Menabrak seseorang.

Semalam Tara tidak dapat tidur dengan nyenyak begitu banyak yang berlalu lalang di pikirannya, sehingga pagi ini saat hendak ke kantor Tara nampak sedikit tak bersemangat seperti biasanya.

Gita yang melihat raut tak biasa dari wajah pria yang berstatus suaminya itu hanya bisa menerka apa yang sebenarnya terjadi dengan Hantara.

Usai sarapan Hantara pamit pergi ke kantor begitu pun dengan Gita yang hendak berangkat ke rumah sakit.

Gita kembali ke kamar untuk mengambil tas miliknya tanpa di sadari gadis itu Hantara tengah menyusul langkahnya.

"Aku akan mengantarmu." ucapan Hantara sontak membuat Gita menoleh.

untuk sesaat Gita diam, tidak begitu yakin dengan apa yang baru saja di dengarnya.

"Anda bilang apa tadi?? Ucap Gita memastikan jika ia tidak salah dengar.

"Saya rasa pendengaranmu masih sangat baik, jadi saya tidak perlu mengulang ucapan saya." Hantara kembali melangkah keluar dari kamar sementara Gita yang meraih tas jinjing miliknya segera menyusul langkah sang suami dengan berbagai pernyataan yang ada di benaknya. bagaimana tidak pria itu tiba tiba berinisiatif untuk mengantarkan dirinya untuk pergi bekerja.

Setelah berpamitan keduanya pun segera meninggalkan kediaman orang tua Hantara.

Setelah mobil yang di kendarai Hantara melesat sekitar beberapa ratus meter, Hantara terdengar membuka suara.

"Jangan terlalu percaya diri atau berpikir yang tidak tidak hanya karena saya mau mengantarmu bekerja hari ini. semua ini saya lakukan hanya karena tidak ingin ibu berpikir yang tidak-tidak tentang rumah tangga kita." Gita yang awalnya menoleh ke samping sontak menoleh ke arah Tara yang tengah fokus mengemudi.

"Bukankah sejak tadi tak sepatah katapun yang keluar dari mulut saya, lalu kenapa anda sampai berpikir seperti itu??." bukannya menjawab Gita malah balik bertanya sehingga membuat Hantara melirik tajam ke arah gadis itu.

"Mulutmu memang tidak berucap tapi raut wajahmu sangat jelas ingin menanyakan hal itu bukan??." tanpa menoleh ke arah Gita, Hantara berucap. sementara Gita yang tidak ingin kehilangan moodnya memilih tak lagi menimpali kalimat Hantara yang terdengar begitu menjengkelkan di indera pendengarannya.

Setelah mengantarkan Gita sampai di depan gerbang rumah sakit Hantara kembali melanjutkan mobilnya ke arah perusahaan miliknya.

🌹🌹🌹🌹

Di perusahaan Putra Adiputra Sanjaya, Armada yang sejak tadi berdiri di depan gedung pencakar langit tersebut segera menghampiri mobil mewah yang sangat di kenali siapa pemiliknya, saat mobil itu baru saja tiba.

"Selamat pagi tuan." sapa Armada saat seorang pria yang nampak begitu tampan dengan kaca mata hitamnya baru saja turun dari mobil.

"Pagi." jawab Hantara sembari melepas kaca mata yang kini bertengger pada hidung mancungnya.

Hantara memberikan kunci mobilnya pada Armada sebelum kembali melanjutkan langkahnya memasuki gedung perusahaan miliknya.

Setelah memerintahkan salah seorang petugas untuk memarkirkan mobil mewah Hantara di parkiran khusus petinggi perusahaan, Armada kemudian menyusul langkah atasannya.

Dengan langkah lebar Armada pun berhasil melangkah beberapa langkah di belakang Hantara.

"Tuan semalam saya mendapat kabar jika tuan Riko dan tuan Damar akan tiba di tanah air hari ini." mendengar penuturan Armada tentang kabar kembalinya dua sahabatnya ke tanah air, Hantara sontak menghentikan langkahnya beberapa saat sebelum kembali melanjutkan langkahnya.

"Tumben anak itu tidak menolak kembali ke tanah air??." gumam Hantara di sela langkahnya.

Hantara cukup terkejut saat mendengar sahabatnya, Riko, ikut serta kembali ke tanah air bersama dengan Sahabatnya yang lain yaitu Damar. karena setahu Hantara, Riko selalu menolak jika Damar mengajaknya sekedar liburan ke tanah air, dengan alasan tak ingin meninggalkan kekasihnya seorang diri di negeri orang.

Sementara Armada yang paham dengan pertanyaan yang ada di kepala Hantara pun menjawab.

"Tuan Riko telah mengakhiri hubungannya dengan Nina Sauki." jawaban Armada mampu membuat Hantara mengernyit.

Hantara menyampirkan Jas yang dikenakannya pada sandaran Kursi kebesarannya sebelum pria itu duduk di singgasana.

"Apa yang membuat anak itu bisa sadar akan kebodohannya??." kesal Hantara kala mengingat begitu bucinnya sang sahabat pada sang kekasih yang ternyata tidak pernah setia padanya.

"Yang saya dengar tuan Riko mendapatkan kekasihnya yang sedang berselingkuh dengan pria lain di belakangnya." Hantara hanya diam tanpa ekspresi saat mendengar kabar dari Armada, seolah kabar tersebut sama sekali tidak mengejutkan baginya.

"Berhubung pagi ini tidak ada meeting, siapkan mobil kita akan ke bandara!!." titah Hantara dan diangguki oleh Armada.

🌹🌹🌹

Kini Riko dan Damar telah berada di mobil bersama Hantara serta Armada, setelah keduanya menjemput di bandara. saat berada dalam perjalanan menuju kediaman orang tua Riko tiba tiba mobil yang di kendarai Armada tanpa sengaja menyerempet seorang pengendara motor hingga terjatuh.

"Ciiiiit"

Ketiganya pun hampir terjerembab saat Armada menginjak rem mendadak.

"Astaga,,,,apa yang kau lakukan, kau hampir saja membunuh seseorang??." ucap Damar saat melihat dari balik kaca ada seorang pengendara motor yang terjerembab di sisi jalan.

Karena panik ke empat pria itu segera turun dari mobil tak terkecuali Hantara.

"Maaf nona Saya tidak sengaja, apa anda baik baik saja??." tanya Armada yang lebih dulu mendekat pada seorang gadis yang baru saja di serempet oleh mobil yang di kendarai olehnya. sementara Riko, Damar serta Hantara Berdiri tidak jauh dengan wajah tak kalah khawatir terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

"Bukankah Anda lihat jika saat ini kaki saya berdarah, lalu kenapa anda masih saja bertanya. jelaslah saya sedang tidak baik baik saja, kalau saya sedang baik baik saja tidak mungkin saya selonjoran di aspal sekarang." mendengar kekesalan dari seorang gadis yang berpenampilan layaknya seorang mahasiswi tersebut membuat ke empat pria itu menganga.

"Kenapa malah diam, bantuin ke'." masih dengan nada ketus gadis itu membuat ke empat pria itu terkesiap.

Armada yang di bantu oleh Riko dan Damar segera membantu gadis itu berdiri sementara Hantara hanya diam bersekedap dada dengan wajah datarnya.

"Maaf tuan bolehkan saya membawa gadis ini ke rumah sakit lebih dulu sebelum mengantarkan anda ??." Tanya Armada memastikan Hantara tak keberatan.

"Hemt." dalam keadaan genting sekalipun Hantara tetap saja irit dalam berucap.

Kini mobil yang di kendarai Armada tiba di sebuah rumah sakit yang baru saja di datangi Hantara pagi tadi untuk mengantarkan sang istri bekerja.

Dengan di bantu oleh perawat dan seorang dokter jaga di ruang IGD Gadis itu segera mendapat penanganan pada lukanya yang sebenarnya tidak begitu parah, hanya goresan di lutut serta sikunya.

"Heeeemt." Hantara nampak berdehem saat salah seorang dari sahabatnya yaitu Riko terus memperhatikan wajah cantik seorang dokter yang tengah sibuk mengemban tugasnya. seorang dokter yang tidak asing di mata seorang Hantara.

Sadar dengan deheman Hantara, Riko pun menoleh ke arah pria itu kemudian tersenyum "Sepertinya tuhan tidak ingin aku berlama lama menjomblo." Riko menepuk pundak Hantara yang nampak shok dengan ucapan Riko.

Terpopuler

Comments

teudwrdh

teudwrdh

nah kan lo

2023-11-02

0

Baiq Munawarah

Baiq Munawarah

Naakhhh jena lo ..

2023-08-23

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

naaahh jngn smpi kmu salip sma siniko tara, gercep doong nyadar turunin ego mu,, bener kt mamamu istrimu tuh cantik+msh muda, bkl jdi rebutan

2023-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Setting tokoh.
2 Awal Mula.
3 Pria dingin
4 Pindah ke apartemen.
5 Ibu kandung Akila.
6 Menghadiri Undangan.
7 Kekecewaan Gita.
8 Menginap di rumah Mertua.
9 Menabrak seseorang.
10 Memalukan.
11 Perasaan tak menentu.
12 Apa dia selingkuh??
13 Mengakui.
14 Reaksi Bara_kuda.
15 Obrolan Abstrak.
16 Makan siang bersama.
17 Kembali ke apartemen.
18 Mencoba menerima.
19 Siapa pria itu??.
20 Pemandangan menggiurkan.
21 Membawa Asyifa tinggal bersama.
22 Apa sebaiknya menyerah??
23 Perlahan terkuak.
24 Maafkan Aku.
25 Makan siang bersama.
26 Debaran.
27 Melakukannya Lagi.
28 kekhawatiran Hantara.
29 Kehilangan selera.
30 Gadis Malang.
31 Menceritakan tentang pernikahan.
32 Menghadiri acara pertunangan.
33 Tak Tega.
34 Lukisan Abstrak.
35 Operasi Dadakan.
36 Kiriman Bunga.
37 Merindukan istriku.
38 Menginginkan seorang anak darinya.
39 Tudingan Mama.
40 Duren Sawit.
41 Sebuah Trauma.
42 Apa dia cemburu??.
43 Ada apa denganku???.
44 Kedatangan Pria di masa lalu.
45 Merindukanmu.
46 Obrolan Pria.
47 Tiga sahabat.
48 Bertemu.
49 Perkara Lingerie.
50 Happy birthday my wife.
51 Kemarahan Hantara.
52 Pil kontrasepsi.
53 Salah memilih Lawan.
54 Makan malam di mansion.
55 Have dinner in outdoor.
56 Mengantarnya Pulang.
57 Panggilan Sayang.
58 Kebenaran tiga tahun lalu.
59 Datang ke perusahaan.
60 Di mana dia sekarang???
61 Dua kabar berbeda.
62 Donor Darah.
63 Antara sedih dan bahagia menjadi satu.
64 Perasaan Aneh.
65 Bertemu di kantor polisi.
66 Tes DNA.
67 Hamil.
68 Kedatangan kedua sahabat.
69 Calon istri.
70 Janji.
71 Perubahan sikap Reva.
72 Perkara Mimpi.
73 Cukup sampai di sini.
74 Ngidam.
75 Curahan hati.
76 Bertemu lagi.
77 Mengetahui kebenaran tentang Asyifa.
78 Mengalami Depresiasi berat.
79 Akhirnya terkuak.
80 Hamil 1.
81 Hamil 2.
82 Keberadaan Dimas???
83 Depresi berat.
84 Membebaskan Dimas.
85 Pilihan Renata.
86 Permintaan Renata.
87 Tak Sengaja bertemu.
88 Obrolan santai mengandung sindiran halus.
89 Menemui calon Mertua 1.
90 Menemui calon mertua 2.
91 Ngidam.
92 Pernikahan Dimas dan Renata.
93 Resepsi pernikahan Dimas dan Renata.
94 Malam pengantin 1.
95 Sedikit Fakta tentang Dimas.
96 Menemui titik terang.
97 Akhirnya semua kebenaran terkuak.
98 Menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
99 Kegiatan rutin.
100 Kesadaran serta penyesalan Dimas.
101 Kenyataan pahit.
102 Pikiran konyol.
103 Indah pada waktunya.
104 Bulan madu Dadakan.
105 Surprise bagi Renata.
106 Baby mulai bergerak.
107 Menjalani beratnya kehidupan.
108 Tak ingin menyesal.
109 Kau putriku.
110 Kejadian tak terduga.
111 Kesepakatan yang di buat Riko.
112 Kontraksi.
113 Melahirkan.
114 Kayazhar Putra Hantara Sanjaya.
115 Selamat datang baby Kay.
116 Aqiqah baby Kay.
117 Nasehat untuk sahabat.
118 Healing.
119 Healing 1.
120 Insiden Yang menimpa Anis.
121 Renata Melahirkan.
122 Episode terakhir.
123 pengumuman.
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Setting tokoh.
2
Awal Mula.
3
Pria dingin
4
Pindah ke apartemen.
5
Ibu kandung Akila.
6
Menghadiri Undangan.
7
Kekecewaan Gita.
8
Menginap di rumah Mertua.
9
Menabrak seseorang.
10
Memalukan.
11
Perasaan tak menentu.
12
Apa dia selingkuh??
13
Mengakui.
14
Reaksi Bara_kuda.
15
Obrolan Abstrak.
16
Makan siang bersama.
17
Kembali ke apartemen.
18
Mencoba menerima.
19
Siapa pria itu??.
20
Pemandangan menggiurkan.
21
Membawa Asyifa tinggal bersama.
22
Apa sebaiknya menyerah??
23
Perlahan terkuak.
24
Maafkan Aku.
25
Makan siang bersama.
26
Debaran.
27
Melakukannya Lagi.
28
kekhawatiran Hantara.
29
Kehilangan selera.
30
Gadis Malang.
31
Menceritakan tentang pernikahan.
32
Menghadiri acara pertunangan.
33
Tak Tega.
34
Lukisan Abstrak.
35
Operasi Dadakan.
36
Kiriman Bunga.
37
Merindukan istriku.
38
Menginginkan seorang anak darinya.
39
Tudingan Mama.
40
Duren Sawit.
41
Sebuah Trauma.
42
Apa dia cemburu??.
43
Ada apa denganku???.
44
Kedatangan Pria di masa lalu.
45
Merindukanmu.
46
Obrolan Pria.
47
Tiga sahabat.
48
Bertemu.
49
Perkara Lingerie.
50
Happy birthday my wife.
51
Kemarahan Hantara.
52
Pil kontrasepsi.
53
Salah memilih Lawan.
54
Makan malam di mansion.
55
Have dinner in outdoor.
56
Mengantarnya Pulang.
57
Panggilan Sayang.
58
Kebenaran tiga tahun lalu.
59
Datang ke perusahaan.
60
Di mana dia sekarang???
61
Dua kabar berbeda.
62
Donor Darah.
63
Antara sedih dan bahagia menjadi satu.
64
Perasaan Aneh.
65
Bertemu di kantor polisi.
66
Tes DNA.
67
Hamil.
68
Kedatangan kedua sahabat.
69
Calon istri.
70
Janji.
71
Perubahan sikap Reva.
72
Perkara Mimpi.
73
Cukup sampai di sini.
74
Ngidam.
75
Curahan hati.
76
Bertemu lagi.
77
Mengetahui kebenaran tentang Asyifa.
78
Mengalami Depresiasi berat.
79
Akhirnya terkuak.
80
Hamil 1.
81
Hamil 2.
82
Keberadaan Dimas???
83
Depresi berat.
84
Membebaskan Dimas.
85
Pilihan Renata.
86
Permintaan Renata.
87
Tak Sengaja bertemu.
88
Obrolan santai mengandung sindiran halus.
89
Menemui calon Mertua 1.
90
Menemui calon mertua 2.
91
Ngidam.
92
Pernikahan Dimas dan Renata.
93
Resepsi pernikahan Dimas dan Renata.
94
Malam pengantin 1.
95
Sedikit Fakta tentang Dimas.
96
Menemui titik terang.
97
Akhirnya semua kebenaran terkuak.
98
Menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
99
Kegiatan rutin.
100
Kesadaran serta penyesalan Dimas.
101
Kenyataan pahit.
102
Pikiran konyol.
103
Indah pada waktunya.
104
Bulan madu Dadakan.
105
Surprise bagi Renata.
106
Baby mulai bergerak.
107
Menjalani beratnya kehidupan.
108
Tak ingin menyesal.
109
Kau putriku.
110
Kejadian tak terduga.
111
Kesepakatan yang di buat Riko.
112
Kontraksi.
113
Melahirkan.
114
Kayazhar Putra Hantara Sanjaya.
115
Selamat datang baby Kay.
116
Aqiqah baby Kay.
117
Nasehat untuk sahabat.
118
Healing.
119
Healing 1.
120
Insiden Yang menimpa Anis.
121
Renata Melahirkan.
122
Episode terakhir.
123
pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!