"Maafkan aku kalau tidak jujur padamu dan aku tetap akan menikah dengan mu dan setia padamu," jawab Daka sambil mendorong tubuh Venisa kemudian menghapus ke dua air matanya.
"Aku sangat mencintaimu tidak ada wanita lain dan aku ingin kita menikah secepatnya dan hidup bahagia bersama anak - anak kita," sambung Daka sambil menatap mata indah Venisa.
Venisa menatap mata Daka yang sedang menatapnya dan tidak ada kebohongan di matanya membuat Venisa memeluk Daka membuat Daka membalas pelukannya.
"Aku percaya padamu dan aku mohon jangan lukai aku," ucap Venisa.
"Terima kasih sudah percaya padaku, aku tidak mungkin melukaimu karena aku sangat mencintaimu," ucap Daka.
Venisa hanya menganggukkan kepalanya dan tidak berapa lama mereka melepaskan pelukannya. Daka kembali memasang sealt belt kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke rumah orang tuanya.
("Untuk sementara ini aku belum bisa mengatakan masalah Veni. Tapi aku akan menghubungi anak buah ku yang di sana apa yang dilakukan Veni untuk berjaga - jaga jika Veni mengusik hubungan kami," ucap Daka dalam hati).
Dua puluh menit kemudian mereka sudah sampai. Venisa menatap mansion yang sangat mewah dan lebih besar dari miliknya kemudian mereka berdua turun dari mobil.
"Apakah orang tua darling menyetujui hubungan kita?" tanya Venisa sambil mengambil dua kotak kue.
"Aku saja yang membawanya," ucap Daka sambil mengambil dua kotak kue yang di pegang oleh Venisa setelah dirinya menutup pintu mobil.
"Tenang saja, orang tuaku tidak pernah mempermasalahkan dengan siapa aku akan menikah," ucap Daka sambil berjalan di samping Venisa.
"Syukurlah karena aku sangat takut jika ke orang tua darling menolak diriku," ucap Venisa.
"Tidak perlu takut, orang tuaku tidak makan orang kok," ucap Daka sambil tersenyum.
"Kalau makan orang serem dong," ucap Venisa sambil tersenyum.
Daka hanya tersenyum mendengar ucapan Venisa sambil masih berjalan hingga di depan pintu utama.
"Selamat datang tuan muda dan nona muda," sapa dua bodyguard sambil membuka pintu utama.
"Terima kasih," jawab Venisa dengan ramah sambil tersenyum.
"Sama-sama nona," jawab bodyguard tersebut.
("Baru kali ini tuan muda membawa seorang gadis dan gadis itu sangat sopan dan ramah sama seperti nyonya besar dan aku harap tuan dan nona segera menikah karena wajah tuan tidak seperti biasanya yang selalu dingin dan datar," ucap bodyguard tersebut dalam hati ).
"Selamat datang tuan muda dan nona muda," sapa kepala pelayan yang menunggu di depan pintu utama.
"Mommy dan daddy ada di mana?" tanya Daka.
"Ada di ruang keluarga tuan muda," jawab kepala pelayan.
"Ok," jawab Daka singkat.
"Mari paman," ucap Venisa sambil tersenyum.
"Silahkan nona," ucap kepala pelayan dengan terkejut.
("Baru kali ini tuan muda membawa seorang gadis dan gadis itu sangat sopan dan ramah sama seperti nyonya besar dan aku harap tuan dan nona segera menikah karena wajah tuan tidak seperti biasanya yang selalu dingin dan datar," ucap kepala pelayan tersebut dalam hati ).
Daka dan Venisa berjalan ke arah ruang keluarga hingga mereka melihat sepasang suami istri sedang mengobrol sambil berpelukan dari arah samping.
"Daka," panggil ke dua orang tuanya serempak dengan wajah terkejut karena putra sulungnya jarang datang ke mansion terlebih membawa seorang gadis.
Daka dan Venisa berjalan ke arah mereka kemudian Daka meletakkan dua dus kue di meja kemudian menyium punggung tangan ke dua orang tuanya begitu pula dengan Venisa secara bergantian.
"Siapa namamu sayang?" tanya mommy Karen.
"Venisa Tante," jawab Venisa sambil tersenyum.
"Namanya cantik, secantik orangnya," puji mommy Karen.
"Terima kasih atas pujiannya, Tante juga sangat cantik," puji Venisa.
"Aduh jadi malu," ucap mommy Karen sambil tersenyum.
"Oh ya silahkan duduk," ucap mommy Karen.
"Terima kasih Tante," jawab Venisa.
Venisa kemudian duduk begitu pula dengan Daka hanya saja Daka duduk di sebelah Venisa padahal di sebelahnya lagi ada sofa kosong.
"Daka di sofa sebelah kan kosong kenapa duduk di sebelah Venisa kan Venisa kesempitan," ucap mommy Karen.
"Mommy dan daddy juga sempit - sempit tan padahal sofa itu luas," jawab Daka.
"Daka, sejak kapan kamu jadi berubah seperti ini? Biasanya kamu cuek," tanya daddy David yang sejak tadi diam.
"Sejak hari ini, memangnya kenapa dad?" tanya Daka.
"Aneh aja, kamu tidak sakit kan?" tanya daddy David
"Sakit dad," jawab Daka dengan wajah pura - pura lesu.
"Kamu sakit apa Daka?" tanya ke dua orang tuanya dengan wajah cemas sambil berdiri dan berjalan ke arah Daka.
"Darling sakit?" tanya Venisa bersamaan dengan wajah kuatir sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah kening Daka.
Grep
"Iya sakit, kalau tidak ketemu dirimu," ucap Daka sambil menahan tangan Venisa.
Bugh
Bugh
Daddy David dan mommy Karen yang tadi sempat kuatir menjadi kesal dan serentak memukul Daka membuat Daka pura - pura kesakitan.
"Aduh sakit.... Mommy dan daddy tega sama anak kandung sendiri," ucap Daka sambil mengusap ke dua bahunya akibat di pukul oleh ke dua orang tuanya.
"Sakit ya?" tanya Venisa dengan wajah kuatir sambil mengusap bahu Daka.
"Iya sayang sakit banget, lebih baik kita pergi saja mommy dan daddy tidak sayang sama Daka," ucap Daka dengan wajah memelas.
"Ouch .... Mommy, daddy sakit... Kenapa Daka di jewer?" protes Daka.
"Habis kamu nyebelin," ucap mommy Karen dan Daddy David serempak.
"Sepertinya anak kita ke samber deh mom," ucap Daddy David.
"Sepertinya begitu dad, semenjak anak kita jarang pulang jadi seperti ini," ucap mommy Karen.
"Mommy dan daddy, Daka ingin bicara serius," ucap Daka yang melihat daddy David ingin bicara.
"Kapan kalian berencana menikah?" tanya daddy David yang sudah menebak apa yang akan dikatakan putra pertamanya.
"Mommy harap secepatnya menikah jadi kapan kami bisa menemui ke dua orang tuamu Venisa?" tanya mommy Karen.
"Hah!!" ucap Daka dan Venisa kaget karena ke dua orang tua Daka sudah tahu apa yang akan dikatakannya.
"Kok daddy dan mommy tahu kalau Daka akan bicara tentang pernikahan kami? Kan mommy dan daddy baru pertama kali melihat Venisa?" tanya Daka dengan bingung begitu pula dengan Venisa.
"Memang benar kami baru bertemu dengan Venisa tapi dengan melihatmu pertama kalinya membawa seorang gadis membuat kami tahu kalau kamu menyukai seorang gadis dan memutuskan untuk menikah," tebak Daddy David.
"Selain itu selama ini wajahmu selalu datar dan dingin serta jarang pulang ke mansion tapi hari ini wajahmu selalu tersenyum bahagia dan mengajak kami bercanda untuk pertama kalinya karena jika kamu datang kamu hanya bicara seperlunya dan tidak bercanda seperti tadi," ucap mommy Karen.
"Venisa, terima kasih karena kehadiranmu membuat putra kami banyak berubah. Kami percayakan putra kami padamu, terimalah segala kelebihan dan kekurangan. Jika ada suatu yang mengganjal katakan pada kami agar kami memarahi Daka," sambung mommy Karen.
"Baik Tante dan terima kasih buat Tante dan Om yang telah menyetujui hubungan kami," ucap Venisa.
"Mulai sekarang panggil kami dengan sebutan mommy dan daddy," ucap mommy Karen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Kerimpak Kaca Luya
Saya sangat suka dengan cerita kak athur tentang kisah mafia🥰🥰 teruskan kak👍👍👍
2022-10-29
2
Sumawita
Nah gitu dong daka kamu harus seperti Daddy David yg tegas dan setia pada satu pasangannya,,,
2022-09-15
1