Menghadiri Undangan.

Dari balik jendela kaca Gita menyaksikan mobil Hantara telah meninggalkan kawasan apartemen. Gita kemudian mengirimkan alamatnya lewat sebuah pesan melalui aplikasi hijau miliknya kepada Atala.

Lima belas menit kemudian Atala kembali menghubungi Gita, memberi kabar jika ia telah menunggu di bawah. usia membaca pesan dari pria itu Gita segera turun menemui Atala.

"Selamat malam dr Atala." Atala yang tengah berdiri di samping mobil seraya menatap layar ponselnya, segera menengadah saat mendengar suara Gita.

Untuk beberapa saat Atala diam terpukau dengan penampilan serta wajah cantik Gita, wajah cantik yang sejak kuliah dulu selalu setia mengisi relung hati.

Lambaian tangan Gita menyadarkan Atala.

"Ah,,,maaf, maksud saya selamat malam." Atala nampak mengusap tengkuknya akibat salah tingkah. Gita hanya menanggapi dengan senyum.

"Sebaiknya kita berangkat sekarang, jangan sampai pihak rumah sakit berpikir kita tidak menghadiri undangan itu." Ajak Atala seraya menetralkan detak jantungnya dan Gita pun mengangguk.

Setelah membukakan pintu mobil untuk Gita, Atala mengitari mobil kemudian duduk di balik kemudi.

Hingar bingar jalanan ibu kota membuat Gita tersenyum lepas saat menatap ke arah jendela. suasana malam ini mengingatkan Gita akan sosok Lesmana, pria baik yang membuatnya pertama kali merasakan indahnya jatuh cinta.

Teringat akan sosok Lesmana yang memiliki sikap hangat tanpa terasa bola mata Gita mulai terasa panas menahan air mata.

Atala yang sejak tadi terus mencuri pandang ke arah Gita bisa menebak jika wanita itu terkenang sesuatu. Atala memilih diam tak bertanya, membiarkan gadis itu dengan suasana hatinya saat ini.

Sampai Gita sadar jika mobil yang di kendarai Atala telah berhenti di area gedung yang menjulang tinggi.

"Kita sudah sampai." kata Atala, Gita pun terkesiap dari lamunannya kemudian bersiap turun dari mobil. sebenarnya Gita sama sekali tidak merasa kesulitan namun gadis itu merasa tidak enak untuk menolak saat Atala dengan niat baiknya untuk membantunya turun dari mobil dengan menggenggam tangan Gita.

Setelah turun dari mobil dengan segera Gita melepas genggamannya pada Atala.

"Terima kasih." ucapan Gita di tanggapi senyum oleh Atala. keduanya pun mulai melangkah memasuki sebuah gedung tinggi di mana acara akan di laksanakan.

Kedatangan Atala dan Gita menjadi pusat perhatian, lebih tepatnya Gita yang kini menjadi pusat perhatian. wajahnya yang cantik meski hanya dengan polesan make up natural serta bentuk tubuhnya yang bak gitar spanyol. apalagi saat ini dres yang di kenakan Gita semakin memperlihatkan bentuk tubuhnya, hal itu membuat hampir semua pandangan kaum adam tertuju padanya, tak terkecuali seorang pria tampan yang merupakan pemilik perusahaan berlogo Putra Adipura.

Berbeda dengan pria lain yang menatap kagum akan kecantikannya, sorot mata Hantara justru terlihat begitu tajam ke arah Gita, namun Gita belum menyadari keberadaan Hantara.

Gita baru menyadari keberadaan Hantara ketika Atala menunjuk ke arah pria itu dan mengajaknya untuk memberikan ucapan selamat. Gita tidak menyangka pria dingin yang selama sebulan terakhir menjadi suaminya, merupakan pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Gita sampai merutuki kebodohannya yang tidak menyadari nama belakang sang suami yang terpampang jelas sebagai logo perusahaan yaitu Putra Adipura Sanjaya Group.

"Selamat malam tuan, selamat atas kesuksesan anda." mata hampir membulat sempurna saat mendengar Atala mengucapkan selamat kepada seorang pria yang tidak asing baginya.

"Selamat malam, terima kasih." Hantara membalas ucapan Atala namun tatapan tajamnya terus tertuju ke arah istrinya.

Gita menunduk tak berani membalas tatapan Hantara, sebelum gadis itu pamit ke toilet untuk menghindari Hantara.

"Permisi saya mau ke toilet sebentar." pamit Gita dan di angguki oleh Atala.

Hantara mempersilahkan Atala untuk menikmati hidangan sebelum pamit dengan alasan ingin menyambut tamu yang lain.

Gita terkejut saat merasakan ada seseorang yang menarik lengannya dan membawa gadis itu ke suatu tempat yang sepi.

Hantara mengungkung tubuh Gita yang mentok pada tembok kemudian mengunci pergerakan gadis itu dengan menahan kedua tangan Gita ke atas.

"Apa yang kamu sengaja ingin menggoda semua pria dengan pakaianmu ini??." dengan sorot mata tajam Hantara berkata dengan posisi mereka yang begitu dekat, bahkan Gita dapat merasakan hembusan napas pria itu.

Meski kini tubuhnya terasa gemetar akibat tatapan tajam Hantara, namun Gita tetap berusaha bersikap tenang di depan pria itu.

"Bagaimana mungkin saya bisa percaya diri menggoda pria lain, sementara suami saya sendiri saja tidak tergoda dengan saya." bukannya menjawab Gita malah balik melontarkan pernyataan yang selalu di lontarkan Hantara untuknya.

Hantara perlahan menjauh saat menyadari kemana arahnya ucapan istrinya. Gita beranjak meninggalkan Hantara yang masih berdiri dengan tatapan sulit di artikan.

"Tunggu!!." seruan Hantara membuat Gita menghentikan langkahnya sejenak.

Hantara melepaskan jas yang di kenakannya kemudahan melingkarkan ke pinggang istrinya dengan dua kali ikatan, sebelum beranjak.

Hantara menghentikan langkahnya "Jika kamu berani melepaskannya itu artinya kamu siap menerima panggilan besok, karena saya akan melakukan pendisiplinan pada Dirut rumah sakit tempat kamu bekerja." ujar Hantara sebelum melanjutkan langkahnya, dari nadanya pria itu tak main main sehingga membuat mau tak mau Gita harus tetap mengenakan jas milik suaminya tersebut.

Atala nampak menyatukan alisnya heran, saat menyaksikan Gita mengenakan sebuah jas yang di ikatkan pada pinggang rampingnya usai dari toilet.

Seolah paham dengan sorot mata Atala yang penuh tanya, Gita pun memberi pernyataan.

"Tadi pakaianku kotor tidak sengaja terkena tumpahan minuman, untungnya ada seseorang yang mau meminjamkan jasnya untukku." terang Gita sedikit menskenario kejadian yang sebenarnya tidak pernah terjadi, meski tidak begitu yakin dengan jawaban Gita namun Atala tetap mengangguk seolah percaya dengan ucapan gadis itu.

Selama menghadiri acara ulang tahun perusahaan Putra Adipura Group, Gita seperti tidak merasa nyaman mungkin karena sejak tadi Hantara sesekali melirik ke arahnya dan Atala.

Sampai akhirnya Gita bisa kembali bernapas lega saat perayaan tersebut usai dan ia kembali ke apartemen dengan di antarkan Atala.

Gita yang sejak tadi melihat ke arah belakang melalui spion mobil, menyadari jika mobil milik Hantara terus berada di belakang mobil Atala. namun begitu Gita tetap berusaha tenang, tidak ingin menimbulkan kecurigaan di hati dokter tampan tersebut.

Setelah menurunkan Gita di depan gedung apartemen Atala segera pergi, padahal kenyataannya pria itu berharap Gita sekedar mengajaknya mampir untuk basa basi.

Baru saja membuka kode apartemen langkah Gita di susul Hantara yang juga ikut masuk. entah dari mana asalnya pria itu yang jelas kini pria itu telah memasuki apartemen bersama sang istri.

Gita melepas jas milik Hantara lalu mengembalikannya pada pemiliknya.

"Terima kasih." kata Gita sebelum beranjak ke kamarnya.

"Tunggu!!." Gita berhenti melangkah.

"Saya tidak peduli siapa pria itu yang jelas yang tidak suka kamu dekat dekat dengannya, karena itu hanya akan merusak nama baik saya." Ujar Hantara.

Gita menoleh lalu menampilkan senyum getir ke arah Hantara, sebelum menimpali kalimat Hantara.

"Bagaimana saya bisa merusak nama baik anda, sedangkan tidak seorang pun yang tahu jika saya adalah istri anda." berucap dengan nada tenang namun mengena sampai ke jantung.

"Jika tidak ada lagi yang ingin anda tanyakan, saya mau ke kamar saya lelah sekali." ujar Gita yang kini merasa begitu lelah, bukan hanya lelah raga namun jiwa gadis itu juga terasa begitu lelah.

Lelah menjalani rumah tangga yang tidak tahu hendak di bawa ke mana. menjalani kehidupan berumah tangga dengan pria dingin yang mengabaikan haknya sebagai seorang istri. bukankah kasih sayang dan perhatian termasuk hak bagi seorang istri, namun sampai saat ini Gita sama sekali belum mendapatkan semua itu dari Hantara. bahkan pengakuan di khalayak ramai pun tidak pernah di dapatkan Gita sebagai seorang istri. satu satunya kerabat Hantara yang mengetahui pernikahan mereka adalah Armada, selain ayah, ibu serta adik ipar perempuannya.

Terpopuler

Comments

Fi Fin

Fi Fin

heran ya kyk nya gita sdh lupa sama lesmana ..segitu cepat nya gita melupakan lesmana

2024-05-08

0

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

bagus Gita jgn mau ditindas wanita bukan utk ditindas tapi dilindungi

2023-08-26

1

Baiq Munawarah

Baiq Munawarah

teruslah bersikap anggun dan tegas Gita , beri pelajaran pada Bosmu

2023-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Setting tokoh.
2 Awal Mula.
3 Pria dingin
4 Pindah ke apartemen.
5 Ibu kandung Akila.
6 Menghadiri Undangan.
7 Kekecewaan Gita.
8 Menginap di rumah Mertua.
9 Menabrak seseorang.
10 Memalukan.
11 Perasaan tak menentu.
12 Apa dia selingkuh??
13 Mengakui.
14 Reaksi Bara_kuda.
15 Obrolan Abstrak.
16 Makan siang bersama.
17 Kembali ke apartemen.
18 Mencoba menerima.
19 Siapa pria itu??.
20 Pemandangan menggiurkan.
21 Membawa Asyifa tinggal bersama.
22 Apa sebaiknya menyerah??
23 Perlahan terkuak.
24 Maafkan Aku.
25 Makan siang bersama.
26 Debaran.
27 Melakukannya Lagi.
28 kekhawatiran Hantara.
29 Kehilangan selera.
30 Gadis Malang.
31 Menceritakan tentang pernikahan.
32 Menghadiri acara pertunangan.
33 Tak Tega.
34 Lukisan Abstrak.
35 Operasi Dadakan.
36 Kiriman Bunga.
37 Merindukan istriku.
38 Menginginkan seorang anak darinya.
39 Tudingan Mama.
40 Duren Sawit.
41 Sebuah Trauma.
42 Apa dia cemburu??.
43 Ada apa denganku???.
44 Kedatangan Pria di masa lalu.
45 Merindukanmu.
46 Obrolan Pria.
47 Tiga sahabat.
48 Bertemu.
49 Perkara Lingerie.
50 Happy birthday my wife.
51 Kemarahan Hantara.
52 Pil kontrasepsi.
53 Salah memilih Lawan.
54 Makan malam di mansion.
55 Have dinner in outdoor.
56 Mengantarnya Pulang.
57 Panggilan Sayang.
58 Kebenaran tiga tahun lalu.
59 Datang ke perusahaan.
60 Di mana dia sekarang???
61 Dua kabar berbeda.
62 Donor Darah.
63 Antara sedih dan bahagia menjadi satu.
64 Perasaan Aneh.
65 Bertemu di kantor polisi.
66 Tes DNA.
67 Hamil.
68 Kedatangan kedua sahabat.
69 Calon istri.
70 Janji.
71 Perubahan sikap Reva.
72 Perkara Mimpi.
73 Cukup sampai di sini.
74 Ngidam.
75 Curahan hati.
76 Bertemu lagi.
77 Mengetahui kebenaran tentang Asyifa.
78 Mengalami Depresiasi berat.
79 Akhirnya terkuak.
80 Hamil 1.
81 Hamil 2.
82 Keberadaan Dimas???
83 Depresi berat.
84 Membebaskan Dimas.
85 Pilihan Renata.
86 Permintaan Renata.
87 Tak Sengaja bertemu.
88 Obrolan santai mengandung sindiran halus.
89 Menemui calon Mertua 1.
90 Menemui calon mertua 2.
91 Ngidam.
92 Pernikahan Dimas dan Renata.
93 Resepsi pernikahan Dimas dan Renata.
94 Malam pengantin 1.
95 Sedikit Fakta tentang Dimas.
96 Menemui titik terang.
97 Akhirnya semua kebenaran terkuak.
98 Menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
99 Kegiatan rutin.
100 Kesadaran serta penyesalan Dimas.
101 Kenyataan pahit.
102 Pikiran konyol.
103 Indah pada waktunya.
104 Bulan madu Dadakan.
105 Surprise bagi Renata.
106 Baby mulai bergerak.
107 Menjalani beratnya kehidupan.
108 Tak ingin menyesal.
109 Kau putriku.
110 Kejadian tak terduga.
111 Kesepakatan yang di buat Riko.
112 Kontraksi.
113 Melahirkan.
114 Kayazhar Putra Hantara Sanjaya.
115 Selamat datang baby Kay.
116 Aqiqah baby Kay.
117 Nasehat untuk sahabat.
118 Healing.
119 Healing 1.
120 Insiden Yang menimpa Anis.
121 Renata Melahirkan.
122 Episode terakhir.
123 pengumuman.
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Setting tokoh.
2
Awal Mula.
3
Pria dingin
4
Pindah ke apartemen.
5
Ibu kandung Akila.
6
Menghadiri Undangan.
7
Kekecewaan Gita.
8
Menginap di rumah Mertua.
9
Menabrak seseorang.
10
Memalukan.
11
Perasaan tak menentu.
12
Apa dia selingkuh??
13
Mengakui.
14
Reaksi Bara_kuda.
15
Obrolan Abstrak.
16
Makan siang bersama.
17
Kembali ke apartemen.
18
Mencoba menerima.
19
Siapa pria itu??.
20
Pemandangan menggiurkan.
21
Membawa Asyifa tinggal bersama.
22
Apa sebaiknya menyerah??
23
Perlahan terkuak.
24
Maafkan Aku.
25
Makan siang bersama.
26
Debaran.
27
Melakukannya Lagi.
28
kekhawatiran Hantara.
29
Kehilangan selera.
30
Gadis Malang.
31
Menceritakan tentang pernikahan.
32
Menghadiri acara pertunangan.
33
Tak Tega.
34
Lukisan Abstrak.
35
Operasi Dadakan.
36
Kiriman Bunga.
37
Merindukan istriku.
38
Menginginkan seorang anak darinya.
39
Tudingan Mama.
40
Duren Sawit.
41
Sebuah Trauma.
42
Apa dia cemburu??.
43
Ada apa denganku???.
44
Kedatangan Pria di masa lalu.
45
Merindukanmu.
46
Obrolan Pria.
47
Tiga sahabat.
48
Bertemu.
49
Perkara Lingerie.
50
Happy birthday my wife.
51
Kemarahan Hantara.
52
Pil kontrasepsi.
53
Salah memilih Lawan.
54
Makan malam di mansion.
55
Have dinner in outdoor.
56
Mengantarnya Pulang.
57
Panggilan Sayang.
58
Kebenaran tiga tahun lalu.
59
Datang ke perusahaan.
60
Di mana dia sekarang???
61
Dua kabar berbeda.
62
Donor Darah.
63
Antara sedih dan bahagia menjadi satu.
64
Perasaan Aneh.
65
Bertemu di kantor polisi.
66
Tes DNA.
67
Hamil.
68
Kedatangan kedua sahabat.
69
Calon istri.
70
Janji.
71
Perubahan sikap Reva.
72
Perkara Mimpi.
73
Cukup sampai di sini.
74
Ngidam.
75
Curahan hati.
76
Bertemu lagi.
77
Mengetahui kebenaran tentang Asyifa.
78
Mengalami Depresiasi berat.
79
Akhirnya terkuak.
80
Hamil 1.
81
Hamil 2.
82
Keberadaan Dimas???
83
Depresi berat.
84
Membebaskan Dimas.
85
Pilihan Renata.
86
Permintaan Renata.
87
Tak Sengaja bertemu.
88
Obrolan santai mengandung sindiran halus.
89
Menemui calon Mertua 1.
90
Menemui calon mertua 2.
91
Ngidam.
92
Pernikahan Dimas dan Renata.
93
Resepsi pernikahan Dimas dan Renata.
94
Malam pengantin 1.
95
Sedikit Fakta tentang Dimas.
96
Menemui titik terang.
97
Akhirnya semua kebenaran terkuak.
98
Menceritakan kebenaran yang sesungguhnya.
99
Kegiatan rutin.
100
Kesadaran serta penyesalan Dimas.
101
Kenyataan pahit.
102
Pikiran konyol.
103
Indah pada waktunya.
104
Bulan madu Dadakan.
105
Surprise bagi Renata.
106
Baby mulai bergerak.
107
Menjalani beratnya kehidupan.
108
Tak ingin menyesal.
109
Kau putriku.
110
Kejadian tak terduga.
111
Kesepakatan yang di buat Riko.
112
Kontraksi.
113
Melahirkan.
114
Kayazhar Putra Hantara Sanjaya.
115
Selamat datang baby Kay.
116
Aqiqah baby Kay.
117
Nasehat untuk sahabat.
118
Healing.
119
Healing 1.
120
Insiden Yang menimpa Anis.
121
Renata Melahirkan.
122
Episode terakhir.
123
pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!