Bolehkah Kita

Veni mengetik pesan singkat ke sutradara: Sayang, aku merasa bosan makan sendirian ... Hmmm ... Bolehkah aku makan bersama para pelayan?

Selesai mengetik Veni bersiap mengirim pesan tersebut, Veni mencari nama sutradara di kontak telepon dan dirinya bersyukur ada nomer sutradara lainnya yang diyakini milik pria tersebut.

Selesai mengirim Veni meletakkan kembali ponselnya kemudian menunggu jawaban dari sutradara tersebut.

"Jika nona lapar, makanlah dulu kebetulan kami sudah makan," ucap salah satu pelayan.

("Bilang kek dari tadi, aku kan lapar dasar sekumpulan orang tidak berguna," gerutu Veni dalam hati).

Veni mengambil piring kemudian mengisi lauk pauk setelah selesai Veni mulai memakan sedangkan para pelayan pergi meninggalkan Veni.

Ting

Terdengar suara pesan dari ponsel milik Veni dan Veni pun terpaksa menghentikan makanannya untuk membaca pesan tersebut.

"Terserah"

("Huh kirim pesan singkat banget sedangkan aku pakai kata sayang, nyebelin banget," gerutu Veni," dalam hati).

Veni meletakkan kembali ponselnya kemudian melanjutkan makanannya yang sempat tertunda hingga lima belas menit kemudian Veni sudah selesai makan.

("Apa yang harus aku lakukan? Jika aku mencuci piring nanti kuku - kuku ku yang cantik ini bisa rusak," ucap Veni dalam hati ).

Veni dengan ragu - ragu antara mencuci piring atau tidak hingga Veni turun dari kursi makan bersamaan kedatangan pelayan.

"Maaf nona biar kami saja yang mencuci piring," ucap pelayan tersebut ketika Veni mengangkat piring tersebut.

"Baiklah, maaf ngerepotin," ucap Veni dengan nada masih ramah sambil tersenyum manis.

"Tidak apa-apa Nona itu sudah kewajiban kami," jawab pelayan tersebut.

Veni hanya tersenyum ke arah pelayan kemudian berjalan ke arah kamarnya setelah sampai Veni duduk di ranjang sambil memikirkan apa yang harus dilakukannya.

("***Jika mereka menolaknya melakukan hubungan suami istri di kamar mereka, apa yang harus aku lakukan?" tanya Veni dalam hati sambil berfikir.

("Aku harus berdandan agar lebih cantik dan menarik agar rencanakan bisa berjalan dengan lancar," ucap Veni dalam hati).

Veni bicara dalam hati karena dirinya tahu kalau kamarnya dipasang cctv karena itulah dirinya tidak pernah bicara langsung hanya bisa bicara dalam hati.

Veni membuka laptop untuk mencari informasi bagaimana seorang pria ter gila - gila dengan seorang wanita agar rencana jahat nya dapat berjalan dengan mulus.

Setelah hampir satu jam lebih akhirnya Veni mematikan laptopnya kemudian meletakkan kembali di meja dekat ranjang kemudian berbaring untuk istirahat tidur siang.

*****

Di negara berbeda Daka sedang duduk di kepala ranjang menunggu istrinya yang sedang berada di kamar mandi.

ceklek

Venisa membuka pintu kamar mandi dengan menggunakan jubah handuk membuat suaminya bingung menatap wajah cantik Venisa.

"Sayang, kok ganti pakaian? Perasaan tadi pakai pakaian tidur?" tanya Daka.

"Karena aku ingin ..." ucap Venisa menggantungkan kalimatnya dengan wajah memerah menahan malu.

"Ingin apa?" tanya Daka sambil masih menatap istrinya yang menundukkan kepalanya.

"Tapi janji jangan menertawakan aku ya," pinta Venisa tanpa menjawab pertanyaan suaminya.

"Tergantung," jawab Daka.

"Kalau begitu aku tidak jadi mengatakannya," jawab Venisa sambil berbaring di ranjang dengan membelakangi Daka.

Grep

Daka memeluk Venisa dari arah belakang sambil menciumi leher Venisa.

"Aku janji tidak tertawa, sekarang katakan ada apa?" tanya Daka setelah selesai mencium leher belakang Venisa.

Tanpa menjawab Venisa menarik tangan Daka dengan lembut ke arah bagian privasi nya membuat Daka sangat terkejut dan membulatkan matanya dengan sempurna.

Daka langsung menarik tangannya kemudian membalikkan tubuh Venisa agar dirinya bisa menatapnya.

"Sayang, kamu ..." ucapan Daka terpotong oleh Venisa.

"Aku lagi ingin darling, maukah?" tanya Venisa sambil menutupi matanya dengan menggunakan ke dua tangannya.

Daka melepaskan ke dua tangannya kemudian menatap Venisa yang sedang menatapnya dengan wajah masih memerah karena dirinya sangat malu.

"Tentu saja aku mau karena bagaimana mungkin aku bisa menolaknya," ucap Daka sambil tersenyum mesum.

"Tunggu sebentar," ucap Venisa ketika Daka ingin menarik tali jubah handuk.

"Kenapa sayang? katanya ingin?" tanya Daka yang ingin menarik tali jubah handuk namun di tahan oleh tangan Venisa.

"Darling, tutup mata dulu," ucap Venisa tanpa menjawab pertanyaan suaminya.

Daka dengan patuh menutup ke dua matanya walau dalam hatinya sangat penasaran apa yang akan dilakukan oleh istrinya.

Venisa turun dari ranjang kemudian menarik tali jubah handuk dan membuang nya secara asal hingga menampilkan tubuh seksi Venisa yang semakin berisi terlebih menggunakan lingerie.

"Sekarang bukalah mata darling," ucap Venisa.

Daka lagi - lagi patuh kemudian membuka matanya dan matanya langsung membulat sempurna ketika melihat Venisa menggunakan lingerie membuat tombak saktinya yang sempat tegang karena ucapan Venisa kini meronta-ronta ingin keluar.

"Aku pakai tidak bagus ya?" tanya Venisa dengan wajah sedih.

Grep

Daka tersenyum kemudian turun dari ranjang dan memeluk tubuh istrinya yang semakin berisi.

"Bagus banget, tambah cantik dan seksi," bisik Daka.

"Syukurlah karena aku sudah tanya mbah google," ucap Venisa.

"Memang kamu tanya apa?" tanya Daka penasaran.

"Cara menyenangkan hati suami," jawab Venisa jujur.

"Selain memakai lingerie apa lagi?" tanya Daka sambil melepaskan pelukannya kemudian menggendong Venisa untuk dibaringkan ke ranjang.

"Memuaskan suami," jawab Venisa sambil mengalungkan ke dua tangannya ke leher suaminya.

"Contohnya?" tanya Daka sambil membaringkan perlahan tubuh Venisa ke ranjang.

"Suamiku berbaring di ranjang karena aku ingin memimpin," jawab Venisa.

Dengan patuh Daka berbaring di ranjang kemudian Venisa melepaskan satu persatu kencing suaminya membuat Daka memejamkan matanya menikmati apa yang dilakukan oleh istrinya.

"Darling duduk aku ingin melepaskan pakaian darling," ucap Venisa.

Daka lagi - lagi patuh kemudian Daka bangun dan melihat istrinya melepaskan pakaiannya hingga menampilkan dada bidang suaminya dan perutnya yang kotak - kotak.

"Sekarang berbaring lagi," pinta Venisa.

Daka dengan patuh kembali berbaring hingga ke dua tangan istrinya memegang celana panjangnya dan menariknya dan berlanjut menarik segi tiga bermuda.

Kini tubuh suaminya polos tanpa sehelai benang pun kemudian Venisa memegang tombak suaminya yang sudah tegak dengan sempurna.

"Sayang," ucap Daka dengan suara berat sambil memejamkan ke dua matanya.

Tanpa menjawab Venisa mendekatkan wajahnya ke arah tombak sakti milik suaminya kemudian men jilat nya seperti menjilat permen lollipop dan sekali - kali memasukkan ke dalam mulutnya.

"Sayang, enak banget," ucap Daka sambil merem melek.

Venisa hanya tersenyum setelah beberapa saat Venisa nak ke tubuh suaminya kemudian memasukkan tombak saktinya ke dalam goa miliknya.

Jleb

"Ahhhhhh!!!" teriak mereka bersamaan.

Venisa mulai menggoyangkan pinggulnya secara berulang kali hingga beberapa menit kemudian dirinya mendapatkan pelepasan pertama.

Bruk

"Capek," ucap Venisa sambil menjatuhkan tubuhnya ke dada bidang suaminya tanpa melepaskan tombak saktinya.

"Sekarang gantian aku yang memimpin," ucap Daka.

Daka membalikkan tubuh Venisa tanpa melepaskan tombak saktinya kemudian berlanjut melepaskan lingerie milik istrinya dan membuang lingerie secara asal.

Mata Daka membulat sempurna ketika lingerie di buka ternyata Venisa hanya memakai lingerie tanpa menggunakan dua bungkus san dua gunung kembar dan segi tiga bermuda.

"Istriku nakal ya hanya memakai lingerie," ucap Daka sambil tersenyum bahagia dengan apa yang dilakukan oleh istrinya.

"Nakal sama suamiku, apakah tidak boleh?" tanya Venisa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Tentu saja boleh dan itu harus hanya sama aku saja nakalnya," jawab Daka sambil memainkan salah satu gunung kembar Venisa.

Daka menggoyangkan pinggulnya secara berulang kali hingga setengah jam kemudian Daka mengeluarkan laharnya dari mulut tombak saktinya bersamaan dua suara merdu tanda mereka mendapatkan pelepasan.

Setelah beberapa saat Daka menarik tombak saktinya kemudian menggulingkan tubuhnya ke arah samping istrinya dan memeluknya.

Cup

"Terima kasih sayang, aku sangat puas sekali," ucap Daka sambil mengecup kening istrinya.

"Sama - sama sayang, aku juga sangat puas," Jawab Venisa sambil membalas pelukan suaminya.

"Kita membersihkan tubuh kita dulu baru kita tidur," ucap Daka.

"Gendong," pinta Venisa dengan nada manja.

"Istriku kok tumben manja," ucap Daka sambil tersenyum dan turun dari ranjang.

"Tidak tahu darling, aku ingin sekali di manja sama suamiku," jawab Venisa.

"Aku sangat senang kalau istriku manja seperti ini," ucap Daka sambil menggendong istrinya ala bridal style.

Venisa hanya tersenyum sedangkan Daka berjalan ke arah kamar mandi sambil menggendong Venisa. Lima menit kemudian mereka sudah selesai ke kamar mandi.

"Darling," panggil Venisa sambil mengalungkan ke dua tangannya ke arah leher suaminya.

"Ya," jawab Daka.

"Bolehkah kita ..."ucap Venisa menggantungkan kalimatnya.

"Kita apa sayang?" tanya Daka sambil menatap ke arah wajah cantik istrinya yang seperti ragu ingin mengatakan sesuatu.

Terpopuler

Comments

@MEIMEI🙃🤩

@MEIMEI🙃🤩

venisa kayaknya hamidun deh jadi manja banget

2023-08-04

1

Sumawita

Sumawita

jangn biarkan Veni merusak kebahagiaan daka SM venisa

2022-09-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!