Ada Rasa Yang Salah
24
Berusaha Menolak Hati
25
Menghindar Dari Sebuah Rasa
26
Gosip
27
Pertengkaran
28
28
29
Seminar
30
Saling Mengenal
31
Makin Dekat
32
Wisata Malam
33
Pertemuan
34
Lagi...Dan Lagi...
35
Sakit
36
Perasaan Yang Tersembunyi
37
Makan Malam
38
Tak Terduga
39
Amarah
40
Terjebak
41
Terjebak (2)
42
Terjebak (3)
43
Terjebak (4)
44
Kembali Pulang
45
Jodoh
46
Sunrise
47
Gunung Bromo
48
Perasaan Tersembunyi
49
Canggung
50
Tak Sejalan
51
Curhat
52
Pembelaan
53
Mencari Cara
54
Pertemuan Kembali
55
Perkelahian
56
Pergolakan Batin
57
Cara Lain
58
Hukuman
59
Papa....
60
Terungkap
61
Kesempatan
62
Janji Makan
63
Perkenalan
64
Cuek
65
Jalan jalan
66
Kinan Sakit
67
Mendadak
68
Mengenal Keluarga
69
Kabar Buruk
70
LDR
71
Oleh oleh
72
Pertemuan
73
Bertamu
74
Teman Lama
75
Hari H
76
Pengantin Baru
77
Jalan Jalan Bareng Mertua
78
Perjanjian
79
Kepulangan Mertua
80
Curiga
81
Menemani
82
Menemani 2
83
Penghalang Lagi
84
Cobaan Lagi
85
Penyelesaian
86
Pengajuan
87
Pemeriksaan Kesehatan, ternyata Kinan....
88
Rumah Baru
89
Bab 89
90
Yang di tunggu tunggu...
91
Liburan Pertama
92
Gangguan Lain
93
Bromo... I'm in Love
94
Mengenang Momen Indah
95
Bab 95
96
Pindah Rumah
97
Suasana Rumah
98
Bab 98
99
Pertemuan Pertama
100
Tamu Tak Di Undang
101
Kecemasan
102
Kabar Baik
103
Kabar Tak Baik
104
Berusaha Menerima
105
Persalinan
106
Kepergian
107
Penantian Panjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!