Keterlaluan

Syifa pun melindungi Olivia sampai mereka berdua pun terjatuh ke tanah,ketika mereka terjatuh terdengar suara tembakan yang begitu banyak hingga membuat Olivia terheran-heran.Tidak berapa lama suara tembakan itu berhenti

" Heh sudah ku katakan,aku tetap akan berdiri di tempat ku dan tidak akan lari tetapi tetap saja kalian tidak bisa menangkap ku,nyawa kalian terbuang sia-sia disini.Sebaiknya aku pergi dan mencari tempat yang lain lagi untuk bersenang senang," kata pembunuh itu yang segera pergi dari tempat di mana ia berdiri tadi.

Pembunuh itu pun pergi setelah menyelesaikan kata katanya,setelah pembunuh itu pergi agak jauh Syifa pun bangkit dan berkata," Olivia ... uhuk,uhuk ... apakah kau baik baik saja ... apakah kau terkena tembakan nya?" tanya Syifa dengan nada yang lemah dan lirih kepada Olivia sembari terbatuk yang di sertai darah keluar dari mulutnya.

" Syi ... Syifa! ada apa dengan mu,kenapa mulut mu mengeluarkan darah dan seluruh tubuhmu terluka?" tanya Olivia kepada Syifa dengan panik karna melihat keadaan teman nya yang lemah dan mulutnya yang tiba tiba saja mengeluarkan darah.

" Aku tidak apa apa ... uhuk,uhuk ... bukankah kata Olivia kita akan selamat?maka aku akan percaya pada Olivia ... uhuk,uhuk ... bahkan Laura dan Fani pun percaya padamu,maka aku juga akan percaya pada Olivia.Oh iya uhuk,uhuk ... sampaikan salam ku kepada Laura dan Fani,dan katakan juga kepada Laura ... ."

" Untuk mengurangi sikap pemarah nya itu,jika tidak dia tidak akan mendapatkan pasangan sampai tua.Dan kau juga Olivia ... kau sama seperti Fani,kau orang yang sangat baik dan lembut ku berharap kau mendapatkan pasangan yang bisa mengerti tentang dirimu.Dan kata kata terakhir ku untuk kalian adalah ... jangan berubah apapun yang terjadi,aku akan selalu melihat kalian dari kejauhan,"

" Melihat kegiatan apa yang akan kalian kerjakan selanjutnya.Aku menyayangi kalian jadi jangan menangis karna ku ya ... sampai jumpa Olivia," kata Syifa kepada Olivia sembari menutup matanya dan perlahan jatuh di pelukan Olivia.

" Syifa ... Syifa ... kau mendengarkan ku Syifa," ucap Olivia sembari memegang badan Syifa dan menggoyangkan nya perlahan,namun Syifa tak menjawab ataupun menggubris panggilan Olivia.

" Syifa ... Syifa ... ha." Olivia terkejut dan hampir tidak percaya dengan apa yang di lihat nya,bahwa teman yang selalu berada bersamanya di saat menjalankan misi kini tergeletak di pelukan nya.

Kemudian Olivia meletakkan kepala Syifa di pangkuan nya,dan melihat kedua tangannya yang di penuhi oleh darah nya Syifa.

" Ini ... ini ... ini pasti bukan,ini pasti tidak nyata,ini pasti mimpi.Ini ... haa!TIDAK!!" teriak Olivia yang tidak percaya akan apa yang telah di lihat nya saat itu.

FLASHBACK OFF

" TIDAAK!!" teriak Olivia karna mengingat masa lalu yang sangat kelam bagi dirinya.

Olivia pun yang mengingat kejadian dimana Syifa mati di pelukannya itu langsung bertingkah seperti orang yang kehilangan akal.

" Huhh huhh huhh huhh ... tidak! Syifa tidak mati dia masih ada!aku akan membuktikan nya kepada kalian semua!" tegas Olivia yang meyakinkan bahwa Syifa temannya itu masih hidup.

" Kejadian inilah yang ingin ku halangi untuk terjadi,sifat dia yang seperti ini ingin ku tutupi.Aku tak ingin orang lain melihatnya seperti ini,dia sudah merasakan bagaimana kehilangan orang tua dan dia juga merasakan kehilangan teman masa kecilnya yang mari di hadapan nya,sesakit ini kesakitan yang dia rasakan dan se terpuruk ini lah dia." Batin Fani sembari menangis tanpa henti melihat tingkah laku Olivia.

" Bagaimana bisa dia menjadi seperti itu,aku yang melihatnya saja ingin sekali menutup wajahnya hingga tidak bisa di lihat oleh orang lain." Batin Toni yang berjalan maju ingin menghampiri Olivia.

" Toni,kau ingin kemana?" tanya Arya sambil berbisik kepada Toni.

" Aku ingin menutup sesuatu yang seharusnya tidak di lihat oleh orang lain," ujar Toni kepada Arya.

" Apakah dia ingin menutup wajahnya Olivia." Batin Arya sembari mengikuti Toni untuk menghampiri Olivia.

Laura yang melihat Toni dan Arya berjalan maju ingin ke arah Olivia pun memanggil mereka." Hmmm mmm,mmm mmm mmm ... ( Toni Arya, bisakah kalian melepaskan ikatan yang mengikat kami berdua aku mohon ...)" rintih Laura yang meminta tolong kepada Toni dan Arya.

Toni dan Arya yang mengerti isyarat dari Laura pun langsung melepaskan ikatan yang mengikat Laura dan Fani.Sedangkan Valdo yang melihat reaksi wajah Olivia itu pun tidak berkata apa apa.

" Olivia apakah kau baik baik saja?" tanya Laura kepada Olivia sembari menutup wajahnya agar tidak di lihat oleh orang yang berada di sana.

" Apakah anda puas Jenderal!bukankah ini yang anda inginkan,apakah hanya ini saja!atau anda ingin lebih dari ini,oh ... atau anda ingin mencambuk kami sepuluh kali atau bahkan lebih! jawab Jenderal mengapa anda diam!saya sedang bertanya disini,bukankah seharusnya ketika saya bertanya anda harus menjawab!bukankah itu yang anda ajarkan kepada kami!" teriak Laura kepada Jenderal Valdo yang di sertai air mata nya yang tidak berhenti mengalir membasahi pipinya itu.

" Fani apa yang baru saja kau katakan!tunjukkan rasa hormat mu kepada Jenderal!kau tidak pantas berteriak seperti itu kepada Jenderal!" tegas Arya yang melihat Fani berteriak kepada Jenderal nya sendiri.

" Oh jadi apakah aku tidak boleh berteriak kepadanya!kalau begitu bagaimana dengan dirinya!walaupun dia tidak berteriak tetapi dia telah mengungkit sesuatu yang seharusnya tidak ia ungkit,dan lagi kau bertanya kenapa aku tidak menghormatinya!ingat ini baik baik."

" Aku tak masalah jika orang lain tak menghargai ku tetapi aku tak bisa membiarkan orang lain tak menghargai teman teman ku.Prinsip ku jika dia tidak menghargai maka jangan harap dia di hormati!" tegas Fani yang membuat Toni dan Arya terdiam mendengarkan perkataan nya,sedangkan Valdo hanya terdiam tidak bisa berkata apa apa sedikitpun.

Setelah mengatakan hal itu,Fani Laura dan Olivia beranjak pergi meninggalkan tempat itu tetapi Laura menyuruh Fani dan Olivia untuk pergi terlebih dahulu karna ada sesuatu yang belum ia sampaikan.Olivia dan Fani pun pergi lebih dulu meninggalkan Laura.

" Jenderal Valdo anda mungkin menyelidiki Olivia hingga anda tau tentang kejadian itu,tetapi apakah anda tau reaksinya seperti apa?tidak kan.Anda tidak tau sama sekali,maafkan jika saya lancang tetapi saya ingin mengingatkan anda.Jika seandainya anda tidak mengetahui apa apa maka jangan ikut campur dalam urusan nya."

" Penyelidikan yang anda cari bukan seperti buku cerita,yang menceritakan semuanya secara detail,melainkan itu hanya inti dari sebuah cerita!" tegas Laura kepada Valdo dengan nada yang dingin dan membenci sikap Jenderal nya itu.

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

bener tuh kata laura valdo cuma tau inti dari kisah olivia, bukan benar2 tau

2023-01-20

0

apaan tuh

apaan tuh

baik bener dah ngk kek anak tu

2022-12-19

0

.•♫•♬• 𝙎𝙤𝙠 𝙰𝚜𝚒𝚔 •♬•♫•.

.•♫•♬• 𝙎𝙤𝙠 𝙰𝚜𝚒𝚔 •♬•♫•.

jgn kasi ampun

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!