" Iya, siapa ya? " ucap Ilham sembari melihat Olivia yang berdiri di depan pintu yang kelihatan asing baginya
" Apakah benar ini adalah rumah dari Merry istri dari almarhum wartawan yang bernama Josua? " tanya Olivia kepada Ilham dengan sopan dan ramah
" Siapa wanita ini? Bagaimana dia tau padahal kami sudah menyembunyikan identitas kami dengan baik dan mengucilkan diri dari kota " batin Ilham yang terkejut mendengar pertanyaan yang di tanyakan Olivia
" Siapa kau?! Bagaimana kau bisa tau tentang keluarga kami, sebelumnya tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang kami dan juga apakah kau seorang wartawan? " ucap Ilham dengan nada yang sedikit tegas bertanya kepada Olivia
" Emm.. Iya, ada apa? Apakah salah jika seandainya aku mendatangi kalian? " jawab Olivia dengan jujur dan heran dengan tingkah laku dari Ilham
" Cih!!.. Dasar bedebah pergi lah dari sini! Kami tidak membuka pintu untuk orang seperti mu disini!! " ucap Ilham dengan tegas disertai dengan nada omongan yang terlihat membenci dan langsung menutup pintu itu
" Ck! Hahh.. Aku datang kemari dengan cara yang baik dan ramah tetapi kau menyambut ku dengan cara yang kasar jadi jangan salahkan aku untuk bersikap kasar " ucap Olivia pelan dengan nada yang kesal dan geram karena diperlakukan seperti seorang penjahat oleh Ilham
Olivia yang kesal pun berniat mendobrak pintu rumah itu agar terbuka, sebaliknya Ilham yang berada di dalam rumah pun merasa gelisah karena kedatangan Olivia ke rumah nya
" Huhh.. Bagaimana ini? Aku harus membawa ibu pergi dari sini dan membujuknya untuk tinggal bersama ku dan istri ku " ucap Ilham kepada dirinya sendiri yang gelisah dan khawatir kepada ibunya
Tiba tiba ibunya Ilham datang karena mendengar suara keributan di luar, lalu ibunya Ilham pun bertanya kepada anaknya apa yang sedang terjadi
" Ilham apa yang sedang terjadi? Kenapa di luar sangat berisik? Apakah terjadi sesuatu ? " tanya Merry kepada anaknya itu yang kelihatan sangat gelisah
" Ibu sebaiknya ibu cepat berkemas, aku akan membawa ibu pergi bersamaku dan kita akan meninggalkan tempat ini! " ucap Ilham dengan sedikit rasa gelisah dan takut akan apa yang akan terjadi dan sembari menyuruh ibunya untuk berkemas
" Apa yang sebenarnya terjadi katakan pada ibu? Kenapa kau menyuruh ibu untuk berkemas dan meninggalkan tempat ini, apakah ada sesuatu diluar? Siapa dia sampai kau sangat takut seperti itu " ujar Merry yang heran dan bingung dengan tingkah laku anaknya yang menyuruhnya untuk berkemas dan meninggalkan rumah itu
" Di luar ada seorang wartawan wanita, dan kelihatan nya dia sedang mencari tau tentang tragedi di masa lalu jika tidak dia tidak mungkin mendatangi tempat ini " jawab Ilham sembari menjelaskan kepada ibunya siapa yang berada di luar rumah nya
" Wartawan wanita? Yang pasti wartawan itu bukan berasal dari kota ini, hmm mungkin sudah waktunya aku mengatakan kebenarannya dan ini mungkin sudah tidak bisa lagi di tutupi kuharap kali ini adalah poin emas untuk membuka siapa pelakunya " batin Merry dengan secercah harapan yang ada di mata nya
" Biarkan wartawan itu masuk, aku ingin berbicara dengan nya " ucap Merry kepada Ilham
" Apa? Apakah ibu yakin, apakah ibu akan menceritakan nya sekarang kepada dia ?! " tanya Ilham kepada ibunya
" Kali ini ibu yakin dengan pilihan ibu, mungkin ini adalah takdir yang mempertemukan ibu dengan dirinya jadi biarkan dia masuk " ucap Merry kepada Ilham dengan pasti dan yakin
Ilham pun membukakan pintu untuk Olivia, Olivia pun yang sudah bersiap siap untuk mendobrak pintu itu pun berhenti karena melihat pintu itu akan di buka
" Eitss!.. Hampir saja aku ingin mendobrak nya jika tidak aku sudah jatuh kedalam " ucap Olivia
" Kau wanita yang sangat tangguh sampai kau ingin mendobrak pintu rumah orang lain " ujar Ilham yang sedikit memuji keberanian Olivia yang ingin mendobrak rumah nya
" Karna aku tidak di izinkan masuk dengan cara halus maka aku akan masuk dengan cara yang kasar, bukankah itu sangat mudah " jawab Olivia dengan senyum sekilas
" Cih! " kesal Ilham yang mendengar perkataan Olivia
" Siapa nama mu? " tanya Merry kepada Olivia
" Ohh nama ku. Nama ku adalah Olivia aku dari kota Tiongkok kemari untuk mencari anda, aku adalah seorang wartawan dan mantan anggota kepolisian senang bertemu dengan anda nyonya Merry " jawab Olivia sambil memperkenalkan dirinya kepada Merry
" Ya senang bertemu dengan mu Olivia " jawab Merry dengan senyum sekilas
" Lalu apa yang ingin kau ketahui dari kami, dan apa keuntungan kami jika seandainya kami memberitahu apa yang ingin kau ketahui? " tanya Merry dengan penuh keyakinan
" Aku ingin mengetahui tentang kematian suami mu dan keuntungan yang kau dapatkan adalah keadilan untuk keluarga mu " jawab Olivia dengan nada bicara yang pasti
" Apakah kau bisa menjamin tentang keadilan itu? Atau kau hanya berbicara omong kosong saja? " tanya Merry lagi untuk meyakinkan perkataan Olivia
" Jika aku berbohong dan tidak bisa menepati apa yang aku katakan maka kau boleh memenggal kepala ku dan menaruhnya di menara sebagai kompensasi kalau aku adalah wanita pembohongan dan tidak tau diri sama sekali " ucap Olivia dengan penuh keyakinan di setiap kata yang ia ucapkan
" Kau sadar apa yang kau katakan saat ini wartawan Olivia, kata kata mu ini adalah sumpah mu sendiri jika kau mengingkari nya maka kau harus menepati apa yang baru saja kau katakan " ujar Ilham sambil memastikan kembali perkataan yang Olivia lontarkan
" Ya tentu saja aku akan memegang kata kata yang telah ku katakan jadi kau tidak perlu takut, jadi bisakah kita mulai wawancara nya " ucap Olivia dengan nada yang pasti dan penuh kepercayaan diri
" Suamiku adalah wartawan yang bekerja di perusahaan Associated Press (AP), suamiku bekerja disitu " ujar Merry sambil menceritakan tentang suami nya
" Eh, itu bukankah tempat dimana aku bekerja " batin Olivia
" Dia adalah karyawan yang sangat baik kepada siapa saja bahkan dia sangat ramah, ketika dia mendapatkan suatu kasus maka dia akan menyelesaikan nya dengan cepat sampai suatu hari dia bertemu dengan seorang Angkatan Laut jika aku tidak salah ingat namanya adalah Andi " ucap Merry sembari menceritakan semua yang ia tau kepada Olivia
" Waktu itu tanpa sengaja suami ku bertemu dengan dirinya dan dia mengatakan tentang suatu eksperimen manusia yang di jalankan pemerintah, awalnya aku tak pernah percaya dengan apa yang dikatakan oleh suami ku tetapi dia memberikan bukti yang sangat jelas hingga membuat ku percaya tentang hal itu " Merry pun mulai menceritakan semua nya kepada Olivia dengan sangat rinci dan jelas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
B⃟cMarwa
apa ini bisa disebut sebagai kloning
2023-01-26
1
B⃟cMarwa
benar yang dikatakan oleh Ilham. ucapan adalah doa. jadi berhati-hatilah.
2023-01-26
1
B⃟cMarwa
sampai segitunya ucapan yang kamu sebut barusan.
2023-01-26
1