Makan Di Warung

"Mau makan disini apa bawa pulang??" Seorang ibu paruh baya bertanya pada Kinan.

"Makan disini Bu." Jawab Kinan.

"Mau makan apa mbak??"

Kinan melihat lihat makanan yang berjajar di etalase.

"Hemmm... Yg ini, ini sama ini." Kinan menunjuk sayur lodeh, telur dadar dan dadar jagung.

"Om mau makan apa??" Tanya Kinan pada Indra.

"Saya mau......" Kata kata Indra terpotong.

"Ehhh, mas tentara toh. Kirain siapa tadi?? Saya sampek pangling." Sapa si ibu penjual pada Indra.

"Iya Bu."

"Kok lama ndak kesini mas?? Biasanya selalu mampir ke warung ibu??"

"Iya Bu, lagi banyak kegiatan. Jadi nggak sempat mampir kesini. Ini aja mampir karena habis dari bandara." Jawab Indra.

Si ibu penjual pun menoleh ke arah Kinan.

"Selama ini mas tentara ndak pernah bawa cewek kesini. Apa ini ceweknya mas ya??" Celetuk si ibu menunjuk Kinan.

"Ohh, bu...bu..bukan Bu." Indra terkejut dengan pertanyaan si ibu. "Dia ini....."

"Saya temannya Om Indra Bu." Kinan memotong kata kata Indra. Dia tidak mau identitasnya terbongkar. Dia hanya ingin hidup biasa seperti orang orang lain.

"Ohh temannya toh. Tapi kalo teman biasanya lama lama bisa jadi demen loh." Canda si ibu.

Mereka pun hanya bisa tersenyum mendengar candaan itu.

Mereka pun membawa sendiri makanan yang tadi dia pesan, dan duduk santai di dekat jendela.

"Maaf ya Mbak." Indra merasa tidak enak.

"Maaf kenapa Om?"

"Maaf karena Ibu tadi ngomongnya agak ngelantur."

"Nggak apa apa, namanya juga bercanda Om." Jawab Kinan sambil menyantap makanannya. "Sangking seringnya kesini ya Om sampek si ibu tadi kenal."

"Iya Mbak, dulu memang sering kesini. Tapi karena akhir akhir ini banyak kegiatan dan tidak ada acara ke bandara, jadi nggak pernah mampir lagi."

"Ohh." Jawab singkat Kinan.

Mereka pun menyantap makanan itu bersama sama.

("Nih cewek memang beda dari yang lain. Cantik dan sangat sederhana.") pikir Indra.

Saat tengah menyantap makanan, tiba tiba ponsel Kinan berbunyi. Ponsel keluaran terbaru yang berlogo buah apel itu membuyarkan acara makan Kinan.

"Assalamu'allaikum Pa."

"Wa'allaikumsalam Ki. Kamu sudah sampek mana?"

"Ini masih mampir makan Pa."

"Ohh masih makan. Makan di mana? Apa perlu Papa pesankan tempat?"

"Nggak usah Pa, ini Kinan udah makan. Mau habis malah."

"Ohh ya udah kalo gitu. Habis ini kamu langsung pulang kan sayang??"

"Iya Pa, habis ini aku langsung pulang kok."

"Soalnya dari tadi Mama sama Nenekmu bolak balik tanya kamu kapan datang."

"Bilang aja aku masih di perjalanan."

"Iya nanti Papa bilang ke mereka." Jawab yang menuruti anak gadis kesayanganya itu. "Tadi kamu nggak lama kan nunggu di bandaranya?"

"Nggak kok Pa, malahan Om yang jemput nunggu."

"Om?? Om siapa??"

"Ya Om, Om yang katanya di suruh Papa jemput Kinan."

"Oh iya, orang Batalyon ******. Tadi Papa memang suruh Komandannya untuk nyarikan sopir buat jemput kamu. Dia nggak ugal ugalan kan?" Tanya Jenderal khawatir.

"Nggak kok, Kinan malah nyaman dia sopiri." Puji Kinan.

"Bagus deh kalo gitu. Namanya siapa?"

"Eh, Om. Namanya siapa?" Tanya Kinan pada Indra. Indra pun terkejut karena tiba tiba dia menanyakan namanya.

"Siap, Indra Mbak."

"Indra Pa." Sahut Kinan. "Kenapa Pa?"

"Nggak, nggak apa apa. Cuma tanya aja." Jawab si Papa mencurigakan. "Ya udah nanti kamu pulangnya hati hati ya? Kalo ada apa apa langsung telpon Papa."

"Iya Pa." Jawab Kinan. Dia pun langsung menutup telponnya dan melanjutkan makannya.

"Barusan telpon dari Papa."

"Bapak Jenderal Mbak??" Indra menjelaskan.

"Iya." Jawab Kinan singkat.

"Ada apa ya Mbak?" Indra khawatir.

"Nggak apa apa, cuma nanyain aku sampek mana gitu."

Indra hanya mengangguk.

"Oh iya dari tadi ngobrol sampek nggak kenalan. Kenalin namaku Kinan." Ucap Kinan.

"Iya Mbak, saya Indra."

"Iya udah tau, tadi kan sudah ngomong." Canda Kinan.

Indra hanya membalas dengan tersenyum.

.

Selesai makan, Kinan pun mendekati meja penjual untuk membayar.

"Berapa semua Bu?" tanya Kinan sopan.

"Nggak usah Mbak, saya biar bayar sendiri." tolak Indra.

"Nggak usah Om, yang ngajak makan kan akum Jadi sudah seharusnya aku yang bayar."

"Tapi Mbak.........."

"Stttt. Sudah, diem. Aku yang bayar." ucap Kinan tegas. Indra pun hanya bisa diam.

Saat berada di dalam mobil.

"Saya jadi nggak enak Mbak kalo di bayarin."

"Udah, di enakin aja Om. Nggak apa apa kok." Jawab Kinan santai. Namun lain halnya dengan Indra.

"Ya udah gini aja, anggap tadi itu aku traktir. Nanti kapan kapan Om bisa traktir aku balik."

"Traktir??" Indra penasaran.

"Iya, jadi Omnya nggak perlu merasa nggak enak lagi. Gimana??"

"Iya Mbak." jawab Indra tersenyum. Kinan pun ikut tersenyum.

Indra lupa bahwa Kinan bukanlah gadis biasa, dia anak seorang Perwira Tinggi. Pasti sangat sulit untuk bertemu dengannya, apalagi hanya untuk mentraktirnya makan. Bisa di bilang itu sangat tidak mungkin.

"Oh iya Om, nanti kalo ada masjid kita mampir sholat dulu ya??" Pinta Kinan.

"Iya Mbak." jawab Indra sopan.

Selama perjalanan banyak hal yang mereka bicarakan, tentang pekerjaan, sekolah di luar negeri seperti apa, bahkan tipe masyarakat disana yang berbeda dengan negara sendiri. Meski baru kenal, tapi Kinan merasa santai mengobrol dengan Indra. Semacam tipe gadis yang pintar bersosialisasi.

"Jadi disana Mbaknya kuliah kedokteran??"

"Sebenarnya kalo kuliah udah lulus dari 2 tahun yang lalu, tapi aku masih mau tinggal disana dan nyari banyak pengalaman di Rumah Sakit Pusat."

Indra hanya mengangguk.

"Omnya sendiri bukan ajudannya Papa kan??"

"Bukan Mbak, saya dari Batalyon *****. Saya hanya mendapat perintah dari Komandan saya untuk jemput Mbak Kinan."

"Tapi di Batalyon ***** Omnya ajudan atau prajurit lapangan??"

"Saya ajudan Mbak, ajudannya Komandan."

"Udah lama jadi ajudan??"

"Sudah lumayan lama Mbak, dari awal saya lulus pendidikan Tamtama saya sudah di tempatkan di Batalyon ***** dan di perintahkan untuk melayani Komandan."

"Hemm gitu." Kinan hanya menjawab cuek. "Jadi tiap hari harus ikut kemana pun Komandan pergi dong."

"Iya Mbak."

"Terus keluarga nggak ada yang protes tuh kalo Omnya sering pergi??"

"Keluarga?? Maksud Mbak, orang tua saya??" Indra mendetailkan.

"Bukan, anak istrinya Om." jawab Kinan jelas.

Indra pun langsung tersenyum mendengar ucapan Kinan.

("Jadi dia pikir aku udah berkeluarga??") batin Indra sambil menahan tawa.

"Kenapa Om?? Ada yang salah??"

"Maaf Mbak, saya belum menikah." jawab Indra malu.

"Ohh, maaf maaf Om. Aku kira udah nikah." ucap Kinan merasa tidak enak.

"Iya Mbak, nggak apa apa." Indra tersenyum.

Kinan pun berusaha mengalihkan pembicaraan.

Episodes
1 Acara Elit
2 Kiriman
3 Penjemputan
4 Makan Di Warung
5 Wanita Baik Baik
6 Acara Sosialita
7 Siapa Niko??
8 Mulai Bekerja
9 Partner Killer
10 Dokter Killer
11 Ojek Dadakan
12 Bayar Hutang
13 Sebuah Nasihat
14 Sopir Cadangan
15 Gadis Kecil
16 Masa Lalu Dokter Adam
17 Janji
18 Menepati Janji
19 Rencana Gagal
20 Pengakuan
21 Liburan
22 Mulai Sadar
23 Ada Rasa Yang Salah
24 Berusaha Menolak Hati
25 Menghindar Dari Sebuah Rasa
26 Gosip
27 Pertengkaran
28 28
29 Seminar
30 Saling Mengenal
31 Makin Dekat
32 Wisata Malam
33 Pertemuan
34 Lagi...Dan Lagi...
35 Sakit
36 Perasaan Yang Tersembunyi
37 Makan Malam
38 Tak Terduga
39 Amarah
40 Terjebak
41 Terjebak (2)
42 Terjebak (3)
43 Terjebak (4)
44 Kembali Pulang
45 Jodoh
46 Sunrise
47 Gunung Bromo
48 Perasaan Tersembunyi
49 Canggung
50 Tak Sejalan
51 Curhat
52 Pembelaan
53 Mencari Cara
54 Pertemuan Kembali
55 Perkelahian
56 Pergolakan Batin
57 Cara Lain
58 Hukuman
59 Papa....
60 Terungkap
61 Kesempatan
62 Janji Makan
63 Perkenalan
64 Cuek
65 Jalan jalan
66 Kinan Sakit
67 Mendadak
68 Mengenal Keluarga
69 Kabar Buruk
70 LDR
71 Oleh oleh
72 Pertemuan
73 Bertamu
74 Teman Lama
75 Hari H
76 Pengantin Baru
77 Jalan Jalan Bareng Mertua
78 Perjanjian
79 Kepulangan Mertua
80 Curiga
81 Menemani
82 Menemani 2
83 Penghalang Lagi
84 Cobaan Lagi
85 Penyelesaian
86 Pengajuan
87 Pemeriksaan Kesehatan, ternyata Kinan....
88 Rumah Baru
89 Bab 89
90 Yang di tunggu tunggu...
91 Liburan Pertama
92 Gangguan Lain
93 Bromo... I'm in Love
94 Mengenang Momen Indah
95 Bab 95
96 Pindah Rumah
97 Suasana Rumah
98 Bab 98
99 Pertemuan Pertama
100 Tamu Tak Di Undang
101 Kecemasan
102 Kabar Baik
103 Kabar Tak Baik
104 Berusaha Menerima
105 Persalinan
106 Kepergian
107 Penantian Panjang
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Acara Elit
2
Kiriman
3
Penjemputan
4
Makan Di Warung
5
Wanita Baik Baik
6
Acara Sosialita
7
Siapa Niko??
8
Mulai Bekerja
9
Partner Killer
10
Dokter Killer
11
Ojek Dadakan
12
Bayar Hutang
13
Sebuah Nasihat
14
Sopir Cadangan
15
Gadis Kecil
16
Masa Lalu Dokter Adam
17
Janji
18
Menepati Janji
19
Rencana Gagal
20
Pengakuan
21
Liburan
22
Mulai Sadar
23
Ada Rasa Yang Salah
24
Berusaha Menolak Hati
25
Menghindar Dari Sebuah Rasa
26
Gosip
27
Pertengkaran
28
28
29
Seminar
30
Saling Mengenal
31
Makin Dekat
32
Wisata Malam
33
Pertemuan
34
Lagi...Dan Lagi...
35
Sakit
36
Perasaan Yang Tersembunyi
37
Makan Malam
38
Tak Terduga
39
Amarah
40
Terjebak
41
Terjebak (2)
42
Terjebak (3)
43
Terjebak (4)
44
Kembali Pulang
45
Jodoh
46
Sunrise
47
Gunung Bromo
48
Perasaan Tersembunyi
49
Canggung
50
Tak Sejalan
51
Curhat
52
Pembelaan
53
Mencari Cara
54
Pertemuan Kembali
55
Perkelahian
56
Pergolakan Batin
57
Cara Lain
58
Hukuman
59
Papa....
60
Terungkap
61
Kesempatan
62
Janji Makan
63
Perkenalan
64
Cuek
65
Jalan jalan
66
Kinan Sakit
67
Mendadak
68
Mengenal Keluarga
69
Kabar Buruk
70
LDR
71
Oleh oleh
72
Pertemuan
73
Bertamu
74
Teman Lama
75
Hari H
76
Pengantin Baru
77
Jalan Jalan Bareng Mertua
78
Perjanjian
79
Kepulangan Mertua
80
Curiga
81
Menemani
82
Menemani 2
83
Penghalang Lagi
84
Cobaan Lagi
85
Penyelesaian
86
Pengajuan
87
Pemeriksaan Kesehatan, ternyata Kinan....
88
Rumah Baru
89
Bab 89
90
Yang di tunggu tunggu...
91
Liburan Pertama
92
Gangguan Lain
93
Bromo... I'm in Love
94
Mengenang Momen Indah
95
Bab 95
96
Pindah Rumah
97
Suasana Rumah
98
Bab 98
99
Pertemuan Pertama
100
Tamu Tak Di Undang
101
Kecemasan
102
Kabar Baik
103
Kabar Tak Baik
104
Berusaha Menerima
105
Persalinan
106
Kepergian
107
Penantian Panjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!