Kekecewaan Gita.

Sekembalinya menghadiri perayaan di di gelar di gedung milik perusahaan Putra Adipura, Gita merebahkan diri di ranjang usai mandi. baru saja hendak memejamkan mata, Gita menderita sayup suara seorang wanita di luar.

Gita segera keluar dari kamar. Gita nampak menarik napas dalam saat melihat siapa pemilik suara.

Revalina sengaja datang kembali menghampiri apartemen Hantara, padahal siang tadi ia telah di usir mentah mentah di perusahaan, tentunya semua itu tidak di ketahui oleh Gita.

Gita menghampiri Reva yang berdiri di depan pintu apartemen dengan Hantara yang juga berdiri di hadapan wanita itu.

"Mau apa lagi anda datang ke sini Nyonya??." meski nampak geram dengan kedatangan Reva, Gita tetap tenang tidak terbawa emosi.

"Saya tidak ada urusan dengan anda ini urusan saya dengan Hantara, jadi tidak perlu ikut campur." ujar Reva dengan nada congkak.

"Maaf Nyonya, selama itu ada hubungannya dengan Hantara Putra Adipura itu artinya ada urusannya dengan saya, karena saya istrinya." dengan tenang namun pasti Gita memperkenalkan diri sebagai istri Hantara.

Hantara hanya diam, tidak membenarkan ataupun menepis pengakuan Gita. jujur Gita sangat kecewa saat Hantara hanya diam, mungkin jika pria itu tidak mengakuinya di depan orang banyak Gita tidak terlalu kecewa, tetapi tidak ketika di hadapan Reva yang notabennya adalah mantan istri Hantara, rasanya berbeda bagi gadis itu.

Meskipun begitu Gita tidak memperlihatkan raut wajah kecewa di hadapan wanita itu.

"Jangan mimpi Nona, saya ini mantan istrinya Hantara kami cukup lama hidup bersama dan saya tahu betul bagaimana selera mantan suami saya." Reva tersenyum remeh ke arah Gita, dan itu semakin membuat Gita sakit hati. bagaimana tidak, Hantara sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk memberi pembelaan untuknya.

"Sekali lagi maaf Nyonya Revalina, saat ini saya tidak bertanya seperti apa selera suami saya karena sebagai istri saya tahu betul bagaimana selera suami saya, tetapi yang ingin saya tanyakan adalah ada urusan apa sampai anda terus datang mencari suami saya??." Gita bertanya dengan gaya elegan, sengaja ingin mempermalukan Reva si wanita tak tahu malu.

Sejujurnya sejak tadi Hantara diam saja karena terkesima dengan setiap kata yang di ucapan istrinya. kata kata yang hampir belum pernah di dengar Hantara sebelumnya dari mulut gadis itu.

Beberapa saat kemudian akhirnya Hantara buka suara saat Reva meraih lengannya.

"Cukup Reva" Hantara menepis tangan Revalina pada lengannya. " Selama ini saya tetap menghormati dirimu sebagai ibu kandung putriku terlepas dari apa yang telah kamu lakukan pada kami dulu, tetapi tolong bersikaplah dengan baik, jangan sampai membuat kesabaranku untukmu habis!!." ujar Hantara sebelum meminta Revalina pergi dari apartemennya.

Sepeninggalan Reva, Gita berjalan menuju kamarnya sementara langkah Hantara berada di belakang Gita. sejenak Gita menghentikan langkahnya lalu berkata "Maaf sudah melanggar perintah anda." ucap Gita tanpa menoleh.

Dulu Hantara pernah melarang Gita untuk mengaku sebagai istrinya kepada siapapun dan Gita pun terpaksa setuju, namun saat ini gadis itu harus melanggar perintah itu demi mempertahankan harga dirinya di depan Reva.

"Saya tahu anda tidak mencintai saya, mungkin bahkan anda sangat membenci saya. tetapi bolehkah anda sedikit menghargai saya sebagai seorang manusia yang memiliki hati dan perasaan!!." usai mengeluarkan satu dari seribu isi hatinya Gita kembali melanjutkan langkah menuju kamarnya.

Setibanya di kamar Gita merebahkan tubuhnya terlentang tanpa sadar setitik air mata lolos dari sudut matanya, namun dengan cepat di tepis air mata tanpa permisi itu.

"Seberat inikah takdir yang harus aku jalani?? ayah, ibu seandainya kalian masih ada di sini mungkin aku tidak akan serapuh ini." dalam hati Gita, kembali teringat mendiang orang tuanya.

Waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari namun Hantara belum juga dapat memejamkan mata, ucapan Armada di acara perayaan ulang tahun perusahaan tadi terus terus terngiang-ngiang di telinga Hantara.

Flash back On.

"Cantiknya." Hantara yang tengah sibuk menatap layar ponselnya, masih dapat mendengar gumaman Armada saat itu. namun Hantara sama sekali tidak tertarik mengikuti arah pandangan Armada.

"Nona Gita benar benar cantik." Barulah saat Armada menyebutkan nama yang sangat familiar baginya, Hantara sontak mengikuti arah pandangan Armada.

Benar saja saat mengikuti arah pandangan Armada, Hantara menyaksikan kecantikan istrinya yang membuat hampir semua mata tertuju padanya.

Di satu sisi Hantara merasa bangga karena wanita yang di kagumi banyak mata tersebut merupakan miliknya, namun di sisi lain Hantara merasa geram saat kecantikan serta lekukan tubuh istrinya menjadi pusat perhatian hampir semua kaum Adam yang berada di tempat itu. Hantara hampir lepas kendali saat salah satu tamu undangan menatap istrinya dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan tatapan penuh damba bahkan ingin memiliki.

"Kadang di mata suami sendiri seorang istri nampak biasa, tapi belum tentu di mata pria lain. bisa jadi ada seorang pria di luar sana yang begitu menginginkan seseorang yang kita anggap biasa saja." ucapan Armada memang bukanlah isapan jempol belaka, sebab semua itu terbukti malam ini.

Hantara sadar jika kalimat Armada sengaja di tujukan padanya.

"Banyak pria di luar sana yang mengabaikan keberadaan istrinya, namun setelah kehilangan barulah sadar akan kebodohannya. semoga anda tidak termasuk pria bodoh itu tuan." Ucap Armada seraya menepuk pundak tuan sekaligus sahabatnya tersebut sebelum beranjak menyapa beberapa tamu undangan yang lain.

Flash back of.

Selain ucapan Armada saat di acara perayaan ulang tahun perusahaan tadi, Hantara juga teringat akan ucapan Armada beberapa hari sebelumnya yang mengatakan, Jika semua yang terjadi pada Lesmana sudah merupakan takdir, dan tidak ada seorang pun yang mampu merubah takdir termasuk Gita.

Armada meminta Hantara untuk berhenti menyalahkan Gita sebagai pembawa petaka di dalam kehidupan adiknya, sebab semua yang terjadi pun membuat impian gadis itu terkubur bersama jasad sang kekasih.

"Apa aku terlalu egois dengan menuduh Gita seperti itu." batin Hantara semakin dilema.

Namun satu yang membuat Hantara tersenyum, kala teringat ucapan ucapan monohok istrinya yang membuat wajah mantan istrinya,Revalina jadi merah padam.

"Ternyata gadis yang ku nikahi tidak selemah dugaanku." gumam Hantara di sela senyumannya.

Begitu banyak pemikiran yang terlintas di benak serta pikiran Hantara saat ini, sehingga tak sadar saat menoleh ke arah jam dinding dengan merk ternama, waktu telah menunjukkan pukul empat dini hari.

Sebelum hendak mengambil posisi tidur, Lebih dulu Hantara meraih ponselnya guna mengecek agendanya besok.

Hantara nampak menarik napas dalam saat melihat agendanya besok.Hantara meletakkan ponselnya di atas nakas sebelum benar benar larut dalam mimpi.

Terpopuler

Comments

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

kenapa kepikiran Tara isterimu itupun tak kan kamu dihidupnya karena cintanya adalah Lesmana karena keadaan dia menerimamu kalau kau TDK suka lepaskan saja karena ada yg suka padanya

2023-08-26

0

blecky

blecky

kagum bsa jdi cinta yg tak beralasan

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Setting tokoh.
2 Awal Mula.
3 Pria dingin
4 Pindah ke apartemen.
5 Ibu kandung Akila.
6 Menghadiri Undangan.
7 Kekecewaan Gita.
8 Menginap di rumah Mertua.
9 Menabrak seseorang.
10 Memalukan.
11 Perasaan tak menentu.
12 Apa dia selingkuh??
13 Mengakui.
14 Reaksi Bara_kuda.
15 Obrolan Abstrak.
16 Makan siang bersama.
17 Kembali ke apartemen.
18 Mencoba menerima.
19 Siapa pria itu??.
20 Pemandangan menggiurkan.
21 Membawa Asyifa tinggal bersama.
22 Apa sebaiknya menyerah??
23 Perlahan terkuak.
24 Maafkan Aku.
25 Makan siang bersama.
26 Debaran.
27 Melakukannya Lagi.
28 kekhawatiran Hantara.
29 Kehilangan selera.
30 Gadis Malang.
31 Menceritakan tentang pernikahan.
32 Menghadiri acara pertunangan.
33 Tak Tega.
34 Lukisan Abstrak.
35 Operasi Dadakan.
36 Kiriman Bunga.
37 Merindukan istriku.
38 Menginginkan seorang anak darinya.
39 Tudingan Mama.
40 Duren Sawit.
41 Sebuah Trauma.
42 Apa dia cemburu??.
43 Ada apa denganku???.
44 Kedatangan Pria di masa lalu.
45 Merindukanmu.
46 Obrolan Pria.
47 Tiga sahabat.
48 Bertemu.
49 Perkara Lingerie.
50 Happy birthday my wife.
51 Kemarahan Hantara.
52 Pil kontrasepsi.
53 Salah memilih Lawan.
54 Makan malam di mansion.
55 Have dinner in outdoor.
56 Mengantarnya Pulang.
57 Panggilan Sayang.
58 Kebenaran tiga tahun lalu.
59 Datang ke perusahaan.
60 Di mana dia sekarang???
61 Dua kabar berbeda.
62 Donor Darah.
63 Antara sedih dan bahagia menjadi satu.
64 Perasaan Aneh.
65 Bertemu di kantor polisi.
66 Tes DNA.
67 Hamil.
68 Kedatangan kedua sahabat.
69 Calon istri.
70 Janji.
71 Perubahan sikap Reva.
72 Perkara Mimpi.
73 Cukup sampai di sini.
74 Ngidam.
75 Curahan hati.
76 Bertemu lagi.
77 Mengetahui kebenaran tentang Asyifa.
78 Mengalami Depresiasi berat.
79 Akhirnya terkuak.
80 Hamil 1.
81 Hamil 2.
82 Keberadaan Dimas???
83 Depresi berat.
84 Membebaskan Dimas.
85 Pilihan Renata.
86 Permintaan Renata.
87 Tak Sengaja bertemu.
88 Obrolan santai mengandung sindiran halus.
89 Menemui calon Mertua 1.
90 Menemui calon mertua 2.
91 Ngidam.
92 Pernikahan Dimas dan Renata.
93 Resepsi pernikahan Dimas dan Renata.
94 Malam pengantin 1.
95 Sedikit Fakta tentang Dimas.
96 Menemui titik terang.
97 Akhirnya semua kebenaran terkuak.
98 Menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
99 Kegiatan rutin.
100 Kesadaran serta penyesalan Dimas.
101 Kenyataan pahit.
102 Pikiran konyol.
103 Indah pada waktunya.
104 Bulan madu Dadakan.
105 Surprise bagi Renata.
106 Baby mulai bergerak.
107 Menjalani beratnya kehidupan.
108 Tak ingin menyesal.
109 Kau putriku.
110 Kejadian tak terduga.
111 Kesepakatan yang di buat Riko.
112 Kontraksi.
113 Melahirkan.
114 Kayazhar Putra Hantara Sanjaya.
115 Selamat datang baby Kay.
116 Aqiqah baby Kay.
117 Nasehat untuk sahabat.
118 Healing.
119 Healing 1.
120 Insiden Yang menimpa Anis.
121 Renata Melahirkan.
122 Episode terakhir.
123 pengumuman.
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Setting tokoh.
2
Awal Mula.
3
Pria dingin
4
Pindah ke apartemen.
5
Ibu kandung Akila.
6
Menghadiri Undangan.
7
Kekecewaan Gita.
8
Menginap di rumah Mertua.
9
Menabrak seseorang.
10
Memalukan.
11
Perasaan tak menentu.
12
Apa dia selingkuh??
13
Mengakui.
14
Reaksi Bara_kuda.
15
Obrolan Abstrak.
16
Makan siang bersama.
17
Kembali ke apartemen.
18
Mencoba menerima.
19
Siapa pria itu??.
20
Pemandangan menggiurkan.
21
Membawa Asyifa tinggal bersama.
22
Apa sebaiknya menyerah??
23
Perlahan terkuak.
24
Maafkan Aku.
25
Makan siang bersama.
26
Debaran.
27
Melakukannya Lagi.
28
kekhawatiran Hantara.
29
Kehilangan selera.
30
Gadis Malang.
31
Menceritakan tentang pernikahan.
32
Menghadiri acara pertunangan.
33
Tak Tega.
34
Lukisan Abstrak.
35
Operasi Dadakan.
36
Kiriman Bunga.
37
Merindukan istriku.
38
Menginginkan seorang anak darinya.
39
Tudingan Mama.
40
Duren Sawit.
41
Sebuah Trauma.
42
Apa dia cemburu??.
43
Ada apa denganku???.
44
Kedatangan Pria di masa lalu.
45
Merindukanmu.
46
Obrolan Pria.
47
Tiga sahabat.
48
Bertemu.
49
Perkara Lingerie.
50
Happy birthday my wife.
51
Kemarahan Hantara.
52
Pil kontrasepsi.
53
Salah memilih Lawan.
54
Makan malam di mansion.
55
Have dinner in outdoor.
56
Mengantarnya Pulang.
57
Panggilan Sayang.
58
Kebenaran tiga tahun lalu.
59
Datang ke perusahaan.
60
Di mana dia sekarang???
61
Dua kabar berbeda.
62
Donor Darah.
63
Antara sedih dan bahagia menjadi satu.
64
Perasaan Aneh.
65
Bertemu di kantor polisi.
66
Tes DNA.
67
Hamil.
68
Kedatangan kedua sahabat.
69
Calon istri.
70
Janji.
71
Perubahan sikap Reva.
72
Perkara Mimpi.
73
Cukup sampai di sini.
74
Ngidam.
75
Curahan hati.
76
Bertemu lagi.
77
Mengetahui kebenaran tentang Asyifa.
78
Mengalami Depresiasi berat.
79
Akhirnya terkuak.
80
Hamil 1.
81
Hamil 2.
82
Keberadaan Dimas???
83
Depresi berat.
84
Membebaskan Dimas.
85
Pilihan Renata.
86
Permintaan Renata.
87
Tak Sengaja bertemu.
88
Obrolan santai mengandung sindiran halus.
89
Menemui calon Mertua 1.
90
Menemui calon mertua 2.
91
Ngidam.
92
Pernikahan Dimas dan Renata.
93
Resepsi pernikahan Dimas dan Renata.
94
Malam pengantin 1.
95
Sedikit Fakta tentang Dimas.
96
Menemui titik terang.
97
Akhirnya semua kebenaran terkuak.
98
Menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
99
Kegiatan rutin.
100
Kesadaran serta penyesalan Dimas.
101
Kenyataan pahit.
102
Pikiran konyol.
103
Indah pada waktunya.
104
Bulan madu Dadakan.
105
Surprise bagi Renata.
106
Baby mulai bergerak.
107
Menjalani beratnya kehidupan.
108
Tak ingin menyesal.
109
Kau putriku.
110
Kejadian tak terduga.
111
Kesepakatan yang di buat Riko.
112
Kontraksi.
113
Melahirkan.
114
Kayazhar Putra Hantara Sanjaya.
115
Selamat datang baby Kay.
116
Aqiqah baby Kay.
117
Nasehat untuk sahabat.
118
Healing.
119
Healing 1.
120
Insiden Yang menimpa Anis.
121
Renata Melahirkan.
122
Episode terakhir.
123
pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!