Selamat membaca!
😘😘😘
○
○
○
Menurut info dari Mamanya Mesya, Rezvan mengetahui bahwa Audi tinggal bersama Kakaknya yang berarti Audi adalah tanggung jawab penuh sang Kakak. Mengingat fakta itu terbersit ide dalam kepala Rezvan dan dia pun tersenyum aneh.
Rezvan pun meraih ponsel Audi yang berada di sofa dan ternyata gadis itu masih saja belum memberinya kunci sandi, baguslah berarti Rezvan bisa membalas perbuatan Audi padanya.
'Mbak, Audi nginap dirumah teman.'
Rezvan mengetik pesan dan mengirimnya sambil diselimuti senyum devil has dirinya ketika pesan berhasil terkirim ke kontak dengan nama 'Mbak salah arah' yang Rezvan yakini sebagai Kakak dari Audi terlihat dari isi pesan teks.
Saatnya pembalasan atas sikap dan perlakuan Audi.
○○○
HHOOAAAMMM..
Audi menguap sambil menekan remot untuk membuka pintu ruangan rahasia Rezvan. Sungguh senangnya tidur pulas tanpa gangguan sama sekali. Hari ini dia bebas tidak belajar, otaknya teristirahatkan sejenak disertai hati yang adem tanpa beban.
Harusnya beginilah hari-hari idealnya jikalau tidak sedang mood bergosip, tapi semua itu sirna oleh Rezvan yang mulai mencekoki Audi dengan menyuruhnya belajar dan belajar. Sangat menyebalkan dan tentunya menguras otak.
Selesai UN nanti mungkinkah Audi berubah karena kebiasaan yang Rezvan yang terapkan padanya. Menggosip mungkin tak bisa lepas dari Audi. Tetapi materi gosipnya bisa saja berganti dari menggosipi hidup orang jadi menggosipi pelajaran. Misalnya, 'X dan Y kebangatan gak sih, hobinya itu loh minta dicari!! Nggak di integral, trigonometri, limit.. Hm, pasti ada soal nanya, tentukanlah nilai X?.' Audi menggeleng tak sanggup membanyangkan dirinya menggosipi pelajaran.
Tunggu sudah jam berapa ini?
Kenapa ruangan Bang Rez-Rezvan gelap dan terasa sunyi?
Apakah sudah malam dan semua karyawan sudah pulang?
Dan apakah cuma ada tinggal Audi diruangan ini?
Audi tersadar keadaan sekitarnya lalu menggeleng, astaga Rezvan tega meninggalkannya sebab sudah membuatnya murka dan marah. Gawat, sepertinya hanya jawaban 'ya dan ya' untuk semua pertanyaan yang terlintas dalam benak Audi.
Brakk,
Suara benda jatuh mengagetkan serta memberi efek merinding bagi Audi. Sontak gadis itu mengusap tengkuknya seraya berlari dengan kencang kembali masuk ke dalam ruangan rahasia yang masih terang dengan pencahayan lampu.
Entahlah kamarnya memang sepertinya sengaja didesain cukup nyaman dengan ventilasi udara cukup baik sehingga ruangan tidak pengap serta pencahayaan yang sepertinya otomatis menyala jika ruangannya dibuka dan ada orang yang menghuninya.
Audi duduk terdiam diatas tempat tidur meratapi nasibnya sambil memeluk tubuhnya erat.
Haruskah malam ini dia menginap disini??
Tiba-tiba Audi sadar dan teringat bahwa ia memiliki ponsel dan kalau tidak salah ponselnya berada diruang kerja Rezvan, tepatnya di sofa.
Dengan perlahan Audi beranjak menahan takut dengan memberanikan diri berjalan menelusuri ruangan Rezvan yang gelap. Audi meraba dinding untuk menemukan letak saklar lampu. Tetapi, bukannya menemukannya suara langkah kaki serta benda jatuh malah membuat Audi makin takut.
"AAAAAAAAAAAAAA!!!"
"Jangan ganggu aku, Jangan ganggu aku.. pergilahh!!"
"Hhhuuuuaaaaa, dagingku tidak enak, kumohon jangan gigit aku!!"
Brakk, Audi menabrak sesuatu. Terasa padat serta keras, tinggi tegap dengan matanya yang menatap tajam Audi. Sangat menyeramkan dan menusuk hingga ketulang.
"AAAA...Mmmmm!!"
"Ini Aku, diamlah Audi jangan berisik." Rezvan membekap mulut Audi hingga suara teriakan Audi tertahan.
Laki-laki itu menyeringai lega setelah Audi diam tak melawan.
Tanpa diduga Rezvan tiba-tiba saja mengangkat dan menghempaskan tubuh Audi keatas tempat tidur dengan kasar. Dia terlihat beda dari biasanya disertai aura yang kian makin membuat orang merinding dekat dengannya. Dan hal itu menyebabkan Audi beringsut mundur oleh pikirannya yang tidak-tidak.
"Audi!!" Panggil Rezvan dengan suara meninggi dan geramnya. Pandangannya tak bisa lepas dari Audi disertai tangannya mengepal erat.
Begitu menyebalkannyakah Audi hingga Rezvan begitu dendam...
Kali ini takkan mengampuni Audi yang telah beraninya mempermainkannya.
"Ampun Bang.. Audi tidak akan bandel lagi." Cicit Audi cepat disertai rasa takut..
"Tolonglah jangan begini!! Aaauuudi sungguh-sungguh nggak lagi ngibulin Abang!!"
Rezvan makin mendekat dan menyeringai aneh dalam tatapan tajamnya bagaikan pemangsa yang siap menerkam buruannya. Refleks Audi memejamkan matanya akhirnya memasrahkan diri pada apapun yang akan terjadi padanya. Air matanya bahkan keluar sanggking takutnya meskipun hanya sedikit. Kali in Rezvan berlipat lebih menakutkan dari pada setan.
"Janji? Sungguh-sungguh.. berapa kali kau mengatakan hal itu Audi?!!" Gertak Rezvan.
"Berapa kali kau mempermainkanku, hmm.." Rezvan mendekati Audi lantas mengusap pipinya lembut. Namun, bagi Audi pipinya terasa ngilu bagaikan dielusi oleh pisau tajam. Waspada sewaktu elusan itu bisa menyayat kulit wajahnya yang mulus.
Gadis bandel, kacau dan penggosip itu saat ini sungguh tak bisa berbuat apapun dan tak berdaya.
"Baca bukumu sekarang atau saya akan marah!"
Rezvan bangkit tiba-tiba dan menjauhi Audi. Sialan gadis itu yang tampak pasrah seperti sekarang menyurutkan niat Rezvan membalas perbuatannya karena tak tega menghukumnya. Rezvan kembali mengesampingkan egonya. Baiklah dia masih gadis labil, Rezvan menghela nafas mulai mencoba memahaminya.
"Belajarlah Audi, kali ini saya akan mengawasimu penuh semalaman sampai kamu bisa dan pintaran sedikit."
"Tap..tttaapppiiii iiinnn..." protes Audi mencoba berani dengan suara gugupnya masih diselimuti rasa takut. Meskipun Rezvan sudah nampak bersahabat.
"GAK ADA TAPI TAPI!!"
Dan galak..
Tapi beginilah Rezvan sewajarnya. Suka mengomel dan marah-marah beda dari beberapa saat lalu.
"Setengah hari penuh kamu sudah tidur, sekarang waktunya belajar Audi." Tegas Rezvan dengan datar, tapi terdengar amat menyeramkan di telinga Audi.
○○○
Perlahan kepala Audi makin menuduk semakin menunduk dan splasss... dengan cepat Audi mengangkat kepalanya dan mengerjap berulang kali. Matanya tak mau kompromi, kelopaknya terasa berat tuk dibuka ditambah mulutnya yang kian beberapa kali menguap.
"Di jangan tidur dulu.." bisik Mira yang duduk disebelahnya.
"Mmmm..." Audi menjawab dengan mengeram ngantuk.
"Di, Audi sadar Di.. ini pelajarnnya Pak Iblis kamu mau ditegur karena ketahuan tidur dikelas?" Mira mengguncang ringan tubuh Audi agar terbangun.
"Aakkuuu uudddaahh ggaak sanggup Miiirr, kamuu tahu seemmaalaaman akuu belajarrr deennggann gigiihh. Cinderella aaja udah balik tengahh maalam, tapi aaku baruu bolehh tidurr jam duuaa malaamm. Diiaa memang mosterr! Reezvan keejaamm tetaanggaaa reesssee, biiadaa.." Jawab Audi perlahan dengan lambat menyelesaikan satu-persatu kata demi kata hingga
Brakk,
"Duh, Audii.." panggil Mira dan tak jawaban lagi.
Diakhir perjuangannya akhirnya kantuk mengalahkannya. Audi jatuh tertidur sambil menopang sebagian tubuhnya kemeja, dengan menilap kedua tangan yang dijadikan bantal penyandar sehingga kepalanya tidak merasakan kerasnya meja. Hal itu menyebabkan Mira merasa waswas ketakutan mulai merafalkan doa. Semoga saja pandangan guru yang mengajar tidak melihat kearah mereka.
○○○
TO BE CONTINUED
27-05-2020
Ditunggu like dan komentar ya beib..
Mohon dukungan vote-nya juga ya😁😘💜
Aku akan senang jika teman-teman menyapaku..
Facebook : Saiyaara Saiyaara
Instagram : Saiyaarasaiyaara
Noveltoon : Saiyaarasaiyaara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dian Kurdi
😅😅😅😅
2022-12-22
0
Dewi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣si biang gosip tepar
2020-07-21
3
Arnisa Siregar
Semangat up ya thor
2020-05-28
6