Hamil

"Terima kasih darling," ucap Venisa sambil tersenyum dan menyandarkan tubuhnya ke dada bidang suaminya.

"Sama - sama sayang,'' jawab Daka.

Daka tanpa sengaja menyentuh perut Venisa yang mulai membuncit membuat Daka sangat terkejut tapi dirinya diam karena takut istrinya nanti sedih jika mengatakan perutnya mulai gendut.

("Apa istriku hamil karena tubuh dan perutnya mulai berisi?" tanya Daka dalam hati).

"Sayang kapan terakhir datang bulan?" tanya Daka.

"Memangnya kenapa darling?" tanya Venisa.

"Perasaan setiap hari kita selalu melakukan hubungan suami istri karena biasanya awal bulan kita libur seminggu," jawab Daka yang tiba-tiba ingat.

Deg

Jantung Venisa berdetak kencang dirinya baru ingat dirinya sudah lama tidak datang bulan membuat Venisa bangun dari bathup tanpa memperdulikan tubuh polosnya.

"Ada apa sayang?" tanya Daka ketika melihat Venisa sedang berjalan ke arah lemari.

"Aku hanya ingin melihat stock pem ba lut ku," jawab Venisa sambil membuka lemari yang berisi stock pem ba lut.

Venisa menghitung jumlahnya kemudian menatap ke arah suaminya.

"Terakhir aku beli bulan Desember dan aku beli sebanyak selusin tapi sampai sekarang masih selusin. Sekarang bulan Maret apa jangan - jangan aku hamil?" tanya Venisa.

"Bisa jadi sayang, soalnya banyak perubahan pada tubuhmu," jawab Daka.

"Iya aku baru sadar, kalau dua gunung kembar ku mulai agak besar, perut ku juga mulai agak buncit dan tubuhku sudah banyak yang berubah," ucap Venisa sambil melihat kaca untuk melihat perubahan pada tubuh polosnya.

"Untuk memastikan bagaimana kalau setelah ini kita ke dokter kandungan," usul Daka sambil keluar dari bathub dan berjalan ke arah istrinya.

"Lalu pekerjaan kantor?" tanya Venisa.

Grep

"Setelah dari rumah sakit kita ke kantor, " ucap Daka sambil memeluk istrinya dari arah belakang.

"Ok," jawab Venisa sambil tersenyum.

"Sayang," panggil Daka dengan suara berat.

"Ya," jawab Venisa

"Aku ingin lagi," bisik Daka sambil memainkan dua gunung kembar milik Venisa.

skip

Kini mereka sudah selesai mandi dan memakai pakaian rapi. Daka memakai jas kantor sedangkan Venisa memakai dress warna putih kesukaan nya.

"Sayang, jika seandainya aku tidak hamil bagaimana?" tanya Venisa.

"Kita bikin terus sampai kamu hamil," jawab Daka dengan nada santai.

"Kalau aku tidak hamil juga?" tanya Venisa.

Grep

"Kita bisa mengangkat anak," jawab Daka sambil memeluk tubuh istrinya.

"Biasanya ...." ucapan Venisa terpotong oleh suaminya.

"Aku tahu apa yang ingin katakan, seperti yang aku katakan kalau aku mencintaimu apa adanya jadi aku minta jangan memikirkan yang lainnya," ucap Daka.

"Terima kasih mau menerima aku apa adanya," jawab Venisa sambil membalas pelukan suaminya.

("Seandainya saja aku memberikan harta berharga ku untuk suamiku tentunya aku sangat bahagia," ucap Venisa dalam hati)

"Aku juga sama istriku mau menerima ku apa adanya," ucap Daka sambil melepaskan pelukannya begitu pula dengan Venisa.

Daka memeluk Venisa dari arah samping begitu pula dengan Venisa. Mereka berjalan ke luar dari kamarnya menuju ke arah tangga menuju ke meja makan.

Satu demi satu mereka menuruni anak tangga hingga mereka sudah sampai di lantai satu. Namun bau harum masakan yang sudah tersedia di meja makan mendadak perut Venisa bergejolak membuat Venisa melepaskan pelukannya dan berjalan dengan langkah cepat menuju ke arah ruang keluarga.

"Ada apa sayang?" tanya Daka terkejut sambil berjalan mengikuti langkah istrinya.

"Jauhkan makanan itu," pinta Venisa sambil menutup hidung ya dan berjalan ke arah ruang tamu.

"Memang kenapa dengan makanannya?" tanya Daka dengan wajah bingung.

Terpopuler

Comments

Sumawita

Sumawita

venisa pasti hamil

2022-09-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!