"Aduh si*l kenapa tubuhku panas?" tanya Veni sambil mengipasi wajahnya.
"Anggur 🍷 yang kamu minum sudah aku campur dengan obat perang sang," ucap sutradara tersebut.
"Kenapa kalian lakukan ini padaku? Aku tidak pernah berbuat merugikan kalian berdua?" tanya Veni sambil menggigit bibir bawahnya agar dirinya sadar.
"Memang benar, tapi kami ingin merasakan nikmatnya ber cin ta dengan mu karena yang kami dengar kamu masih menjaga kehormatan mu," ucap sutradara tersebut.
"Udahlah kak, aku tidak sabar ingin merasakan tubuhnya," ucap adiknya.
"Baik, tapi sesuai perjanjian aku pertama kali yang merasakan tubuhnya dan mengambil kehormatannya," ucap kakaknya.
"Ok," jawab adiknya singkat.
Veni yang tidak bisa menahan lagi mulai membuka gaun pesta miliknya membuat ke dua pria tersebut langsung diam sambil memperhatikan Veni.
Veni membuang asal gaun pesta tersebut dengan asal kemudian melanjutkan membuka bungkusan yang menutupi dua gunung kembarnya sedangkan sutradara tersebut duduk di sisi ranjang dengan tombak saktinya tegak dengan sempurna.
sretttt
Adiknya yang tidak sabar menarik segi tiga bermuda hingga tubuh Veni polos tanpa sehelai benangpun kemudian mendorong tubuh Veni ke arah sutradara tersebut.
Bruk
Grep
Tubuh Veni menabrak tubuh sutradara tersebut membuat sutradara tersebut menahannya agar tidak terjatuh.
Adik nya langsung mengangkat tubuh Veni agar duduk di pangkuan kakak kandungnya membuat Veni membalas pelukannya.
Jleb
"Akhhhhh...Sakitttt....." teriak Veni kesakitan.
Kakaknya langsung mengarahkan tombak saktinya ke arah goa yang masih sempit di hentakkan pertama gagal namun kakaknya tidak menyerah di hentakkan ke tiga barulah berhasil bersamaan Veni menjerit kesakitan.
"Kakak beruntung dapat yang pertama," ucap adiknya sambil memainkan dua gunung kembar milik Veni.
"Kamu kan bisa lewat belakang," ucap kakaknya dengan nada santai.
"Ahhhhhhh... Kakak ku memang pintar," ucap adiknya.
jleb
"Akhhhhh...Sakitttt....." teriak Veni kesakitan lagi.
Antara sakit dan pengaruh obat perang sang dosis tinggi secara bersamaan lama - lama teriakan kesakitan berubah menjadi suara merdu.
"Kita main sampai kita capai setelah itu lanjut lagi sampai kita benar - benar bosan," ucap kakaknya sambil menggoyangkan pinggulnya secara berulang-ulang sekaligus menikmati jepitan Veni.
"Iya kak," jawab adiknya sambil menggoyangkan pinggulnya secara berulang-ulang sekaligus menikmati jepitan Veni walau itu menggunakan lubang a nus.
Hampir satu jam akhirnya mereka sama - sama mendapatkan pelepasan membuat ke dua pria tersebut dengan sengaja memasukkan ke dalam sedangkan Veni memejamkan matanya karena tubuhnya sangat lelah.
Dua pria tersebut menidurkan Veni di ranjang sedangkan kakak beradik tersebut berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
Setelah lima belas menit ke duanya keluar dari kamar mandi dan berbaring di ranjang sisi kiri dan kanan Veni yang sudah tidur dengan pulas tanpa menggunakan sehelai benangpun hanya ditutupi selimut.
Belum ada dua jam Veni terbangun dan ingin melakukannya kembali begitu pula dengan ke dua kakak beradik tersebut. Mereka kembali melanjutkan kembali hubungan suami istri hingga 5 ronde barulah mereka istirahat karena tubuh mereka sama-sama lelah.
****
Malam menjelang pagi dan pagi menjelang siang tepatnya pukul sebelas siang perlahan Veni membuka matanya dan merasakan tubuhnya sakit semua seperti habis di pukuli sepuluh orang lebih.
"Tubuhku sakit sekali, aku di mana?" tanya Veni sambil melihat sekeliling kamar.
Kamar yang sangat luas hingga dirinya berusaha mengingat apa yang terjadi.
"Jangan - jangan .... Tidak .... Tidak .... Aku harap hanya mimpi," ucap Veni sambil perlahan membuka selimutnya.
Deg
Jantung Veni berdetak kencang ketika melihat tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun di tambah banyaknya totol - totol di tubuhnya.
"Tidak!!!!!! Kenapa harta yang aku jaga selama ini di ambil oleh mereka? Kenapa aku menjebak kakak kembarku dengan kekasihku tapi kenapa aku juga di jebak? Kenapa??? Kak Venisa aku tahu ini pasti ulah kakak yang menyuruh orang untuk melakukan ini padaku," ucap Veni sambil menahan amarahnya terhadap kakak kembarnya yang tidak berbuat salah.
"Tunggu saja pembalasanku kak," sambung Veni sambil berusaha turun dari ranjang.
"Aku harus pergi dari sini sebelum mereka datang," ucap Veni.
Bruk
"Akhhhhhhhh," teriak Veni kesakitan.
Ketika ke dua kaki Veni turun dari ranjang dan hendak berjalan tiba - tiba tubuhnya ambruk ke lantai.
ceklek
Salah satu pria membuka pintu dan seorang pria masuk ke dalam dengan di ikuti pria yang tadi membuka pintu.
"Terima kasih sayang, karena sudah memberikan harta berharga mu untuk ku," ucap sutradara tersebut.
Pagi - pagi ke dua pria tersebut bangun karena menyelesaikan urusan masing - masing. Selesai mandi dan berpakaian mereka meninggalkan Veni sendirian di kamarnya namun pintunya di kunci agar Veni tidak kabur dari kamar mereka.
"Dasar brengs*k kalian berdua, aku akan menuntut kalian karena telah berani mengambil harta yang selama ini aku jaga," ancam Veni sambil menarik selimutnya untuk menutupi tubuh polosnya.
"Silahkan saja tapi sebelum itu terjadi kami akan mengundang semua anak buah ku untuk melakukan secara bergiliran," ancam sutradara tersebut sambil tersenyum devil sambil melepaskan satu persatu pakaiannya hingga polos begitu pula dengan adik kandungnya.
"Dasar kamu gi*a!!!" teriak Veni.
Plak
"Jangan pernah berteriak jika kamu tidak ingin di siksa," ancam sutradara tersebut kemudian menampar pipi mulus Veni.
Sutradara tersebut menarik tangan Veni kemudian di dorong ke arah ranjang hingga jatuh ter len tang kemudian sutradara tersebut menaiki tubuh Veni.
Jleb
"Akhhhhh...Sakitttt....." teriak Veni kesakitan.
Tanpa melakukan pemanasan terlebih dahulu sutradara tersebut melakukan hubungan suami istri hingga setengah jam menarik tombak saktinya karena laharnya sudah keluar dan berlanjut ke adiknya.
Teriak kan kesakitan tidak dipedulikan oleh ke dua pria tersebut hingga Veni tidak sadarkan diri.
******
Di negara yang berbeda orang tua Venisa dan Veni kembali ke negaranya karena putri pertamanya menikah dengan Daka.
Acara pesta dilaksanakan secara meriah dan mewah membuat ke dua orang tua Venisa sangat bangga karena Venisa mendapatkan laki - laki kaya.
Orang tua Daka mengundang beberapa stasiun televisi untuk meliput acara pernikahan Daka dengan Venisa dan banyak gadis dan para wanita sangat iri dengan Venisa karena mendapatkan laki - laki kaya.
"Darling terima kasih atas semua yang darling lakukan untukku," ucap Venisa sambil memeluk suaminya dari arah samping.
"Sama-sama sayang, aku sangat bahagia bisa menikah wanita sebaik dirimu," ucap Daka.
"Terlebih diriku, aku lebih sangat bahagia karena bisa menikah dengan pria sebaik dirimu," ucap Venisa sambil tersenyum bahagia.
"Ehem ... " ucap Daddy David berupa deheman.
"Daddy," panggil Daka dan Venisa serempak.
"Venisa sepertinya lelah, kalian istirahat saja di kamar," ucap Daddy David.
"Tapi tamu undangan bagaimana dad?" tanya Venisa tidak enak hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Nicky Nick
sadis bgt mereka thor... 😫😫
2025-02-18
0
Tina arumanyu
berlebihan banget Yach..... alur nya bikin panik... tp okelah mungkin itu versi halu othor ,
2022-10-02
1
Mia Hamidah
karma instan rasain.. pake nuduh sodara sendiri lagi
2022-09-16
0