Ku lihat wajahku di cermin kamar Nana, astga mukaku tidak beraturan dan Jonathan melihat keadaanku yang seperti ini memalukan.
" kamu kenapa?"." Hanya ada sedikit masalah. Jangan khawatir"." Gila ya kamu bagaimana mungin aku tidak khawatir, sampai bos menelponku itu bagaimana ceritanya"." Hehehe maafkan aku"." Apa ada masalah sama Leo?".
Dia memang orang yang terlalu peka, ya wajar saja sih, aku Leo dan Nana adalah teman satu sekolah, Nana tahu betul bagaimana kedekatanku dengannya.
" aku dan Leo baik-baik...."." Apa nya yang baik-baik saja, lihat sekarang kamu menangis lagi. Ceritakanlah, aku bukan orang lain juga kan"." Tapi Na..".
Nana mencoba meyakinkanku lagi, tidak apa dia selalu bilang begitu cemilan dan teh tidak ada habisnya para pelayan berikan.
Pelan-pelan aku ceritakan semuanya kepada Nana, tapi gadis ini terlihat pucat setelah aku ceritakan semuanya. Nana memelukku dengan erat dia mengerti kenapa aku begini terisak-isak menangis sendiri tanpa arah dan tujuan pelukan Nana terasa hangat.
Tiba-tiba Nana keluar dari kamar dan memanggil mama dan papanya untuk pergi ke kamar, heran tentu saja untuk apa dia membawa orang tuanya kesini.
"* Ma Pa bisakah kalian mengadopsi Vania?"." Na apa yang kamu bicarakan". Tanya papa Vania." Pokoknya aku mau papa dan mama mengadopsi Nia untuk tinggal di sini"." Nana sayang sabar, ada apa coba cerita dulu ada apa?"*
Nana menceritakan semuanya kepada orang tuanya, aku jadi merasa malu, segini sayangnya kah Nana padaku yang hanya seorang teman ini. Aku dan Nana memang teman baik tapi aku tidak menyangka saja dia berfikir untuk mengadopsiku yang sudah besar ini.
" Ma ayo kita pergi. Papa sudah tidak tahan mendengar ini. Bagaimana bisa mereka begitu terutama laki-laki jahanam itu"." Sabar pa. Oh iya Van kamu sudah makan"." Belum tan"." Ya sudah Nana bilang sama bibi untuk membuatkan makan ya"." Baik ma"." Nah pa, ayo kita pergi. Vania di sini saja dulu ya"." Iya tan".
Dengan segera mama dan papa Nana pergi. Nana mambawaku ke meja makan rumahnya, terakhir kali aku kerumah ini tidak sebesar ini, keluarga Nana ini memang sulit untuk di tebak.
Malam hari tiba, Nana memintaku untuk tidur dengannya malam ini, seolah dia tahu aku tidak boleh sendirian lagi, tidak boleh juga pergi ke rumah keluargaku apa lagi pergi ke tempat Leo.
Hoaammm, tidurku nyenyak sekali, memang beda ya kasur orang kaya dan orang biasa ini sangat nyaman. Sarapan juga sudah di siapkan wah ini enak sekali roti panggang di bersi selai dan kental manis juga susu yang tidak terlalu manis, ah aku berasa seperti putri kerajaan saja.
Air hangat untuk mandi juga sudah di siapkan berasa di manjakan sekali tapi sebentar lagi aku akan pulang, sebaiknya aku mencari kos untukku tinggali.
" semudah itu?"." Benar Na, mama saja kaget kenapa semudah itu mereka mengiyakan. Tapi,,,"." Tapi apa ma?"." Mereka meminta uang sangat banyak dan papa mengiyakannya"." How much?"." 1 m dolar"." Yang benar saja. Kenapa mereka mata duitan sekali sih".
Mereka bicara apa, uang itu kan jumlahnya banyak sekali. Baju Nana ini sangat nyaman dan wangi sekali.
" eh Van udah selesai, bagaimana tidur kamu"." Sangat nyaman terimakasih"." Vania sudah sarapan"." Sudah tan"." Jangan panggil tante dong panggil mama saja ya"." Tapi tan"." Mama dia belum terbiasa"." Baiklah baiklah. Nah kalian cepat berangkat sana sudah siang"." Baik".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments