Dua Bulan Kemudian

Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya usia pernikahan Venisa dengan Daka berjalan dua bulan. Hubungan mereka berjalan dengan harmonis saling mencintai satu dengan yang lainnya.

Berbeda jauh dengan kehidupan adik kembarnya yang bernama Veni. Veni masih menjadi budak pemuas ranjang kakak beradik tersebut di mansion pinggiran kota yang jauh dari mana - mana selain itu Veni yang selama seminggu menjadi pemuas ranjang kakak beradik tersebut lama - lama menjadi ketagihan dan meminta mereka melakukan secara bersama-sama.

"Ahhhhhhh..." keluar dari mulut ke dua kakak beradik tersebut begitu pula dengan Veni secara bersamaan ketika mereka mendapatkan pelepasan.

Seperti biasa selesai melakukan hubungan suami istri adiknya bangun dari ranjang kemudian memberikan botol obat ke Veni.

"Cepat minum karena aku tidak ingin benih kami membuatmu hamil. Karena kami sangat membenci anak - anak," ucap pria tersebut sambil memberikan botol obat.

Tanpa banyak bicara Veni mengambil botol tersebut kemudian memasukkan obatnya ke dalam mulutnya kemudian mengambil gelas yang berisi air mineral dan meminumnya.

"Wanita ini lama - lama sudah doll aku sudah bosan," ucap kakaknya sambil bangun dari ranjang.

"Aku juga kak lalu kita apakan wanita ini?" tanya adiknya sambil berjalan ke arah kamar mandi.

"Kita cari gadis lain yang masih orisinil baru kita tendang wanita ini," jawab kakaknya tanpa dosa.

("Sia**n kalian, aku sudah doll juga gara - gara kalian yang setiap saat melakukan hubungan suami istri. Bagaimana tidak doll kami melakukan hubungan suami istri sehari bisa empat kali secara bergiliran," ucap Veni dalam hati sambil menahan amarahnya).

Lima belas menit kemudian ke dua Kakak beradik tersebut sudah selesai mandi bersama dan memakai pakaian kerja. Walau mereka mandi bersama mereka pria normal masih menyukai wanita hanya saja yang tidak normal mereka sangat suka bermain bersama wanita yang sama.

"Aku sangat bosan, bolehkah aku dipinjamkan ponsel dan laptop?" tanya Veni penuh harap.

"Bagaimana kak?" tanya adiknya.

"Kasih saja toh wanita ini sudah memberikan kita kepuasan," ucap kakaknya tanpa ada curiga sedikitpun.

"Baiklah, itu ada laptop dan ponselku di meja tapi awas saja kalau meminta bantuan karena ponselku sudah di sadap," ancam adiknya.

"Aduh adik, wanita mu rah han ini sudah ketagihan dengan tubuh kita apa lagi semua kebutuhannya kita terpenuhi termasuk pakaian, sepatu dan tas jadi tidak mungkin meminta bantuan. Wanita ini hanya tinggal makan dan tidur karena pelayan kita mengurusi semua kebutuhan wanita ini." ucap kakaknya dengan nada menghina.

"Siapapun wanita jika hidup enak tidak mungkin kabur malah yang ada kita sering mengusir wanita yang sudah kita pakai karena sudah bosan." sambung kakaknya sambil melempar ponsel miliknya yang baru dibelinya ke arah ranjang samping Veni berbaring.

"Terserah kakak saja," jawab adiknya.

Kakaknya hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka keluar dari kamar Veni yang masih terbaring di kamarnya karena tubuhnya masih lelah.

Veni hanya diam ketika kakak beradik itu berbicara namun dalam hatinya menahan amarahnya. Walau dirinya mengakui gara - gara ulah mereka membuat Veni ketagihan melakukan hubungan suami istri.

"Lebih baik sebelum aku di usir aku pergi dari sini dengan mengambil semua harta milik ke dua pria itu," ucap Veni sambil mengambil ponsel yang ada di sebelahnya.

"Aku terpaksa kirim pesan ke Daka agar Daka menyelamatkan aku dari sini," ucap Veni sambil mengetik nomer ponsel Daka.

Selesai mengetik Veni menyimpan nomernya kemudian mendownload WhatsApp setelah selesai mendownload Veni mencari nomer kontak Daka namun matanya membulat sempurna melihat foto profil kekasihnya yang berada di luar negeri karena latar belakangnya hujan salju bersama kakak kembarnya yang saling berpelukan dan memakai pakaian tebal.

"Ini Daka dan kak Venisa? Tapi mana mungkin mereka bisa foto di luar negri. Apa mommy dan daddy membiayai mereka? Tapi tidak mungkin karena mommy dan daddy mata duitan," ucap Veni.

"Coba aku cari di Mbah google profil Daka," ucap Veni.

Veni menutup aplikasi WhatsApp kemudian beralih ke google dan mengetik nama Daka Alberto. Lagi - lagi matanya membulat sempurna.

"Dia ... Dia ... Pria terkaya nomer 4? Tidak mungkin? Daka Alberto menikah dengan seorang gadis bernama Venisa Bruggman, aku akan mengklik berita ini," ucap Veni.

Veni mengklik berita tersebut dan membaca satu demi kata tersebut hingga akhirnya Veni sangat marah terhadap Venisa terlebih acara pernikahan mereka dilangsungkan dengan cara mewah dan meriah.

"Si*l kenapa justru mereka menikah? Venisa dasar wanita tidak tahu malu pacar adikmu kamu rebut. Aku akan kembali dan merebut yang menjadi milikku. Enak saja aku jadi pemuas ranjang bandot tua sedangkan kamu menikah dengan kekasihku yang sangat tampan dan kaya raya," ucap Veni.

Selesai berbicara Veni berusaha bangun dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi sambil memikirkan cara untuk kabur dan mengambil semua harta milik kakak beradik tersebut.

Dua puluh menit kemudian Veni sudah selesai mandi dan memakai pakaian mahal sambil berjalan mondar mandir mencari ide jahat.

("Dua bandot tua itu kembali ke sini sore hari berarti mulai besok aku harus kabur dari sini. Saat ini aku akan berpura - pura ramah dan baik terhadap dua bandot tua itu, pelayan dan bodyguard agar terkesan kalau aku sudah berubah menjadi orang baik agar rencana ku berjalan dengan lancar," ucap Veni dalam hati).

(" Malamnya aku meminta hubungan suami istri di kamar mereka dengan alasan aku tidak ingin di tendang dari rumah ini dan mendukung rencana mereka untuk mencari pengganti ku. Aku akan membantu mereka untuk menjebak para gadis untuk pemuas ranjang mereka dengan begitu mereka akan mengijinkan aku melakukan apa yang aku minta," sambung Veni dalam hati).

("Setelah melakukan hubungan suami istri di kamar mereka besoknya aku akan mengambil semua harta milik mereka kemudian kabur dari sini," ucap Veni dalam hati setelah mendapatkan ide jahat).

Selesai mendapatkan ide jahat Veni keluar dari kamarnya menuju ke arah ruang makan. Veni mulai menjalankan rencananya dengan membalas sapaan mereka sambil tersenyum manis walau dalam hatinya perutnya terasa ingin mual.

Perubahan mendadak Veni membuat penghuni mansion sangat terkejut namun dalam hati mereka sangat bahagia karena artis idola mereka berubah menjadi baik.

"Aku sangat bosan makan sendiri, apakah kalian mau menemaniku makan sendiri?" tanya Veni dengan nada lembut.

"Maaf nona, kami tidak berani," jawab para pelayan.

"Aku akan bertanya dengan kekasihku dulu apakah kita boleh makan bersama atau tidak," ucap Veni sambil mengambil ponselnya yang diletakkan di meja.

("Hoek... Malas banget makan bersama kalian lebih baik aku makan sendiri," ucap Veni dalam hati sambil masih tersenyum).

Terpopuler

Comments

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

parah bangat, si veni

2022-10-25

0

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

senjata makan tuan, baru tau rasa... sekarang daka sudah bahagia dengan venisa,. mudah2n Veni hamil anaknya si dua bersaudara botak itu

2022-10-05

0

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

Maaf, sudah author perbaiki

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!