Terulang Lagi

Setelah mengatakan hal itu Laura langsung pergi meninggalkan ruangan itu,sebelum Laura menutup pintu ia mengatakan sesuatu.

" Jenderal ingat kata kata ku ini,orang yang kau buat terpuruk hari ini mempunyai seseorang yang sangat menyayangi nya walaupun Olivia sendiri sangat membenci nya.Orang yang sudah pensiun tetapi mempunyai banyak penghargaan di tempat ini,dan dia juga adalah salah satu senior mu," kata Laura sembari menutup pintu.

Setelah Laura menyelesaikan kata katanya ia pun langsung pergi meninggalkan tempat itu dan menyusul Olivia dan Fani.Sedangkan Valdo Arya dan Toni yang masih berada di tempat itu tidak berkomunikasi sedikit pun satu sama lain.

" Suasana apa ini,seperti tempat yang tidak berpenghuni dan seperti tidak ada orang disini." Batin Arya yang merasa sedikit canggung akan suasana di situ.

" Eee- " sebelum Arya menyelesaikan kata kata nya, Valdo tiba-tiba saja memotong perkataan nya

" Toni Arya sebaiknya kalian kembali ke mes kalian,untuk beberapa hari ke depan Jenderal Varo yang akan mengambil alih atas diriku.Aku mempunyai pekerjaan yang sangat banyak jadi tidak ada waktu untuk melatih kalian," jelas Valdo kepada Toni dan Arya.

Toni dan Arya yang mendengarkan itu langsung berkata secara bersamaan." Siap Jenderal!"

Valdo pun pergi meninggalkan Toni dan Arya di tempat itu dan kembali ke mes nya.Di mes nya Valdo memikirkan dan mengingat hal hal yang baru saja terjadi.

" Bagaimana bisa reaksi nya menjadi seperti itu,aku tak pernah memikirkan hal itu akan terjadi apakah sebegitu terpuruk nya dia dalam masa lalunya,apakah aku salah.Seharusnya aku tidak mengungkit tentang hal itu,bagaimana bisa … ." Batin Valdo yang sedikit menyesal akan sikap yang keterlaluan nya tadi.

Beralih ke Ivan yang sedang bekerja di perusahaan Noble Group,karna ketidak fokusannya ia pun sampai di tegur oleh manajernya.

" Ivan ada apa denganmu ku lihat kau hanya menatap komputer mu saja dan tidak bekerja, apa yang sedang kau pikirkan apakah kau sedang sakit?" tanya manajer itu kepada Ivan.

" Tidak,aku tidak apa apa maafkan aku manajer," ujar Ivan kepada manajer.

" Apakah kau yakin kau tidak apa apa,kau sedikit cemas apakah terjadi sesuatu?" tanya manajer itu lagi kepada Ivan.

" Tidak … tidak,tidak terjadi apa apa.Aku hanya kepikiran tentang adik ku saja," ucap Ivan menjelaskan kepada manajer itu.

" Oh kalau begitu tolong jangan terfokus pada itu saja,kau sedang bekerja jadi harap fokuslah kepada pekerjaan mu," ucap manajer itu sekedar menasehati Ivan untuk tetap fokus kepada pekerjaan nya.

" Iya,sekali lagi maafkan saya manajer," ucap Ivan lagi meminta maaf kepada manajer nya itu.

Manajer itu pun pergi meninggalkan Ivan yang sedang melanjutkan pekerjaan nya lagi,Jefri yang melihat kejadian itu merasa ada yang aneh dengan Ivan.Ketika jam istirahat perusahaan tiba Jefri pun mendatangi Ivan yang sedang melamun membuat Coffee.

" Ivan!apa yang kau lakukan!lihat air panas itu tertumpah di tangan mu!"teriak Jefri kepada Ivan yang langsung menyadarkan nya.

Sontak Ivan yang mendengar itu kaget dan langsung melepaskan gelas yang ia pegang,gelas itu pun pecah dan berserakan di lantai.

" Ivan apa yang sedang kau pikirkan?kenapa kau terlihat seperti orang yang kebingungan,sebelumnya tidak terjadi apa apa kepadamu tapi kenapa kau tiba-tiba menjadi seperti ini," kata Jefri sembari membersihkan serpihan gelas pecah akibat ulah Ivan.

" Haa … aku tidak tau,aku selalu memikirkan tentang Olivia seperti ada yang salah tetapi aku tidak tau apa," ujar Ivan yang menjelaskan ke bingungan nya kepada Jefri.

" Olivia … ada apa dengannya,bukankah beberapa hari yang lalu kau mengatakan bahwa kau pergi kesana bagaimana dengan keadaan nya?" tanya Jefri kepada Ivan.

" Dia baik baik saja dan dia juga masih mengingat tentang kejadian itu dan tak pernah menganggap ku sebagai kakaknya," jelas Ivan yang sedikit sedih melihat sifat adik nya yang tak pernah berubah.

" Lalu ada apa denganmu,kenapa kau tampak bingung?" tanya Jefri yang penasaran dari mana datang nya kebingungan di kepala Ivan sehingga membuat nya tidak fokus dalam segala hal.

" Aku rasa ada yang tidak beres dengan Olivia,aku harus pergi mencari nya," kata Ivan meyakinkan diri nya.

" Kalau begitu ayo kita permisi dulu pada manajer,karna ada sesuatu hal mendesak yang harus kita kerjakan," sambung Jefri memberikan saran kepada Ivan.

Jefri dan Ivan pun datang ke ruang manajer dan meminta izin untuk pulang karena ada sesuatu hal mendesak yang harus mereka kerjakan.Setelah di beri izin mereka pun bergegas pergi ke rumah Olivia.

Beralih ke Fani Laura dan Olivia yang sudah sampai di rumah Olivia,Fani dan Laura pun membawa Olivia ke kamarnya.

" Tenangkan dirimu Olivia,semuanya akan baik baik saja kau tidak perlu cemas ataupun khawatir Aku dan Laura ada bersama mu jadi tenanglah," ucap Fani sambil menenangkan Olivia.

" Fani Laura,Syifa … Syifa dia … dia apakah dia baik baik saja?" tanya Olivia sembari panik menanyakan keadaan teman nya yang sudah lama mati itu.

Laura yang mendengar perkataan Olivia yang tidak masuk akal itu langsung memegang bahu Olivia,seketika Olivia yang bahunya di pegang oleh Laura pun tertegun.

" Olivia dengarkan aku,Syifa dia sudah lama mati meninggalkan kita jadi tenangkan dirimu.Kau bukanlah orang yang membunuh nya tetapi kau adalah orang yang di selamatkan oleh nya,kau tau kenapa dia menyelamatkan mu?karna dia percaya kepadamu bukan hanya dia yang percaya padamu tetapi Aku Fani kak Ivan kami percaya padamu."

" Jadi kumohon berhentilah berpikiran kalau kaulah yang membunuh Syifa," jelas Laura kepada Olivia.Olivia yang mendengar perkataan itu dari mulut Laura seketika langsung tertunduk dan terdiam.

" Laura apa yang kau katakan,kau akan-" Laura memotong perkataan Fani.Laura berkata," Cukup Fani,jika kita tidak mengatakan nya mungkin dia akan selamanya menyalahkan dirinya walaupun sudah ku katakan pikiran nya pasti tetap akan sama,seperti itulah jalan pikiran nya saat ini dan aku pasti benar akan hal itu," ujar Laura untuk meyakinkan Fani.

" Fani Laura … keluar dari kamar ku,tinggalkan aku sendiri," kata Olivia yang masih tertunduk sembari menunjuk ke arah pintu menyuruh Fani dan Laura untuk keluar.

" Tapi Olivia … ," lirih Fani.

" Aku bilang keluar!keluar sekarang juga dari kamar ku!" tegas Olivia kepada Fani dan Laura.

Fani dan Laura pun terpaksa keluar dari kamarnya Olivia,lalu Olivia mengunci kamarnya.Sedangkan Ivan dan Jefri yang sedang menuju ke rumahnya Olivia pun sudah sampai.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

Canggung

boleh mampir "Well dominated Love 💚"

2023-01-04

0

apaan tuh

apaan tuh

Olivia apa salahnya untuk berubah dan membuat lembaran baru

2022-12-19

0

.•♫•♬• 𝙎𝙤𝙠 𝙰𝚜𝚒𝚔 •♬•♫•.

.•♫•♬• 𝙎𝙤𝙠 𝙰𝚜𝚒𝚔 •♬•♫•.

mungkin dia lagi membutuhkan ketenangan

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!