Orang Misterius

" Bukti, bukti apa yang diberikan oleh suami anda? " tanya Olivia kepada Merry.

" Sebuah bukti berupa DVD," ungkap Merry.

" Suamiku mengatakan bahwa DVD yang ia tunjukkan kepada publik akan tetapi DVD itu telah di curi dan di hancurkan beserta dengan suamiku. Sejak kematiannya kami berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sampai Jendral Valdo menemukan kami dan dia membawa kami pergi keluar negeri dan menempatkan kami di tempat ini, " sambung Merry sembari menjelaskan tentang sebuah DVD yang ia sebutkan.

" Jadi apakah Valdo yang membawa anda kemari, dan satu lagi saya ingin bertanya apakah Laksamana Andi masih hidup dan siapa saja yang mengetahui tentang peristiwa ini? " tanya Olivia kepada Merry.

Mendengar pertanyaan dari Olivia Merry berkata, " Iya ... Tetapi jika kau bertanya tentang siapa saja yang mengetahui tentang peristiwa itu aku tidak tau."

" Hmmm ... Apakah Jenderal Valdo tidak mengetahui tentang peristiwa itu atau dia pernah mengungkit peristiwa itu walau sedikit ataupun sekali saja? " tanya Olivia kepada Merry yang semakin curiga dengan Valdo.

" Tidak ... Tidak ada, Jenderal Valdo tidak pernah membicarakan hal ini ataupun mengungkitnya. Ketika dia bertemu dengan kami dia hanya mengatakan bahwa dia disuruh oleh Laksamana Andi untuk menjaga kami ketika suamiku mati," jelas Merry kepada Olivia.

" Oh ... Ternyata begitu ya baiklah terima kasih, mungkin hanya itu saja yang saya tanyakan kepada anda Nyonya Merry kalau begitu saya permisi," ucap Olivia kepada Merry sembari mengakhiri pertanyaannya.

" Iya, jadi apakah kau bisa menepati janjimu jika seandainya aku mengatakan tentang kebenaran itu kau harus menegakkan keadilan untuk kematian suamiku dan untuk keluarga kecil kami," ucap Merry kepada Olivia dengan keyakinan yang penuh.

" Anda tidak perlu takut ataupun cemas aku Olivia dengan ini bersumpah akan menegakkan keadilan atas kematian suami anda dan keluarga anda, walaupun nyawa ku ini yang menjadi taruhannya!" tegas Olivia kepada yang penuh keyakinan dan percaya diri dengan kata kata dan sumpah yang ia ucapkan.

Setelah mengatakan hal itu di hadapan Merry Olivia pun pergi meninggalkan Merry bersama anaknya di rumah mereka

" Aku percaya padamu Olivia dan aku akan menunggu keadilan yang kau buat baik untuk kematian suami ku ataupun orang lain." Batin Merry dengan rasa kepercayaan kepada Olivia

Beralih ke Olivia yang sudah sampai di rumah yang ia sewa

" Iss, aku sedikit terganggu akan hal ini ada yang mengusik pikiran ku tentang yang di ceritakan oleh Merry tadi ada yang selalu mengganggu dan merayapi pikiran ku ini tapi apa yang salah? Hahh ...sudahlah aku akan membersihkan diri dulu lalu memikirkan hal ini kembali," ucap Olivia yang masih kebingungan dan merasa ada yang sedikit menjanggal di pikirannya.

Olivia pun membersihkan diri nya, setelah bersih bersih dia pun memakai piama yang ia bawa. Setelah memakai piama dia membawa berkas - berkas dan buku catatan yang di dalamnya tertulis wawancara Merry.

" Okeh baiklah dari mana kita akan memulainya lagi, eh ... tunggu dulu setelah dipikir pikir hal yang membuat pikiran ku ini merasa ada yang janggal seperti nya aku tau apa itu," ucap Olivia kepada dirinya sendiri yang sudah mengetahui hal apa yang membuat pikiran nya bingung dan merasa ada yang janggal.

" Hemm ... Tentang kata-kata Merry tadi bahwa Jenderal Valdo tidak pernah membicarakan tentang peristiwa itu dan tidak pernah mengungkit tentang kejadian itu walau sekali saja, " sambung nya lagi sembari mengingat tentang perkataan Merry kepadanya.

" Tapi ... Kenapa aku merasa kalau Jenderal Valdo mengetahui peristiwa itu tetapi dia tidak ingin bercerita. Iss ... Bagaimana ini apa yang tertinggal dan apa yang kulupakan kenapa semua ini selalu menghantui ku, ihh ... Ingatlah ingat ingat! " kesal Olivia sembari memukul dahi nya dengan pelan.

" Oh iya, buku diary nya dimana aku meletakkan itu, " ujar Olivia sembari mencari di mana buku diary yang di berikan oleh Fani dan Laura waktu itu.

Olivia pun mencari di setiap sudut rumah sambil mengingat di mana dia meletakkan buku diary itu

Olivia berkata, " Ihh ... Sudahlah mungkin saja aku menaruh buku itu di laci ditempat meja kerja ku, eh ... Ternyata aku meninggalkan buku itu di rumah haihh ... Menyusahkan keadaan ternyata menyuruh untuk cepat pergi dari sini dan kembali ke rumah, " ucap Olivia yang sedikit mengeluh dengan keadaan nya sekarang.

Ketika Olivia sedang duduk sambil memikirkan buku yang ia tinggal dirumah ia pun mendapatkan telpon dari Laura

" Ehh, Laura? Tumben sekali dia menelpon ku biasanya Fani yang menelpon ku tetapi kali ini kenapa dia menelpon ku, hmm mungkin saja HP Fani sedang lowbet. " Batin Olivia sembari mengangkat telpon yang diterima nya dari Laura.

" Ada apa Laura, kenapa kau menelpon ku apakah terjadi sesuatu disana atau kau menelpon ku ingin menanyakan tentang kabarku, " ujar Olivia sembari menanyakan kepada Laura mengapa dia menelpon nya.

" Ayo bicaralah kenapa kau diam saja Laura, biasanya kau yang paling banyak bicara tapi kenapa sekarang kau hanya diam, Laura? " sambung Olivia yang tidak mendengar balasan perkataan dari Laura di HP nya.

" Bicaralah jangan membuat ku takut! " tegas Olivia dengan nada suara yang sedikit keras.

Orang yang berada di telpon itu berkata, " Sudah ... Apakah kau sudah selesai berbicara jika sudah aku juga ingin berbicara."

" Ini suara laki-laki bagaimana bisa, Laura tidak pernah memberikan HP nya kepada siapapun termasuk kepada Fani dan aku lalu laki-laki ini siapa. " Batin Olivia yang bertanya tanya siapa laki-laki yang menelpon nya dengan menggunakan HP Laura

" Kau siapa, dimana Laura! " bentak Olivia kepada laki-laki yang berada di telpon itu

Orang itu berkata, " Oh tenang, teman mu itu baik baik saja aku hanya ingin berbicara kepadamu. "

" Apa yang ingin kau bicarakan dan apa mau mu langsung ke intinya saja! " bentak Olivia lagi kepada orang yang di berada di telpon itu dengan nada yang tidak sabar.

Orang itu berkata, " Tentu saja aku akan berbicara langsung ke intinya kau kira aku ingin berbelit belit seperti dirimu jangan sama kan aku seperti mu. "

" Cepatlah katakan apa mau mu! " desak Olivia kepada orang misterius itu dengan penuh penekanan.

Orang misterius itu berkata, " Yang aku mau adalah kau mengembalikan apa yang telah kau ambil dariku maka aku juga akan mengembalikan apa yang ku ambil darimu dan ingat jika salah satu dari benda yang kau ambil dari ku itu hilang maka salah satu dari bagian teman mu ini juga akan hilang. Intinya adalah jika kau bisa kenapa aku tidak, oke hanya itu yang ingin ku katakan aku menunggu mu sampai besok. "

Terpopuler

Comments

B⃟cMarwa

B⃟cMarwa

jangan gegabah Olivia. pakai taktik cerdas, itu pilihannya.

2023-01-26

2

B⃟cMarwa

B⃟cMarwa

benar dugaanmu, valdo menyembunyikan sesuatu yang tidak kamu ketahui sebelumnya.

2023-01-26

1

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •

aku jadi inget kasusnya si jo dan di sam bo nis😳

2022-12-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!