" Sepertinya kau tidak tau siapa dia,kalau begitu maka aku akan menjelaskan nya secara singkat," jawab Toni kepada penjaga itu.
" Olivia adalah mantan anggota kepolisian,seharusnya jika seandainya dia tidak keluar dari anggota kepolisian maka dia akan mendapatkan gelar *Komisaris Jenderal Polisi* tetapi sayangnya ia keluar karena suatu tragedi yang tidak bisa ia ceritakan ke banyak orang," sambung Toni lagi sembari menjelaskan kepada penjaga itu siapa sebenarnya Olivia.
" Tetapi jika seandainya kau menyelidiki tentang dirinya,maka kalian akan menemukan tragedi apa itu.Dan yang membuat ku paling kaget adalah dia mendapatkan pangkat Komisaris Jenderal Polisi karna menyelesaikan suatu misi yang mustahil di selesaikan oleh yang lainnya," jelas Toni lagi.
" Apa yang anda maksud?" tanya penjaga itu bingung.
" Sederhana.Sebelum dia mendapatkan pangkat Komisaris Jenderal Polisi,dia hanyalah *Ajun Komisaris Besar Polisi* tetapi karna suatu tekad dan kebencian mendalam dia mengambil misi itu suka ataupun tidak suka demi membalas dendam.Dan saat itu juga dia mendapatkan pangkat Komisaris Jenderal Polisi," ucap Toni kepada penjaga itu.
" Dia hanya mendapatkan pangkat Komisaris Jenderal Polisi lantas apa yang anda takut kan?" tanya penjaga itu yang bingung kepada Toni dan Arya kenapa mereka takut kepada orang yang hanya mendapatkan gelar *Komisaris Jenderal Polisi*.
" Kau tidak tau, dia adalah satu satunya wanita yang mengambil alih dari misi itu dan dia adalah satu satunya orang yang selamat dari misi itu, yang paling membuat orang terkaget-kaget dia berhasil menangkap pembunuh yang sangat ingin di bunuh nya dalam waktu satu hari," celetus Arya menjawab pertanyaan dari penjaga itu.
" Dan dalam waktu satu hari itu,seluruh anggota polisi yang ikut salam misi itu telah tewas kecuali dia yang menyelesaikan misi tanpa terluka," tekan Arya kepada sang penjaga itu.
" Dan sejak saat itu seluruh anggota kepolisian menyebutnya sebagai *Wanita Berdarah Dingin* ... ." sambung Toni.
Beralih ke Olivia yang berjalan menuju ruang bawah tanah tempat di mana penyiksaan anggota militer yang berkhianat kepada negara ataupun semacamnya.
" Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepu ... eh aku melewatkan.Baiklah kita mundur beberapa langkah.Satu,dua,tiga ... ." Batin Olivia.
" Akhirnya aku menemukannya," kata Olivia sembari membuka pintu.
Olivia pun membuka pintu di salah satu ruangan bawah tanah itu dengan perlahan.Olivia berkata," Laura Fani apakah kalian berdua ada disini." sambil meneruskan membuka pintu.
Ketika Olivia sudah membuka pintu itu, Olivia pun terkaget melihat Fani dan Laura yang diikat bahkan mulut mereka pun di tutup dengan slotif,kaki tangan mereka di ikat di kursi yang menghadap ke arah Olivia.
" Hmm!mmm mmm mmm ( Olivia!pergi dari sini)," ucap Fani yang bahasa nya tidak di pedulikan oleh Olivia.
" Mmm mmm!mmm mmm mmm mmm (Dasar bodoh!untuk apa kau datang kemari)," sambung Laura yang bahasanya sedikit di mengerti oleh Olivia.
" Pertanyaan bodoh apa itu, sudah jelas bukan aku datang kemari untuk menyelamatkannya kalian berdua," ujar Olivia kepada Fani dan Laura.
" Mmm mmm mmm mmm,mmm mmm mmm hmmm mmm mmm ( Kami tidak butuh pertolongan mu,sebaiknya kau menyelamatkan diri mh sendiri dan pergi dari sini kau tidak perlu mengkhawatirkan kami)," ucap Laura kepada Olivia sembari menunduk dan menangis.
Fani yang melihat hal itu pun langsung memalingkan wajahnya sembari menangis.
" Ha?kata kata bodoh apa yang baru saja kau ucapkan Laura,baru kali ini aku mendengar nya dari mulutmu,bahkan kau meneteskan air mata yang tidak perlu," kata Olivia yang tidak memiliki rasa peduli melihat Laura dan Fani yang menangis.
Laura yang tadinya menunduk pun langsung memalingkan wajahnya karna takut melihat wajah Olivia.
" Kenapa Laura Fani? kenapa kalian menangis sambil memalingkan wajah kalian dan tidak berani menatap ku?" tanya Olivia kepada Laura dan Fani.
" Bodoh ... kami mengkhawatirkan dirimu,kami tidak ingin kau mengingat hal itu lagi." Batin Laura yang terisak dan sesak mengingat kejadian masa lalu Olivia.
Tiba tiba terdengar suara tepukan tangan seseorang " Prokk ... prokk ... prokk."
" Siapa?" ucap Olivia sembari melihat ke arah tepukan tangan tersebut.
" Sungguh cerita yang sangat mengharukan dengan banyaknya tetesan air mata, pembelaan dari temannya yang menyuruh salah satu teman yang lain untuk pergi menyelamatkan diri nya sendiri.Sungguh cerita yang indah,bukan begitu Olivia?" tanya orang misterius itu kepada Olivia.
Seketika Olivia langsung berdiri karena mengenal suara itu dan langsung menodongkan pistol ke arah orang tersebut.
" Kau orang misterius yang menelpon ku,siapa kau sebenarnya?" tanya Olivia kepada orang misterius itu.
" Aku,aku adalah seseorang yang seharusnya tidak kau usik," ucap orang misterius itu sembari berjalan mendekati Olivia.
Olivia pun memperhatikan orang misterius itu dengan saksama." Kau adalah Jenderal Valdo."
" Oh ternyata kau mengenal ku,dari mana kau mengenal ku?" tanya Valdo kepada Olivia yang penasaran.
" Aku mengenal mu dari pangkat yang sudah kau dapatkan dan simbol nama yang kau pakai," jawab Olivia dengan jelas dan sesingkat mungkin.
" Oh ternyata kau mengetahuinya dari itu, sangat simple ya," ucap Valdo yang sedikit menyeringai.
" Apa mau mu?" tanya Olivia kepada Valdo.
" Sederhana,kembalikan apa yang telah kau ambil dari ku dan aku akan mengembalikan apa yang telah ku ambil dari mu," jawab Valdo kepada Olivia.
" Buku itu bukan,heh ... kau kira aku bodoh Jenderal Valdo.Kau telah mengambil buku itu selagi aku tidak ada dirumah bukankah begitu," ucap Olivia sembari menatap tajam ke arah Valdo.
" Bagaimana kau bisa mengatakan kalau akulah yang mengambil buku itu selagi kau tidak ada di rumah, sedangkan kau tidak mempunyai bukti sama sekali untuk itu," kata Valdo yang sedikit tersenyum licik melihat Olivia.
" Aku tidak perlu menunjukkan bukti kepadamu,aku hanya akan berkata dan kata kata ini adalah kebenaran.Pencuri yang sangat pandai membobol pintu pun dia akan tetap merusak lubang kunci rumah ku tetapi kali ini berbeda,dia seperti mempunyai kunci cadangan rumah ku.Sepertinya dia telah membuat kunci yang sama persis seperti kunci rumah ku."
" Tentu saja aku menuduh anda karna pencuri,jika seandainya ia ingin membuka rumah ku dengan sesuatu itu pasti akan meninggalkan sedikit bukti,tapi kali ini tidak ada layaknya dia memang sudah berniat untuk mengambil nya sendiri," jelas Olivia kepada Valdo.
" Kau terlalu percaya diri dengan kata kata mu,tetapi kau melupakan sesuatu dari kata katamu.Kau pernah berbohong,berbohong tentang keselamatan." Tekan Valdo memindahkan topik.
Fani dan Laura yang mengerti maksud dari perkataan Valdo itu pun berteriak.
" Hmmm!!( Tidak!!)," teriak Fani sembari menangis tersedu
" Hmm! mmm mmm mmm!( Jangan!kumohon jangan katakan!)," teriak Laura yang panik dan khawatir kepada Olivia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
wih kren ya oliv
2023-01-13
1
Aerik_chan
Ada cctv
2023-01-03
0
.•♫•♬• 𝙎𝙤𝙠 𝙰𝚜𝚒𝚔 •♬•♫•.
kambingnya lah kau ni ya
2022-12-13
0